Microsoft Word TA yuni k
PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI PAKAIAN JADI PADA PT. MONDRIAN KLATEN
A. TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh : YUNI KIRNAWATI
F 3206096
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2009
(2)
(3)
(4)
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian
itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.
(QS.Al Baqarah: 6-8).
Hidup adalah permainan bumerang, pikiran,perkataan, dan perbuatan kita akan
berbalik kearah kita, cepat atau lambat ketepatan yang mencengangkan
(Florence Shinn)
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita dalam kehidupan
sehari-hari yang aneh ini, tetapi kita bisa memutuskan apa yang terjadi dalam
diri kita.Bagaimana kita menerimanya, apa yang kita perbuat dengannya
dan pada akhirnya itulah yang paling penting. Bagaimana kita
menerima bahan mentah kehidupan dan membuatnya menjadi
sesuatu yang berharga dan indah.Itulah batu ujian hidup.
( Joseph Fort Newton)
(5)
Tugas akhir ini kupersembahkan untuk :
1.
Bapak dan ibuku yang selalu menyayangiku dan
yang telah memberikan segalanya.
2.
Kakak-kakakku yang telah memberiku dorongan
dan semangat.
3.
Keponakanku yang selalu memberikan semangat.
4.
Teman – teman terbaikku dan Almamater UNS.
B. KATA PENGANTAR
(6)
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala ridho dan karunia yang selalu dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “PENERAPAN SALURAN
DISTRIBUSI PAKAIAN JADI PADA PT. MONDRIAN KLATEN “
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, serta pengalaman penulis yang masih sedikit. Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka dengan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisanTugas Akhir ini :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo M. com. AK selaku dekan fakultas ekonomi.
2. Dra. Hj. Mahastuti Agung, Msi selaku pembimbing tugas akhir ini, terima kasih atas kesabaran dan bantuannya sehingga tugas akhir ini selesai tepat waktu.
3. Seluruh dosen Fakultas ekonomi yang selama ini telah memberikan banyak ilmu berguna dalam bangku perkuliahan.
4. segenap pimpinan dan staf karyawan PT. MONDRIAN Klaten, terima kasih atas izinnya untuk magang disana dan bantuannya, kerjasamanya selama satu bulan
5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan Tugas Akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
(7)
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan, untuk lebih menyempurnakan tugas akhir ini.
Semoga tugas akhir ini berguna dan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Dan kepada Allah SWT, mudah-mudahan senantiasa menunjukkan jalan kebenarannya dan keridhoannya. Amin
Surakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
(8)
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1
B. Rumusan Masalah……… 3
C. Tujuan Penelitian……….. 4
D. Manfaat Penelitian……… 4
E. Metode Penelitian ……… 4
F. Kerangka Pemikiran ……… 7
BAB II : LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran……… 8
B. Pengertian Saluran Distribusi………. 8
C. Bentuk Saluran Distribusi ………. 9
D. Alternatif Saluran Distribusi…………... 10
E. Menentukan Banyaknya Penyalur………...12
F. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi…..12
G. Saluran Perantara………16
H. Fungsi Fungsi Perantara………18
I. Keuntungan Menggunakan Perantara………...19 BAB III : PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
(9)
A. Gambaran Umum Perusahaan……….20 B. Laporan Magang Kerja………...35 C. Pembahasan………...38 BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan……….. 47 B. Saran……… 48 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran………...7 Gambar 3.1 Skema Proses Produksi PT.Mondrian………..27 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Mondrian ……….30
(10)
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Volume penjualan tahun 2008 dalam rupiah ... 41
Tabel 3.2 Volume Penjualan Distribusi Langsung dan Distribusi
Tidak Langsung tahun 2008 ... 41
Tabel 3.3 Biaya Distribusi Langsung Dan Biaya Distribusi Tidak
Langsung...43 Tabel 3.4 Prosentase Biaya Distribusi Terhadap Volume Penjualan
... 45
ABSTRAK
Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
(12)
perusahaan harus mampu memasarkan produk yang dihasilkannya. Maka dari itu diperlukan adanya saluran distribusi yang efisien dalam memasarkan produknya. Pelaksanaan kebijaksanaan saluran distribusi akan mempengaruhi volume penjualan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran distribusi yang digunakan PT. Mondrian dalam memasarkan produknya dan saluran distribusi mana yang paling efisien yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam mencapai penjualan yang maksimal.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis efisiensi biaya distribusi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Mondrian menggunakan dua saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung (perusahaan langsung menyalurkan produknya kepada konsumen akhir) dan saluran distribusi tidak langsung (perusahaan menggunakan perantara dalam menyalurkan produknya ke konsumen akhir ) dan dari analisis efisiensi biaya distribusi bahwa prosentase efisiensi rata-rata per triwulan dengan saluran distribusi langsung adalah 20.5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan saluran distribusi tidak langsung adalah 12.25 %. Sehingga saluran distribusi tidak langsung lebih efisien dibandingkan saluran distribusi langsung karena prosentase efisiensi saluran distribusi tidak langsung lebih rendah dari saluran distribusi langsung.
Saran yang dapat diberikan untuk PT. Mondrian agar meningkatkan volume penjualan produk adalah sebagai berikut perusahaan hendaknya sering mengadakan event discount untuk toko MSS agar volume penjualan menigkat untuk saluran distribusi langsung. Perusahaan harus mempertahankan kualitas bahan baku yang digunakan dan menciptakan produk baru yang unik berbeda dengan produk pesaing dan perusahaan harus cepat tanggap merespon keluhan dari konsumen serta menjaga hubungan baik yang bersifat jangka panjang dengan perantara dan konsumen akhir.
Kata kunci : Distribusi PT. Mondrian Klaten
ABSTRACT
Generally, the aim of the company is to keep up the company’s viability. For manifesting that aim, the company must be able to market the product its produce. Therefore, there is needed an efficient distribution
(13)
channel in marketing the company’s product. The implementation of distribution channel policy will influence the sales volume.
The purpose that aimed to reach in this research is to know the distribution channel used in PT Mondrian in marketing its product and which distribution channel is the most efficient used by PT Mondrian in reaching maximum sales. The technique of data collection used is interview, observation, and library study. The technique of data analysys used is descriptive analysis and distribution cost efficiency analysis.
Based in the result of the research, it can be concluded that PT Mondrian use two distribution channels that is direct distribution channel (the company directly distribute its product to the final customer) and indirect distribution channel (company uses agency in distributing its product to the final customer) and from the analysis on distribution cost efficiency it is found that the average efficiency percentage quarterly with direct distribution channel is 20,5%, while the average efficiency percentage quarterly with indirect distribution channel is 12,25%. It means that the indirect distribution channel is more efficient that direct distribution channel, because the indirect distribution channel is lower than direct distribution channel.
