2 Perumusan Masalah 3 Pembatasan Masalah 5 Kerangka Teori

ini sangat mempengaruhi proses serta hasil penelitian terkait masalah tersebut. Berbeda dengan kebanyakan sekolah, yang mana proses komunikasi antarpribadi yang berlangsung dalam keseharian rutinitasnya. Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti komunikasi antarpribadi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa SMK 1 TD Pardede.

I. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh komunikasi antarpribadi guru-siswa terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMK 1 TD Pardede Foundation.”

I. 3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan mengambang, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian bersifat kualitatif dengan menggunakan studi kasus. 2. Penelitian ini dikhususkan untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi yang terjadi di antara guru sebagai tenaga pendidik dan siswa di SMK 1 TD Pardede Foundation. 3. Fokus penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana pengaruh komunikasi antarpribadi antara guru dan siswa terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Universitas Sumatera Utara 4. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMK 1 TD Pardede Foundation kelas X sepuluh dan XII dua belas. 5. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari dan lama penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. I. 4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh guru dan siswa di sekolah. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi antarpribadi yang terjadi antara guru dan siswa terhadap peningkatan motivasi belajar siswa SMK 1 TD Pardede Foundation.

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif kepada mahasiswa FISIP USU khususnya terhadap Ilmu Komunikasi. 2. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperluas pengetahuan peneliti serta mahasiswa FISIP USU mengenai komunikasi tatap muka. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

I. 5 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian. Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk konsep, defenisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah komunikasi antar pribadi, komunikasi tatap muka, teori self disclosure, dan motivasi.

1. Komunikasi Antarpribadi

Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi, dimana proses tersebut mengacu pada perubahan tindakan dari orang-orang yang berkomunikasi Sendjaja, 1994:41 Menurut Porter dan Samovar, terdapat tujuh ciri yang menunjukkan kelangsungan suatu proses komunikasi antarpribadi yaitu : melibatkan perilaku melalui pesan baik verbal maupun nonverbal; melibatkan pernyataan ungkapan; bersifat dinamis bukan statis; melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi pernyataan pesan yang harus berkaitan; dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik; meliputi kegiatan dan tindakan, serta komunikasi yang melibatkan persuasi Alo Liliweri, 1997:28. Universitas Sumatera Utara Setiap orang memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam membina hubungan antar pribadi dengan orang lain, namun demikian Devito mengemukakan beberapa tujuan yang mendorong individu untuk menjalin hubungan antar pribadi dengan orang lain Devito, 1986:14-15: - Untuk mengenal diri sendiri - Untuk menemukan dunia luar - Untuk membangun dan memelihara hubungan yang sungguh-sungguh - Untuk mengubah sikap dan perilaku - Untuk bermain dan menghibur - Untuk mendapatkan pertolongan Apabila ditinjau dari segi media, maka ada dua bentuk proses komunikasi antar pribadi, yakni komunikasi bermedia dan tidak bermedia. Namun banyak orang lebih menyukai komunikasi antar pribadi tidak bermedia atau yang lebih dikenal dengan istilah komunikasi tatap muka karena bersifat secara langsung.

