Upaya Pemberdayaan oleh Disperindag dan Dinas Koperasi Kabupaten Sukoharjo

commit to user

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Upaya Pemberdayaan Yang Telah Ada 1. Upaya Pemberdayaan yang Dilakukan Oleh GTZ

Upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh GTZ ditekankan pada pemahaman manajerial kepada para pengrajin atas rantai nilai value chain usaha mebelair. Value chain yang diterapkan ini dapat didefinisikan sebagai sebuah rangkaian proses produktif mulai dari penyedia input dari suatu produk, produksi, pemasaran dan distribusi hingga ke konsumen akhir. Pendekatan ini secara sistematis memperhitungkan keseluruhan tahapan dari proses produksi. Juga analisis dari berbagai keterkaitan dan aliran informasi sepanjang rantai nilai. Pendekatan ini juga memberikan analisa terhadap mata rantai yang melalui lintas batas daerah dan bahkan antar negara, memperhitungkan pula kebutuhan pembeli dan standar-standar internasional, serta memungkinkan adanya benchmarking secara internasional Ritcher, 2005. Oleh karena itu, pengrajin diberikan pelajaran tentang bagaimana mengelola perusahaan, mulai dari input, proses, hingga output. Tahapan input dimulai dari pemerolehan bahan, hingga penyimpanannya. Tahapan proses dimulai dari pengenalan sistem produksi yang efektif dan efisien, pengenalan beberapa teknologi baru yang bisa digunakan, hingga pengenalan alternatif produk. Sedangkan tahapan output diajarkan tentang bagaimana memasarkan produk, yang penekanannya pada pengemasan packaging dan pengiriman delivery . Pengrajin juga disadarkan bahwa para pelakumitra dalam mata rantai nilai di sini saling bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama, saling berbagi resiko dan manfaat, serta melakukan investasi baik dalam hal waktu, tenaga dan sumberdaya yang ada untuk meningkatkan hubungan kerja di antara mereka. Berbagai pelatihan dan pemberdayaan yang pernah dilakukan GTZ bekerjasama dengan Bank Indonesia adalah: a. Pelatihan Competence Based Economic Formated Enterprise CEFE I yang berlangsung tanggal 21 Mei – 8 Juni 2007, dilanjutkan CEFE II Agustus 2007, b. Pelatihan Pengembangan Desain Produk Juni-Oktober 2007, c. Pelatihan Manajemen Produktivitas dan Peningkatan Kualitas Agustus- Oktober 2007. d. Pelatihan Finishing Agustus-September 2007, e. Temu Usaha business gathering, Agustus 2007, f. Focus Group Discussion Kajian Pasar Oktober 2007, g. Fasilitasi Pameran Produk di Jakarta Oktober 2007, h. Publikasi Program Nopember 2007, i. Workshop Value Chain Nopember 2007.

2. Upaya Pemberdayaan oleh Disperindag dan Dinas Koperasi Kabupaten Sukoharjo

Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo Pemda, melalui Dinas Indag UKM juga melakukan upaya pemberdayaan, hanya saja penekanannya lebih diarahkan pada sosialisasi Peraturan-peraturan Daerah, dan efektifitas produksi. Peraturan Daerah yang disosialisasikan pada saat itu adalah Peraturan Daerah tentang Indag UKM, Perda tentang Perburuhan, dan sebagainya. Sedangkan pada efektifitas produksi ditekankan pada pengenalan penggunaan peralatan-peralatan commit to user serta teknik-teknik finishing produk, seperti teknik pengamplasan, teknik pengecatan, teknik pemelituran, dan sebagainya. Upaya yang dilakukan Pemda ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari apa yang dilakukan oleh GTZ. Pemda mengisi celah-celah yang belum tergarap oleh GTZ. Disperindag dan Dinas Koperasi Kabupaten Sukoharjo merupakan representasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, telah melaksanakan beberapa kebijakan dengan kadar tertentu dalam pemberdayaan UKM, termasuk industri mebel. Dengan kadar tertentu artinya belum seideal sebagaimana yang dirancang oleh Pemerintah Pusat. Dalam rangka peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, Disperindag dan Dinas Koperasi Kabupaten Sukoharjo telah melakukan kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM dalam program memberdayakan Koperasi dan Usaha Kecil dengan beberapa kegiatan antara lain: 1 Program Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Bagi Koperasi dan Usaha Kecil 2 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Kecil 3 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif 4. Bantuan Peralatan Produksi Peralatan pengolahan bahan baku rotan mentah yang pernah diperbantukan adalah 1 set bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2004 dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo senilai Rp. 100.000.000,-. 5. Mengikutkan pameran di dalam negeri skala internasional yaitu PPE di Jakarta pada setiap tahunnya.

3. Pemberdayaan Oleh Bank Indonesia Bekerjasama Dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta