36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati Bagdan dan Taylor dalam Moleong 1999:3. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mempunyai tujuan
untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan struktur geguritan St. Iesmaniasita dalam buku Lintang-Lintang Abyor, Antologi Puisi Jawa Modern 1940-1980,
dan Kawruh Kasusastran Jawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif, yaitu pendekatan yang memberi perhatian penuh
terhadap karya sastra sebagai struktur yang otonom dengan koherensi intrinsik Abrams dalam Jabrohim, Ed. 2001:54. Pendekatan objektif bertujuan agar
pengkajian terhadap struktur geguritan karya St. Iesmaniasita dalam buku Lintang-Lintang Abyor, Antologi Puisi Jawa Modern 1940-1980, dan Kawruh
Kasusastran Jawa sebagai teks yang terbuka dapat dikaji secara cermat dan teliti serta mendapatkan hasil kajian yang baik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode struktural, yang bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semenditel dan mendalam mungkin keterkaitan
dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh Teeuw 1984:135.
37
3.2 Sasaran Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka sasaran penelitian ini adalah geguritan karya St. Iesmaniasita dalam buku
Lintang-Lintang Abyor meliputi “Bebandan”, “Idealis”, “Kanggo Tini”, dan “Tani Utun”, Antologi Puisi Jawa Modern 1940-1980 meliputi “Kowe Wis
Lega?”, “Napisah”, “Dadia Tirakatmu Anakku”, “Ngasag”, dan “Pola Kuna”, dan Kawruh Kasusastran Jawa “Anak” dan “Saka Tlatah Cengkar”. Bahan
penelitian dalam penelitian ini adalah struktur geguritan karya St. Iesmaniasita.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis keterjalinan semua
fenomena yang tampak pada struktur puisi yang terdiri atas unsur: bunyi meliputi rima dan ritma, diksi meliputi denotasi atau kata lugas dan konotasi atau kata
kias, kata kuno, dan kata konkret, bahasa figuratif atau gaya bahasa meliputi metafora, personifikasi, simile, hiperbola, dan ironi, tipografi, imaji meliputi
imaji visual, auditif, taktil, penciuman, dan pencecapan, tema sense, perasaan penyair feeling, nada, suasana, dan amanat. Adapun langkah-langkah dalam
menelaah puisi dengan teknik deskriptif analitik dapat ditempuh sebagai berikut: 1
mengumpulkan geguritan karya St. Iesmaniasita sebagai data untuk dikaji; 2
membaca geguritan tersebut secara berulang-ulang; 3 data-data yang telah dibaca, dideskripsikan dan dianalisis kemudian
dikelompokkan berdasarkan konvensi sastranya, yaitu struktur puisi yang
38
terdiri atas unsur: bunyi meliputi rima dan ritma, diksi meliputi denotasi atau kata lugas dan konotasi atau kata kias, kata kuno, dan kata konkret,
bahasa figuratif atau gaya bahasa meliputi metafora, personifikasi, simile,
hiperbola, dan ironi
,
tipografi, imaji meliputi imaji visual, auditif, taktil, penciuman, dan pencecapan, tema sense, perasaan penyair feeling, nada,
suasana, dan amanat; 4 menyimpulkan hasil analisis yang didasarkan pada analisis data secara
keseluruhan.
39
BAB IV STRUKTUR 11