83 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai tes hasil belajar materi mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan
berat.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan membahas mengenai langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar dan kualitas produk pengembangan tes hasil belajar.
1. Langkah-Langkah Pengembangan Penelitian
Pengembangan tes hasil belajar materi mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat untuk siswa kelas III SD.
Penelitian ini menggunakan langkah-langkah penelitian pengembangan berdasarkan modifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan oleh
Borg and Gall. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut:
a. Potensi Masalah
Penelitian ini diawali dengan wawancara untuk mengetahui potensi dan masalah. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai
pengembangan tes hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III SD Karitas Nandan
84
pada tanggal 28 Juli 2016 dan guru kelas III SDN Bhayangkara pada tanggal 28 November. Daftar pertanyaan yang diajukan peneliti sebanyak
delapan belas pertanyaan mengenai pengembangan tes hasil belajar. Dari hasil wawancara, guru mengatakan bahwa guru terkadang
membuat soal sendiri dan mengambil soal yang sudah jadi dari LKS. Kedua guru kelas III membutuhkan contoh tes hasil belajar yang berkualitas dan
telah dianalisis untuk dijadikan sebagai pedoman pembuatan soal. Hasil wawancara analisis kebutuhan dapat dilihat pada lampiran 3 hal 144-152.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan hasil wawancara terhadap guru kelas III SD Karitas Nandan dan guru SDN Bhayangkara.
Selain itu, data diperoleh dari hasil kuesioner oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas III. Data yang terakhir diperoleh dari hasil uji coba tes hasil
belajar matematika materi hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat kelas III SD Negeri Bhayangkara.
c. Desain Produk
Desain produk dimulai dengan menentukan jenjang kelas di Sekolah Dasar. Kemudian menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
hingga menyusun indikator yang sesuai dengan ranah kognitif. Peneliti membuat desain produk dalam bentuk tabel spesifikasi yang berisi 60 butir
85
soal yang mengacu pada SK, KD dan indikator. Tabel spesifikasi dapat dilihat pada lampiran 4 hal 153-177.
d. Validasi Desain
Validasi desain dilakukan oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas III SD. Tiga guru diantaranya guru kelas III SD Karitas Nandan dan dua
guru kelas III SD Negeri Bhayangkara. Validasi dilakukan dengan memberikan desain produk dengan lembar validasi kuesioner. Validasi ini
bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari validator. Hasil kuesioner validasi dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8 hal 204-218. Hasil
rekapitulasi nilai validasi desain oleh ahli dan guru adalah sebagai berikut: Tabel 4. 1 Rekapitulasi Nilai Validasi Desain
No. Penilai
Skor 1.
Ahli Matematika Pertama 3,70
2. Ahli Matematika Kedua
2,82 3.
Guru Pertama 3,52
4. Guru Kedua
3,35 5.
Guru Ketiga 3,29
Total 16,68
Rata-rata 3,33
86
e. Revisi Desain
Produk tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh ahli dan guru selanjutnya direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan oleh
guru. Tingkat kesukaran soal sebelumnya menggunakan perbandingan menurut Widoyoko 2014: 165 yaitu 25 mudah, 50 sedang 25 sukar. Tingkat
kesukaran tersebut diganti menggunakan perbandingan menurut Sudjana 1995: 135 yaitu 3-4-3 yang artinya 30 kategori mudah, 40 kategori sedang
dan 30 kategori sukar. Hal ini dilakukan karena masukan dari salah satu guru untuk menambahkan soal dengan tingkat kesukaran “mudah” dan “sukar”.
Total jumlah soal yang sebelumnya hanya 60 butir ditambahkan menjadi 80 butir soal. Setiap masing-masing tipe soal terdiri dari 40 butir soal. Soal tipe A
dan B dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 hal 178-203. Berikut adalah tabel komentar dari ahli dan guru sebagai bahan acuan
untuk revisi desain. Tabel 4. 2 Komentar Ahli dan Guru
No Ahli
Matematika dan Guru
Komentar Revisi
1 Ahli
Matematika 1 Ada beberapa soal
yang kurang kontekstual.
Memperbaiki soal yang kurang
kontekstual. Ada soal yang
ambigu. Memperbaiki soal
yang ambigu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
f. Uji Coba Produk
Peneliti melakukan uji coba produk di kelas III SD Negeri Bhayangkara. Pengujian soal dilakukan di tiga kelas yaitu kelas III A
dengan jumlah 27 siswa, kelas III B dengan jumlah 22 siswa dan kelas III C dengan jumlah 21 siswa. Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis, 8
Desember 2016 dimulai pukul 07.30 hingga 09.00. Soal dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe A dan tipe B dengan jumlah masing-masing 40 butir
soal. Soal tipe A dan B dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 hal 178-203. 2
Ahli Matematika 2
Masih banyak kata- kata yang
membingungkan. Memperbaiki
kosakata soal.
Soal lebih dipersingkat lagi.
Meringkas soal agar lebih mudah
dipahami. Indikator masih ada
yang belum tepat. Memperbaiki
indikator yang belum sesuai.
3 Guru 1
Perbaikan kalimat agar lebih sesuai.
Memperbaiki kalimat soal agar lebih sesuai.
4 Guru 2
Soal dengan tingkat kesulitan rendah dan
sukar ditambahkan lagi.
Menambah soal untuk ranah kognitif
C1, C1, C5 dan C6.
5 Guru 3
Kalimat dalam soal terlalu panjang.
Meringkas soal cerita yang terlalu panjang.
88
Pembagian tipe soal A dan B sesuai deret tempat duduk siswa di kelas. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerja sama siswa dan agar
pembagian masing-masing tipe soal merata. Masing-masing siswa mendapatkan lembar soal dan lembar jawaban.
Peneliti menggunakan program aplikasi TAP Test Analiysis Program
versi 14.7.4 untuk menghitung hasil analisis soal tipe A dan tipe B yang telah diujicobakan kepada siswa. Hasil analisis uji coba produk tes
hasil belajar soal Tipe A dan Tipe B dapat dilihat pada lampiran 11 dan 12 hal 226-241
. g.