The suggestion that can be given for PT Mondrian in order to increase the product sales volume is as follow, the company ought to arrange more frequently a discount event for MMS shop so that the sales volume will increase for direct distribution channel. Company must maintain the quality of basic material uses as well as to create unique new product that can be considered different with the competitor product and then the company must be more perceptive in responding the claim for customer and also keep the good relation in long term with the agent and final customer.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
C. Latar Belakang Masalah
Saat ini perekonomian di Indonesia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya kegiatan industri. Banyak bermunculan berbagai macam industri khususnya di bidang konveksi dan garment. Hal ini menyebabkan semakin tajamnya persaingan antar suatu perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Dalam menghadapi situasi seperti itu perusahaan harus dapat bersaing dalam memperebutkan pasar. Mengingat konsumen zaman sekarang ini lebih jeli dan teliti dalam memutuskan membeli suatu produk sehingga setiap perusahaan harus peka terhadap keinginan konsumen dan perusahaan harus lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan suatu produk. Bila perusahaan mampu bersaing dan selalu mengikuti keinginan pasar maka tujuan bisnis dapat tercapai yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal dan dapat menguasai pasar produknya.
Suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama bila tidak ada respon yang baik tentang produknya dari masyarakat. Karena pada umumnya sebagian masyarakat merupakan target pasar sasaran dari perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan akan berhasil di dalam pemasaran apabila perusahaan tersebut menerapkan strategi pemasaran secara efektif. Bauran pemasaran (marketing mix) salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh setiap perusahaan. Marketing mix merupakan cara yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk
(15)
mempengaruhi konsumennya. Di dalam marketing mix terdapat empat variable yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Hal ini dapat dilakukan oleh setiap perusahaan dengan cara menonjolkan suatu produk yang berkualitas. Produk yang siap dipasarkan harus dikemas dan harus mempunyai brand untuk membedakan produk dari pesaing.
Setelah proses produksi langkah berikutnya yaitu menentukan harga jual produk yang berdasarkan biaya produksi, kualitas produk dan pertimbangan target pasar. Apabila perusahaan sudah memproduksi produk dan menetapkan harga jual yang tepat bagi konsumen tanpa adanya kegiatan promosi maka konsumen tidak dapat mengetahuinya.
Distribusi merupakan variabel yang tak kalah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan karena bila proses distribusi tidak lancar atau terhambat maka hal ini dapat menyebabkan konsumen kesulitan mendapatkan produk sehingga konsumen akan memilih produk dari pesaing.Distribusi merupakan suatu kegiatan untuk menyalurkan atau menyebarkan produk dari produsen kepada konsumen sehingga konsumen memperoleh kemudahan dalam mendapatkan produk yang diharapkan.
Dalam mendistribusikan produk perusahaan dapat melakukan dengan dua cara yaitu distribusi secara langsung dan distribusi tidak langsung kepada konsumen akhir. Dengan saluran distribusi secara langsung yaitu produk dijual langsung kaepada konsumen akhir. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung perusahaan menggunakan perantara dalam menyalurkan produknya. Perantara ini bisa berupa
(16)
pedagang besar, agen, ataupun pengecer. Penggunaan perantara disebabkan karena jangkauan lokasi pasar yang sangat luas.
PT. Mondrian merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi dan garment. Produk yang dihasilkan adalah kaos oblong, T-shirt, busana muslim berbahan kaos, jumper, jacket dll.produk fashion dari PT. Mondrian mempunyai brand dadung, sekido, begaya dan expose. Mengingat hasil produksi dengan jumlah yang cukup besar dan jangkauan pasar yang luas yaitu mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia. Maka perusahaan harus tepat dalam proses penyaluran barang agar perusahaan tidak kehilangan calon konsumen.
Bagi PT.Mondrian tidak hanya mengandalkan saluran langsung saja tetapi penggunaan perantara merupakan salah satu alternatif keputusan yang harus diperhatikan karena adanya perantara tersebut dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya proses penyaluran pakaian jadi dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut.didasari oleh uraian diatas maka penulis melakukan penelitian tentang “PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI PAKAIAN JADI PADA PT. MONDRIAN KLATEN”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Saluran distribusi apa yang digunakan oleh PT. MONDRIAN dalam memasarkan produknya?
(17)
2. Saluran distribusi manakah yang paling efisien terhadap volume penjualan pada PT. MONDRIAN?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada perusahaan adalah :
1. Untuk mengetahui saluran distribusi yang digunakan PT. MONDRIAN. 2. Untuk mengetahui saluran distribusi yang paling efisien yang
digunakan oleh perusahaan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan bahan masukan pada perusahaan dalam memahami saluran distribusi dan menerapkan secara lebih baik.
2. Bagi Akademis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima di bangku kuliah dan menambah wawasan dalam bidang pemasaran khususnya tentang saluran distribusi.
G. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian
Objek penelitian di PT. MONDRIAN yang beralamat Jalan K.H. Hasyim Ashari No. 171 Mojayan Klaten Jawa Tengah.
(18)
2. Data dan Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang pengumpulannya dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
b. Data sekunder
Yaitu data tidak langsung dikumpulkan dari objek pengamatan yaitu dari sumber-sumber tertulis seperti artikel, buku dan data lain yang dianggap relevan dengan masalah penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu : a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke obyek yang akan di teliti, yaitu lewat Magang Kerja
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada informan atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah.
c. Study Pustaka
Pengambilan data dari buku yang berkaitan dengan distribusi sebagai bahan referensi yang relevan.
(19)
4. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah diskriptif dengan mendiskripsikan tentang sistem dan prosedur saluran distribusi pada PT MONDRIAN. Analisis yang digunakan untuk mengetahui saluran distribusi mana yang paling efektif dan efisien, apakah saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung yaitu dengan rumus sebagai berikut (Radiosunu,2001:180) :
EFISIENSI =
Output Input
% 100 x
Keterangan :
Output : Volume penjualan Input : Biaya Distribusi
H. Kerangka Pemikiran
Keputusan tentang distribusi menentukan bagaimana cara barang yang diproduksi dapat sampai pada konsumen. Perusahaan mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa barang yang didistribusikan kepada para konsumen berada pada tempat yang tepat.
Distribusi dapat dilaksanakan dengan cara langsung berarti produsen langsung pada konsumen dan cara tidak langsung berarti menggunakan perantara. Apabila perusahaan mampu mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen maka perusahaan harus mampu menyediakan produk yang lebih memuaskan sehingga akan diterima oleh pasar sasaran. Untuk menunjang itu maka proses saluran distribusi yang lancar produk akan lebih cepat sampai ke konsumen, maka harus
(20)
ditentukan saluran distribusi yang tepat yang meningkatkan proses distribusi produk. Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka pemikiran.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran PT. MONDRIAN
SALURAN DISTRIBUSI
TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
(21)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain. (Kloter, 1997 : 8)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Stanton dalam Swasta &Irawan, 1990:5)
Definisi diatas menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran bukan hanya kegiatan untuk menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.
B. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang akan digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri.(Swasta, 1996:190).
Saluran distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirim serta
(22)
menyampaikan barang yang dipasarkan ini kepada konsumen. (Sudarmo,1999:153)
C. Bentuk Saluran Distribusi
Terdapat dua macam saluran distribusi, yaitu : 1. Saluran Distribusi Langsung
Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen akhir tanpa menggunakan perantara (Swasta & Irawan, 1990:297) keuntungan dari distribusi langsung adalah ketika produsen menjual langsung kepada konsumen akhir sehingga produsen mempunyai kontrol penuh atas harga yang dikenakan pada konsumen dan mengetahui selera konsumen.
2. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam saluran distribusi tidak langsung produsen menyalurkan produknya melalui perantara yang kemudian di salurkan kepada konsumen akhir (Swasta & Irawan, 1990:297) perantara ini sering disebut dengan pedagang besar, pengecer dan agen. Keuntungan pemakai saluran distribusi tidak langsung yaitu memperluas jangkauan pasar untuk mendapatkan calon pembeli baru.
Adapun lembaga-lembaga saluran distribusi antara lain : 1. Produsen yaitu pihak yang menyediakan barang dan jasa
2. Perantara merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, bertugas sebagai penyalur barang dari produsen ke konsumen akhir.
(23)
3. Konsumen akhir merupakan pihak yang akan membeli dan yang menggunakan barang dan jasa.
D. Alternatif Saluran Distribusi
Beberapa alternative saluran distribusi yang didasarkan atas jenis barang dan segmen pasarnya, di antaranya adalah :
1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi a. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran ini paling pendek dan paling sederhana dari produsen ke konsumen, tanpa perantara. Oleh karena itu saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.
b. Produsen – Pengecer – konsumen
Saluran ini juga disebut saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen.Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen c. Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual pada pengecer.Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
(24)
d. Produsen – Agen –Pengecer – Konsumen
Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada.
e. Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen Produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko – toko kecil.
2. Saluran Distribusi Barang Industri a. Produsen – Pemakai Industri
Merupakan saluran yang paling pendek dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Dipakai bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relative cukup besar, seperti : lokomotif, kapal, pesawat terbang dll.
b. Produsen – Distributor industri – Pemakai industri
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan accessory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya, seperti : produsen bahan bangunan, alat pendingin udara dll.
c. Produsen – Agen – Pemakai industri
Biasa dipakai oleh produsen yag tidak memiliki departemen pemasaran, ingin memperkenalkan produk baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru.
(25)
d. Produsen – Agen – Distributor industri – Pemakai industri
Digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk di jual secara langsung. (Swasta, 1996 )
E. Menentukan Banyaknya Penyalur
1. Saluran Distribusi Eksklusif
Yaitu penyaluran yang biasanya hanya menggunakan satu distributor tunggal yang ditunjuk oleh perusahaan untuk keperluan penyaluran barang.
2. Saluran Distribusi Selektif
Yaitu perusahaan hanya menggunakan penyalur yang sedikit jumlahnya yang mereka pilih atas dasar syarat- syarat tertentu
3. Saluran Distribusi Intensif
Yaitu penyaluran dengan menggunakan penyalur yang sebanyak- banyaknya. ( Indriyo Gitosudarmo, 1999 : 257 )
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
(26)
1. Pertimbangan Pasar a. Jenis Pasar
Misalnya untuk mencapai pasar industri perusahaan tidak akan memerlukan pengecer.
b. Jumlah Pelanggan Potensial
Jika pelanggan potensial relatif sedikit, maka akan lebih baik bila perusahan memakai tenaga penjual sendiri untuk menjual secara langsung kepada pembeli individual dan pembeli industrial . Sebaliknya perusahaan lebih baik menggunakan perantara jika pelanggan potensial lebih banyak.
c. Konsentrasi Geografis Pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang penjualan di pasar yang berpenduduk padat dan menggunakan perantara untuk pasar yang berpenduduk jarang.
d. Jumlah dan Ukuran Pesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara langsung pada jaringan grosir yang besar, karena jumlah pesanan yang besar. Sedangkan untuk toko grosir kecil yang pesanannya relatif kecil, perusahaan akan menggunakan pedagang grosir untuk melakukan penjualan langsung.
(27)
2. Pertimbangan Produk a. Nilai Unit (Unit Value)
Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya semakin panjang Sementara itu produk yang nilai unitnya tinggi kerapkali dijual melalui armada penjual perusahaan
b. Perishability
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak tahan lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi yang pendek
c. Sifat Teknis Produk
Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis seringkali harus didistribusikan secara langsung karena armada penjual produsen akan lebih dapat memberikan pelayanan yang diperlukan dan lebih menguasai segala aspek yang berkaitan dengan barang tersebut. Sedangkan bila dijual secara langsung ke retailer juga seringkali menimbulkan masalah-masalah berkenaan dengan pemberian pelayanan pada produk tersebut. 3. Pertimbangan tentang Perantara
a. Jasa yang diberikan perantara
Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa pemasaran yang tidak bisa dilakukan perusahaan secara teknis maupun ekonomis.
(28)
b. Keberadaan perantara yang diinginkan
Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk yang bersaing dan mereka tidak bersedia menambah lini produknya.
c. Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan
Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi terbatas karena kebijakan pemasarannya tidak bisa diterima oleh perantara-perantara tertentu.
4. Pertimbangan Perusahaan a. Sumber-sumber Finansial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualnya sendiri sehingga mereka relatif kurang membutuhkan perantara.
b. Kemampuan Manajemen
Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuan pemasaran dari pihak manajemen perusahaan. Kurangnya pengalaman dan kemampuan pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan perantara untuk mensistribusikan barangnya.
c. Tingkat pengendalian yang Diinginkan
Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka perusahaan dapat melakukan promosi yang agresif dan dapat mengawasi kondisi persedian barang dan harga eceran
(29)
produknya. Untuk tujuan-tujuan ini seringkali produsen memilih saluran distribusi yang pendek, walau biayanya tinggi
d. Jasa yang Diberikan Penjual
Seringkali perusahan harus memberikan jasa-jasa pemasaran karena permintaan dari perantara
e. Lingkungan
Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung menyalurkan barang ke pasar dengan cara yang paling ekonomis, yaitu menggunakan saluran distribusi yang Pendek. (Fandy Tjiptono,1997: 189)
G. Saluran Perantara
Saluran perantara di bedakan menjadi beberapa macam,antara lain :
1. Retailer
adalah perusahaan yang terutama menjual kepada konsumen 2. Pedagang Grosiran
adalah organisasi yang memudahkan pemindahan produk dan jasa dari pabrikan ke produsen, penjual kembali, pemerintah, institusi, dan pengecer.Menerima dan mengambil hak terhadap barang, menyimpannya dalam gudangnya sendiri dan kemudian mengirimkannya.
(30)
3. Agen dan Broker
adalah perantara grosir yang memudahkan penjualan suatu produk dari produsen ke pemakai akhir dengan mewakili pengecer, grosir, atau pabrikan dan tidak mengambil hak produk tersebut.
Alternatif Pengaturan Saluran
a. Saluran banyak ( Multiple Channels )
Penggunaan dari dua atau lebih saluran untuk mendistribusikan produk yang sama ke target pasar.
b. Saluran bukan tradisional
Pengaturan saluran ini membantu membedakan produk sebuah perusahaan dari para pesaingnya.Pabrikan mungkin memutuskan untuk menggunakan saluran ini seperti, internet, saluran pesanan lewat surat, atau infomercials untuk menjual produknya bukannya menjual produk tersebut melalui saluran pengecer tradisional.
c. Saluran Adaptif
Konsep saluran distribusi yang fleksibel dan responsive ini disebut dengan saluran adaptif. Saluran ini dimulai ketika suatu perusahan mengidentifikasi persyaratan pelanggan yang penting tetapi jarang yang mereka tidak memiliki kemampuan untuk memenuhinya.
