UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA DALAM MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE EJA KELAS I SD MUHAMMADIYAH GISTING TAHUN PELAJARAN. 2011/2012

(1)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA DALAM MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENGGUNAKAN METODE EJA KELAS I SD MUHAMMADIYAH GISTING

TAHUN PELAJARAN. 2011/2012

Oleh MUSLIHA

Masalahdalampenelitianiniadalahrendahnyahasilbelajarmembacasiswakelas I SD MuhammadiyahGistingdenganmenggunakanmetodeeja. Dari keseluruhanjumlahsiswakelas I (30 siswa) yang mencapai KKM (65) hanyahanya 17 siswaatau 56,66% sedangkanselebihnyayaitu 13 siswaatau 43,44% belummencapai KKM, dengan rata-rata kelashanya 68,46.

TujuanpenelitianiniuntukmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswapadapelajaranBahasa

Indonesia kelas I SD MuhammadiyahGistingpadakegiatanmembacadenganmenerapkan model pembelajaranejatahunpelajaran 2011/2012.

Penelitianinimenggunakandesainpenelitiantindakankelas yang terdiriatasduasiklus. Subyekpenelitianiniadalahsiswakelas I SD MuhammadiyahGisting yang berjumlah 30 siswa. Setiapsiklusmenggunakanteknikpengumpulan data

Berupatesevaluasitertulisdanobservasi. Instrument

testertulisdigunakanuntukmengetahuipeningkatanhasilbelajarsiswa, sedangkan instrument observasidugunakanuntukmengamatiaktivitassiswadankinerja guru dalampembelajaran.

Hasilpenelitianinimenunjukkanadanyapeningkatanhasilbelajarsiswahaltersebutdapatterlihatdaripe ningkatanpadapersiklusnya. Diketahuipadasiklus I nilai rata-rata kelas 68,46, denganprosentaseketuntasan 56,66%, danhasilobservasipadasiklus I yaitu 46,66%

dengankategorikurangaktif. Sedangkanpadasiklus II

menunjukkanpeningkatanhasilbelajarsiswanilai rata-rata kelas 85,03, denganprosentaseketuntasan 93,33% danhasilobservasipadasiklus II yaitu 73,37% dengankategoricukupaktif.

Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwa, model

pembelajaranejadapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswakelas I SD MuhammadiyahGistingtahunpelajaran 2011/2012.


(2)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK), di laksanakan di SD Muhammadiyah Gisting Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus, pada siswa kelas I semester dua tahun pelajaran 2011-2012. SD Muhammadiyah Gisting terletak di Jl. Irigasi Gistingbawah areal kompleks Perguruan Muhammadiyah, yang terletak di kawasan padat penduduk, sehingga akses menuju sekolah sangat mudah di tempuh dengan jalan kaki, kendaraan roda dua ataupun roda empat. Keseluruhan bangunan SD Muhammadiyah sudah permanen, dengan jumlah rombel 13 kelas dan semua siswanya masuk pagi.

B. Seting Penelitian 1. Waktu penelitian

Penelitian telah dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2011 – 2012 selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari – Maret 2012.

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Gisting kelas I, adapun karakteristik siswa sebagai berikut:

a. Kemampuan siswa dalam membaca kurang lancar. b. Rendahnya motivasi belajar.


(3)

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas I SD Muhammadiyah Gisting, Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Semester genap tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah murid 30 orang (18 orang anak laki-laki dan 12 orang anak perempuan)

C. Alat Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data alat-alat yang digunakan adalah perangkat pembelajaran dan hasil obervasi yang dilakukan pada siswa guna mengetahui perkembangan kemampuan siswa da;am membaca. Di samping itu hasil penilaian teman sejawat dan kepala sekolah pun di butuhkan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Lembar pengamat adalah suatu lembar untuk menilai kinerja guru dalam melaksankan pembelajaran. Teknik pengumpulan data pada lembar pengamat 1 adalah lembar pengamat diisi atau dilakukan oleh pengamat lain selain penulis ( dalam hal ini adalah kepala sekolah) kemudian di analisis. Lembar pengmat 2 adalah lembar pengematan yang dilakukan guru untuk mengamati aktivitas setiap siswa selama mengikuti proses pembelajaran pada setiap siklus yang hasilnya kemudian dianalisi.

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan setiap siklus di analisis untuk kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.


(4)

Digunakan untuk menganalisi data yang terdiri dari: a. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Data aktivitas siswa diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data tersebut dicatat dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa dan di analisi dengan menggunakan teknik presentase.

Keterangam :

NP : nilai persen yang dicari atau di harapkan R : skor mentah yang diperoleh oleh siswa

SM : skor maksimum ideal dari aspek yang di amati 100 : bilangan tetap

(sumber purwanto,2008 : 102)

Setelah diperoleh prosentase hasil kegiatan siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil observasi seperti pada table 1 di bawah ini.

Table 1 kualifikasi hasil observasi

Nilai kerja (NK) yang diperoleh Kualifikasi

80% ≤ NK ≤ 100 % 60% ≤ NK ≤ 80% 40% ≤ NK ≤ 60% 20% ≤ NK ≤ 40% 0% ≤ NK ≤ 20%

Sangat aktif aktif cukup aktif kurang aktif sangat kurang aktif (sumber Purwanto ; 1997)


(5)

b. Data kinerja guru dalam pembelajaran

Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Analisis kualitatif pada lembar penilaian kinerja guru menggunakan teknik prosentase.

