Populasi Penelitian Sampel dan Teknik penarikan sampel

49

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2002; 108. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus Arikunto, 2002; 108. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki masyarakat Surabaya yang memiliki kartu identitas di Surabaya, untuk lebih jelasnya peneliti memilih usia 17-55 tahun keatas sebagai batasan dari usia penelitian ini. Penempatan usia ini didasarkan pada jenis kelamin dan tingkat pendidikan karena sangat memperngaruhi pola berpikir dan cara penilaian terhadap suatu fenomena atau kejadian yang ada di sekeliling mereka. Penduduk laki-laki di Surabaya yang berusia 17 hingga 55 tahun 1.876.044 jiwa Badan Pusat Statistik yang tersebar di surabaya

3.2.2 Sampel dan Teknik penarikan sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti Arikunto, 2002; 109. Sample dalam penelitian ini adalah laki-laki berusia 17-55 tahun, yang tinggal di Surabaya dan yang pernah membaca pemberitaan adanya Liga Primer IndonesiaLPI di media JawaPos. Tekhnik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling sampel random sederhana atau sampel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50 acak, yaitu : laki-laki yang berusia 17-55 tahun dan yang membaca pemberitaan adanya Liga Primer IndonesiaLPI di media JawaPos. Dalam penelitian ini, peneliti memilih sampel dari laki-laki yang tinggal di Surabaya, karena Surabaya merupakan tolak ukur kemajuan olahraga di Indonesia, dan klub sepak bola Surabaya yaitu: Persebaya merupakan salah satu klub yang mengikuti kompetisi Liga Primer IndonesiaLPI. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menanyakan bagaimana opini laki-laki berusia 17-55 tahun yang pernah membaca pemberitaan adanya Liga Primer IndonesiaLPI di media JawaPos. Penentuan sampel ini juga didasarkan karena laki-laki sebagian besar membaca pemberitaan olahraga sepak bola daripada wanita. Pengamat budaya Veven Sp. Wardhana menegaskan, berita atau informasi itu tidak mengenal gender. Entah siapa yang membentuk kesan bahwa topik berita tertentu milik pria dan topik berita tertentu milik wanita. Yang jelas, faktor suka atau tidak suka berperan besar. Dari survei femina terhadap 100 wanita usia 25-40, terungkap topik-topik berita apa saja yang disukai dan tidak disukai wanita. Hasilnya, berita hiburan seperti selebritas, musik, film menjadi juara pertama dengan perolehan angka 63. Mereka mengaku, mengikuti berita memang untuk mencari hiburan. Sedangkan 39 responden menggemari berita tentang kesehatan, karena bermanfaat bagi kehidupan mereka sehari-hari. Sisanya, 36 menyukai berita yang berkaitan dengan human interest misalnya, kemiskinan dan gizi buruk pada anak dan 16 mengikuti berita tentang bencana, untuk meningkatkan awareness. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51 Lalu, berita apa yang paling tidak menarik? Jawabannya: berita olahraga. Sebanyak 58 tidak mengikuti berita olahraga karena dianggap tidak ada kaitannya langsung dengan kehidupan mereka. Sementara berita ekonomi dan politik mendapat porsi yang sama, yaitu 39, sebagai berita yang terlalu rumit untuk diikuti dan hanya bikin pusing kepala. Dan 16 tidak menyukai berita kriminalitas, karena tidak menarik. Veven menanggapi, dari riset tentang minat baca yang pernah dilakukannya beberapa tahun lalu, wanita memang menyukai berita yang cenderung ringan dan mengandung hiburan. Menurutnya, itu lebih pada kebiasaan, bukan masalah otak kiri dan otak kanan. Menurut psikolog Adriana Ginanjar, sudah ’dari sononya’ bahwa minat pria dan wanita soal berita itu berbeda. Ia mencontohkan, ”Coba saja sebut nama SBY, komentar antara pria dan wanita pasti berbeda. Ibu-ibu biasanya langsung bilang dia ganteng, gagah, bijaksana, dan hal-hal yang berhubungan dengan pribadinya, sementara pria lebih membicarakan soal kinerjanya di pemerintahan.” Secara alamiah, Adriana mengamati bahwa wanita memang menyukai hal yang menyangkut keindahan, kecantikan, dan yang bersifat afektif. Karena itu, mereka menyukai berita yang mengungkap tentang sisi-sisi kemanusiaan, tentang pribadi-pribadi orang terkenal. Karena koran lebih banyak berisi data dan fakta yang kesannya maskulin sekali, Adriana tak merasa heran wanita enggan membacanya. http:www.femina- online.comissueissue_detail.asp?id=637cid=2views=51 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52 Perhitungan sampel yang digunakan menggunakan rumus Yamane Rakhmat,2001:82 yaitu : 1 Nd N n 2   Keterangan : N = Jumlah populasi penduduk laki-laki berusia 17-55 tahun di Surabaya n = Jumlah sampel yang diperlukan d = Tingkat kesalahan presisi Dengan menggunakan rumus yang telah dipaparkan sebelumnya, maka jumlah sampel dari keseluruhan populasi pada penelitian ini : n = 1 Nd N 2  n = 1.876.044 1.876.044 0,1² + 1 = 1.876.044 18761,44 = 99 Jumlah sampel sebesar 99 responden, maka dibulatkan menjadi 100 responden.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

1 28 78

ANALISIS ISI KECENDERUNGAN PEMBERITAAN PRO KONTRA LIGA PRIMER INDONESIA (LPI) PADA KORAN JAWA POS EDISI 1 S/D 10 JANUARI 2011

0 4 39

ANALISIS BERITA LIGA PRIMER INDONESIA (LPI) DAN PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Period

0 0 17

PENDAHULUAN Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Periode Januari - Maret 2011).

0 0 44

DAFTAR PUSTAKA Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Periode Januari - Maret 2011).

0 0 4

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG KEPOLISIAN PASCA PEMBERITAAN TENTANG BRIPTU NORMAN KAMARO DI TELEVISI.

1 3 104

Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif tentang Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos).

0 0 80

Liga lpi di musik jawapos

0 0 1

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

0 0 8

OPINI MASYARAKAT TENTANG PEMBERITAAN LIGA PRIMER INDONESIA(LPI) DI MEDIA JAWAPOS (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Liga Primer Indonesia(LPI) di Media JawaPos)

0 0 24