Revisi Produk
Berdasarkan hasil analisis uji coba produk, kemudian peneliti memilih soal yang
valid, reliabel dan mempunyai daya pembeda “baik” dan “baik sekali
” namun memiliki pengecoh yang tidak berfungsi. Dalam tahap ini peneliti merevisi pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik Berikut
adalah daftar pengecoh yang perlu diperbaiki: Tabel 4. 3 Pengecoh yang Perlu Diperbaiki Soal Tipe A
Nomor Soal Option yang Perlu Diperbaiki
1 A, C dan D
2 B
4 B
8 A
10 D
89
11 C
19 A
21 A
23 B
30 B
35 B
39 D
Tabel 4. 4 Pengecoh yang Perlu Diperbaiki Soal Tipe B
Nomor Soal Option yang Perlu Diperbaiki
2 D
7 A
5 C
10 B dan D
11 D
12 C dan D
13 C dan D
15 D
16 A
19 D
21 A dan D
23 B
24 D
25 D
33 D
40 B
90
2. Kulitas Produk Tes Hasil Belajar
Hasil analisis menggunakan TAP Test Analysis Program versi 14.7.4 yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Hasil Uji Validitas
Berikut adalah hasil uji validitas soal tipe A dengan jumlah 38 siswa dan tipe B dengan jumlah 32 siswa menggunakan TAP Test Analysis
Program versi 14.7.4.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A No. Soal
Point Biserial Validitas
Keterangan 1
Tidak Valid 2
0.50 Valid
3 0.18
Tidak Valid 4
0.29 Tidak Valid
5 0.37
Valid 6
0.31 Tidak Valid
7 0.04
Tidak Valid 8
0.44 Valid
9 0.47
Valid 10
0.54 Valid
11 -0.05
Tidak Valid 12
0.42 Valid
13 0.62
Valid 14
0.44 Valid
91
15 0.48
Valid 16
0.23 Tidak Valid
17 0.41
Valid 18
0.43 Valid
19 0.33
Valid 20
0.11 Tidak Valid
21 0.42
Valid 22
0.50 Valid
23 0.05
Tidak Valid 24
0.58 Valid
25 0.35
Valid 26
0.30 Tidak Valid
27 0.64
Valid 28
0.42 Valid
29 0.45
Valid 30
0.26 Tidak Valid
31 0.24
Tidak Valid 32
0.33 Valid
33 0.38
Valid 34
0.43 Valid
35 0.42
Valid 36
0.29 Tidak Valid
37 0.01
Tidak Valid 38
0.41 Valid
39 0.22
Tidak Valid 40
0.54 Valid
92
Pada tabel 4.5 di atas terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor soal, kolom point biserial dan kolom keterangan valid atau tidaknya
soal. Nilai dari point biserial diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program. Penentuan valid atau tidaknya
soal jika nilai r
hitung
r
tabel
. Soal tipe A dengan N = 38 memiliki nilai r
tabel
0,320 soal dikategorikan valid atau tidak valid jika nilainya lebih besar sama dengan 0,320. Pada tabel 4.5 menunjukkan point biserial
tertinggi adalah 0.64, terendah -0.05 dan satu soal memiliki kadar validitas yang tidak terdeteksi .
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B
No. Soal Point Biserial
Validitas Keterangan
1 0.31
Tidak Valid 2
0.42 Valid
3 0.42
Valid 4
042 Valid
5 0.38
Valid 6
0.36 Valid
7 0.58
Valid 8
0.55 Valid
9 0.45
Valid 10
0.50 Valid
11 0.32
Tidak Valid 12
0.33 Tidak Valid
13 0.62
Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
14 0.73
Valid 15
0.58 Valid
16 0.50
Valid 17
0.53 Valid
18 0.08
Tidak Valid 19
0.61 Valid
20 0.56
Valid 21
0.50 Valid
22 0.28
Tidak Valid 23
0.66 Valid
24 0.43
Valid 25
0.35 Valid
26 0.70
Valid 27
0.36 Valid
28 0.45
Valid 29
0.43 Valid
30 0.47
Valid 31
0.58 Valid
32 0.39
Valid 33
0.41 Valid
34 0.34
Tidak Valid 35
0.41 Valid
36 0.44
Valid 37
0.52 Valid
38 0.40
Valid 39
0.30 Tidak Valid
40 0.49
Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pada tabel 4.6 di atas terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor soal, kolom point biserial dan kolom keterangan valid atau tidaknya
soal. Nilai dari point biserial diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program. Penentuan valid atau tidaknya
soal jika nilai r
hitung
r
tabel
. Soal tipe A dengan N = 32 memiliki nilai r
tabel
0,349 soal dikategorikan valid atau tidak valid jika nilainya lebih besar sama dengan 0,349. Pada tabel 4.5 menunjukkan point biserial
tertinggi adalah 0.73 dan terendah 0.08. b.
Hasil Uji Reliabilitas Berikut adalah hasil uji reliabilitas soal tipe A dan tipe B menggunakan
program menggunakan TAP Test Analysis Program versi 14.7.4. Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas pada soal tipe A dan tipe B
memiliki tingkat reliabilitas yang berbeda. Hasil uji reliabilitas dengan cara membelah item ganjil dan genap atau Split-half Method OddEven with
Spearman Bwon . Soal tipe A memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,906.
Sedangkan soal tipe B memiliki reliabilitas sebesar 0,917. c.
Hasil Uji Daya Pembeda Berikut adalah penjabaran hasil dari uji daya pembeda soal tipe A dan
tipe B. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 4. 7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A
No. Soal Discrmination.
Index Daya Pembeda
Keterangan 1
0.00 Jelek
2 0.64
Baik 3
0.18 Jelek
4 0.18
Jelek 5
0.45 Baik
6 0.36
Cukup 7
0.09 Jelek
8 0.55
Baik 9
0.45 Baik
10 0.55
Baik 11
0.00 Jelek
12 0.55
Baik 13
0.82 Baik Sekali
14 0.55
Baik 15
0.55 Baik
16 0.27
Cukup 17
0.55 Baik
18 0.45
Baik 19
0.36 Cukup
20 0.27
Cukup 21
0.55 Baik
22 0.64
Baik 23
0.18 Jelek
96
24 0.64
Baik 25
0.45 Baik
26 0.18
Jelek 27
0.82 Baik Sekali
28 0.55
Baik 29
0.55 Baik
30 0.18
Jelek 31
0.27 Cukup
32 0.27
Cukup 33
0.36 Cukup
34 0.55
Baik 35
0.45 Baik
36 0.36
Cukup 37
0.09 Jelek
38 0.55
Baik 39
0.18 Jelek
40 0.64
Baik
Pada tabel 4.7 di atas terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor soal, kolom discrimination index dan kolom keterangan kriteria daya
pembeda yang dibagi menjadi empat kriteria yaitu jelek, cukup, baik dan baik sekali. Penentuan kriteria daya pembeda mengacu pada tabel
3.7 pada bab III tentang klasifikasi daya pembeda. Nilai dari discrimination index
diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program kemudian dibandingkan dengan
97
kriteria daya pembeda pada pada tabel 3.7. Tabel 4.7 menunjukkan nilai discrimination index
tertinggi 0.82 dengan kriteria “baik sekali” dan
terendah 0.00 dengan kriteria “jelek”. Jika nilai daya pembeda semakin
mendekati 1 menunjukkan daya pembeda soal semakin baik, sebaliknya jika nilai daya pembeda semakin mendekati 0 menunjukkan daya
pembeda soal semakin jelek.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B
No. Soal Discrimination
Index Daya Pembeda
Keterangan 1
0.23 Cukup
2 0.35
Cukup 3
0.45 Baik
4 0.53
Baik 5
0.53 Baik
6 0.34
Cukup 7
0.60 Baik
8 0.64
Baik 9
0.52 Baik
10 0.51
Baik 11
0.33 Cukup
12 0.43
Baik 13
0.60 Baik
14 0.91
Baik Sekali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
15 0.61
Baik 16
0.61 Baik
17 0.70
Baik 18
0.05 Jelek
19 0.71
Baik Sekali 20
0.73 Baik Sekali
21 0.61
Baik 22
0.23 Cukup
23 0.70
Baik 24
0.61 Baik
25 0.40
Cukup 26
0.91 Baik Sekali
27 0.51
Baik 28
0.42 Baik
29 0.44
Baik 30
0.45 Baik
31 0.63
Baik 32
0.51 Baik
33 0.42
Baik 34
0.35 Cukup
35 0.45
Baik 36
0.52 Baik
37 0.62
Baik 38
0.41 Baik
39 0.33
Cukup 40
0.52 Baik
99
Pada tabel 4.8 di atas terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor soal, kolom discrimination index dan kolom keterangan kriteria daya
pembeda yang dibagi menjadi empat kriteria yaitu jelek, cukup, baik dan baik sekali. Penentuan kriteria daya pembeda mengacu pada tabel
3.7 pada bab III tentang klasifikasi daya pembeda. Nilai dari discrimination index
diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program kemudian dibandingkan dengan
kriteria daya pembeda pada pada tabel 3.7. Tabel 4.8 menunjukkan nilai discrimination index
tertinggi 0.91 dengan kriteria “baik sekali” dan
terendah 0.05 dengan kriteria “jelek”. Jika nilai daya pembeda semakin
mendekati 1 menunjukkan daya pembeda soal semakin baik, sebaliknya jika nilai daya pembeda semakin mendekati 0 menunjukkan daya
pembeda soal semakin jelek. d.
