Teori Graf KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Teori Graf

Dalam mempelajari graf terdapat beberapa teori dasar untuk mendukung pembuktian dan mempermudah pemahaman. Beberapa teori dasar meliputi pengertian graf, beberapa istilah dalam graf, jenis-jenis graf, dan pelabelan graf. Berikut ini disajikan pengertian graf : 1. Pengertian Graf : Graf tak bearah G, yang selanjutnya hanya disebut dengan graf G didefinisikan sebagai himpunan pasangan teurut � = , �dengan adalah himpunan berhingga titik-titik vertex-vertex yang tidak kosong   1 2 , , , p v v v  dan � adalah himpunan edge sehingga = � � untuk ,    1 2 , , , p v v v  . Selanjutnya anggota disebut titik dan anggota � disebut sisi. Banyaknya titik dari graf G disebut order graf G dan dinotasikan dengan = dan banyaknya sisi dari graf G disebut ukuran size dari G dan dinotasikan dengan � = . Secara geometri, graf dapat digambarkan sebagai sekumpulan titik di dalam bidang dua dimensi yang dihubungkan dengan sekumpulan sisi Prasetyo, 2008. Contoh graf dan yang bukan graf: a Graf b Bukan graf Gambar 2.1 Graf dan Bukan Graf Gambar 2.1 a di atas merupakan contoh graf dengan = 4, dan � = 4, sedangkan gambar b bukan graf karena = 0, sehingga tidak memenuhi definisi. 2. Beberapa istilah dalam Graf Dalam mempelajari tentang graf terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan graf. Berikut ini diberikan definisi tentang adjacent, incident, derajat verteks, gelang loop, serta sisi ganda. Definisi 2.1.1 Suryadi, 1996 Misal pada graf G terdapat dua titik v i dan v j , dua buah titik pada G dikatakan berdampingan adjacent bila terdapat sisi yang menghubungkan kedua titik tersebut. Dapat ditulis dengan notasi e = v i , v j  E G dimana v i ≠ v j . Gambar 2.2 Graf G 1 v 3 v 2 v 1 v 4 Pada Gambar 2.2, titik v 1 dan v 2 berdampingan adjacent. Selain itu, titik v 1 dan v 4 juga berdampingan adjacent karena terdapat sisi edge yang menghubungkan kedua titik itu. Sedangkan titik v 1 dan v 3 bukan merupakan titik yang berdampingan karena tidak ada sisi yang menghubungkan keduanya. Definisi 2.1.2 Wiitala, 1987 Diberikan graf G dan {v i , v j }  V G jika e = v i , v j  EG maka dikatakan e bersisian incident dengan titik v i atau e bersisian dengan titik v j . Gambar 2.3 Graf G 2 Pada Gambar 2.3 di atas, e 5 bersisian incident dengan titik v 1 dan v 3 . Sedangkan e 2 tidak bersisian dengan v 1. Definisi 2.1.3 Wiitala, 1987 Derajat degree sebuah titik v pada sebuah graf G yang dituliskan dengan der v adalah banyak sisi yang bersisian pada v, dengan kata lain banyak sisi yang memuat v sebagai titik ujung. Sisi dengan titik-titik ujung yang sama disebut gelang loop. Titik dengan derajat nol disebut titik terisolasi isolated vertex. Gambar 2.4 Graf G 3 v 3 v 2 v 1 v 4 e 3 e 1 e 2 e 4 e 5 v 3 v 2 v 1 v 4 v 5 e 1 Pada Gambar 2.4, derajat degree titik v 1 adalah tiga, karena ada tiga sisi yang bersisian dengan titik v 1 . Sedangkan derajat v 2 adalah dua. Untuk titik v 5 , derajatnya adalah nol sehingga disebut titik terisolasi isolated vertex. Sisi e 1 disebut sebagai gelang loop karena titik-titik di ujung-ujungnya adalah sama yaitu v 4 . Definisi 2.1.4 Wiitala, 1987 Misal terdapat beberapa sisi berbeda pada graf yang menghubungkan pasangan titik yang sama, maka graf yang demikian dapat dikatakan mempunyai sisi ganda multiple edge. Gambar 2.5 Graf G 4 Pada Gambar 2.5, Graf G 4 memuat sisi ganda yaitu sisi e 1 dan e 2 karena menghubungkan dua titik yang sama yaitu v 1 dan v 2 . Berikut ini akan diberikan