Keterangan :

NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan R : skor mentah yang diperoleh

SM : skor maksimum ideal dari aspek yang diamati 100 : bilangan tetap

(sumber Purwanto 1997:41)

Setelah diperoleh prosentase mengenai kinerja guru dalam melaksankan pembelajaran, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil observasi seperti pada table 2.

Table 2. kualifikasi hasil observasi

Nilai kerja (NK) yang diperoleh Kualifikasi

80% ≤ NK ≤ 100 % 60% ≤ NK ≤ 80% 40% ≤ NK ≤ 60% 20% ≤ NK ≤ 40% 0% ≤ NK ≤ 20%

Sangat aktif aktif cukup aktif kurang aktif sangat kurang aktif (sumber Purwanto ; 1997)


(6)

2. Analisi Kuantitatif

a. Data yang didapat berupa data kuantitatif seperti tes hasil belajar siswa secara individual dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

S : nilai yang diharapkan

R :jumlah skor/item yang dijawab benar N :skor maksimum test

100:konstanta

(Sumber adaptasi Purwanto 2008:112)

b. Nilai rata-rata seluruh siswa dengan didapat menggunakan rumus : X = xlx 100

N Keterangan :

X : rata-rata hitung nilai N : banyak siswa Xl : nilai siswa

c. Data untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100

Jumlah seluruh siswa


(7)

Tabel 3. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam persen

Tingkat keberhasilan persen Arti

>80% 67 - 79 40 - 59 20 - 39 <20% Sangat tinggi tinggi sedang rendah sangat rendah

F. Indikator Keberhasilan

Adapun keberhasilan yang dapat di capai dari penelitian tindakan kelas adalah 90% siswa memiliki nilai terbaik dan mengalami perkembangan yang sangat besar dari terbata- bata membaca yang akhirnya mampu lancar membaca tanpa di bimbing .

G. Prosedur Penelitian

Pelaksanaaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri-dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian ini mengikuti alur sebagai berikut:

Bagan Alur PTK

Perencanaan

Refleksi Pengamatan

Pelaksanaan

Siklus 1

Perencanaan Pelaksanaan


(8)

Siklus 1

Kegiatan penelitian di mulai dengan tiga kali pertemuan, adapun tahapan dalam pertemuan di siklus 1 adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaa

Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan antara lain:

1. Membuat silabus dan rencana program pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran metode eja dengan pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Menyiapkan model pembelajaran. 3. Menyiapkan lembar topik siswa. 4. Membuat lembar kerja siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.


(9)

6. Menyusun instrument evaluasi pembelajaran yang diperlukan pada siklus.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah disimulasikan dan direvisi pada siklus 1 yang diawali dengan mengkondisikan kelas. Pertama-tama siswa diberikan apresepsi dan penjajakan kemampuan siswa. Tahap berikutnya siswa diberikan pula informasi tentang tujuan yang akan dicapai. Adapun kegiatan berikutnya guru merumuskan masalah yang telah ditentukan.

c. Pengamatan/observasi

Pada tahap ini pengamatan atau observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini tentu dilakukan karena guru sebagai peneliti sekaligus sebagai penyampai materi.

Pada tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer dilakukan oleh teman sejawat sebagai penilai berserta instrument.

d. Tahap Refleksi

Pada skhir siklus 1 di ketahui bahwa pelajarn yang terjadi belum optimal. Aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan refleksi penelitian terhadap hasil belajar observasi siswa, guru maka


(10)

dihasilkan nilai evaluasi siklus 1 dan catatan lapanganm diketahui masih terdapat beberapa kekurangan yaitu:

1. Siswa masih sulit dikondisikan seperti main-main di dalam kelas, mengganggu temanya sehingga kurang menghiraukan tugasnya.

2. Penggunaan waktu pembelajaran belum sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Guru sering kali kekurangan waktu dalam mengajar, karena sebagian besar digunakan untuk membimbing anak yang belum pandai membaca.

Kekurangn-kekurangan pada siklus 1 menjadi indikator bahwa aktivitas siswa dan guru belum optimal, oleh karena itu Perlu dilakukan perbaikan. Adapun perbaikan yang harus dilakukan dalam siklus 2 adalah sebagai berikut:

1. Guru lebih memotivasi siswa utuk bersikap produktif dan tidak main-main dikelas.

2. Guru harus memanfaaatkan waktu secara efektif dan efessien.

3. Guru harus membuat cara yang lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran. 4. Guru memberikan bimbingan lebih kepada siswa dalam membaca.

5. Guru lebih memfokuskan kepada siswa agar memberikan teguran pada siswa yang melakukan aktifitas di luar aktifitas pembelajaran.

1. Siklus II

Kegiatan penelitian pada siklus 2 sama seperti siklus I, adapun tahapan dalam pertemuan di siklus 2 adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaa


(11)

1. Membuat silabus dan rencana program pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran metode eja dengan pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Menyiapkan model pembelajaran. 3. Menyiapkan lembar topik siswa. 4. Membuat lembar kerja siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

6. Menyusun instrument evaluasi pembelajaran yang diperlukan pada siklus.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah disimulasikan dan direvisi pada siklus 2 yang diawali dengan mengkondisikan kelas. Pertama-tama siswa diberikan apresepsi dan penjajakan kemampuan siswa. Tahap berikutnya siswa diberikan pula informasi tentang tujuan yang akan dicapai. Adapun kegiatan berikutnya guru merumuskan masalah yang telah ditentukan.

c. Pengamatan/obseervasi

Pada tahap ini pengamatan atau observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini tentu dilakukan karena guru sebagai peneliti sekaligus sebagai penyampai materi.