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran pada soal tipe A dan tipe
B menggunakan program TAP. Tabel 4. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A
No. Soal Item Difficulyt
Tingkat Kesukaran
Keterangan 1
1.00 Mudah
2 0.55
Sedang 3
0.68 Sedang
100
4 0.21
Sukar 5
0.58 Sedang
6 0.47
Sedang 7
0.26 Sukar
8 0.50
Sedang 9
0.71 Mudah
10 0.82
Mudah 11
0.74 Mudah
12 0.45
Sedang 13
0.45 Sedang
14 0.68
Sedang 15
0.58 Sedang
16 0.63
Sedang 17
0.55 Sedang
18 0.61
Sedang 19
0.71 Mudah
20 0.34
Sedang 21
0.58 Sedang
22 0.53
Sedang 23
0.66 Sedang
24 0.37
Sedang 25
0.58 Sedang
26 0.13
Sukar 27
0.34 Sedang
28 0.47
Sedang 29
0.53 Sedang
30 0.32
Sedang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
31 0.26
Sukar 32
0.21 Sukar
33 0.45
Sedang 34
0.58 Sedang
35 0.45
Sedang 36
0.53 Sedang
37 0.58
Sedang 38
0.45 Sedang
39 0.55
Sedang 40
0.53 Sedang
Pada tabel 4.9 di atas terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor soal, kolom item difficulty dan kolom keterangan kriteria tingkat
kesukaran yang dibagi menjadi tiga kriteria yaitu mudah, sedang dan sukar. Penentuan kriteria tingkat kesukaran mengacu pada tabel 3.8
pada bab III tentang klasifikasi tingkat kesukaran. Nilai dari item difficulty
diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program
kemudian dibandingkan dengan kriteria tingkat kesukaran pada pada tabel 3.8. Tabel 4.9 menunjukkan nilai item
difficulty tertinggi 1.00
dengan kriteria “mudah” dan terendah 0.13 dengan kriteria “sukar”. Jika nilai tingkat kesukaran semakin mendekati
1 menunjukkan tingkat kesukaran soal semakin mudah, sebaliknya jika nilai tingkat kesukaran semakin mendekati 0 menunjukkan tingkat
kesukaran soal semakin sukar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4. 10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
No. Soal Item Difficulty
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1 0.50
Sedang 2
0.22 Sukar
3 0.34
Sedang 4
0.47 Sedang
5 0.47
Sedang 6
0.50 Sedang
7 0.66
Sedang 8
0.41 Sedang
9 0.56
Sedang 10
0.72 Mudah
11 0.50
Sedang 12
0.44 Sedang
13 0.72
Mudah 14
0.44 Sedang
15 0.63
Sedang 16
0.66 Sedang
17 0.66
Sedang 18
0.44 Sedang
19 0.66
Sedang 20
0.41 Sedang
21 0.69
Sedang 22
0.50 Sedang
23 0.69
Sedang 24
0.53 Sedang
103
25 0.78
Mudah 26
0.47 Sedang
27 0.63
Sedang 28
0.56 Sedang
29 0.41
Sedang 30
0.25 Sukar
31 0.31
Sedang 32
0.53 Sedang
33 0.59
Sedang 34
0.53 Sedang
35 0.38
Sedang 36
0.56 Sedang
37 0.44
Sedang 38
0.66 Sedang
39 0.59
Sedang 40
0.59 Sedang
Pada tabel 4. 10 di atas terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor soal, kolom item difficulty dan kolom keterangan kriteria tingkat
kesukaran yang dibagi menjadi tiga kriteria yaitu mudah, sedang dan sukar. Penentuan kriteria tingkat kesukaran mengacu pada tabel 3.8
pada bab III tentang klasifikasi tingkat kesukaran. Nilai dari item difficulty
diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program
kemudian dibandingkan dengan kriteria tingkat kesukaran pada pada tabel 3.8. Tabel 4.10 menunjukkan nilai item
104
difficulty tertinggi 0.78
dengan kategori “mudah” dan terendah 0.22 dengan kategori “sukar”. Jika nilai tingkat kesukaran semakin
mendekati 1 menunjukkan tingkat kesukaran soal semakin mudah, sebaliknya jika nilai tingkat kesukaran semakin mendekati 0
menunjukkan tingkat kesukaran soal semakin sukar. e.
