Saluran Perantara Gambaran Umum PT. Mondrian 1. Sejarah Berdirinya PT. Mondrian

29 produknya. Untuk tujuan-tujuan ini seringkali produsen memilih saluran distribusi yang pendek, walau biayanya tinggi d. Jasa yang Diberikan Penjual Seringkali perusahan harus memberikan jasa-jasa pemasaran karena permintaan dari perantara e. Lingkungan Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung menyalurkan barang ke pasar dengan cara yang paling ekonomis, yaitu menggunakan saluran distribusi yang Pendek. Fandy Tjiptono,1997: 189

G. Saluran Perantara

Saluran perantara di bedakan menjadi beberapa macam,antara lain : 1. Retailer adalah perusahaan yang terutama menjual kepada konsumen 2. Pedagang Grosiran adalah organisasi yang memudahkan pemindahan produk dan jasa dari pabrikan ke produsen, penjual kembali, pemerintah, institusi, dan pengecer.Menerima dan mengambil hak terhadap barang, menyimpannya dalam gudangnya sendiri dan kemudian mengirimkannya. 30 3. Agen dan Broker adalah perantara grosir yang memudahkan penjualan suatu produk dari produsen ke pemakai akhir dengan mewakili pengecer, grosir, atau pabrikan dan tidak mengambil hak produk tersebut. Alternatif Pengaturan Saluran a. Saluran banyak Multiple Channels Penggunaan dari dua atau lebih saluran untuk mendistribusikan produk yang sama ke target pasar. b. Saluran bukan tradisional Pengaturan saluran ini membantu membedakan produk sebuah perusahaan dari para pesaingnya.Pabrikan mungkin memutuskan untuk menggunakan saluran ini seperti, internet, saluran pesanan lewat surat, atau infomercials untuk menjual produknya bukannya menjual produk tersebut melalui saluran pengecer tradisional. c. Saluran Adaptif Konsep saluran distribusi yang fleksibel dan responsive ini disebut dengan saluran adaptif. Saluran ini dimulai ketika suatu perusahan mengidentifikasi persyaratan pelanggan yang penting tetapi jarang yang mereka tidak memiliki kemampuan untuk memenuhinya. W. lamb, joseph Carl Mc Daniel 31

H. Fungsi-Fungsi Perantara

1. Fungsi Transaksi a. Menghubungi dan mempromosikan: menghubungi calon pelanggan, mempromosikan produk dan meminta pesanan b. Bernegosiasi: menentukan seberapa banyak barang jasa yang dibeli dan dijual, jenis transportasi yang digunakan, kapan dikirim dan metode serta waktu pembayaran. c. Mengambil resiko: mengasumsikan resiko atas kepemilikan persediaan. 2. Fungsi Logistik a. Distribusi fisik: mengangkut dan menyortir barang-barang untuk mengatasi perbedaan sementara dan tempat menyimpan , memelihara persediaan dan melindungi barang. b. Menyortir: mengatasi perbedaan kuantitas dan keragaman produk dengan : 1 akumulasi : menggabungkan persediaan yang serupa kedalam suatu pasokan homogen yang lebih besar. 2 sorting out : memilah suatu pasokan heterogen kedalam persediaan homogen yang terpisah. 3 alokasi : memecah pasokan yang homogen kedalam lot yang lebih kecil lagi breaking bulk 4 keragaman : mengkombinasikan produk kedalam kumpulan dan keragaman yang di inginkan pembeli tersedia di satu tempat. 32 3. Fungsi Fasilitas a. Meneliti : mengumpulkan informasi tentang anggota saluran dan pelanggan lainnya. b. Pembiayaan : memberikan kredit dan jasa keuangan lainnya guna memudahkan aliran barang melalui saluran guna menjangkau konsumen akhir.