(31)
H. Fungsi-Fungsi Perantara
1. Fungsi Transaksi
a. Menghubungi dan mempromosikan: menghubungi calon pelanggan, mempromosikan produk dan meminta pesanan
b. Bernegosiasi: menentukan seberapa banyak barang/ jasa yang dibeli dan dijual, jenis transportasi yang digunakan, kapan dikirim dan metode serta waktu pembayaran.
c. Mengambil resiko: mengasumsikan resiko atas kepemilikan persediaan.
2. Fungsi Logistik
a. Distribusi fisik: mengangkut dan menyortir barang-barang untuk mengatasi perbedaan sementara dan tempat menyimpan , memelihara persediaan dan melindungi barang.
b. Menyortir: mengatasi perbedaan kuantitas dan keragaman produk dengan :
1) akumulasi : menggabungkan persediaan yang serupa kedalam suatu pasokan homogen yang lebih besar.
2) sorting out : memilah suatu pasokan heterogen kedalam persediaan homogen yang terpisah.
3) alokasi : memecah pasokan yang homogen kedalam lot yang lebih kecil lagi (breaking bulk)
4) keragaman : mengkombinasikan produk kedalam kumpulan dan keragaman yang di inginkan pembeli tersedia di satu tempat.
(32)
3. Fungsi Fasilitas
a. Meneliti : mengumpulkan informasi tentang anggota saluran dan pelanggan lainnya.
b. Pembiayaan : memberikan kredit dan jasa keuangan lainnya guna memudahkan aliran barang melalui saluran guna menjangkau konsumen akhir.
I. Keuntungan Menggunakan Perantara
1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen.
2. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk jenis produk tertentu.
3. Perantara dapat membantu dibidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transport sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen untuk mencarinya
4. Perantara dapat membantu dibidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas penyimpanan seperti gudang dll
5. Perantara dapat membantu dibidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen 6. Membantu dalam pencarian konsumen, kegiatan promosi, penyediaan
informasi, pengepakan dan pembungkusan, penyortiran. ( Basu Swasta & Irawan,1990: 290 )
(33)
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum PT. Mondrian 1. Sejarah Berdirinya PT. Mondrian
PT. Mondrian didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 oleh Bapak Hartono, Bapak Harri Pramono, Bapak Dwi Purnomo, Ibu Fr. Kiswari. Bentuk perusahaan pada waktu itu masih perorangan dan Bapak Harri Pramono sebagai pimpinannya. Konveksi Mondrian berubah menjadi perusahaan berbadan hukum terhitung mulai tanggal 01 April 1998 dengan nama PT.Mondrian.
Konveksi Mondrian berubah menjadi perusahaan berbadan hukum terhitung mulai tanggal 01 April 1998 dengan nama PT Mondrian. Adapun para pemegang sahamnya yaitu Bapak Harri Pramono, Bapak Edi Widyanto, Bapak Andi Pranama, Bapak Endro Sutopo, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Ardi Wijaya, Ibu Fr. Kiswari. Dengan Bapak Harri Pramono sebagai pimpinan PT. Mondrian adalah badan usaha yang telah disahkan oleh Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan dan Pemda Tingkat II Klaten.
T-shirt yang lebih akrab disebut kaos adalah salah satu varian sandang yang paling banyak dipakai oleh kebanyakan orang. Karakter bahannya yang lentur, lembut dan menyerap keringat sangat sesuai dikenakan dalam aktivitas keseharian di daerah beriklim tropis yang
(34)
gerah dan panas. Sekelumit realita di atas telah mengilhami para insan kreatif pendiri PT. Mondrian untuk membangun perusahaan yang diharapkan mampu mengejawantahkan ide-ide kreatif yang dituangkan dalam media t-shirt (kaos). Juga banyaknya tenaga kerja ahli dalam bidang konveksi yang berada didaerah Klaten dan sekitarnya serta meningkatnya jumlah kebutuhan pakaian yang berbahan kaos tersebut merupakan faktor utama berdirinya PT. Mondrian ini, yang kemudian didukung dengan tersedianya tempat usaha dan tersedianya modal. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa faktor–faktor yang tersebut diatas merupakan faktor– faktor yang menjadi latar belakang berdirinya perusahaan ini.
Latar belakang perusahaan memilih nama “Mondrian” sebagai nama perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar seangkatan dengan Leonardo Da Vinci, nama lengkapnya adalah Piet Mondrian.
b. Nama Mondrian mudah dibaca, mudah dikenal, mudah diingat oleh masyarakat yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan aktivitas perusahaan.
c. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar yang pengagumnya terbesar diseluruh dunia karena hasil lukisannya sangat indah, maka diharapkan PT. Mondrian mampu memproduksi barang yang sangat indah sehingga digemari oleh banyak konsumen.
(35)
PT.Mondrian adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Produk-produk dari Mondrian semuanya berupa T-Shirt yang terdiri dari beberapa merk yaitu Mondrian, Montana, Be Gaya, Sekido, Kabar dan Dadung. Diantara produk-produk tersebut yang paling berhasil di segi pemasarannya adalah dadung pekajaman. Dadung pada awal perkembangannya dikenal dengan kaos Humor Jogja, dimana design yang dihasilkan imagenya lucu dan menggelitik. Puncak penjualan tertinggi pada tahun 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Lahir sebagai merk dagang resmi. Adapun alasan pemilihan Nama Dadung Pekajaman :
a. Nama “Dadung” adalah nama yang mudah diingat, dan sudah dikenal oleh seluruh masyarakat,
b. “Dadung” adalah sebuah tali yang sangat kuat yang gunanya untuk mengikat., maka makna yang tersirat dari pemberian nama “Dadung “adalah dengan memakai kaos Dadung akan menimbulkan ikatan yang kuat antara pemakai/konsumen dengan Kaos Dadung, ada perasaan puas dan senang.
c. Pekajaman mengandung arti atau makna bahwa Dadung akan selalu mengikuti perkembangan jaman, Desain-desain Kaos Dadung adalah selalu up to date, bahkan Dadung akan menciptakan model-model desain yang akan dipakai di masa depan.
(36)
v Perkembangan Dadung Pekajaman
Diantara produk-produk Mondrian, Dadung Pekajaman yang paling berhasil di segi pemasarannya. Agar dapat berkembang lebih leluasa, maka berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Dadung Pekajaman terhitung mulai tanggal 14 Januari 2002 dimandirikan oleh PT. Mondrian. Dadung tetap berorientasi pada produk T-shirt mencoba pengembangan-pengembangan baru dengan tim kreatifnya, mulai dari produk, kemasan produk dan teknik pemasarannya.
Jaringan distribusi yang telah dimiliki membutuhkan pemeliharaan yang lebih maksimal, tidak hanya berorientasi pada profit jangka pendek saja tetapi juga menumbuhkan image yang positif terhadap produk. Mengingatkan kembali kepada konsumen tentang produk Dadung, walaupun berbeda dengan yang dulu dengan kata-kata dan motif lucu. Semangat baru yang ditiupkan dengan nafas next generation atau disingkat next gen yang berarti new (baru) selalu menampilkan produk dan kreasi yang baru, excellent (unggul) unggul disetiap lini distribusi, dan inovasi, trend (sesuai dengan jaman) bisa mengikuti alur yang ada dipasar fashion. Diharapkan dengan simbol next gen bisa menciptakan kreasi baru yang unggul dipasar dan tetap sesuai dengan perubahan
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakukan aktivitas-aktivitasnya. PT. Mondrian berada di Jl. Hasyim Ashari No 171 (by pass) Klaten, Jawa Tengah telp (0272) 323181,
(37)
fax (0272) 324727. PT. Mondrian mempunyai areal seluas ± 2000 m yang terdiri atas bangunan perkantoran, produksi dan parkir kendaraan.
Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih lokasi tersebut adalah
a. Banyaknya ahli desain, sablon, potong, jahit, obras dan lain–lain yang tersedia didaerah Klaten.
b. Jarak yang dekat untuk penyediaan bahan baku dan bahan pembantu.
c. Lebih dekat dengan patner usaha dan pemasaran.
d. Dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Klaten dan sekitarnya.
e. Berada di jalan Solo-Yogya sehingga lebih mudah dijangkau oleh para konsumennya.
3. Produk PT. Mondrian
PT. Mondrian Klaten menghasilkan beberapa macam produk, yaitu sebagai berikut:
a. Kaos Fashion
Jenis kaos ini lebih bervariasi dengan model dan warna disesuaikan dengan pertimbangan mode yang sedang digemari para konsumen saat ini (misalnya, kaos oblong regular: panjang, pendek, dewasa, anak; kaos oblong kombinasi: panjang , pendek, dewasa, remaja, anak).
(38)
b. Kaos Promosi
Jenis kaos ini biasanya dibuat karena adanya pesanan dari konsumen dalam rangka untuk mempromosikan perusahaan atau produk tertentu.
c. Pakaian olah raga
Dalam hal ini adalah jaket, dan celana training yang dibuat sesuai dengan pesanan maupun dalam berbagai macam model yang sedang digemari oleh para konsumen.
4. Proses Produksi
a) Peralatan Yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam proses produksinya dan fungsinya sebagai berikut:
a. Mesin Jahit
Berfungsi untuk menjahit kain-kain yang telah dipotong sesuai pola (paten) yang telah ditentukan sampai menjadi kaos dan pakaian olahraga.
b. Mesin Obras
Berfungsi untuk menguatkan dan merapikan kain yang telah dipotong.
c. Mesin pelubang dan Pemasang kancing
Berfungsi untuk membuat dan memasang kancing pada kaos dan pakaian olahraga.
d. Gunting
(39)
e. Mistar Gulung
Berfungsi untuk mengukur panjang dan lebar kain. f. Alat Sablon
Berfungsi untuk membuat desain/gambar/tulisan yang dikehendaki maupun mengikuti model yang sedang digemari oleh para konsumen.
g. Setrika
Berfungsi untuk mengatur dan merapikan kaos, sehingga siap untuk dijual dan diserahkan kepada konsumen yang memesan. b) Bahan Baku Yang Dipergunakan
PT. Mondrian dalam proses produksinya menggunakan bahan baku sebagai berikut:
a. Kain katun CTCBKSK (Catton Corbet Single Net) b. Kain Semi Katun CTCDSK (Catton Cardet Single Net)
Sedangkan bahan penolong yang digunakan meliputi bahan sebagai berikut:
a. Benang katun b. Benang polyester c. Benang obras d. Benang jahit e. Kain keras f. Kain gabus
g. Kancing label/etiket h. Zipper
(40)
c) Proses Pembuatan Kaos
Proses produksi adalah tahap-tahap pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. proses produksi PT. Mondrian merupakan pengolahan bahan baku/kain dan bahan penolong menjadi bahan produk jadi, yaitu kaos dan pakaian olahraga.
Tahap produksi secara berurutan dapat dilihat sebagai berikut: Gambar.3.1 Skema Proses Produksi PT. Mondrian Klaten
SKEMA PROSES PRODUKSI
*Sumber data: PT. Mondrian Klaten
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa dalam memproses bahan baku menjadi barang jadi ada tiga tahapan utama yaitu: persiapan produksi, proses produksi dan penyelesaian produksi. Ketiga tahap tersebut dapat diterangkan sebagai berikut:
Persiapan Proses Produksi
Pembuatan Desain Pemotongan Bahan
Pembuatan Klise
Film Penyablonan
Penyelesaian
Pemotongan Benang
Penyetrikaan
Screen Penjahitan
(41)
1. Persiapan Produksi
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain : a. Pembuatan Desain kaos
Desain gambar maupun kaos disesuaikan dengan perkembangan mode/trend atau menurut pesanan.
b. Pembuatan desain/gambar/tulisan untuk kaos dan pakaian olah raga.
c. Pembuatan klise film untuk sablon (menurut jumlah warna). 2. Proses Produksi
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain:
a. Pemotongan bahan sesuai dengan model yang telah ditentukan, b. Penyablonan sesuai dengan order desain,
c. Pengobrasan bahan yang sudah dipotong agar rapi kalau dijahit, d. Penjahitan, termasuk didalamnya pemasangan label, kancing,
dan zipper bila perlu. 3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian dapat dijelaskan dalam urutan sebagai berikut : a. Pemotongan benang-benang sisa penjahitan.
b. Setelah kaos dan pakain olahraga bersih dari benang-benang tersebut terlihat halus, mudah diatur dan kelihatan rapi maka dilakukan penyetrikaan.
c. Setelah penyetrikaan dilakukan pengemasan kaos dan pakaian olahraga yang sudah jadi, sehingga siap untuk dijual atau diserakan kepada konsumen yang memesan.
(42)
5. Struktur Organisasi PT. Mondrian
Struktur organisasi bagi suatu perusahaan merupakan unsur penting untuk memudahkan pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi, juga untuk menjelaskan masing– masing tugas dan tanggung jawab dari tiap–tiap anggota organisasi. Struktur organisasi PT. Mondrian mempunyai struktur organisasi garis, hal ini dapat dilihat adanya komando dari pimpinan kepada yang membawahinya. Struktur organisasi garis bermanfaat dalam peningkatan pembuatan keputusan yang cepat dan menghindarikan adanya pelemparan tanggung jawab. Struktur organisasi PT. Mondrian sudah mencerminkan adanya pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan, sebab PT. Mondrian sudah membentuk pusat–pusat pertanggungjawaban antara lain salah satunya adanya pusat biaya.
Untuk pusat biaya perusahaan membagi ke dalam pusat biaya Departemen BOD, pusat biaya Departemen Support dan pusat biaya Departemen Eksport. Sesuai dengan pokok permasalahan maka data biaya yang akan dianalisis adalah data biaya yang terjadi pada PT. Mondrian tahun 2007. Secara lengkap struktur organisasi PT. Mondrian sebagai berikut:
(43)
Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Mondrian Klaten
Struktur organisasi PT. Mondrian Klaten
KOMISARIS UTAMA
DIREKTUR UTAMA
SEKTERTARIS KOMISARIS
DIREKTUR AKSELERASI
DIREKTUR PRODUKSI DIREKTUR BOD
KEUANGAN KONSINYASI MIS PEMBELIAN DIREKTUR
DISTRIBUSI
GM EXPORT
DEPUTY I
MANAGER UMUM DIREKTUR
PRODUK
PRA PROSES
PROSES
HRD KENDARAAN KEAMANAN RT SARASI PERSONALIA
(44)
direktur mempunyai beberapa bawahan, maka masing–masing bagian akan mengetahui apa yang menjadi tugasnya dan bagaimana mereka mendapat perintah serta kepada siapa mereka bertanggung jawab.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing–masing bagian dalam organisasi PT. Mondrian adalah sebagai berikut :
a. Komisaris
Komisaris disini adalah pemegang saham terbesar di PT. Mondrian
b. Direktur
1) Perencanaan
Direktur sebagai perencana dalam menentukan garis–garis besar untuk dapat memulai usaha dengan jalan:
a) Menentukan kebijakan
b) Merencanakan waktu untuk menentukan rencana kerja c) Menentukan siapa yang akan melaksanakan rencana kerja
tersebut
2) Pengorganisasian
Untuk melaksanakan rencana kerja diperlukan suatu team yang akan melaksanakannya atau disebut organisasi dengan tujuan untuk membagi–bagikan dalam melaksanakan kegiatan sehingga masing–masing karyawan bertanggungjawab terhadap tugas yang menjadi bagiannya dan direkturlah yang berwenang dalam pembagian tugas karyawan.