Hasil Uji Pengecoh Berikut adalah hasil uji pengecoh pada soal tipe A dan tipe B
menggunakan program TAP. Tabel 4. 11 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A
No. Soal
Option Pilihan Jawaban
Keterangan 1
A B
C D
0 0.000 381.000
0 0.000 0 0.000
Kunci Jawaban
2 A
B C
D 10 0.263
1 0.026 210.553
6 0.158 Kunci Jawaban
3 A
B C
D 3 0.079
5 0.132 260.684
4 0.105 Kunci Jawaban
4 A
B C
D 19 0.500
1 0.026 80.211
10 0.263 Kunci Jawaban
5 A
B C
D 2 0.053
220.579 9 0.237
5 0.132 Kunci Jawaban
105
6 A
B C
D 180.474
3 0.079 5 0.132
12 0.316 Kunci Jawaban
7 A
B C
D 5 0.132
13 0.342 10 0.263
100.263 Kunci Jawaban
8 A
B C
D 1 0.026
2 0.053 16 0.421
190.500 Kunci Jawaban
9 A
B C
D 6 0.158
2 0.053 270.711
3 0.079 Kunci Jawaban
10 A
B C
D 310.816
3 0.079 3 0.079
1 0.026 Kunci Jawaban
11 A
B C
D 280.737
4 0.105 1 0.026
5 0.132 Kunci Jawaban
12 A
B C
D 280.737
4 0.105 1 0.026
5 0.132 Kunci Jawaban
13 A
B C
D 9 0.237
9 0.237 170.447
3 0.079 Kunci Jawaban
14 A
B C
D 2 0.053
5 0.132 5 0.132
260.684 Kunci Jawaban
15 A
B C
D 7 0.184
220.579 6 0.158
3 0.079 Kunci Jawaban
16 A
B C
D 7 0.184
240.632 4 0.105
3 0.079 Kunci Jawaban
106
17 A
B C
D 7 0.184
240.632 4 0.105
3 0.079 Kunci Jawaban
18 A
B C
D 7 0.184
230.605 2 0.053
6 0.158 Kunci Jawaban
19 A
B C
D 0 0.000
270.711 5 0.132
6 0.158 Kunci Jawaban
20 A
B C
D 6 0.158
6 0.158 13 0.342
130.342 Kunci Jawaban
21 A
B C
D 2 0.053
9 0.237 220.579
5 0.132 Kunci Jawaban
22 A
B C
D 1 0.026
6 0.158 11 0.289
200.526 Kunci Jawaban
23 A
B C
D 4 0.105
0 0.000 9 0.237
250.658 Kunci Jawaban
24 A
B C
D 16 0.421
140.368 5 0.132
3 0.079 Kunci Jawaban
25 A
B C
D 220.579
4 0.105 8 0.211
4 0.105 Kunci Jawaban
26 A
B C
D 7 0.184
50.132 8 0.211
18 0.474 Kunci Jawaban
27 A
B C
D 18 0.474
4 0.105 2 0.053
130.342 Kunci Jawaban
107
28 A
B C
D 180.474
5 0.132 6 0.158
9 0.237 Kunci Jawaban
29 A
B C
D 6 0.158
7 0.184 200.526
5 0.132 Kunci Jawaban
30 A
B C
D 2 0.053
1 0.026 23 0.605
120.316 Kunci Jawaban
31 A
B C
D 100.263
11 0.289 9 0.237
8 0.211 Kunci Jawaban
32 A
B C
D 14 0.368
13 0.342 3 0.079
80.211 Kunci Jawaban
33 A
B C
D 7 0.184
170.447 3 0.079
11 0.289 Kunci Jawaban
34 A
B C
D 220.579
4 0.105 7 0.184
5 0.132 Kunci Jawaban
35 A
B C
D 8 0.211
1 0.026 170.447
12 0.316 Kunci Jawaban
36 A
B C
D 9 0.237
5 0.132 4 0.105
200.526 Kunci Jawaban
37 A
B C
D 220.579
7 0.184 6 0.158
3 0.079 Kunci Jawaban
38 A
B C
D 220.579
7 0.184 6 0.158
3 0.079 Kunci Jawaban
108
39 A
B C
D 210.553
7 0.184 9 0.237
1 0.026 Kunci Jawaban
40 A
B C
D 200.526
6 0.158 5 0.132
7 0.184 Kunci Jawaban
Pada tabel 4.11 di atas terdapat empat kolom yaitu kolom nomor soal, kolom pilihan jawaban, kolom analisis pengecoh dan kunci
jawaban. Pengecoh diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program.Pengecoh berfungsi jika paling sedikit
dipilih oleh 5 dari jumlah peserta tes atau sebanyak dua siswa. Tabel 4.11 memiliki beberapa pengecoh yang tidak berfungsi karena dipilihan
kurang dari 5 peserta tes.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B No.
Soal Option
Pilihan Jawaban Keterangan
1 A
B C
D 7 0.219
160.500 2 0.063
7 0.219 Kunci Jawaban
2 A
B C
D 8 0.250
70.219 17 0.531
0 0.000 Kunci Jawaban
3 A
B C
D 110.344
6 0.188 5 0.156
10 0.313 Kunci Jawaban
109
4 A
B C
D 6 0.188
4 0.125 7 0.219
150.469 Kunci Jawaban
5 A
B C
D 10 0.313
6 0.188 1 0.031
150.469 Kunci Jawaban
6 A
B C
D 4 0.125
6 0.188 160.500
6 0.188 Kunci Jawaban
7 A
B C
D 0 0.000
2 0.063 9 0.281
210.656 Kunci Jawaban
8 A
B C
D 9 0.281
5 0.156 130.406
5 0.156 Kunci Jawaban
9 A
B C
D 7 0.219
180.563 2 0.063
5 0.156 Kunci Jawaban
10 A
B C
D 230.719
1 0.031 8 0.250
0 0.000 Kunci Jawaban
11 A
B C
D 160.500
12 0.375 4 0.125
0 0.000 Kunci Jawaban
12 A
B C
D 140.438
17 0.531 1 0.031
0 0.000 Kunci Jawaban
13 A
B C
D 7 0.219
230.719 1 0.031
1 0.031 Kunci Jawaban
14 A
B C
D 7 0.219
3 0.094 8 0.250
140.438 Kunci Jawaban
110
15 A
B C
D 8 0.250
200.625 3 0.094
1 0.031 Kunci Jawaban
16 A
B C
D 0 0.000
4 0.125 210.656
7 0.219 Kunci Jawaban
17 A
B C
D 6 0.188
2 0.063 210.656
3 0.094 Kunci Jawaban
18 A
B C
D 5 0.156
3 0.094 140.438
10 0.313 Kunci Jawaban
19 A
B C
D 3 0.094
7 0.219 210.656
1 0.031 Kunci Jawaban
20 A
B C
D 2 0.063
14 0.438 2 0.063
130.406 Kunci Jawaban
21 A
B C
D 1 0.031
8 0.250 220.688
1 0.031 Kunci Jawaban
22 A
B C
D 9 0.281
3 0.094 4 0.125
160.500 Kunci Jawaban
23 A
B C
D 7 0.219
1 0.031 2 0.063
220.688 Kunci Jawaban
24 A
B C
D 12 0.375
170.531 3 0.094
0 0.000 Kunci Jawaban
25 A
B C
D 250.781
5 0.156 2 0.063
0 0.000 Kunci Jawaban
111
26 A
B C
D 10 0.313
5 0.156 2 0.063
150.469 Kunci Jawaban
27 A
B C
D 200.625
3 0.094 7 0.219
2 0.063 Kunci Jawaban
28 A
B C
D 6 0.188
180.563 3 0.094
5 0.156 Kunci Jawaban
29 A
B C
D 2 0.063
130.406 4 0.125
13 0.406 Kunci Jawaban
30 A
B C
D 10 0.313
7 0.219 7 0.219
80.250 Kunci Jawaban
31 A
B C
D 100.313
6 0.188 11 0.344
5 0.156 Kunci Jawaban
32 A
B C
D 170.531
5 0.156 5 0.156
5 0.156 Kunci Jawaban
33 A
B C
D 7 0.219
5 0.156 190.594
1 0.031 Kunci Jawaban
34 A
B C
D 5 0.156
3 0.094 7 0.219
170.531 Kunci Jawaban
35 A
B C
D 2 0.063
5 0.156 13 0.406
120.375 Kunci Jawaban
36 A
B C
D 6 0.188
180.563 3 0.094
5 0.156 Kunci Jawaban
112
37 A
B C
D 12 0.375
3 0.094 3 0.094
140.438 Kunci Jawaban
38 A
B C
D 6 0.188
210.656 3 0.094
2 0.063 Kunci Jawaban
39 A
B C
D 2 0.063
8 0.250 190.594
3 0.094 Kunci Jawaban
40 A
B C
D 10 0.313
0 0.000 190.594
3 0.094 Kunci Jawaban
Pada tabel 4.12 di atas terdapat empat kolom yaitu kolom nomor soal, kolom pilihan jawaban, kolom analisis pengecoh dan kunci
jawaban. Pengecoh diperoleh dari hasil analisis menggunakan program TAP Test Analysis Program.Pengecoh berfungsi jika paling sedikit
dipilih oleh 5 dari jumlah peserta tes atau sebanyak dua siswa. Tabel 4.12 memiliki beberapa pengecoh yang tidak berfungsi karena dipilihan
kurang dari 5 peserta tes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 B.
Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini berisi mengenai penjelasan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar dan kualitas tes.
1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
a. Potensi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan dua guru kelas III guru biasanya tidak membuat soal sendiri melainkan mengambil dari buku
paket dan buku reverensi. Tingkat soal yang paling tinggi mencapai ranah kognitif menganalisis C4. Kebanyakan soal lainnya biasanya hanya pada
taraf mengingat C1 dan memahami C2. Dalam pembuatan soal guru tidak membuat kisi-kisi terlebih dahulu, melainkan membuat soal
berdasarkan materi yang telah diajarkan di sekolah. Tidak semua soal dibuat relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan soal yang dibuat tidak
dianalisis validitas dan reliabilitasnya maupun analisis butir soal. Guru mengatakan bahwa guru membutuhkan contoh soal matematika untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam membuat soal. Dari hasil wawancara dengan dua guru tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa guru membutuhkan contoh soal matematika yang telah dianalisis dan diketahui kualitasnya sebagai acuan untuk guru dalam membuat soal yang
baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu wawancara, kuesioner melalui validasi oleh ahli dan guru dan tes melalui uji coba
lapangan. Wawancara dilakukan dengan dua guru kelas III SD Karitas Nandan
dan guru kelas III SDN Bhayangkara. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tes hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru kelas III diperoleh kesimpulan bahwa guru membutuhkan contoh butir soal yang telah
dianalisis dan terbukti kualitasnya untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan tes hasil belajar siswa.
Kedua data diperoleh dari validasi oleh dua ahli dan tiga guru matematika kelas III. Kesimpulan dari validasi ahli dan guru adalah desain
produk layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan.
Ketiga data diperoleh dari uji coba lapangan yang dilakukan di SD Negeri Bhayangkara. Uji coba dilakukan ditiga kelas yaitu kelas III A
dengan jumlah 27 siswa, III B dengan jumlah 22 siswa dan IIIA dengan jumlah 21 siswa. Hasil uji coba lapangan adalah jawaban siswa kelas III
SD Negeri Bhayangkara. Rekapan jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran 9 hal 219-222. Daftar absen siswa yang mengikuti tes dapat
dilihat pada lampiran 10 hal 223-225. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
c. Desain Produk
Desain produk dimulai dengan menentukan jenjang kelas yaitu kelas III SD. Selanjutnya menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar yang akan dikembangkan yaitu mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat untuk kelas
III SD semester ganjil. Kompetensi dasar yang telah ditentukan dispesifikasikan menjadi
delapan belas indikator yang terdiri dari dimensi kognitif. Dimensi kognitif yang digunakan merupakan dimensi kognitif berdasarkan Taksonomi
Bloom yang telah direvisi, yaitu 1 mengingat , 2 memahami, 3 mengaplikasi 4 menganalisis 5 mengevaluasi dan 6 mencipta. Dimensi
kognitif mengingat dan memahami sebanyak 25 dengan tingkat kesukaran rendah, dimensi kognitif mengaplikasi dan menganalisis
sebanyak 50 dengan tingkatan kesukaran sedang dan dimensi kognitif mengevaluasi dan mencipta sebanyak 50 dengan tingkat kesukaran
tinggi. Peneliti membuat 60 butir soal yang akan dibagi menjadi dua tipe soal,
yaitu tipe A dan tipe B yang masing-masing tipe terdiri dari 30 butir soal. Dari 30 butir dibagi menjadi enam dimensi kognitif, diantaranya dimensi
kognitif mengingat pada nomor 1-4, dimensi memahami pada nomor 5-7, dimensi mengaplikasi pada nomor 8-16, dimensi menganalisis pada nomor
116
17-22, dimensi mengevaluasi pada nomor 23-26 dan dimensi mencipta pada nomor 27-30.
d. Validasi Desain
Hasil validasi oleh ahli matematika pertama mendapat skor 3,72 temasuk dalam kategori “sangat baik”, validasi oleh ahli matematika kedua
mendapat skor 2,82 termasuk dalam kategor “baik”, validasi oleh guru pertama mendapat skor 3,55 termasuk dalam
kategori “sangat baik”, validasi oleh guru kedua mendapat skor 3,35 termasuk dalam kategori
“sangat baik” dan validasi oleh guru ketiga mendapat skor 3,29 termasuk dalam kategori “sangat baik”.
Dari hasil validasi desain oleh ahli matematika dan guru tersebut diperoleh skor rerata 3,34 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Produk
layak untuk digunakandi uji coba lapangan dengan perbaikan sesuai saran. e.
Revisi Desain Berdasarkan kritis dan saran yang diberikan oleh ahli matematika dan
guru, peneliti melakukan revisi desain. Revisi yang dilakukan adalah mengganti kata-kata yang belum sesuai, merubah soal-soal yang kurang
kontekstual, memperbaiki kosakata soal, meringkas soal agar lebih mudah dipahami, memperbaiki indikator yang kurang sesuai, menambah soal
untuk tingkat kesulitan mudah dan sukar dan meringkas soal cerita yang terlalu panjang dengan membuat tabel agar lebih mudah dipahami. Selain
itu untuk tingkat kesukaran soal sebelumnya menggunakan perbandingan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
25 mudah, 50 sedang 25 sukar. Tingkat kesukaran tersebut diganti menggunakan perbandingan 3-4-3 yang artinya 30 kategori mudah, 40
kategori sedang dan 30 kategori sukar. f.
Uji Coba Produk Hasil uji coba produk dianalisis menggunakan aplikasi TAP Test
Analiysis Program pada soal tipe A dan tipe B. Data jawaban siswa yang
telah diolah menggunakan TAP akan menampilkan hasil dalam beberapa kolom yang berisikan kolom item, key, number correct, item difficulty,
discrimination index , correct in high group, correct in low group, dan point
biserial . Item menunjukkan nomor soal, key atau kunci jawaban
menunjukkan kunci jawaban dari soal, number correct menunjukkan jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal, item difficulty
menunjukkan tingkat kesukaran pada setiap butir soal dimana semakin kecil hasilnya menandakan bahwa butir tersebut semakin sulit, discrimination
index menunjukkan daya pembeda butir soal, correct in high group
menunjukkan siswa berkemampuan tinggi yang menjawab benar, correct in low group
siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar dan point biserial
menunjukkan validitas setiap butir soal. Pada bagian bawah tabel terdapat hasil reliabilitas soal. Pada bawah
tabel reliabilitas terdapat tabel lain yang berisikan kolom quick option analysis
yang menunjukkan hasil analisis pengecoh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
1 Soal Tipe A
Berdasarkan hasil analisis butir soal tipe A menggunakan TAP, terdapat 25 butir soal yang valid dari total 40 butir soal, reliabilitas soal
sebesar 0,906. Teradapat 10 soal dengan kategori daya pembeda jelek, 8 soal dengan kategori cukup, 20 soal dengan kategori baik dan 2 soal
dengan kategori baik sekali. Jika dilihat berdasarkan tingkat kesukaran 5 soal atau 12,5
termasuk dalam kategori mudah, 30 soal atau 75 termasuk dalam kategori sedang dan 5 soal atau 12,5 termasuk dalam kategori sulit.