I. Keuntungan Menggunakan Perantara

1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. 2. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk jenis produk tertentu. 3. Perantara dapat membantu dibidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transport sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen untuk mencarinya 4. Perantara dapat membantu dibidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas penyimpanan seperti gudang dll 5. Perantara dapat membantu dibidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen 6. Membantu dalam pencarian konsumen, kegiatan promosi, penyediaan informasi, pengepakan dan pembungkusan, penyortiran. Basu Swasta Irawan,1990: 290 33

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum PT. Mondrian 1. Sejarah Berdirinya PT. Mondrian

PT. Mondrian didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 oleh Bapak Hartono, Bapak Harri Pramono, Bapak Dwi Purnomo, Ibu Fr. Kiswari. Bentuk perusahaan pada waktu itu masih perorangan dan Bapak Harri Pramono sebagai pimpinannya. Konveksi Mondrian berubah menjadi perusahaan berbadan hukum terhitung mulai tanggal 01 April 1998 dengan nama PT.Mondrian. Konveksi Mondrian berubah menjadi perusahaan berbadan hukum terhitung mulai tanggal 01 April 1998 dengan nama PT Mondrian. Adapun para pemegang sahamnya yaitu Bapak Harri Pramono, Bapak Edi Widyanto, Bapak Andi Pranama, Bapak Endro Sutopo, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Ardi Wijaya, Ibu Fr. Kiswari. Dengan Bapak Harri Pramono sebagai pimpinan PT. Mondrian adalah badan usaha yang telah disahkan oleh Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan dan Pemda Tingkat II Klaten. T-shirt yang lebih akrab disebut kaos adalah salah satu varian sandang yang paling banyak dipakai oleh kebanyakan orang. Karakter bahannya yang lentur, lembut dan menyerap keringat sangat sesuai dikenakan dalam aktivitas keseharian di daerah beriklim tropis yang 34 gerah dan panas. Sekelumit realita di atas telah mengilhami para insan kreatif pendiri PT. Mondrian untuk membangun perusahaan yang diharapkan mampu mengejawantahkan ide-ide kreatif yang dituangkan dalam media t-shirt kaos. Juga banyaknya tenaga kerja ahli dalam bidang konveksi yang berada didaerah Klaten dan sekitarnya serta meningkatnya jumlah kebutuhan pakaian yang berbahan kaos tersebut merupakan faktor utama berdirinya PT. Mondrian ini, yang kemudian didukung dengan tersedianya tempat usaha dan tersedianya modal. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa faktor–faktor yang tersebut diatas merupakan faktor– faktor yang menjadi latar belakang berdirinya perusahaan ini. Latar belakang perusahaan memilih nama “Mondrian” sebagai nama perusahaan adalah sebagai berikut: a. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar seangkatan dengan Leonardo Da Vinci, nama lengkapnya adalah Piet Mondrian. b. Nama Mondrian mudah dibaca, mudah dikenal, mudah diingat oleh masyarakat yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan aktivitas perusahaan. c. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar yang pengagumnya terbesar diseluruh dunia karena hasil lukisannya sangat indah, maka diharapkan PT. Mondrian mampu memproduksi barang yang sangat indah sehingga digemari oleh banyak konsumen. 35 PT.Mondrian adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Produk-produk dari Mondrian semuanya berupa T-Shirt yang terdiri dari beberapa merk yaitu Mondrian, Montana, Be Gaya, Sekido, Kabar dan Dadung. Diantara produk-produk tersebut yang paling berhasil di segi pemasarannya adalah dadung pekajaman. Dadung pada awal perkembangannya dikenal dengan kaos Humor Jogja, dimana design yang dihasilkan imagenya lucu dan menggelitik. Puncak penjualan tertinggi pada tahun 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Lahir sebagai merk dagang resmi. Adapun alasan pemilihan Nama Dadung Pekajaman : a. Nama “Dadung” adalah nama yang mudah diingat, dan sudah dikenal oleh seluruh masyarakat, b. “Dadung” adalah sebuah tali yang sangat kuat yang gunanya untuk mengikat., maka makna yang tersirat dari pemberian nama “Dadung “adalah dengan memakai kaos Dadung akan menimbulkan ikatan yang kuat antara pemakaikonsumen dengan Kaos Dadung, ada perasaan puas dan senang. c. Pekajaman mengandung arti atau makna bahwa Dadung akan selalu mengikuti perkembangan jaman, Desain-desain Kaos Dadung adalah selalu up to date, bahkan Dadung akan menciptakan model-model desain yang akan dipakai di masa depan. 36 v Perkembangan Dadung Pekajaman Diantara produk-produk Mondrian, Dadung Pekajaman yang paling berhasil di segi pemasarannya. Agar dapat berkembang lebih leluasa, maka berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Dadung Pekajaman terhitung mulai tanggal 14 Januari 2002 dimandirikan oleh PT. Mondrian. Dadung tetap berorientasi pada produk T-shirt mencoba pengembangan-pengembangan baru dengan tim kreatifnya, mulai dari produk, kemasan produk dan teknik pemasarannya. Jaringan distribusi yang telah dimiliki membutuhkan pemeliharaan yang lebih maksimal, tidak hanya berorientasi pada profit jangka pendek saja tetapi juga menumbuhkan image yang positif terhadap produk. Mengingatkan kembali kepada konsumen tentang produk Dadung, walaupun berbeda dengan yang dulu dengan kata- kata dan motif lucu. Semangat baru yang ditiupkan dengan nafas next generation atau disingkat next gen yang berarti new baru selalu menampilkan produk dan kreasi yang baru, excellent unggul unggul disetiap lini distribusi, dan inovasi, trend sesuai dengan jaman bisa mengikuti alur yang ada dipasar fashion. Diharapkan dengan simbol next gen bisa menciptakan kreasi baru yang unggul dipasar dan tetap sesuai dengan perubahan

