55
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas
heteroskedastisitas Santoso, 2002:301.
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi Linier Berganda yang dirumuskan sebagai berikut:
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e Sumber: Anonim, 2008 L-21 Y
= struktur modal X
1
= rasio profitabilitas
X
2
= pertumbuhan penjualan X
3
= struktur aktiva β
= Interception Point β
1-3
= Koefisien regresi untuk variabel bebas e
= Random error
3.5.2. Uji Hipotesis
A. Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan prosedur sebagai
berikut: 1.
H :
β
1
= β
2
=… β
j
= 0 X
1,
X
2,
X
3
secara simultan tidak berpengaruh terhadap Y
H
i
: salah satu dari β
j
≠ 0 X
1,
X
2,
X
3
secara simultan berpengaruh terhadap Y
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan
derajat bebas n-k, dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
3. Menentukan F hitung dengan rumus:
F
hit
= 1
k n
R 1
1 k
R
2 2
− −
− −
Sumber: Anonim, 2008 L-22 Dimana :
F
hit
= F hasil perhitungan R
2
= koefisien determinasi majemuk k
= jumlah variabel bebas n
= jumlah observasi 4.
Daerah kritis H melalui kurva distribusi F :
Ho diterima, Hi ditolak jika nilai signifikansi 0,05 Ho ditolak, Hi diterima jika nilai signifikansi 0,05
B. Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t student dengan prosedur:
1. H
: β
j
= 0 X
1,
X
2,
X
3
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y H
i
: β
j
≠ 0 X
1,
X
2,
X
3
secara parsial berpengaruh terhadap Y Dimana j = 1,2,3,...,k = variabel ke j sampai dengan ke k.
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan
derajat bebas n-k, dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.
3. Menentukan t hitung dengan rumus:
t
hit
=
Sebj bj
Sumber: Anonim 2008 L-21
Dimana : t
hit
= t hasil perhitungan bj = Koefisien Regresi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Se bj = Standart Error
4. Daerah kritis H
melalui kurva distribusi t: Ho diterima, Hi ditolak jika nilai signifikansi 0,05
Ho ditolak, Hi diterima jika nilai signifikansi 0,05
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia BEI saat ini adalah gabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya BES.
Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange merupakan akhir dari perjalanan panjang Pasar Modal Indonesia. Sejarah Pasar Modal
Indonesia dimulai dengan dibentuknya bursa efek di Batavia sekarang Jakarta pada tahun 1912 oleh Verening Voor de Effectenhandel, kemudian
pada tahun 1925 pemerintah kolonial Belanda menambah lagi dua bursa, yaitu Bursa Efek Semarang dan Surabaya. Ketiga bursa ini menghentikan
aktivitasnya menjelang invasi ditutup Jepang pada tahun 1942, dan dimulai kembali dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tahun 1952.
Program nasionalisasi yang dilakukan pemerintah pada tahun 1956, mengakibatkan terhentinya aktivitas pasar modal.
Tanggal 10 Agustus 1977 pemerintah mengaktifkan kembali kegiatan pasar modal dengan membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal
BAPEPAM yaitu sebuah badan pemerintah di bawah departemen keuangan. Kebijaksanaan menerbitkan paket 24 Desember 1987 Pakdes
24, menjadi Pasar Modal Indonesia memasuki masa “Bullish”. Masa “Bullish” krisis yang berkelanjutan tersebut akhirnya membutuhkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.