Hasil analisis pengecoh yang tidak berfungsi ada 14 option dari 12 soal. 2
Soal Tipe B Berdasarkan hasil analisis butir soal tipe B menggunakan TAP,
terdapat 33 butir soal yang valid dari total 40 butir soal, reliabilitas soal sebesar 0,917. Teradapat 1 soal dengan kategori daya pembeda jelek, 8
soal dengan kategori cukup, 27 soal dengan kategori baik dan 4 soal dengan kategori baik sekali.
Jika dilihat berdasarkan tingkat kesukaran 3 soal atau 7,5 termasuk dalam kategori mudah, 35 soal atau 87.5 termasuk dalam
kategori sedang dan 2 soal atau 5 termasuk dalam kategori sulit. Hasil analisis pengecoh yang tidak berfungsi ada 20 option dari 16 soal.
119
g. Revisi Produk
Berdasarkan hasil uji coba terdapat beberapa soal yang tidak valid. Peneliti akan menggugurkan butir soal yang tidak valid. Kemudian butir
soal yang memiliki daya pembeda rendah. Daya pembeda yang akan digunakan yaitu yang termasuk ke dalam
klasifikasi “baik” dan “baik sekali
” yaitu ≥ 0,41. Soal yang telah diseleksi berdasarkan validitas dan daya pembeda
“baik” dan “baik sekali” akan direvisi jika memiliki pengecoh yang tidak berfungsi.
Revisi desain pada tahap ini akan merevisi soal yang telah valid dan memiliki daya pembeda baik dan baik sekali namun memiliki pengecoh
yang tidak berfungsi. Pengecoh tidak berfungsi apabila 0,05. Berikut adalah revisi pengecoh yang tidak berfungsi dari soal-soal yang
valid dan memiliki daya pembeda baik dan baik sekali. Tabel 4. 13 Hasil Revisi Pengecoh Soal Tipe A dan Tipe B
No. Soal
Tipe Soal
Pengecoh yang Tidak Berfungsi
Revisi 2
A b. pukul 02 lewat 50
menit b. pukul 02 lewat 47
menit
8 A
a. 28 hari a. 4 minggu 2 hari
10 A
d. 18 cm d. 77 cm
19 A
a. 57 a. 570000
21 A
a. 21 a. 2010
120
35 A
b. 3 hari b. 6 hari
5 B
a. cm a. dam
7 B
a. 28 hari a. 4 minggu 2 hari
10 B
b. 30 d. 60
b. 180 d. 450
13 B
c. 670 d. 671
c. 60 d. 600
15 B
d. 539 d. 581
16 B
a. 9 a. 90000
19 B
d. 28 d. 280000
21 B
a. 28 d. 550
a. 2530 d. 2800
23 B
b. 57 b. 36
24 B
d. 1345 d. 41
33 B
d. 600 d. 180
40 B
b. 450 b. 750
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar
a. Analisis Uji Validitas
1 Soal Tipe A
Hasil uji validitas soal dengan menggunakan tingkat signifikasi 5 dengan N=38 maka nilai
�
pbi
= 0,32. Soal dikatakan valid apabila ≥0,32. Berikut adalah analisis soal tipe A.
121
Tabel 4. 14 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A No. Soal
Kategori 2, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19,
21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 35, 38 dan 40.
Valid
1, 3, 4, 6, 7, 11, 16, 20, 23, 26, 30, 31, 36, 37, dan 39.
Tidak Valid Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat terdapat 25 soal atau
sebanyak 62,5 yang valid dari jumlah total 40 butir soal. Sedangkan soal yang tidak valid terdapat 15 soal atau sebanyak 37,5.
Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid. Peneliti hanya akan meggunakan soal-soal yang valid sebagai prototype tes hasil
belajar matematika. Tipe soal A yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar matematika berdasarkan hasil uji validitas sebanyak 25
soal. 2
Soal Tipe B Hasil uji validitas soal dengan menggunakan tingkat signifikasi
5 dengan N=32 maka=nilai �
pbi
= 0,349. Soal dikatakan valid apabila ≥0,349. Berikut adalah analisis soal tipe B.
Tabel 4. 15 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B No. Soal
Kategori 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16,
17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38 dan 40.
Valid
1, 11, 12, 18, 22, 34 dan 39. Tidak Valid
122
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat terdapat 33 soal atau sebanyak 82,5 yang valid dari jumlah total 40 butir soal. Sedangkan
soal yang tidak valid terdapat 7 soal atau sebanyak 17,5. Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid. Peneliti
hanya akan meggunakan soal-soal yang valid sebagai prototype tes hasil belajar matematika. Tipe soal B yang digunakan sebagai prototype tes
hasil belajar matematika berdasarkan hasil uji validitas sebanyak 33 soal.
b. Analisis Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dengan cara belah dua item ganjil dan item genap atau Split
–Half Method OddEven with Spearman-Brown. Soal tipe A memiliki reliabilitas sebesar 0,906 termasuk kategori “sangat tinggi” dan
soal tipe B memiliki reliabilitas sebesar 0,917 ter masuk kategori “sangat
tinggi” dengan rentang nilai 0.90 – 1.00. Penentuan kriteria reliabilitas mengacu pada tabel 3.6 pada bab III tentang klasifikasi reliabilitas. Hasil
reliabilitas yang tinggi menunjukkan soal layak digunakan sebagai prototype
. c.
Analisis Uji Daya Pembeda Klasifikasi daya pembeda dibagi menjadi empat kategori, yaitu kategori
jelek, cukup, baik dan baik sekali. Kategori jelek dengan rentang nilai 0,00 – 0,20, kategori cukup dengan rentang nilai 0,20 – 0,40, kategori baik
123
dengan rentang nilai 0,40 – 0,70 dan ketegori baik sekali dengan rentang
nilai 0,70 – 1,00.
Soal yang dikatakan memiliki daya pembeda baik jika ≥ 0,41. Soal-soal yang akan dikembangkan dan dipilih dengan daya pembeda yang masuk ke
da lam kriteria “baik” dan “baik sekali”. Penentuan kriteria daya pembeda
mengacu pada tabel 3.7 pada bab III tentang klasifikasi daya pembeda. Berikut adalah analisis uji daya pembeda soal tipe A dan tipe B
berdasarkan klasifikasi yang dibagi menjadi empat kategori. 1
Soal Tipe A Tabel 4. 16 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A
No. Soal Kategori
1, 3, 4, 7, 11, 23, 26, 30, 37, dan 39. Jelek
6, 16, 19, 20, 31, 32, 33, dan 36. Cukup
2, 5, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 21, 22, 24, 25, 28, 29, 34, 35, 38, dan 40.