(12)

Pada tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer dilakukan oleh teman sejawat sebagai penilai berserta instrument.

d. Tahap Refleksi

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus 2 berlangsung ada beberapa catatan yang menjadi temuan peneliti, diantaranya:

1. Motivasi yang dilakukan guru dengan teknik bermain menyusun kata-kata serta bimbingan persiswa mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. 2. Bimbingan yang dilakukan lebih mengarah kepada siswa yang mengalami

kekurangan pemahaman dalam mengenali huruf dan merangkainya menjadi kata. 3. Pemberian tugas secara intensif kepada siswa yang dilakukan di luar aktifitas

pembelajaran dan memberikan tugas secara langsung mampu meningkatkan daya minat baca anak serta mengurangi kegaduhan di dalam kelas.

4. Dari beberapa temuan di atas, menggambarkan bahwa pada siklus 2 menunjukkan sudah berjalan lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Hal ini di tunjukkan dengan meningkatnya aktifitas dan hasil belajar siswa.

Meskipun proses pembelajaran pada siklus 2 sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan, perbaikan proses pembelajaran terus dilakukan sebagai upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar yang lebih baik lagi. Berdasarkan paparan siklus 1 dan 2, rekomendasi untuk perbaikan tindakan pada pendekatan metode eja selanjutnya.


(13)

a. Mempertahankan kinerja yang sudah baik pada proses pembelajaran yang sudah dilakukan, beberapa diantaranya guru selalu tanpil semangat dan bersedia memberikan bimbingan secara intensif pada setiap siawa.

b. Selalu memperhatikan alokasi waktu untuk setiap tahapan yang dimuat pada RPP agar sesuai dengan rencana pembelajaran.

c. Menggunakan fariasi pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan siswa dengan menggunakan metode eja permainan menyusun huruf dan kata-kata.

d. Pemberian motivasi kepada siswa guna meningktkan antusias siswa dalam pembelajaran.

H. Indikator Keberhasilan

Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini apabila hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia yaitu rata-rata 75 atau lebih, dan siswa yang mendapat nilai tersebut lebih dari 75% dari jumlah siswa.


(14)

BAB. V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisi data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan antara lain:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode eja pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan aktivitas membaca siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase kemampuan siswa mencapai 46,66% dengan kategori kurang aktif dan pada siklus II persentase siswa meningkat menjadi 73,33% dengan kategori aktif.

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode eja pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD muhammadiyah Gisting. Siklus I nilai rata-rata sebesar 68,46 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 85,03.

B. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian di atas maka saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti antara lain sebagai berikut :


(15)

Untuk menambah motivasi dan kegemaran membaca serta belajar siswa perlu adanya strategi pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan ketrampilan proses siswa.

2. Bagi Guru

Guru hendaknya memahami bagaimana cara menggunakan metode eja dengan baik agar anak dapat belajar dengan senang dan menguasai dengan cepat.

3. Bagi sekiolah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya disampaikan dengan dukungan penggunaan sarana dan prasarana baik di dalam kelas ataupun di luar kelas. Hal ini akan menambah motivasi dan keingintahuan siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat maksimal.

4. Bagi Peneliti

Disarankan kepada para peneliti bidang pendidikan hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan atau masukan untuk melakukan penelitian yang lebih luas. Masalah ini mungkin dapat dijadikan bahan penelitian yang mendalam praktis dan aplikatif.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menJadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pembelajaran merupakan kegiatan formal di sekolah. Dalam pembalajaran ini terjadi kegiatan belajar mengajar. Dua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa dan guru. Proses belajar mengajar adalah suatu interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan. Guru dapat dikatakan berhasil mengajar apabila perubahan yang diharapkannya terjadi pada perilaku dan pribadi siswanya. Begitu pula dengan siswa dapat dikatakan belajarnya berhasil kalau ia mengalami perubahan-perubahan setelah mengalami proses belajar tersebut pada perilaku dan pribadi seperti yang diharapkan gurunya.

Ada dua unsur penting dalam proses belajar ,mengajar adalah media dan metode mengajar. Pemilihan media belajar dan metode yang tepat lebih menjamin keberhasilan dalam pembelajaran. Hasil siswa yang rendah merupakan indikasi bahwa selama ini proses pembelajaran yang dilakukan belum optimal, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkannya. Keberhasilan dan kesuksesan siswa dalam belajar tidak terlepas dari


(17)

kemampuan siswa dalam membaca dengan baik dan benar, jika anak-anak belum mampu dalam membaca maka akan mengalami kesulitan dalam belajar.

Burns dkk (1996) mengemukakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelejar. Namun anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar mambaca merupakan usaha yang terus-menerus dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca.

Berdasarkan hal terbut, sekolah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Untuk itu hendaknya guru memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar. Kenyataan selama ini bahwa belajar membaca dalam pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I, mengalami banyak kendala baik dari anak itu sendiri, orang tua ataupun gurunya,

Akibatnya hasil belajar siswa yang diharapkan belum mencapai hasil yang diinginkan atau belum maksimal, karena mengalami kendala pada kemampuan anak dalam membaca. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa, akibatnya nilai yang diperoleh siswa belum belum mencapai hasil yang diharapkan. Akibatnya masih banyak terdapat siswa yang belum tuntas dalam mencapai hasil belajar.


(18)

Sehubungan dengan masalah tersebut maka perlu dicari solusinya/ jalan keluar agar anak dapat membaca. Sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan dengan meningkatnya aktivitas selama pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Eja. Metode eja merupakan konsep belajar yang bisa membantu guru meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pelajaran Bahasa Indonesia.

Metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Siswa mulai diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf. Pembelajaran metode Eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem. Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara memulai mengajarkan membaca dan menulis permulaan dengan menampilkan kata-kata. Metode global adalah belajar membaca kalimat secara utuh. Adapun pendekatan yang dipakai dalam metode global ini adalah pendekatan kalimat. Selanjutnya, metode SAS didasarkan atas pendekatan cerita.

Metode pembelajaran di atas dapat diterapkan pada siswa kelas rendah (I dan II) di sekolah dasar. Guru dianjurkan memilih salah satu metode yang cocok dan sesuai untuk diterapkan pada siswa.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Membaca Dalam Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Eja Kelas I SD Muhammadiyah Gisting Tahun Pelajaran 2011-2012”.


(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Minat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia masih tergolong rendah.

2. Guru kurang mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga kemampuan siswa pada palajaran Bahasa Indonesia masih tergolong rendah.

3. Kemampuan siswa dalam membaca masih tergolong rendah,

4. Pada saat pelejaran berlangsung siswa kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.

5. Kurang kerjasama antara guru dan orang tua di rumah.

6. Aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia masih tergolong rendah. C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : “Apakah Metode Eja Pada pelajaran Bahasa Indonesia Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Siswa Kelas 1 SD Muhammadiyah Gisting Tahun pelajaran 2011-2012?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode eja sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.


(20)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat: a. Bagi siswa

 Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.  Dapat membantu siswa untuk membaca dengan baik dan benar.

b. Bagi guru

Meningkatkan kemampuan guru dalam mengindentifiksi kesulitan bagi siswa dan menentukan bentuk tindakan yang sesuai guna meningkatkan aktivitas belajar siswa.

c. Bagi sekolah

Kesempatan untuk memiliki guru yang professional dan mampu mengembangkan ide-ide dalam pembelajaran di sekolah sesuia dengan standar.

d. Bagi penneliti


(21)

(22)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya adalah upaya untuk membentuk manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab, sehingga melahirkan generasi yang tangguh. Dalam undang-undang Pendidikan Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1. Yang menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi pribadinya, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan Negara. Jadi pendidikan merupakan suatu proses pengembangan potensi manusia yang dilaksanakan secara dinamis, sistematis dan berkelanjutan untuk mencapai suatu tujuan.

Pada hakekatnya tujuan pendidikan adalah pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi maupun bagi seluruh warga negara Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya upaya yang disengaja dan terrencana serta terstruktur yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal dan non formal.

B. Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktifitas yang dilakukan oleh siswa untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya suka tidak suka, antusias atau tidak antusias siswa pasti dihadapkan kondisi untuk


(23)

belajar, sehingga guru berupaya melakukan berbagai macam metode agar siswa mau mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya.

Menurut Sujana (1995:21) belajar adalah segenap rangkaian kegiatan dan aktifitas yangdilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya. Belajar merupakan bagian dari hidup manusia, dengan belajar setiap manusia dapat meningkatkan kemampuan baik dalam ketrampilan, penmgetahuan, nilai dan sikap yang nantinya bermanfaat untuk diri sendiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang disadari dsan timbul akibat praktek poengalaman, latihan bukan secara kebetulan.

Menurut Dimyati dan Mujiono (1999) belajar pada hakikatnya adalah kegiatan sadar yang dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan perubahan, tingkah laku, sikap dan ketrampilan intelektual. Perubahan tersebut terjadi akibat interaksi antara individu dan lingkungan sekitar yang mempengaruhinya. Individu yang melakukan kegiatan belajar secara sadar akan mendapatkam pengalaman. Pengalaman yang didapat dari kegiatan belajar tersebut akan memudahkan individu untuk mendapatkan pengalaman lainnya, seperti kesiapan mental untuk menghadapi situasi yang baru. Perubahan tingkah laku dalam belajar terjadi setelah seseorang berinteraksi dengan sumber belajar yang berupa buku, guru, teman dan lingkungan sekitar

C. Aktifitas belajar

Menurut Sadiman (2001:95) Yang menyatakan bahwa “pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh ahli pendidikan lainn diantaranya adalah” Montessori dan Sadiman (2001:95) menegaskan bahwa anak-anak itu memiliki tenaga untuk


(24)

berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya.

Dari pendapat Montessori tersebut dapat kita kembangkan bahwa pembentukan diri siswa adalah aktivitas siswa itu sendiri. Pendapat itu juga diperkuat oleh Rousseau dalam Sadiman (2001:96) beliau menjelaskan:

Bahwa segala pengatahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri dengan bekerja sendiri dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis.

Belajar sambil melakukan aktifitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik. Perlu di tambahkan menurut Sadiman (2001:99) bahwa “aktifitas itu bisa bersifat fisik maupun mental”. Tidak ada hasil belajar kalau tidak ada kedua aktifitas tersebut misal seorang siswa membaca buku, secara aktifitas fisik mata melihat buku dan tangannya memegang buku, tetapi fikirannya belum tentu membaca buku. Jadi ada proses belajar tersebut yang melakukan aktifitas hanyalah fisiknya saja tetapi mentalnya tidak.

Ahmad dan Rohani (1995:6) lebih lanjut menjelaskan bahwa aktifitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan sedangkan aktifitas pisyikis (kejiwaan) ialah jika daya jiwamu bekerja selayaknya atau berfungsi dalam rangka pengajaran. Dalam Sadiman (2001:100) Paul B Diedrich memuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Visual aktiviteas yang termasuk di dalamnya yaitu membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain.


(25)

2. Oral aktiviteas seperti menyatakan, merumuskan bertanya memberikan saran mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Listening activiteas sebagai contoh adalah mendengarkan uaraian, percakapan, diskusi, musik dan pidato.

4. Writing activiteas seperti melukis ceria, karangan, percakapan, diskusi, musik dan pidato. 5. Drawing activiteas misalnya menggambar, membuat grafik, membuat peta dan membuat

diagram.

6. Motor activiteas yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, ber,main, berkebun dan berternak.

7. Mental activiteas sebagai contoh yaitu menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

8. Emotional activiteas seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat dikemukakan sebagi berikut:

1. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas belajar, yang merupakan rangkaian kegiatan belajar siswa meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.

2. Belajar sambil melakukan aktifitas dapat menyebabkan kesan, pesan yang didapatkan akan lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.

3. Kegiatan aktivitas belajar siswa dapat diamati dengan memperhatikan perilaku siswa. D. Hasil Belajar

Setelah berakhirnya suatu prosespembelajaran, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Menurut Dimyati (1999:3) “Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar”.Bagi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dri sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pengajaran.

Sejalan dengan Dimyati dan Mujono (1999:12) berpendapat bahwa “Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam nilai raport dan angka dalam ijazah. Sedangkan


(26)

dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain yang merupakan transfer belajar.

Adapun menurut Bloom dan Sudijono (2005:49) adanya sasaran dalam evaluasi hasil belajar yaitu :

 Ranah kognitif yang mencakup kegiatan mental (otak), dalam hal ini ada enam jenjang

dalam proses berfikir diantaranya: Pengetahuan/ hapalan/

ingatan(knowledge),pemahaman(Comprehension),penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (Syinthesis) dan penilaian (evaluation).

 Ranah efektif yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

 Ranah psikomotor yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) dan kemampuan (abilities).

E. Metode Pengajaran

Mengajar merupakan usaha guru untuk menciptakan kondisi agar siswa mengalami proses pendidikan. Akan tetapi seorang guru di dalam mengajar tidak hanya berperan sebagai tenaga pengajar saja yang hanya menyampaikan materi pembelajaran melainkan juga sebagai tenaga pendidik. Dalam mengajar dan mendidik siswa diperlukan suatu metode yang baik dan tepat, yaitu suatu metode yang telah disesuaikan dengan kurikulum agar tujuan belajar mengajar yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik, seperti yang dikatakan oleh Surakhmad (1986:95) “Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk

mencapai suatu tujuan, semakin baik metode maka semakin baik pencapaian tujuan”.Hal senada juga disampaikan oleh Pasaribu dan Simanjuntak (1982:14) ‘Metode adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan”.


(27)

Dari penjelasan di atas, mengatakan bahwa tanpa metode yang baik mustahil prestasi belajar yang baik akan tercapai. Agar hasil yang diperoleh meningkat seoptimal mungkin maka dalam proses belajar mengajar merangsang siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diperoleh sebelumnya. Agar siswa memperoleh motivasi untuk belajar kembali materi yang telah diterima, seorang guru harus mampu berinteraksi dengan baik terhadap sisiwanya sebagai sebagai anak didik seperti halnya yang dikemukakan oleh

Menurut Suyanto (1999:1) metode pembelajaran diarahkan sebagai cara-cara yang dapat digunakan dalam kondisi tertentu untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan dan strategi pembelajaran diacukan sebagai penataan cara-cara tertentu sehingga terwujud suatu urutan langkah prosedural yang dapat dipakai untuk mencapai hasil yang diinginkan.

F. Metode Eja

Sebagai kegiatan belajar di sekolah, maka oleh para, baik dalam bidang ilmu kebahasaan maupun dalam ilmu pengajaran mengupayakan berbagai metode sebagai cara untuk membelajarkan peserta didik dengan tujuan peserta didik memiliki kemampuan membaca untuk belajar lebih lanjut. Bagi siswa kelas rendah (I dan II), penting sekali guru menggunakan metode membaca. Depdiknas (2000:4) menawarkan berbagai metode yang diperuntukkan bagi siswa permulaan, antara lain: metode eja/bunyi, metode kata lembaga, metode global, dan metode SAS.

Metode Eja dapat menjadi cara yang efisien dan efektif untuk mengajarkan siswa kelas I membaca dengan baik dan benar. Guru yang mengajarakan bahasa indonesiaharus yakin bahwa


(28)

metode eja, merupakan metode yang efektif untuk mempermudah anak dalam mempercepat kemapuan membaca, karena yang terutama sekali adalah kemampuan siswa dalam membedakan huruf untuk bekal kemampuan membaca.

Metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Siswa mulai diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf. Pembelajaran metode Eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem. Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara memulai mengajarkan membaca dan menulis permulaan dengan menampilkan kata-kata.

Dalam menggunakan metode tersebut guru harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Dapat menyenangkan siswa

2. Tidak menyulitkan siswa untuk menyerapnya 3. Bila dilaksanakan lebih efektif dan efesien

4. Tidak memerlukan fasilitas dan saran yang lebih rumit

Agar metode tersebut dapat berjalan maka diperlukan langkah-langkah berlandaskan operasional sebagai berikut : Struktural menampilkan keseluruhan; Analitik melakukan proses penguraian; Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada bentuk Struktural semula. Landasan linguistiknya bahwa itu ucapan bukan tulisan, unsur bahasa dalam metode ini ialah kalimat; bahwa bahasa Indonesia mempunyai struktur tersendiri. Landasan pedagogiknya; (1) mengembangkan potensi dan pengalaman anak, (2) membimbing anak menemukan jawab suatu


(29)

masalah. Landasan psikologisnya : bahwa pengamatan pertama bersifat global (totalitas) dan bahwa anak usia sekolah memiliki sifat melit (ingin tahu).

Metode ceramah merupakan suatu metode yang sering digunakan oleh seorang guru dalam mengajar dikelas. Sudarmanto (1993:100) menyatakan bahwa “metode ceramah lebih menekankan pada peran aktif guru dalam membimbing siswa di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung”.

Kelebihan metode SAS dalam pembelajaran

a. Metode ini dapat sebagai landasan berfikir analisis.

b. Dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak mudah mengikuti prosedur dan akan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya.

c. Berdasarkan landasan linguistik metode ini akan menolong anak menguasai bacaan dengan benar.

Kekurangan metode SAS dalam pembelajaran

1. Metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar harus kreatif dan terampil

serta sabar, tuntutan semacam ini dipandang sangat sukar untuk kondisi pengajar saat ini. 2. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini untuk sekolah –

sekolah tertentu dirasa sukar.

3. Metode SAS hanyauntuk konsumen pembelajar di perkotaan dan tidak di pedesaan 4. Oleh karena agak sukar mengajarkannya oleh para pengajar maka metode SAS


(30)

Dari pendapat tersebut terlihat bahwa dominasi guru sangat besar dalam proses belajar mengajar di kelas. Walaupun sesungguhnya orang tuapun sangat dominan membantu keberhasilan siswa dalam membaca.

Langkah-langkah dalam penggunaaan metode eja yaitu dengan pengenalan huruf,

pengenalan suku kata seperti ba, bi bu, be, bo, ca.ci,cu,ce,co, da,di,du,de,do, dan seterusnya. Kemudian suku – suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kata- kata yang bermakna, misalnya:

Ba – bi cu – ci da – da Ba – bu ca – ci du – da Bi – bi ca – ca da – du Ba – ca cu – cu di – di

Kemudian dari sukunkata diatas dirangkaikan menjadi kalimat sederhana yang dimaksud dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat sederhana.

Contoh:

Da – da ba – bi Bi – bi ca – ca

Ba – bu di – di (dan seterusnya)

Kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengupasan atau penguraian bentuk – bentuk tersebut menjadi satuan bahasa terkeci di bawahnya, yakni dari kalimat kedalam kata dan kata kedalam suku – suku kata.


(31)

(kalimat → kata – kata → suku – suku kata)

Adapun langkah – langkah pembelajaran membaca permulaan tanpa buku yaitu: 1. Merekambahasaanak

Melaluipertanyaan-pertanyaandaripengajarsebagaikontakpermulaanatau guru

merekampercakapanyang dilakukanolehsiswa,

denganhasilrekamantersebutakandijadikansebagaibahanbacaandansiswatidakakanmengal amikesulitankarenabahanbacaanberasaldaribahasamerekasendiri.

2. Menampilkangambarsambilbercerita

Setiap kali gambardiperlihatkan, muncullahkalimatanak-anak yang sesuaidengangambar. Contoh: Guru memperlihatkangambarseoranganakyang sedangmenyapu, sambilbercerita. Ini Ana

Ana sedangmenyapuhalamanrumahnyadanseterusnya. 3. MembacaGambar

Guru menunjukkangambarbuahapelkepadasiswasambilmengucapkankalimat “inibuahapel” dansiswamelanjutkanmembacagambartersebutdenganbimbingan guru. 4. MembacaKalimatdenganKartuKalimat

Guru meletakkankartukalimat di bawahgambardansiswamembacakalimat yang terdapatkartukalimattersebut.


(32)

Dalampelaksanaanya guru mencobamenghilangkangambarsedikit demi sedikitsehinggasiswadapatmembacatanpadibantudengangambar,

denganmenghilangkangambarmakasiswahanyaakanmembacakalimatnyasaja. 6. Proses Analitik (A)

Jikasiswasudahdapatmembacakalimatdenganbaik,

siswadiajaruntukmenganalisiskalimatitumenjadi kata, kata menjadisuku kata, suku kata menjadihuruf. Misal :

Itumeja I tu me ja I tu me ja I t u m e j a 7. Proses Sistetik (S)

Pada proses inisiswadiajarkanuntukmerangkaikanhuruf – hurufmenjadisuku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadikalimatsemula.

Misalnya : I t u m e j a I tu me ja Itumeja Itumeja


(33)

Sedangkan langkah – langkahpembelajaranmembacapermulaan yaitu: 1. Membacapermulaandenganmenggunakanbuku

Setelah siswa dipastikan dapat mengenal huruf – huruf dengan baik melalui pembelajaran tanpa buku, siswa mulai dikenalkan pada lambang – lambang tertulis yang ada pada pada buku.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan buku, daiantaranya:

a. Masing – masing siswa diberi buku yang sama untuk melihat isi, sampul atau warna yang ada pada buku tersebut.

b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang tulisan atau judul luar, dan sebagainya. c. Siswa diajak untuk memusatkan perhatian pada salah satu teks/bacaan yang ada pada

halaman tertentu.

d. Jika bacaan disertai gambar, sebaiknya guru terlebih dahulu menceritakan tentang gambaryang dimaksud.

e. Selanjutnya, barulah pembelajaran mambaca dimulai. Guru dapat mengawali dengan pemberian contoh (membaca pola kalimat yang tersedia dengan lafal dan intonasi yang baik dan benar) atau dengan cara guru langsung meminta contoh dari salah seorang siswa yang dianggap sudah mampu membaca dengan baik.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran MMP (Membaca Menulis Permulaan) adalah penetapan prinsip dan hakikat pembelajaran bahasa. Salah satu prinsip pengajaran bahasa yang


(34)

dimaksud adalah bahwa pembelajaran bahasa harus dikembalikan fungsi utamanya sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, model pembelajaran bahasa harus didasarkan pada pendekatan komunikatif-integratif.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :

“Penggunaan metode eja dengan langkah yang benar dapat meningkatkan hasil belajar membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas I SD Muhammadiyah Gisting pada semester genap tahun pelajaran 2011 – 2012”.