(45)
3) Pengarah Pelaksanaan Kerja
Rencana pekerjaan telah disusun, struktur organisasi telah ditetapkan dan jabatan dalam organisasi telah diisi, sehingga pimpinan–pimpinan organisasi perlu mengarahkan bawahannya dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terealisir. 4) Pengkoordinasian
Tugas pimpinan selanjutnya adalah mengkoordinasikan bawahan dalam menjalankan tugas masing–masing sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya.
c. Sekretaris Komisaris
1) Mempunyai wewenang menilai laporan keuangan yang disajikan direktur keuangan
2) Mempunyai wewenang menyetujui tidaknya adanya penyimpangan anggaran.
d. Direktur Produk Lokal
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Bertanggungjawab terhadap pengadaan barang mulia dari pemilihan barang, pemotongan barang, penjahitan, penyelesaian
(46)
e. Direktur Distribusi
1) Bertanggungjawab terhadap Direktur
2) Bertanggungjawab terhadap pendistribusian barang (merk Sekido. Be Gaya, Dadung)
f. Bagian Keuangan
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Menyelenggarakan administrasi keuangan perusahaan 3) Menyediakan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan 4) Membuat daftar kas, pembukuan, dan laporan keuangan 5) Melakukan verifikasi terhadap anggaran
6) Melakukan evaluasi terhadap anggaran yang telah dibuat 7) Membayar upah karyawan
8) Melakukan pencatatan segala transaksi dan mengatur keluar masuknya kas perusahaan
g. Bagian Konsinyasi
1) Bertanggungjawab kepada Direktur 2) Membuat faktur-faktur
3) Input penjualan masing–masing toko dan pencocokan dengan admin toko
4) Input turun barang dan return h. Bagian MIS
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Mensupport secara teknis yang berhubungan dengan komputer 3) Membuat jaringan komputer
(47)
i. Bagian Pembelian
1) Bertanggungjawab kepada Direktur 2) Devisi terhadap pengadaan barang j. GM. Eksport
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Mencari order, melakukan negosiasi harga bahan baku 3) Pemantauan pengiriman barang dan dokumen
6. Wilayah Pemasaran
Untuk distribusi produk, PT. Mondrian juga telah membuka ratusan counter yang tersebar di 161 kota di Indonesia. Sejumlah Counter telah dimiliki oleh PT. Mondrian, ketersediaan produk, pemeliharaan yang konsisten, ketentuan transaksi yang tidak menyulitkan dan pemberian informasi yang cepat-tidak berbelit, diharapkan akan menambah loyalitas dan konsumen pada produk dari PT. Mondrian.
Daerah pemasaran PT. Mondrian tidak hanya di pulau jawa saja tetapi juga mencapai di luar pulau jawa. Hal ini bertujuan untuk memperluas pasar sasaran dan meningkatkan volume penjualan agar laba yang diperoleh perusahaan akan optimal.
(48)
Adapun daerah pemasarannya, diantaranya sebagai berikut : · Yogyakarta
· Banyuwangi · Kediri
· Jember · Bandung · Cirebon · Garut · Sukabumi · Sumedang · Tasikmalaya
· Balikpapan · Samarinda · Kupang · Lampung · Pekanbaru · Medan · Batam · Padang · Bukit Tinggi · Jambi
· Bekasi · Bogor · Cengkareng · Cilegon · Tangerang · Ujung Pandang · Lombok
· Bali · Surabaya · Malang
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian studi di program Diploma III. Hal tersebut dilakukan dengan menerjunkan mahasiswa secara langsung ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung kegiatan kerja dan aplikasi dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.
Sasaran dari kegiatan magang kerja antara lain usaha kecil dan menengah, koperasi, instansi pemerintah, atau swasta dan kelompok masyarakat umum.
(49)
2. Tujuan Magang Kerja
Adapun tujuan pelaksanaan magang karja ini adalah :
a. Untuk menyelaraskan antara pencapaian pembelajaran di fakultas dengan dinamika pekerjaan dimasyarakat.
b. Untuk meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi dan daya saing.
c. Memberdayakan mahasiswa dan meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.
d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan pekerjaan.
3. Manfaat Magang Kerja
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang kerja antara lain :
a. Memudahkan penulis dalam mengidentifikasi masalah yang dibahas dalam penulisan tugas akhir.
b. Memudahkan dalam akses data pada instansi terkait untuk keperluan penulisan tugas akhir.
4. Pelaksanaan Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan pada PT. Mondrian yang beralamat di Jl. Hasyim Ashari No 171 (by pass) Klaten. Magang kerja dilaksanakan selama satu bulan, yaitu mulai tanggal 30 Januari sampai tanggal 28 Februari 2009.
(50)
5. Kegiatan Magang Kerja
Hari kerja untuk magang kerja yaitu 6 hari kerja dalam seminggu. Kegiatan magang pada hari senin s/d sabtu dimulai pukul 7.30 – 15.30 WIB kecuali pada hari sabtu hanya sampai pukul 12.00 WIB. Istirahat makan siang dan ibadah sholat bagi agama muslim pada pukul 12.00 – 12.45 WIB. Kegiatan yang peneliti lakukan pada waktu melakukan magang kerja dapat dijabarkan secara garis besar sebagai berikut :
a. Pada hari pertama masuk magang peneliti menemui personalia dan diberi pengarahan mengenai peraturan di perusahaan kemudian diperkenalan dengan staf dan karyawan di bagian kantor.
b. Minggu pertama, melakukan kegiatan input data-data mengenai member toko MSS.
c. Minggu kedua, melakukan eliminasi dobel stock yaitu menghapus artikel yang sama dan jumlahnya lebih dari satu untuk masing – masing counter yang merupakan perantara PT. Mondrian.
d. Minggu ketiga, melakukan pekerjaan input data penjualan masing - masing toko atau counter.
e. Pada minggu keempat, melakukan input data-data mengenai karyawan dan pelamar pekerjaan dan observasi.
f. Pada hari terakhir magang, peneliti mengucapkan terimakasih pada karyawan yang telah membimbing kegiatan magang dan mengadakan acara perpisahan dengan pihak-pihak PT.Mondrian
(51)
yang telah membantu kelancaran proses magang kerja yang dilakukan peneliti.