Baik 13 dan 27.
Baik Sekali Pada tabel 4.16 di atas tentang hasil uji daya pembeda soal tipe
A yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.7 pada bab III tentang klasifikasi daya pembeda. Berdasarkan tabel di atas
dapat dilihat bahwa tipe soal A memiliki 10 soal atau sebanyak 25 termasuk kategori “jelek”, 8 soal atau sebanyak 20 termasuk kategori
“cukup”, 20 soal atau sebanyak 50 termasuk kategori “baik” dan 2 soal atau sebany
ak 5 termasuk kategori “baik sekali”. Soal yang akan dikembangkan yang termasuk ke dalam
kriteria “baik” dan “baik sekali” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
berjumlah 22 soal atau sebanyak 55 dari total keseluruhan soal. Sehingga soal dalam tipe A yang digunakan sebagai prototype tes hasil
belajar matematika berdasarkan hasil uji daya pembeda sebanyak 22 soal.
2 Soal Tipe B
Tabel 4. 17 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B No. Soal
Kategori 18.
Jelek 1, 6, 11, 22, 25, 34 dan 39.
Cukup 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17,
21, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, dan 40.
Baik
14, 19, 20 dan 26. Baik Sekali
Pada tabel 4.17 di atas tentang hasil uji daya pembeda soal tipe B yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.7 pada
bab III tentang klasifikasi daya pembeda. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tipe soal B memiliki 1 soal atau sebanyak 2,5
termasuk kategori “jelek”, 7 soal atau sebanyak 17,5 termasuk kategori “cukup”, 28 soal atau sebanyak 70 termasuk kategori “baik”
dan 4 soal atau sebanya k 10 termasuk kategori “baik sekali”. Soal
yang akan dikembangkan yang termasuk ke dalam kriteria “baik” dan
“sangat baik” berjumlah 32 soal atau sebanyak 80 dari total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
keseluruhan soal. Tipe soal B yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar matematika berdasarkan hasil uji validitas sebanyak 32
soal. d.
Analisis Uji Tingkat Kesukaran Klasifikasi tingkat kesukaran dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
kategori “sukar”, “sedang” dan “mudah”. Kategori sukar dengan rentang nilai 0,00
– 0,30, kategori sedang dengan rentang nilai 0,30 – 0,70 dan kategori mudah dengan rentang nilai 0,70
– 1,00. Semakin besar nilainya menandakan semakin mudah soal tersebut. Sebaliknya jika semakin kecil
nilainya menandakan semakin sulit soal. Berikut adalah analisis uji tingkat soal tipe Adan tipe B berdasarkan
klasifikasi yang dibagi menjadi tiga kategori. 1
Soal Tipe A Tabel 4. 18 Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A
No. Soal Kategori
4, 7, 26, 31 dan 32. Sukar
2, 3, 5, 6, 8, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 dan 40. Sedang
1, 9, 10, 11 dan 19. Mudah
Pada tabel 4.18 di atas tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe A yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8
pada bab III tentang klasifikasi tingkat kesukaran. Berdasarkan tabel di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
atas dapat dilihat bahwa tipe soal A memiliki 5 soal atau sebanyak 12,5 termasuk kategori “sukar”, 30 soal atau sebanyak 75 termasuk
kategori “sedang” dan 5 soal atau sebanyak 12,5 termasuk kategori “mudah”. Peneliti akan menggunakan semua tingkat kesukaran soal,
namun setelah melakukan analisis validitas, reliabilitas dan daya pembeda. Kemudian soal yang telah melewati tahap seleksi dipilih.
Tipe soal A yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar matematika tidak memiliki soal dengan tingkat kesukaran kategori
sukar. Tabel 4. 19 Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
No. Soal Kategori
2 dan 30 Sukar
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27,
28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 dan 40.
Sedang
10, 13 dan 25. Mudah
Pada tabel 4.19 di atas tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe B yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8
pada bab III tentang klasifikasi tingkat kesukaran. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tipe soal B memiliki 2 soal atau sebanyak 5
termasuk kategori “sukar”, 35 soal atau sebanyak 87,5 termasuk kategori “sedang” dan 3 soal atau sebanyak 7,5 termasuk kategori
“mudah”. Peneliti akan menggunakan semua tingkat kesukaran soal, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
namun setelah melakukan analisis validitas, reliabilitas dan daya pembeda. Kemudian soal yang telah melewati tahap seleksi dipilih.
Tipe soal B yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar matematika mewakili semua tingkat kategori tingkat kesukaran.
e. Analisis Uji Pengecoh
Pengecoh yang berfungsi baik apabila pengecoh dipilih oleh 5 pengikut tes atau ≥ 0,05. Pengecoh tidak berfungsi apabila tidak dipilih atau
hanya dipilih oleh satu siswa atau tidak dipilih sama sekali. Berikut adalah analisis pengecoh yang berfungsi dan tidak berfungsi dari soal tipe A dan
soal tipe B. 1
Soal Tipe A Tabel 4. 20 Analisis Uji Pengecoh Soal Tipe A
No. Soal
Kunci Jawaban
Option Berfungsi
Option Tidak
Berfungsi 1
B -
A, C dan D 2
C A dan D
B 3
C A, B dan D
- 4
C A dan D
B 5
B A, C dan D
- 6
A B, C dan D
- 7
D A, B, dan C
- 8
D B dan C
A 9
C A, B dan D
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
10 A
B dan C D
11 A
B dan D C
12 D
A, B dan C -
13 C
A, B dan D -
14 D
A, B dan C -
15 B
A, C dan D -
16 B
A, C dan D -
17 C
A, B dan D -
18 B
A, C dan D -
19 B
C dan D A
20 D
A, B dan C -
21 C
A, B dan D -
22 D
B dan C A
23 D
A dan C B
24 B
A, C dan D -
25 A
B, C dan D -
26 B
A, C dan D -
27 D
A, B dan C -
28 A
B, C dan D -
29 C
A, B dan D -
30 B
A, C dan D B
31 A
B, C dan D -
32 D
A, B dan C -
33 B
A, C dan D -
34 A
B, C dan D -
35 C
A dan D B
36 D
A, B dan C -
129
37 A
B, C dan D -
38 D
A, B dan C -
39 A
B, dan C D
40 A
B, C dan D -
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat soal tipe A memiliki 146 pengecoh yang berfungsi dari 160 pengecoh yang disediakan. Pada
nomor 1 option A, B dan D tidak berfungsi, nomor 2 option B tidak berfungsi, nomor 4 option B tidak berfungsi, nomor 8 option A tidak