(35)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA DALAM MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENGGUNAKAN METODE EJA KELAS I SD MUHAMMADIYAH GISTING

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (Skripsi)

Oleh

MUSLIHA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(36)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA DALAM MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENGGUNAKAN METODE EJA KELAS I SD MUHAMMADIYAH GISTING

TAHUN PELAJARAN. 2011/2012

Oleh MUSLIHA

PenelitianTindakanKelas

Sebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

JurusanIlmuPendidikan

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(37)

(38)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN... vii

MOTTO ... viii

SANWACANA... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuann Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Pendidikan ... 7

B. Pengertian Belajar ... 8

C. Aktifitas Belajar ... 9

D. Hasil Belajar... 11

E. Metode Pengajaran ... 13

F. Metode Eja... 14


(39)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... 21

B. Seting Penelitian ... 21

C. Alat Pengumpulan Data ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 23

F. Indikator Keberhasilan ... 26

G. Prosedur Penelitan... 27

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SD Muhammadiyah ... 34

B. Pelaksanaan kegitatan ... 35

C. Hasil Penelitian …... 36

BAB V KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Rohani, Ahmad. 1995 “Bimbingan Konseling di Sekolah, Bumi aksara, Jakarta. Arikunto, Suharsini.2008.Penelitian Tindakan Kelas. Rineka Cipta. Jakarta Bloom dan sidijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pres.

Jakarta.

Dimyati dan Mujiono 1999, Belajar dan Pembelajaran Frineke Cipta, Jakarta.

Depdiknas. 2000. Metodik Khusus Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.

Deddyandra. 2009. Metode Pengajaran Bahasa Untuk SD. Jakarta. diakses pada tanggal 1 November 2012.

Deddyandria. 2008. Penerapan Metode-metode Pembelajaran Membaca permulaan. Jakarta. Diakses tanggal 1 November 2012.

Purwanto, M. Ngalim dan Djeniah. 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.

Sadiman, A.M,1994, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(41)

Jakarta.

Sudarmanto, 1993, Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan, Remaja, Bandung Suyanto, 1999, Sukses Belajar Mengajar Dengan Teknik Memori, Gramedia

Pustaka, Bandung.

Surakhmad, Winarno. 1986, Metodelogi Pengajaran, Jenmars, Bandung. Sujana,Nana. 2001, Media pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Jakarta. Peraturan Menteri pendidikan. Undang-undang No 20. Tahun 2003. Sistem


(42)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Musliha

Npm : 1013127027

Jurusan : Ilmu Pendididkan

Program Studi : SI PGSD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu pendidikan

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Membaca Dalam Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Eja Siswa kelas I SD Muhammadiyah Gisting Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah hasil pekerjaan sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berasal dari hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas Lampung.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Gisting , Juli 2012

Yang memberi pernyataan

Musliha


(43)

(44)

Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Membaca Dalam Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Eja Siswa Kelas I SD Muhammadiyah GistingTahun Pelajaran 2011 -2012.

Nama Mahasiswa : Musliha

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013127027

Program Studi : S-I PGSD

Jurusan : Ilmu Pendidikan65

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

Pembimbing Pembahas

Dr,Supomo Kandar,M.S Drs, Siswantoro,S. Pd. M Pd

NIP.19540111979031002 NIP.195409291984031001

Ketua Jurusan

Drs. Baharuddin Risyak,M. Pd NIP.195105071981031002


(45)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Siswantoro, S.Pd. M.Pd. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Supomo Kandar, M.S. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1003


(46)

MOTTO









104. Dan hendaklahada di antarakamusegolonganumat yang menyerukepadakebajikan, menyuruhkepada yang ma'rufdanmencegahdari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segalaperbuatan yang mendekatkankitakepada Allah; sedangkanMunkarialahsegalaperbuatan yang menjauhkankitadaripada-Nya.


(47)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahklan Allah SWT, penulis persembahkan karya tulis ini kepada orang-orang terkasih:

1. Kedua orang tuaku yang telah merawat dan membasarkan dan mendidik dengan penuh

kasih sayang dan keikhlasan hingga mendapat keberhasilan.

2. Suami tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi.

3. Anak-anakku tersayang Ully dan Rino yang telah memberikan inspirasi dan semangat,


(48)

RIWAYAT HIDUP

Musliha dilahirkan di Purwodadi Kecamatan Talang Padang, pada tanggal 8 Agustus 1958. Penulis adalah anak ke lima dari lima bersaudara pasangan dari bapak Sarmadi dan ibu Hj. Waslah.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari SD N 2 Gistingbawah tahun 1971, SMP Muhammadiyah Gisting tahun 1974, SPG Muhammadiyah Gisting tahun 1977, Diploma II Universitas terbuka tahun 1980

Tahun 1980 penulis mulai mengajar sebagai guru negeri di SD ulubelu sebagai guru kelas. Kemudian pada tahun 2007 penulis pindah mengajar di SD Muhammadiyah Gisting hingga saat ini sebagai guru kelas. Pada tahun 2010 penulis mengikuti program pendidikan S-I dalam jabatan dari Dinas Pendidikan di FKIP UNILA. Penulis sudah melaksanakan program Pengalaman Lapangan (PKL) atau Program Pemantapan Mengajar (PPM) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Sd Muhammadiyah Gisting, tempat penulis mengajar yang beralamatkan di Jl Irigasi gistingbawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.