2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakukan aktivitas-aktivitasnya. PT. Mondrian berada di Jl. Hasyim Ashari No 171 by pass Klaten, Jawa Tengah telp 0272 323181, 37 fax 0272 324727. PT. Mondrian mempunyai areal seluas ± 2000 m yang terdiri atas bangunan perkantoran, produksi dan parkir kendaraan. Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih lokasi tersebut adalah a. Banyaknya ahli desain, sablon, potong, jahit, obras dan lain–lain yang tersedia didaerah Klaten. b. Jarak yang dekat untuk penyediaan bahan baku dan bahan pembantu. c. Lebih dekat dengan patner usaha dan pemasaran. d. Dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Klaten dan sekitarnya. e. Berada di jalan Solo-Yogya sehingga lebih mudah dijangkau oleh para konsumennya.

3. Produk PT. Mondrian

PT. Mondrian Klaten menghasilkan beberapa macam produk, yaitu sebagai berikut: a. Kaos Fashion Jenis kaos ini lebih bervariasi dengan model dan warna disesuaikan dengan pertimbangan mode yang sedang digemari para konsumen saat ini misalnya, kaos oblong regular: panjang, pendek, dewasa, anak; kaos oblong kombinasi: panjang , pendek, dewasa, remaja, anak. 38 b. Kaos Promosi Jenis kaos ini biasanya dibuat karena adanya pesanan dari konsumen dalam rangka untuk mempromosikan perusahaan atau produk tertentu. c. Pakaian olah raga Dalam hal ini adalah jaket, dan celana training yang dibuat sesuai dengan pesanan maupun dalam berbagai macam model yang sedang digemari oleh para konsumen.