berfungsi, nomor 10 option D tidak berfungsi, nomor 11 option C tidak berfungsi, nomor 19 option A tidak berfungsi, nomor 22 option A tidak
berfungsi, nomor 23 option B tidak berfungsi, nomor 30 option B tidak berfungsi, nomor 35 option B tidak berfungsi dan nomor 39 option B
tidak berfungsi. Pengecoh tidak berfungsi akan direvisi. Pengecoh yang direvisi adalah pengecoh yang tidak dipilih oleh 5 peserta tes setelah
dilakukan analisis validitas, reliabilitas dan daya pembeda soal. 2
Soal Tipe B Tabel 4. 21 Analisis Uji Pengecoh Soal Tipe A
No. Soal
Kunci Jawaban
Option Berfungsi
Option Tidak
Berfungsi 1
B A, C dan D
- 2
B A dan C
D 3
A B, C dan D
- 4
D A, B dan, C
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
5 D
A dan B C
6 C
A, B dan D -
7 D
B dan C A
8 C
A, B dan D -
9 B
A, C dan D -
10 A
C B dan D
11 A
B dan C D
12 A
B C dan D
13 B
B C dan D
14 D
A, B dan C -
15 B
A dan C D
16 C
B dan D A
17 C
A, B dan D -
18 C
A, B dan D -
19 C
A dan B D
20 D
B dan C A dan D
21 C
A, B dan D -
22 D
A, B dan C -
23 D
A dan C B
24 B
A dan C D
25 A
B, dan C D
26 D
A, B dan C -
27 A
B, C dan D -
28 B
A, C dan D -
29 B
A, C dan D -
30 D
A, B dan C -
31 A
B, C dan D -
131
32 A
B, C dan D -
33 C
A dan B D
34 D
A, B dan C -
35 D
A, B dan C -
36 B
A, C dan D -
37 D
A, B dan C -
38 B
A, C dan D -
39 C
A, B dan D -
40 C
A dan D B
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat soal tipe B memiliki 100 pengecoh yang berfungsi dari 140 pengecoh yang disediakan. Pada
nomor 2 option B tidak berfungsi, nomor 5 option C tidak berfungsi, nomor 7 option A tidak berfungsi, nomor 10 option B tidak berfungsi,
nomor 11 option D tidak berfungsi, nomor 12 option C dan D tidak berfungsi, nomor 13 option C dan D tidak berfungsi, nomor 20 option
A dan D tidak berfungsi, nomor 23 option B tidak berfungsi, nomor 24 option
D tidak berfungsi, nomor 25 option D tidak berfungsi, nomor 33 option
D tidak berfungsi dan nomor 40 option B tidak befungsi. Pengecoh yang direvisi adalah pengecoh yang tidak dipilih oleh 5
peserta tes setelah dilakukan analisis validitas, reliabilitas dan daya pembeda soal.
132
3. Produk Akhir
Pada produk akhir ini akan membahas mengenai kualitas soal yang baik dan isi perangkat tes hasil belajar.
a. Soal dengan Kualitas Baik
Peneliti menggunakan program TAP Test Analiysis Program versi 14.7.4 untuk menghitung data analisis butir soal yang meliputi validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan pengecoh. Berdasarkan hasil analisis dari 80 soal tipe A dan tipe B didapatkan sebanyak 52 soal
yang memiliki kualitas baik atau sebanyak 65. Soal yang dikatakan baik apabila memenuhi syarat: 1 valid nilai itemnya sama dengan atau lebih
dari r
tabel
, 2 memiliki reliabilitas minimal kategori cukup, 3 memiliki daya beda kategori “baik” dan “baik sekali” dan 4 pengecoh berfungsi dengan
baik. Total jumlah soal dengan kualitas baik adalah 52 atau sebanyak 65 dari total 80 soal. Soal ini merupakan gabungan dari soal tipe A dan tipe B.
Berikut adalah kisi-kisi soal pada produk akhir. Kisi-Kisi Soal pada Buku Tes Hasil Belajar
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal
Tipe A-B
Prototype
Standar Kompetensi
2.Menggunakan pengukuran
3.3.1 Membaca tanda waktu dalam bentuk angka.
Mengingat C1 A 2
1
3.3.2 Menyebutkan satuan berat yang biasa digunakan
B 3 2
133
waktu, panjang dan berat dalam
pemecahan masalah
Standar Kompetensi 2.3
Mengenal hubungan antar
satuan
waktu, antar
satuan panjang
dan antar
satuan berat.
dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat C1
B 4 3
3.3.3 Menunjukkan satuan panjang yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat C1
A 5 B 5
4 5
3.3.4 Menghitung jumlah hari dalam satu bulan. Memahami
C2 B 7
A 8 B 8
6 7
8
3.3.5 Menghitung
selisih panjang. Memahami C2
A 9 B 9
A 10 B 10
9 10
11 12
3.3.6 Membandingkan berat barang. Memahami C2
A 12 13
3.3.7 Menentukan hubungan antar satuan waktu.
Mengaplikasi C3 A 13
B 13 A 14
B 14 A 15
B 15 14
15 16
17 18
19
3.3.8 Menentukan hubungan antar satuan panjang.
Mengaplikasi C3 B 16
A 17 B 17
A 18 20
21 22
23
3.3.9 Menentukan hubungan antar satuan berat.
Mengaplikasi C3 B 19
B 20 A 21
B 21 24
25 26
27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3.3.10 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan
satuan waktu. Menganalisis C4
A 22 B 23
28 29
3.3.11 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan
satuan panjang. Menganalisis C4
A 24 B 24
A 25 30
31 32
3.3.12 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan
satuan berat. Menganalisis C4
B 26 A 27
B 27 33
34 35
3.3.13 Memprediksi waktu untuk menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan satuan waktu.
Mengevaluasi C5 A 28
B 28 A 29
B 29 36
37 38
39 3.3.14 Mengkombinasikan
antar satuan berat untuk menyelesaikan masalah.
Mengevaluasi C5 B 30
B 31 40
41
3.3.15 Menggabungkan antar satuan berat untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Mengevaluasi
C5 B 32
B 33 42
43
3.3.16 Menyimpulkan permasalahan yang berkaitan
dengan satuan waktu. Mencipta C6
A 34 A 35
B 35 B 36
44 45
46 47
3.3.17 Menyimpulkan permasalahan yang berkaitan
dengan satuan panjang. Mencipta C6
B 37 A 38
B 38 48
49 50
3.3.18 Menyimpulkan permasalahan yang berkaitan
40 A 51
135
dengan satuan berat. Mencipta C6
40 B 52
Berdasarkan tabel di atas dari 18 indikator yang dibuat tidak ada indikator yang gugur. Sehingga semua indikator dapat diujikan. Namun ada
beberapa indikator hanya mewakili satu nomor. b.
Sampul dan Isi Tes Hasil Belajar Sampul produk berjudul “Soal Matematika untuk Guru dan Siswa Kelas
III Sekolah Dasar Materi Hubungan Antar Satuan Waktu, Antar Satuan Panjang dan Antar Satuan Berat”.
Isi dari perangkat tes hasil belajar yang telah disusun memiliki enam komponen yaitu: a standar kompetensi dan kompetensi dasar, b
indikator, c nomor dan soal tes hasil belajar, d kunci jawaban, e ranah kognitif C1-C6 mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta dan f tingkat kesukaran mudah, sedang sukar.
136 BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan