BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas  belajar  siswa  dalam  proses  pembelajaran  menentukan keberhasilan  belajar  siswa.  Kualitas  belajar  siswa  adalah  berupa  aktivitas
membaca,  bertanya,  menjawab,  berpendapat,  menyanggah,  memperhatikan, mengamati,  menulis  jawaban,  meringkas,  menulis  hasil  belajar,  melakukan
percobaan,  melaporkan  hasil  percobaan,  menganalisa,  menyimpulkan, antusias,  berani,  dan  suasana  gembira.  Berdasarkan  pengamatan  kualitas
belajar  siswa  kelas  IX  C  SMP  Negeri  2  Wonosari  masih  rendah.  Hasil pengamatan  sebelum  penelitian  dari  29  siswa  anggota  kelas  baru  10  siswa
yang  menunjukkan  aktivitas  belajar  sementara  19  siswa  masih  pada  kondisi pasif  aktivitas  belajar.  Kondisi  aktivitas  belajar  siswa  belum  maksimal
disebabkan penerapan metode pengajaran yang diterapkan belum mendukung aktivitas belajar siswa serta menimbulkan motivasi belajar siswa.
Kriteria ketuntasan minimal KKM sebagai batas minimal nilai mata pelajaran  IPA  kelas  IX  SMP  negeri  2  Wonosari  yang  ditentukan  adalah  75.
Ketentuan nilai minimal bersifat mengikat setiap siswa sebagai batas minimal nilai  hasil  belajarnya.  Siswa  yang  memperoleh  nilai  di  bawah  KKM
mengalami perbaikan dan siswa yang sudah mencapai atau melampaui KKM mengalami  pengayaan.  Prestasi  hasil  belajar  siswa  kelas  IXC  masih  rendah
dan  perlu  ditingkatkan.  Berdasarkan  nilai  hasil  test  pra  penelitian  yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilaksanakan  pada  kelas  IX  C  dengan  jumlah  29  siswa  nilai  rata-rata  kelas 55,67 masih dibawah nilai KKM yang ditentukan dengan perincian 10 siswa
memenuhi KKM dan 19 siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Tabel 1. Presentase Pencapaian KKM
No. Predikat
Rentang Nilai
Jumlah siswa
Presentase
1. Memenuhi KKM
≥75 10
34,48
2. Belum  memenuhi
KKM 75
19 65,51
Untuk  meningkatkan  interaksi  antar  siswa  dalam  komunitas masyarakat  belajar  dalam  proses  pembelajaran  dikelas  dengan  menerapkan
pembelajaran  kooperatif  yang  akan  memudahkan  siswa  mengkonstruksi pengetahuan  hasil  belajarnya  sesuai  teori  kontruktivisme  sosial  Vygotsky.
“Vygotsky’s theory rests on his belief that cognitive processes are the result
of  social  and  cultural  interaction,  and  that  all  higher  mental  functioning  in the individual
has its origins in the social” Harry Daniels, 1994: 156. Penelitian  ini  memiliki  tujuan  untuk  meningkatkan  prestasi  hasil
belajar siswa secara bertahap diharapkan mengalami peningkatan dari siklus ke  siklus  berikutnya.  Adapun  nilai  rata-rata  pada  siklus  1  diharapkan  siswa
memenuhi  KKM  mencapai  50    sedangkan  pada  siklus  2  siswa  memenuhi KKM meningkat menjadi 95.
Berdasarkan latar belakang keadaan kualitas belajar siswa dan prestasi hasil belajar siswa  yang masih rendah serta model pembelajaran  yang masih
konvensional maka
perlu dilakukan
penelitian yang
mengaitkan pemberdayaan  siswa  potensial.  Pemberdayaan  siswa  potensial  berupa
peningkatan  peran  siswa  potensial  dalam  kelompok.  Adapun  penelitian  ini mengambil  judul  “Pemberdayaan  Siswa  Potensial  Melalui  Pembelajaran
Kooperatif Untuk Peningkatan Kualitas Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Di K
elas IX C SMP Negeri 2 Wonosari Pada Materi Kemagnetan.“
B. Identifikasi Masalah