C. Pembahasan
1. Saluran distribusi pada PT. Mondrian di Klaten
Perusahaan konveksi dan garment PT.Mondrian dalam penyaluran produk kepada konsumen menggunakan dua macam saluran distribusi yaitu :
a. Saluran Distribusi Langsung
Suatu cara penyampaian produk ke konsumen akhir yang dilakukan sendiri oleh perusahaan tanpa menggunakan perantara. PT. Mondrian dalam menjalankan kegiatan penyaluran produknya secara langsung dilakukan dengan cara perusahaan membuka toko.
PT.Mondrian mempunyai toko dengan lokasi terletak di sekitar perusahaan.Toko tersebut bernama “MSS” Mondrian Smart Shopping. Sebagian konsumen yang tinggal tidak jauh dari lokasi pabrik lebih memilih untuk datang dan membeli secara langsung di pabrik. Pembelian secara langsung ini pembayarannya dilakukan secara tunai oleh para konsumen.
Selain membuka toko, distribusi secara langsung juga dapat dilakukan dengan pemesanan langsung oleh konsumen. Konsumen yang melakukan pemesanan dapat mengambil pesanan ke perusahaan atau penyalurannya yaitu pihak
(52)
perusahaan dapat mengirimkan produk pesanan yang sebelumnya telah dipesan pembeli.
Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan saluran distribusi langsung adalah :
a) Perusahaan dapat mengawasi secara langsung pendistribusian produk.
b) Waktu pengiriman lebih tepat waktu karena distribusi dilakukan secara langsung oleh perusahaan.
c) Dapat mengetahui selera pasar yang sedang digemari oleh masyarakat.
Adapun kerugian yang diperoleh jika menggunakan saluran distribusi langsung adalah sebagai berikut :
a) Biaya pendistribusian produk relatif tinggi.
b) Jika terjadi kerusakan pada saat pendistribusian maka kerugian ditanggung oleh perusahaan.
b. Saluran Distribusi tidak Langsung
Pada PT.Mondrian, dalam penyampaian produk, PT.Mondrian juga menggunakan saluran distribusi tidak langsung yaitu pihak perusahaan menggunakan perantara untuk menyalurkan produk yang dihasilkan oleh PT. Mondrian. Dalam saluran distribusi ini PT. Mondrian melibatkan perantara pengecer yaitu toko yang menjual barang kepada konsumen akhir, atau sebagai retailer. Perantara dari PT. Mondrian pada umumnya adalah department store di hampir seluruh wilayah Indonesia.
(53)
Pembelian dilakukan secara tunai dan kredit dengan sistem jatuh tempo.
Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan saluran distribusi tidak langsung adalah :
a) Biaya distribusi kadang ditanggung oleh pihak perantara.
b) Jika terjadi kerusakan pada saat pengiriman ditanggung oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang.
Sedangkan kerugian yang diperoleh jika menggunakan saluran distribusi tidak langsung adalah :
a) Terkadang terjadi katerlambatan waktu pengiriman.
b) Perusahan tidak dapat mengawasi produknya saat produk dikirim.
2. Analisis Volume Penjualan
Volume penjualan adalah jumlah penjualan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan laba yang diperoleh perusahaan dapat berkembang, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar serta dapat memperkuat kondisi perekonomian perusahaan.
Volume penjualan produk PT. Mondrian untuk wilayah pemasaran dalam negeri yaitu pakaian jadi dengan merk sekido, begaya, dan dadung selama satu periode (satu tahun) dengan saluran distribusi langsung maupun saluran distribusi tidak langsung menghasilkan penjualan yang naik turun.
(54)
Berikut ini data volume penjualan produk PT.Mondrian selama tahun 2008 dalam rupiah :
Tabel 3.1
Volume penjualan PT. Mondrian tahun 2008
Keterangan Volume penjualan (Rp) Triwulan I 5.607.467.421 Triwulan II 8.342.924.807 Triwwulan III 20.364.722.395 Triwulan IV 7.723.827.680 Jumlah 42.038.942.303 Sumber : PT. Mondrian Klaten
Dari tabel diatas PT. Mondrian Klaten tahun 2008 mengalami fluktuasi volume penjualan. Volume penjualan yang tinggi terjadi pada triwulwan III hal ini disebabkan karena pada triwulan tersebut bertepatan dengan hari raya idul fitri. Masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama muslim dan sudah menjadi suatu tradisi dimana setiap lebaran masyarakat selalu memakai pakaian baru maka kebutuhan masyarakat akan sandang menjadi meningkat.
Untuk mengetahui perbandingan volume penjualan produk PT. Mondrian tahun 2008 yang dihasilkan dari saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
(55)
Tabel 3.2
Volume penjualan PT. Mondrian tahun 2008
Keterangan Distribusi Langsung (Rp)
Distribusi tidak langsung (Rp) Triwulan I 504.672.075 5.102.795.346 Triwulan II 1.084.580.225 7.258.344.582 Triwulan III 3.054.708.359 17.310.014.036 Triwulan IV 1.004.097.598 6.719.730.082 Jumlah 5.648.058.258 36.390.884.045 Sumber : PT. Mondrian Klaten
PT. Mondrian dalam memasarkan produknya menggunakan 2 saluran distribusi, dimana saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung menghasilkan volume penjualan yang berbeda. Saluran distribusi yang diutamakan oleh perusahaan adalah saluran distribusi yang menghasilakn volume penjualan yang tinggi. Sehingga laba yang diperoleh perusahaan akan lebih maksimal. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa saluran distribusi yang menghasilkan volume penjualan yang tinggi adalah saluran distribusi tidak langsung. Hal ini disebabkan karena dengan melalui perantara wilayah pasar yang dijangkau lebih luas bila dibandingkan dengan distribusi langsung.
3. Biaya Distribusi
Untuk mengetahui saluran distribusi yang lebih menguntungkan ditinjau dari biaya distribusi dan volume penjualan disntara 2 saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Mondrian maka perlu diketahui besarnya biaya distribusi. Biaya distribusi tersebut antara lain biaya gaji karyawan bagian penjualan (sales), biaya jasa pengiriman barang,
(56)
biaya penyimpanan atau sewa gudang, biaya pengemasan, biaya transportasi, biaya komunikasi, biaya listrik dan air, biaya bahan bakar, biaya penjualan yang diperlukan dalam proses pendistribusian produk ke konsumen.
Dibawah ini merupakan data biaya distribusi langsung dan biaya distribusi tidak langsung yang dikeluarkan oleh PT. Mondrian tahun 2008.
Tabel 3.3
Biaya distribusi langsung dan biaya distribusi tidak langsung PT. Mondrian tahun 2008
Keterangan Biaya distribusi langsung (Rp)
Biaya distribusi tidak langsung (Rp) Triwulan I 136.261.500 561.307.500
Triwulan II 206.070.250 653.251.050
Triwulan III 672.035.850 2.077.201.700
Triwulan IV 140.573.800 1.142.354.100
Jumlah 1.154.941.400 4.434.114.350
Sumber : Keuangan PT. Mondrian Klaten
Dari data diatas besarnya biaya distribusi tidak sama antara distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Biaya distribusi untuk saluran distribusi tidak langsung lebih besar bila dibandingkan dengan saluran distribusi langsung. Hal ini disebakan oleh luasnya wilayah pemasaran atau penyaluran produk pakaian jadi berbahan kaos jika menggunakan saluran distribusi tidak langsung membutuhkan banyak biaya untuk jasa pengiriman barang, transportasi agar produk dapat sampai ke konsumen akhir.