definisi tentang walk, trail, dan path. Definisi 2.1.5 West, 2009 Suatu walk pada sebuah graf adalah suatu urutan yang terdiri atas titik-titik dan sisi-sisi bergantian, dimana setiap sisi bersisian dengan titik terdekat, dengan diawali dan diakhiri pada suatu titik. v 1 e 1 e 2 e 3 e 4 e 5 e 6 v 2 v 3 v 4 Definisi 2.1.6 West, 2009 Suatu walk yang setiap sisinya berbeda disebut trail. Suatu trail yang setiap titiknya berbeda disebut lintasan path. Panjang lintasan adalah banyaknya sisi dalam lintasan tersebut. Di bawah ini akan diberikan contoh untuk memperjelas Definisi 2.1.5 dan Definisi 2.1.6. Gambar 2.6 Graf G 5 Pada Graf G 5 terdapat : Walk : v 1 , e 1 , v 2 , e 2 , v 3 , e 3 , v 3 , e 4 , v 4 Trail : v 1 , e 1 , v 2 , e 2 , v 3 , e 3 , v 3 , e 4 , v 4 Path : v 1 , e 1 , v 2 , e 2 , v 3 , e 4 , v 4 Berikut diberikan definisi tentang graf terhubung connected graph dan graf tak terhubung disconnected graph. Definisi 2.1.7 Wiitala, 1987 Suatu graf G dikatakan graf terhubung jika untuk setiap pasang titik v i dan titik v j , v i ≠ v j , di dalam himpunan V terdapat lintasan dari v i ke v j . Jika tidak, maka graf G disebut graf tak terhubung connected graph. Di bawah ini diberikan contoh untuk memperjelas Definisi 2.1.7. v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 e 1 e 2 e 3 e 4 e 5 e 6 e 7 e 8 e 9 Contoh : Gambar 2.7 Graf G 6 dan G 7 Graf G 6 pada Gambar 2.7 merupaan graf tak terhubung karena tidak terdapat sisi yang menghubungkan titik v 5 dengan titik v 1 , v 2 , v 3 , v 4 , sedangkan graf G 7 merupakan graf terhubung karena setiap titik terhubung oleh suatu sisi. 3. Jenis-jenis Graf Berdasarkan sifatnya graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis bergantung pada sudut pandang pengelompokannya. Pengelompokan graf dapat dipandang berdasarkan ada tidaknya sisi ganda, berdasarkan banyak titik,atau berdasarkan orientasi arah pada sisi. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf dikelompokkan menjadi dua jenis Prasetyo, 2008, yaitu : 1. Graf sederhana simple graph Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda. 2. Graf tak sederhana unsimple graph Graf tak-sederhana adalah graf yang mengandung sisi ganda maupun gelang. Ada dua macam graf tak-sederhana, yaitu graf ganda v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 1 v 2 v 3 v 4 Graf G 6 Graf G 7 multigraph dan graf semu pseudograph. Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda. Graf semu adalah graf yang mengandung sisi ganda dan gelang. Di bawah ini diberikan contoh untuk graf sederhana dan graf tak sederhana. Contoh : Gambar 2.8 Graf G 8 , G 9 , dan G 10 Pada Gambar 2.8 di atas, Graf G 8 merupakan graf sederhana, Graf G 9 merupakan graf ganda, dan Graf G 10 merupakan graf semu. Berdasarkan banyak titik pada suatu graf, maka secara umum graf dapat dikelompokkan menjadi dua jenis Prasetyo, 2008, yaitu : 1. Graf berhingga finite graph Graf berhingga adalah graf yang memiliki jumlah titik yang berhingga dan jumlah sisi yang berhingga. Graf berhingga dengan satu titik tanpa sisi, atau dengan kata lain, merupakan suatu titik tunggal, disebut graf trivial. 