(49)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Membaca Dalam Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

Menggunakan Metode Eja Siswa Kelas I SD Muhammadiyah Gisting Kelas 1 TahunPelajaran 2011 -2012, dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana kependidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan berbagai macam pihak, kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman,M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak,M. Pd, selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Darsono,M. Pd, selaku Ketua Program Studi SI Pendidikan Guru Sekolah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Supomo Kandar,M. Pd, selaku Dosen Pembimbing, yang tak henti-hentinya

memberikan dorongan dan semangat serta saran dan bimbingannya untuk kesempurnaan penulisan PTK ini.

5. Bapak Drs. Siswantoro,S. Pd M.Pd, selaku Dosen Pembahas dan Penguji yang telah memberikan tuntunan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih baik.


(50)

6. Bapak Maryono,S. Ag. Selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gisting Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus atas izin yang diberikan selama mengikuti perkuliahan dan praktek lapangan serta penyelesaian penulisan PTK ini.

7. Segenap keluarga besar baik guru dan karyawan SD Muhammadiyah Gisting, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan PTK ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dan kerjasamanya penulis ucapkan terimakasih.

Penulis menyadari dalam penulisan PTK masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini, harapan penulis semoga karya kecil ini biasa bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah Subhanahuwata’ala membalas kebaikan dan senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, amin.

Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis


(1)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Siswantoro, S.Pd. M.Pd. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Supomo Kandar, M.S. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1003


(2)

MOTTO









104. Dan hendaklahada di antarakamusegolonganumat yang menyerukepadakebajikan, menyuruhkepada yang ma'rufdanmencegahdari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segalaperbuatan yang mendekatkankitakepada Allah; sedangkanMunkarialahsegalaperbuatan yang menjauhkankitadaripada-Nya.


(3)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahklan Allah SWT, penulis persembahkan karya tulis ini kepada orang-orang terkasih:

1. Kedua orang tuaku yang telah merawat dan membasarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan hingga mendapat keberhasilan.

2. Suami tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi.

3. Anak-anakku tersayang Ully dan Rino yang telah memberikan inspirasi dan semangat, semoga mereka dapat meraih cita-cita dimasa yang akan datang.


(4)

RIWAYAT HIDUP

Musliha dilahirkan di Purwodadi Kecamatan Talang Padang, pada tanggal 8 Agustus 1958. Penulis adalah anak ke lima dari lima bersaudara pasangan dari bapak Sarmadi dan ibu Hj. Waslah.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari SD N 2 Gistingbawah tahun 1971, SMP Muhammadiyah Gisting tahun 1974, SPG Muhammadiyah Gisting tahun 1977, Diploma II Universitas terbuka tahun 1980

Tahun 1980 penulis mulai mengajar sebagai guru negeri di SD ulubelu sebagai guru kelas. Kemudian pada tahun 2007 penulis pindah mengajar di SD Muhammadiyah Gisting hingga saat ini sebagai guru kelas. Pada tahun 2010 penulis mengikuti program pendidikan S-I dalam jabatan dari Dinas Pendidikan di FKIP UNILA. Penulis sudah melaksanakan program Pengalaman Lapangan (PKL) atau Program Pemantapan Mengajar (PPM) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Sd Muhammadiyah Gisting, tempat penulis mengajar yang beralamatkan di Jl Irigasi gistingbawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.


(5)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Membaca Dalam Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

Menggunakan Metode Eja Siswa Kelas I SD Muhammadiyah Gisting Kelas 1 TahunPelajaran 2011 -2012, dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana kependidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan berbagai macam pihak, kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman,M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak,M. Pd, selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Darsono,M. Pd, selaku Ketua Program Studi SI Pendidikan Guru Sekolah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Supomo Kandar,M. Pd, selaku Dosen Pembimbing, yang tak henti-hentinya

memberikan dorongan dan semangat serta saran dan bimbingannya untuk kesempurnaan penulisan PTK ini.

5. Bapak Drs. Siswantoro,S. Pd M.Pd, selaku Dosen Pembahas dan Penguji yang telah memberikan tuntunan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih baik.


(6)

6. Bapak Maryono,S. Ag. Selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gisting Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus atas izin yang diberikan selama mengikuti perkuliahan dan praktek lapangan serta penyelesaian penulisan PTK ini.

7. Segenap keluarga besar baik guru dan karyawan SD Muhammadiyah Gisting, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan PTK ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dan kerjasamanya penulis ucapkan terimakasih.

Penulis menyadari dalam penulisan PTK masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini, harapan penulis semoga karya kecil ini biasa bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah Subhanahuwata’ala membalas kebaikan dan senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, amin.

Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 59

USAHA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IVA SD FRANSISKUS 2 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIKSISWA KELAS I C SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI-B SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 7 40

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PRAKTIKUM MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI BANJAR AGUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

9 79 56

UPAYA MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 45

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA DALAM MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE EJA KELAS I SD MUHAMMADIYAH GISTING TAHUN PELAJARAN. 2011/2012

0 8 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SULAIMAN SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

0 5 85