Model Penyampaian Pendidikan Karakter

30 beberapa metode yang dapat ditawarkan atau digunakan untuk pendidikan karakter antara lain: a. Metode Demokratis Metode demokratis menekankan pencarian secara bebas dan penghayatan nilai-nilai hidup dengan langsung melibatkan anak untuk menemukan nilai-nilai tersebut dalam pendampingan dan pengarahan guru. Metode ini digunakan untuk menanamkan nilai-nilai diantaranya keterbukaan, kejujuran, penghargaan pada pendapat orang lain, sportivitas, kerendahan hati, dan toleransi. Melalui metode ini anak diajak untuk berani mengungkapkan gagasan, pendapat, maupun perasaanya. b. Metode Pencarian Bersama Metode ini menekankan pada pencarian bersama yang melibatkan siswa dan guru. Pencarian bersama lebih berorientasi pada diskusi atas soal-soal yang aktual dalam masyarakat, dimana proses ini diharapkan menumbuhkan sikap perilaku logis, analitis, sistematis, argumenatatif untuk dapat mengambil nilai hidup dari masalah yang diolah bersama. Melalui metode ini siswa diajak aktif mencari dan menemukan tema yang sedang berkembang dan menjadi perhatian bersama. c. Metode Siswa Aktif Metode ini menekankan pada proses yang melibatkan anak sejak awal pembelajaran. Guru memberikan pokok bahasan dan anak dalam kelompok mencari dan mengembangkan. Proses selanjutnya anak 31 membuat pengamatan, pembahasan analisis sampai pada proses penyimpulan atas kegiatan mereka. Metode ini mendorong anak untuk mempunyai kreativitas, ketelitian, kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, kerjasama, kejujuran, dan daya juang. d. Metode Keteladanan Proses pembentukan karakter pada anak dimulai dengan melihat orang yang diteladani. Guru dapat menjadi tokoh idola dan panutan bagi anak. Dengan keteladanan guru dapat membimbing anak untuk membentuk sikap yan baik. Keselarasan antara kata dan tindakan dari guru akan lebih berarti bagi seorang anak, demikian pula apabila terjadi ketidak cocokan antara kata dan tindakan guru maka perilaku anak juga akan tidak benar. Oleh karena itu, dituntut ketulusan, keteguhan, dan kekonsistenan hidup seorang guru. e. Metode Live In Metode live in dimaksudkan agar anak mempunyai pengalaman hidup bersama orang lain langsung dalam situasi yang sangat berbeda dari kehidupan sehari-harinya. Dengan pengalaman langsung anak dapat mengenal lingkungan hidup yang berbeda dalam cara berpikir, tantangan, permasalahan, termasuk tentang nilai-nilai hidupnya. f. Metode Penjernihan Nilai Latar belakang sosial kehidupan, pendidikan, dan pengalaman dapat membawa perbedaan pemahaman dan penerapan nilai-nilai hidup yang mengakibatkan kebingungan bagi seorang anak. Oleh karena itu 32 dibutuhkan proses penjernihan nilai dengan dialog afektif dalam bentuk sharing atau diskusi yang mendalam dan intensif.

F. Penilaian Pendidikan Karakter

Penilaian pendidikan karakter dilakukan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai karakter telah dipahami, dihayati, dan diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, sekurang-kurangnya dapat dilihat di lingkungan sekolah. Penilaian pendidikan karakter dapat berbentuk penilaian perilaku, baik individu maupun kelompok. Penilaian dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang menyuluruh tentang penghayatan karakter yang tercemin dalam kualitas hidup sehari-hari. Cara penilaian pendidikan karakter pada peserta didik dilakukan oleh semua guru. Hasil penilaian diinformasikan secara koordinasi kepada guru atau wali kelas atau guru bimbingan konseling atau kepala sekolah atau guru lain yang ditunjuk. Penilaian dilaksanakan setiap saat, baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran; dan pada setiap tempat, baik di kelas maupun di luar kelas. Ada tiga aspek penilaian karakter yaitu kelakuan, kerajinan, dan kerapian. Ketiga aspek penilaian tersebut dicantumkan dalam raport siswa setiap akhir semester sebagai laporan kepada orang tua siswa. Evaluasi mengenai kerapian dapat dilakukan lewat penampilan peserta didik dan evaluasi mengenai kerajinan dapat ditengarai lewat kehadiran atau presensinya. Hal yang membutuhkan kesungguhan dan kecermatan dalam mengevaluasi dalah kelakuan. Ada sepuluh nilai penting yang terkait dengan

Dokumen yang terkait

[SEKOLAH KHUSUS AUTIS DI YOGYAKARTA SEKOLAH KHUSUS AUTIS Di KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 11

[SEKOLAH KHUSUS AUTIS DI YOGYAKARTA SEKOLAH KHUSUS AUTIS Di KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA.

1 3 57

PEMBINAAN PROFESIONAL OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 207

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2015/2016 SMP NEGERI 2 NGAGLIK GADINGAN, GENTAN, SINDUHARJO, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 36

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER GASAL TAHUN 2015/2016 SMP NEGERI 2 NGAGLIK, GADINGAN, GENTAN, SINDUHARJO KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 10 Agustus.

0 2 77

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) UNIT LOKASI SMP NEGERI 2 NGAGLIK, GADINGAN, SINDUHARJO KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Oleh LILIK MUHIBAH NIM 12201241068.

0 1 66

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 197

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DI DESA SINDUHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 0 123

Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Lahan di Kawasan Perkotaan Yogyakarta Studi Kasus Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

2 5 11

Implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman - USD Repository

0 1 192