4. Proses Produksi

a Peralatan Yang Digunakan Alat-alat yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam proses produksinya dan fungsinya sebagai berikut: a. Mesin Jahit Berfungsi untuk menjahit kain-kain yang telah dipotong sesuai pola paten yang telah ditentukan sampai menjadi kaos dan pakaian olahraga. b. Mesin Obras Berfungsi untuk menguatkan dan merapikan kain yang telah dipotong. c. Mesin pelubang dan Pemasang kancing Berfungsi untuk membuat dan memasang kancing pada kaos dan pakaian olahraga. d. Gunting Berfungsi untuk memotong kain dan benang. 39 e. Mistar Gulung Berfungsi untuk mengukur panjang dan lebar kain. f. Alat Sablon Berfungsi untuk membuat desaingambartulisan yang dikehendaki maupun mengikuti model yang sedang digemari oleh para konsumen. g. Setrika Berfungsi untuk mengatur dan merapikan kaos, sehingga siap untuk dijual dan diserahkan kepada konsumen yang memesan. b Bahan Baku Yang Dipergunakan PT. Mondrian dalam proses produksinya menggunakan bahan baku sebagai berikut: a. Kain katun CTCBKSK Catton Corbet Single Net b. Kain Semi Katun CTCDSK Catton Cardet Single Net Sedangkan bahan penolong yang digunakan meliputi bahan sebagai berikut: a. Benang katun b. Benang polyester c. Benang obras d. Benang jahit e. Kain keras f. Kain gabus g. Kancing labeletiket h. Zipper 40 c Proses Pembuatan Kaos Proses produksi adalah tahap-tahap pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. proses produksi PT. Mondrian merupakan pengolahan bahan bakukain dan bahan penolong menjadi bahan produk jadi, yaitu kaos dan pakaian olahraga. Tahap produksi secara berurutan dapat dilihat sebagai berikut: Gambar.3.1 Skema Proses Produksi PT. Mondrian Klaten SKEMA PROSES PRODUKSI Sumber data: PT. Mondrian Klaten Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa dalam memproses bahan baku menjadi barang jadi ada tiga tahapan utama yaitu: persiapan produksi, proses produksi dan penyelesaian produksi. Ketiga tahap tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: Persiapan Proses Produksi Pembuatan Desain Pemotongan Bahan Pembuatan Klise Film Penyablonan Penyelesaian Pemotongan Benang Penyetrikaan Screen Penjahitan Pengemasan 41 1. Persiapan Produksi Yang termasuk dalam tahap ini antara lain : a. Pembuatan Desain kaos Desain gambar maupun kaos disesuaikan dengan perkembangan modetrend atau menurut pesanan. b. Pembuatan desaingambartulisan untuk kaos dan pakaian olah raga. c. Pembuatan klise film untuk sablon menurut jumlah warna. 2. Proses Produksi Yang termasuk dalam tahap ini antara lain: a. Pemotongan bahan sesuai dengan model yang telah ditentukan, b. Penyablonan sesuai dengan order desain, c. Pengobrasan bahan yang sudah dipotong agar rapi kalau dijahit, d. Penjahitan, termasuk didalamnya pemasangan label, kancing, dan zipper bila perlu. 3. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian dapat dijelaskan dalam urutan sebagai berikut : a. Pemotongan benang-benang sisa penjahitan. b. Setelah kaos dan pakain olahraga bersih dari benang-benang tersebut terlihat halus, mudah diatur dan kelihatan rapi maka dilakukan penyetrikaan. c. Setelah penyetrikaan dilakukan pengemasan kaos dan pakaian olahraga yang sudah jadi, sehingga siap untuk dijual atau diserakan kepada konsumen yang memesan. 42