2. Graf tak-berhingga infinite graph Graf tak berhingga dalah graf yang banyak titik verteksnya tidak berhingga. v 2 v 3 v 1 v 4 v 2 v 2 v 1 v 4 v 3 v 1 v 3 v 4 Graf G 8 Graf G 9 Graf G 10 Berdasarkan orientasi arah pada sisi edge, maka secara umum graf dapat dikelompokkan menjadi dua jenis Prasetyo, 2008 , yaitu : 1. Graf tak berarah undirected graph Graf tak berarah adalah graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. Pada graf tak berarah, urutan pasangan titik yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Jadi v j , v k = v k , v j adalah sisi yang sama. 2. Graf berarah directed graph Graf berarah adalah graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah. Pada graf bearah v j , v k dan v k , v j menyatakan dua sisi yang berbeda, dengan kata lain , ≠ , . Untuk sisi , titik v j dinamakan titik asal initial vertex dan titik v k dinamakan titik terminal terminal vertex. Di bawah ini diberikan contoh untuk graf tak berarah dan graf berarah. Contoh : Gambar 2.9 Graf G 11 dan G 12 Pada gambar 2.9 di atas, Graf G 11 merupakan graf tak berarah. Sedangkan Graf G 12 merupakan graf berarah. v 3 v 2 v 1 v 4 v 3 v 2 v 1 v 4 Graf G 11 Graf G 12 Terdapat beberapa jenis graf sederhana khusus. Berikut ini didefinisikan beberapa graf khusus Prasetyo, 2008: 1. Graf lengkap Complete Graph Graf lengkap merupakan graf sederhana yang setiap titiknya terhubung langsung oleh satu sisi ke semua titik lainnya. Dengan kata lain, setiap titiknya bertetangga. Graf lengkap dengan n buah titik dilambangkan dengan K n . Banyak sisi pada sebuah graf lengkap yang terdiri dari n buah titik adalah 1 2 − 1 sisi. Di bawah ini diberikan beberapa contoh graf lengkap. Contoh : Gambar 2.10 Graf Lengkap Pada Gambar 2.10 di atas, gambar graf berturut-turut dari kiri adalah graf lengkap dengan n = 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dituliskan K 1 , K 2 , K 3 , K 4 , K 5 , dan K 6 . 2. Graf sikel cycle graph Graf sikel merupakan graf sederhana yang setiap titiknya mempunya dua sisi yang insiden bersisian. Graf sikel dengan p titik dilambangkan dengan C p . Di bawah ini beberapa contoh graf sikel. Contoh : Gambar 2.11 Graf sikel Pada gambar 2.7 berturut-turut dari kiri adalah graf sikel dengan p = 3, 4, 5, dan 6. Dilambangkan dengan C 3 , C 4 , C 5 , dan C 6 . 3. Graf Roda Wheels Graph Graf roda merupakan graf yang diperoleh dengan cara menambahkan satu titik pada graf sikel C P , dan menghubungkan titik baru tersebut dengan semua titik pada graf sikel tersebut. Di bawah ini diberikan beberapa contoh graf roda. Contoh : Gambar 2.12 Graf Roda Pada gambar 2.8 berturut-turut dari kiri adalah graf roda yang terbentuk dari graf sikel dengan p = 3,4,5, dan 6. Dituliskan dengan W 3 , W 4 , W 5 , dan W 6 . 4. Graf Teratur Regular Graph Graf teratur merupakan graf yang setiap titiknya mempunyai derajat yang sama. Apabila derajat setiap titik pada graf teratur adalah r , maka graf tersebut dinamakan graf teratur berderajat r. Banyak sisi pada graf teratur dengan n titik adalah 2nr sisi. Di bawah ini diberikan salah satu contoh graf teratur. Contoh : Gambar 2.13 Graf Teratur dengan r = 3 5. Graf Planar Planar Graph dan Graf Bidang Plane Graph Suatu graf disebut graf planar jika graf tersebut dapat digambarkan pada bidang datar sedemikian sehingga tidak ada sisi- sisinya yang berpotongan kecuali di titik dimana keduanya bersisian. Dibawah ini diberikan beberapa contoh graf planar dan graf bidang. Contoh : - Semua graf sikel merupakan graf planar - Graf lengkap K 1 , K 2 , K 3 , K 4 merupakan graf planar Tetapi graf lengkap K n untuk n 5 merupakan graf tak-planar. Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan dinamakan graf bidang. Gambar 2.14 K 4 adalah graf planar Gambar 2.15 K 5 bukan graf planar Pada Gambar 2.15, K 5 bukan graf planar karena terdapat sisi yang berpotongan pada titik yang tidak bersisian.

2.2 Pelabelan Graf Graph Labeling