86
4.2.3. Perbandingan Metode Perusahaan Dengan Metode DRP
Setelah melakukan perhitungan biaya distribusi dengan metode perusahaan dan metode DRP, ternyata total biaya dengan menggunakan metode
perusahaan, yaitu sebesar Rp. 36.584.500,00 lebih besar dari metode DRP yaitu Rp. 34.681.800,00
dengan selisih Rp. 36.584.500,00 – Rp. 34.681.800,00
= Rp. 1.902.700,00 Dengan prosentase
100 ,00
36.584.500 Rp.
,00 34.681.800
Rp. ,00
36.584.500 Rp.
= 0,05 Sehingga metode DRP dipilih untuk melakukan perencanaan dan
penjadwalan distribusi produk paving trihek dan canstin cansteen ke masing- masing kota.
4.2.4. Membuat Diagram Pencar Data Permintaan Januari 2010 – Desember 2011.
Langkah pertama untuk mendapatkan hasil peramalan dengan menggunakan metode kuantitatif time series adalah membuat diagram pencar atau
menggambarkan historis permintaan dalam bentuk grafik x – y. Diagram pencar ini berguna untuk mengetahui pola data tersebut apakah mengandung unsur acak,
musiman, siklus dan trend. Diagram pencar data permintaan kota mojokerto produk paving trihek dan
canstin cansteen adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
Gambar 4.1. Diagram Pencar Data Permintaan Kota Mojokerto Produk Paving
Trihek Dari grafik data permintaan diatas mempunyai rata-rata permintaan sebesar 96,25
selama 24 bulan.
Gambar 4.2. Diagram Pencar Data Permintaan Kota Mojokerto Produk Canstin
Cansteen Dari grafik data permintaan diatas mempunyai rata-rata permintaan sebesar
103,95 selama 24 bulan. Untuk diagram pencar data permintaan kota lain dapat dilihat pada lampiran F.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
4.2.4.1. Menghitung Mean Square Error MSE
Dari hasil peramalan data permintaan dengan menggunakan WinQSB akan didapatkan nilai Mean Square Error MSE. Hasil Mean Square Error MSE
dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.20. Mean Square Error MSE Hasil Peramalan kota mojokerto
PRODUK SA
SES DES
PAVING TRIHEK 508,7339 1131,522 54418,48
CANSTIN CANSTEEN 469,0489
688,0435 3160810
Sumber: Pengolahan dataLampiran I
MSE yang terkecil untuk Kota mojokerto produk Paving trihek dan Canstin cansteen adalah dengan metode Simple Average SA untuk Paving trihek dan
Double Exponential Smoothing DES untuk Canstin cansteen.. Sehingga metode peramalan yang dipilih adalah Simple Average SA dan Double Exponential
Smoothing DES. Untuk Mean Square Error MSE kota yang lain dapat dilihat pada lampiran G.
4.2.4.2 Uji Verifikasi Dengan Moving Range Chart MRC
Setelah diketahui fungsi peramalan dengan MSE terkecil maka perlu dilakukan uji verifikasi untuk mengetahui apakah fungsi peramalan yang dipilih
dapat dipakai atau tidak. Alat yang dipergunakan untuk uji verifikasi adalah dengan Moving Range Chart MRC.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
Gambar 4.3. Moving Range Chart MRC Produk Paving Trihek Untuk Kota Mojokerto
Berdasarkan gambar 4.3. dapat disimpulkan bahwa Moving Range Chart MRC Produk Paving Trihek untuk Kota Mojokerto dinyatakan terkontrol. Hal
ini terlihat dari nilai error Y’t – Yt masih berada diantara batas atas BA dan batas bawah BB.
Untuk Moving Range Chart MRC kota dan produk yang lain dapat dilihat pada Lampiran H.
4.2.4.3. Menentukan Peramalan Demand Bulanan
Setelah dilakukan uji verifikasi dengan Moving Range Chart MRC, langkah selanjutnya adalah merekapitulasi hasil peramalan yang nantinya
merupakan demand bulanan. Peramalan demand bulanan untuk setiap produk dari masing-masing
distributor menggunakan metode yang berbeda-beda. Kriteria pemilihan metode peramalan didasarkan bentuk pola data dan berdasarkan minimasi nilai MSE.
Antisipasi terhadap adanya kesalahan permintaan dilakukan dengan menyediakan stok pengaman safety stock untuk tiap item pada masing-masing kota, dimana
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
90 besarnya safety stock didasarkan atas besarnya standard deviasi kesalahan
peramalan Hasil peramalan demand bulanan masing-masing kota untuk tiap produk
dapat dilihat pada tabel 4.21. Tabel 4.21. Hasil Peramalan Demand Bulanan Kota Mojokerto m
2
Sumber:Pengolahan dataLampiran I
Untuk hasil peramalan demand bulanan kota lain dapat dilihat pada Lampiran I.
4.2.4.4 Menghitung Peramalan Economic Order Quantity EOQ, Safety Stock SS
Economic Order Quantity EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan yang paling ekonomis, dimana dalam DRP EOQ disebut sebagai lot
size. Sedangkan Safety Stock SS digunakan untuk menentukan tingkat stock pengaman.