5. Struktur Organisasi PT. Mondrian

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan merupakan unsur penting untuk memudahkan pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi, juga untuk menjelaskan masing– masing tugas dan tanggung jawab dari tiap–tiap anggota organisasi. Struktur organisasi PT. Mondrian mempunyai struktur organisasi garis, hal ini dapat dilihat adanya komando dari pimpinan kepada yang membawahinya. Struktur organisasi garis bermanfaat dalam peningkatan pembuatan keputusan yang cepat dan menghindarikan adanya pelemparan tanggung jawab. Struktur organisasi PT. Mondrian sudah mencerminkan adanya pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan, sebab PT. Mondrian sudah membentuk pusat–pusat pertanggungjawaban antara lain salah satunya adanya pusat biaya. Untuk pusat biaya perusahaan membagi ke dalam pusat biaya Departemen BOD, pusat biaya Departemen Support dan pusat biaya Departemen Eksport. Sesuai dengan pokok permasalahan maka data biaya yang akan dianalisis adalah data biaya yang terjadi pada PT. Mondrian tahun 2007. Secara lengkap struktur organisasi PT. Mondrian sebagai berikut: Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Mondrian Klaten Struktur organisasi PT. Mondrian Klaten KOMISARIS UTAMA DIREKTUR UTAMA SEKTERTARIS KOMISARIS DIREKTUR AKSELERASI DIREKTUR PRODUKSI DIREKTUR BOD KEUANGAN KONSINYASI MIS PEMBELIAN DIREKTUR DISTRIBUSI GM EXPORT DEPUTY I MANAGER UMUM DIREKTUR PRODUK PRA PROSES PROSES HRD KENDARAAN KEAMANAN RT SARASI PERSONALIA Sumber data: PT. Mondrian Klaten Dengan melihat bentuk struktur organisasi diatas, dimana seorang direktur mempunyai beberapa bawahan, maka masing–masing bagian akan mengetahui apa yang menjadi tugasnya dan bagaimana mereka mendapat perintah serta kepada siapa mereka bertanggung jawab. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing–masing bagian dalam organisasi PT. Mondrian adalah sebagai berikut : a. Komisaris Komisaris disini adalah pemegang saham terbesar di PT. Mondrian b. Direktur 1 Perencanaan Direktur sebagai perencana dalam menentukan garis–garis besar untuk dapat memulai usaha dengan jalan: a Menentukan kebijakan b Merencanakan waktu untuk menentukan rencana kerja c Menentukan siapa yang akan melaksanakan rencana kerja tersebut 2 Pengorganisasian Untuk melaksanakan rencana kerja diperlukan suatu team yang akan melaksanakannya atau disebut organisasi dengan tujuan untuk membagi–bagikan dalam melaksanakan kegiatan sehingga masing–masing karyawan bertanggungjawab terhadap tugas yang menjadi bagiannya dan direkturlah yang berwenang dalam pembagian tugas karyawan. 32 3 Pengarah Pelaksanaan Kerja Rencana pekerjaan telah disusun, struktur organisasi telah ditetapkan dan jabatan dalam organisasi telah diisi, sehingga pimpinan–pimpinan organisasi perlu mengarahkan bawahannya dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terealisir. 4 Pengkoordinasian Tugas pimpinan selanjutnya adalah mengkoordinasikan bawahan dalam menjalankan tugas masing–masing sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya. c. Sekretaris Komisaris 1 Mempunyai wewenang menilai laporan keuangan yang disajikan direktur keuangan 2 Mempunyai wewenang menyetujui tidaknya adanya penyimpangan anggaran. d. Direktur Produk Lokal 1 Bertanggungjawab kepada Direktur 2 Bertanggungjawab terhadap pengadaan barang mulia dari pemilihan barang, pemotongan barang, penjahitan, penyelesaian 33 e. Direktur Distribusi 1 Bertanggungjawab terhadap Direktur 2 Bertanggungjawab terhadap pendistribusian barang merk Sekido. Be Gaya, Dadung f. Bagian Keuangan 1 Bertanggungjawab kepada Direktur 2 Menyelenggarakan administrasi keuangan perusahaan 3 Menyediakan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan 4 Membuat daftar kas, pembukuan, dan laporan keuangan 5 Melakukan verifikasi terhadap anggaran 6 Melakukan evaluasi terhadap anggaran yang telah dibuat 7 Membayar upah karyawan 8 Melakukan pencatatan segala transaksi dan mengatur keluar masuknya kas perusahaan g. Bagian Konsinyasi 1 Bertanggungjawab kepada Direktur 2 Membuat faktur-faktur 3 Input penjualan masing–masing toko dan pencocokan dengan admin toko 4 Input turun barang dan return h. Bagian MIS 1 Bertanggungjawab kepada Direktur 2 Mensupport secara teknis yang berhubungan dengan komputer 3 Membuat jaringan komputer 34 i. Bagian Pembelian 1 Bertanggungjawab kepada Direktur 2 Devisi terhadap pengadaan barang j. GM. Eksport 1 Bertanggungjawab kepada Direktur 2 Mencari order, melakukan negosiasi harga bahan baku 3 Pemantauan pengiriman barang dan dokumen

6. Wilayah Pemasaran

Untuk distribusi produk, PT. Mondrian juga telah membuka ratusan counter yang tersebar di 161 kota di Indonesia. Sejumlah Counter telah dimiliki oleh PT. Mondrian, ketersediaan produk, pemeliharaan yang konsisten, ketentuan transaksi yang tidak menyulitkan dan pemberian informasi yang cepat-tidak berbelit, diharapkan akan menambah loyalitas dan konsumen pada produk dari PT. Mondrian. Daerah pemasaran PT. Mondrian tidak hanya di pulau jawa saja tetapi juga mencapai di luar pulau jawa. Hal ini bertujuan untuk memperluas pasar sasaran dan meningkatkan volume penjualan agar laba yang diperoleh perusahaan akan optimal. 35 Adapun daerah pemasarannya, diantaranya sebagai berikut : · Yogyakarta · Banyuwangi · Kediri · Jember · Bandung · Cirebon · Garut · Sukabumi · Sumedang · Tasikmalaya · Balikpapan · Samarinda · Kupang · Lampung · Pekanbaru · Medan · Batam · Padang · Bukit Tinggi · Jambi · Bekasi · Bogor · Cengkareng · Cilegon · Tangerang · Ujung Pandang · Lombok · Bali · Surabaya · Malang

B. Laporan Magang Kerja