2. Komunikasi Tatap Muka

Komunikasi tidak pernah bisa lepas dari kehidupan manusia. Setiap bidang dalam kehidupan manusia dilakukan dengan cara berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal; baik secara langsung tatap muka maupun secara tidak langsung menggunakan perantara. Bahkan ketika manusia hendak berhubungan dengan orang lain pun menggunakan komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Sebuah defenisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk Universitas Sumatera Utara menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” Cangara, 2008:18. Sedangkan Bungin, 2006:35, mengatakan bahwa tujuan komunikasi adalah: - Perubahan Sikap Attitude Change - Perubahan Pendapat Opinion Change - Perubahan Perilaku Behavior Change - Perubahan Sosial Social Change Manusia sejak awal kehidupan berusaha memperbaiki kemampuan untuk menerima serta menyebarkan informasi tentang lingkungan, di samping meningkatkan kecepatan, kejelasan dan macam cara pengiriman informasi. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya yang mengancam agar manusia turut memikirkan bagaimana cara mengatasi bahaya. Mulai dari cara yang paling sederhana yaitu dengan gerakan tubuh, manusia tak henti-hentinya mengembangkan cara penyampaian pesan terutama melalui perilaku nonverbal. Tradisi mengajarkan bahwa komunikasi antar pribadi melalui tatap muka mempunyai keuntungan yakni para komunikator dan komunikan dapat melibatkan perilaku nonverbal, ekspresi fasial, jarak fisik, perilaku paralinguistik dengan sempurna. Komunikasi tatap muka tetap mempunyai kelebihan antara lain karena para peserta langsung mengadakan kontak pribadi, saling menukar informasi, saling mengontrol perilaku antarpribadi karena jarak dan ruang antara komunikator dan komunikan sangat dekat. Akibatnya, komunikasi tatap muka selalu memuaskan kedua belah pihak. Universitas Sumatera Utara

3. Teori Self Disclosure

Teori ini sering juga disebut teori “Johari Window” yang dianggap sebagai dasar untuk menjelaskan dan memahami interaksi antar pribadi secara manusiawi. Pembukaan diri atau self disclusure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini Supratiknya, 2003:14. Garis besar model teori ini dapat dilihat dalam gambar berikut ini : Saya tahu Saya tidak tahu Orang lain tahu Orang lain tidak tahu Gambar I.1 Jendela Johari Jendela Johari terdiri dari empat bingkai. Masing-masing bingkai berfungsi menjelaskan bagaimana tiap individu mengungkapkan dan memahami diri sendiri dalam kaitannya dengan orang lain. Asumsi Johari bahwa jika setiap individu bisa memahami diri sendiri maka dia bisa mengendalikan sikap dan tingkah lakunya di saat berhubungan dengan orang lain. Bingkai 1, menunjukkan orang yang terbuka terhadap orang lain. Johari menyebutkan “bidang terbuka”, suatu bingkai yang paling ideal dalam hubungan dan komunikasi antar pribadi. Bingkai 2, adalah bidang buta, merupakan keadaan orang yang tidak mengetahui banyak hal tentang dirinya sendiri namun orang lain mengetahui banyak hal tentang dia. Bingkai 3, disebut bidang tersembunyi yang menunjukkan keadaan bahwa berbagai hal diketahui diri sendiri namun tidak 1. TERBUKA 2. BUTA 3. TERSEMBUNYI 4. TIDAK DIKENAL Universitas Sumatera Utara diketahui orang lain. Bingkai 4, disebut bidang tidak dikenal yang menunjukkan keadaan bahwa berbagai hal tidak diketahui diri sendiri dan orang lain. Teori self disclosure ini juga bisa menggambarkan keadaan hubungan yang terbentuk di antara guru dan siswanya, yang dalam penelitian ini adalah SMK TD.Pardede. Keadaan yang terbentuk dalam proses komunikasi tatap muka antara guru dan siswa terhadap peningkatan belajar siswa di sekolah tersebut.

4. Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu KBBI, 2005:756. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono, motivasi menjadi dorongan driving force terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Menurut Anderson C. R. Dan Faust G. W. motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan ketekunan Tim Dosen, 2009:67. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya terjadi pada siswa memiliki motivasi rendah, maka Universitas Sumatera Utara menampakkan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar.

I. 6. Komponen Penelitian

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Dan Pengembangan Kompetensi Belajar Siswa

3 63 150

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI 2 Ciledug

0 8 198

Hubungan kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di MA Darunnajah Cipinang Bogor

0 26 64

Peran komunikasi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Islam Baidhaul Ahkam Tangerang

0 9 72

BAB I PENDAHULUAN - EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK JAKARTA 1

0 0 9

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11