PRODUK TAHUN
BULAN Paving trihek
Canstin cansteen Januari 105
104 Februari 105
104 Maret 105
104 April 105
104 Mei 105 104
Juni 105 104 Juli 105 104
Agustus 105 104
September 105 104
Oktober 105 104
Nopember 105 104
2012
Desember 105 104
JUMLAH 1260 1248 MAD 19,35 14,65
STD = 1,25 MAD 24,19
18,31 Rata-rata 105 104
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
4.2.4.4.1 Menghitung Peramalan Economic Order Quantity EOQ
Penentuan ukuran lot pemesanan dalam suatu sistem distribusi dipengaruhi oleh frekuensi pengiriman. Frekuensi pengiriman oleh pemesanan perusahaan
dilakukan setiap bulan, sehingga EOQ digunakan untuk menentukan ukuran lot. Formulasi EOQ yang digunakan adalah :
H C
Rm 2
EOQ
Perhitungan EOQ untuk Kota Mojokerto Produk PKA :
2
m 349
400 .500
232 105
2 EOQ
400,00 Rp.
H 232.500,00
Rp. C
105 12
105 +
...... +
105 +
105 +
105 Rm
Perhitungan EOQ untuk masing – masing kota selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran J. Sedangkan hasil perhitungan EOQ disajikan pada tabel 4.22.
Tabel 4.22. EOQ pada masing-masing kota m
2
EOQ KOTA
Paving trihek Canstin cansteen
MOJOKERTO
349 311
SIDOARJO
387 339
SURABAYA
415 369
GRESIK
338 303
Sumber:Pengolahan DataLampiran J
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
4.2.4.4.2 Menghitung Peramalan Safety Stock SS
Besarnya Safety Stock yang harus dibebankan pada setiap level distribusi tergantung kuantitas permintaan, lamanya lead time dan service level yang ingin
dicapai perusahaan. Formulasi untuk menghitung Safety Stock adalah : L
. D
- B
S
Sedangkan Reorder B dapat diperoleh berdasarkan permintaan selama periode pengisian kembali lead time, rumusnya adalah sebagai berikut :
L Z
DL B
Pihak manajemen menentukan tingkat service level yang dipergunakan dalam Safety Stock adalah sebesar 95 . Sehingga Z
α
dapat ditentukan dengan melihat tabel distribusi normal yaitu sebesar 1,64. Data Lead Time dapat dilihat
pada tabel 4.8. yang menunjukkan waktu pemesanan produk sampai pada kota. Perhitungan Safety Stock untuk Kota Mojokerto :
2 α
2
m 40
1 105
67 ,
44 1
S 67
, 144
1 11
, 20
1,64 1
105 B
1,64 Z
19 ,
24 σ
bulan 1
L m
105 D
Perhitungan Safety Stock untuk masing-masing kota selengkapnya dapat dilihat pada lampiran K. Untuk hasil akhir dari perhitungan Safety Stock pada
setiap kota disajikan pada Tabel 4.23.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93 Tabel 4.23. Safety Stock masing-masing kota m
2
SS KOTA
PAVING TRIHEK
CANSTIN CANSTEEN
MOJOKERTO 40 30 SIDOARJO 33
24 SURABAYA 26
34 GRESIK 32
24
Sumber:Pengolahan DataLampiran K
4.2.5. Pembuatan Total Kebutuhan Seluruh Produk
Total kebutuhan seluruh produk diperoleh dari total kebutuhan planned order release pada tiap-tiap bulannya. Pembuatan total kebutuhan seluruh produk
berguna dalam pembuatan jadwal distribusi dengan menggunakan metode penghematan, untuk menentukan berapa kapasitas yang dibutuhkan oleh masing-
masing kota. Tabel 4.24. Total Kebutuhan Seluruh Kota Planned Order Release m
2
MOJOKERTO SIDOARJO
SURABAYA GRESIK
TAHUN BULAN
Paving Canstin Paving
Canstin Paving
Canstin Paving
Canstin Trihek Cansteen Trihek Cansteen Trihek Cansteen Trihek Cansteen
Januari 349
311 0 339 0 369 0 303 Februari
0 0 387 0 415 0 338 0 Maret
0 0 0 0 0 0 0 0 April
311 0 0 0 0 0
303 Mei
349 0 0 339 0 369 338 0
Juni 0 0 387 0 415 0 0 0
Juli 311
0 0 0 0 0 303
Agustus 349
0 0 0 0 0 338
September 0 0 0 339 0 369 0 0
Oktober 0 311
387 0 415 0 0 303 Nopember
349 0 0 0 0 0 0 0
2012
Desember 0 0 0 339 0 0 338 0
Sumber:Pengolahan DataLampiran L
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
94
4.3. Analisa Dan Pembahasan
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil yang akan dianalisa dan dibahas pada sub bab ini sub bab 4.3.. Adapun analisa dan
pembahasan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.25. Biaya Total Distribusi
Metode Biaya
PERUSAHAAN Rp 36.584.500,00
DRP Rp 34.681.800,00
1. Perencanaan aktivitas distribusi metode yang digunakan perusahaan yaitu
perencanaan aktivitas distribusi didasarkan atas permintaan dari masing- masing kota. Total Cost TC dengan metode perusahaan adalah sebesar
Rp. 36.584.500,00 Total Cost dengan metode DRP adalah sebesar Rp. 34.681.800,00
2. Dari hasil perbandingan Total Cost didapatkan bahwa Total Cost dengan
metode DRP lebih kecil bila dibandingkan dengan metode perusahaan dan terjadi penurunan sebesar 0,05 . Hal ini membuktikan bahwa metode
DRP lebih efisien bila diterapkan pada perusahaan PT “SENTRA USAHA PRIMA - MOJOSARI”, sehingga digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan pada periode berikutnya. 3.
Peramalan Perencanaan Aktifitas Distribusi produk pada bulan adalah sebagai berikut :
a Bulan Januari 2012
Produk Paving Trihek : Pengiriman ke kota mojokerto sebanyak 349 m
2
.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.