(57)
4. Efisiensi Biaya Distribusi
Biaya distribusi dan volume penjualan yang berbeda jumlahnya, maka akan dicari saluran distribusi mana yang lebih efisien dengan cara mencari prosentasenya antara biaya distribusi terhadap volume penjualan. Dari pengertian tersebut dapat diperoleh rumus sebagai berikut :
E =
ualan VolumePenj
ibusi BiayaDistr
x 100 % Efisiensi saluran distribusi langsung
Triwulan I =
075 . 672 . 504 500 . 261 . 136 x 100% = 27 %
Triwulan II =
225 . 580 . 084 . 1 250 . 070 . 206 X 100% = 19 %
Triwulan III =
359 . 708 . 054 . 3 850 . 035 . 672
X 100 % = 22 %
Triwulan IV =
598 . 097 . 004 . 1 800 . 573 . 140 X 100% = 14 %
Efisiensi saluran distribusi tidak langsung
Triwulan I =
346 . 795 . 102 . 5 500 . 307 . 561 x 100% = 11 %
Triwulan II = 7.258.344.582 050 . 251 . 653 x 100%
(58)
Triwulan III = 036 . 014 . 310 . 17 700 . 201 . 077 . 2 x 100% = 12 %
Triwulan IV =
082 . 730 . 719 . 6 100 . 354 . 142 . 1 x 100% = 17 %
Dari analisis data diatas, penulis menyajikan dalam bentuk tabel tentang prosentase efisiensi biaya distribusi terhadap volume penjualan PT. Mondrian Triwulan I sampai Triwulan IV tahun 2008.
Tabel 3.4
Prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan PT. Mondrian Tahun 2008
Keterangan Distribusi langsung (%) Distribusi tidak langsung (%) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 27 19 22 14 11 9 12 17 Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa saluran distribusi yang lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan tingkat laba yang maksimal adalah dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Hal ini terlihat pada tingkat prosentase per triwulan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan prosentase per triwulan dari saluran distribusi langsung yang lebih besar, kecuali untuk triwulan IV dimana prosentase saluran distribusi langsung lebih kecil. Hal ini disebabkan pada triwulan IV dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung menjelang natal dan tahun baru terjadi banyak permintaan dan pesanan diluar pulau jawa sehingga biaya distribusi
(59)
saluran distribusi tidak langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan juga mengalami kenaikan.
Semakin kecil prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan. Maka dapat dikatakan saluran distribusi yang digunakan tersebut paling efisien dan semakin besar prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan, maka dapat dikatakan saluran distribusi yang digunakan tersebut kurang efisien. Prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan saluran distribusi langsung PT. Mondrian tahun 2008 yaitu sebesar 20,5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan untuk saluran distribusi tidak langsung adalah 12,25 %
(60)
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini penulis ingin memberikan kesimpulan atas data yang telah diperoleh dan diolah dalam kegiatan magang di PT. Mondrian Klaten sehingga pada akhirnya dapat memberikan sedikit saran yang mungkin diperlukan agar kedepannya hal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan PT. Mondrian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam memasarkan produk pakaian jadi adalah saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
2. Saluran distribusi yang efisien bagi PT. Mondrian dalam memasarkan produk pakaian jadi adalah dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Dimana hal ini dapat terlihat dari prosentase efisiensi biaya distribusi terhadap volume penjualan tahun 2008 yang lebih kecil tiap triwulannya kecuali untuk triwulan IV. Prosentase efisiensi rata-rata saluran distribusi langsung pertriwulan yaitu sebesar 20,5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung adalah 12,25 %.
(61)
B. Saran
Dengan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran bahwa :
1. PT. Mondrian harus lebih gencar melakukan promosi dan sering mengadakan event discount di toko “MSS” Mondrian Smart Shopping agar produk yang terjual lebih banyak sehingga volume penjualan distribusi langsung mengalami kenaikan dan laba yang diperoleh perusahan akan lebih maksimal.
2. PT. Mondrian harus menjaga hubungan baik yang bersifat jangka panjang dengan semua perantara dan konsumen. Perusahaan juga harus cepat merespon terhadap keluhan dari perantara maupun dari konsumen akhir.
3. Perusahaan harus mengikuti keinginan dan selera pasar yang sedang digemari oleh masyarakat dengan menciptakan model pakaian yang unik dan berbeda dengan produk pesaing serta tetap mempertahankan kualitas bahan baku yang digunakan agar konsumen tetap loyal terhadap produk - produk dari PT. Mondrian.
(62)
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE Hair, Lamb, Mc Daniel.2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba empat Klother , Philip.1997.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Erlangga
Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Yogyakarta: BPFE
Swasta, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Swasta, Basu. 1996. Azas – Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andy
(1)
4. Efisiensi Biaya Distribusi
Biaya distribusi dan volume penjualan yang berbeda jumlahnya, maka akan dicari saluran distribusi mana yang lebih efisien dengan cara mencari prosentasenya antara biaya distribusi terhadap volume penjualan. Dari pengertian tersebut dapat diperoleh rumus sebagai berikut :
E =
ualan VolumePenj
ibusi BiayaDistr
x 100 % Efisiensi saluran distribusi langsung Triwulan I =
075 . 672 . 504 500 . 261 . 136 x 100% = 27 %
Triwulan II =
225 . 580 . 084 . 1 250 . 070 . 206 X 100% = 19 %
Triwulan III =
359 . 708 . 054 . 3 850 . 035 . 672
X 100 % = 22 %
Triwulan IV =
598 . 097 . 004 . 1 800 . 573 . 140 X 100% = 14 %
Efisiensi saluran distribusi tidak langsung
Triwulan I =
346 . 795 . 102 . 5 500 . 307 . 561 x 100% = 11 %
Triwulan II = 7.258.344.582 050 . 251 . 653 x 100%
(2)
Triwulan III = 036 . 014 . 310 . 17 700 . 201 . 077 . 2 x 100% = 12 %
Triwulan IV =
082 . 730 . 719 . 6 100 . 354 . 142 . 1 x 100% = 17 %
Dari analisis data diatas, penulis menyajikan dalam bentuk tabel tentang prosentase efisiensi biaya distribusi terhadap volume penjualan PT. Mondrian Triwulan I sampai Triwulan IV tahun 2008.
Tabel 3.4
Prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan PT. Mondrian Tahun 2008
Keterangan Distribusi langsung (%) Distribusi tidak langsung (%) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 27 19 22 14 11 9 12 17 Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa saluran distribusi yang lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan tingkat laba yang maksimal adalah dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Hal ini terlihat pada tingkat prosentase per triwulan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan prosentase per triwulan dari saluran distribusi langsung yang lebih besar, kecuali untuk triwulan IV dimana prosentase saluran distribusi langsung lebih kecil. Hal ini disebabkan pada triwulan IV dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung menjelang natal dan tahun baru terjadi banyak permintaan dan pesanan diluar pulau jawa sehingga biaya distribusi
(3)
saluran distribusi tidak langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan juga mengalami kenaikan.
Semakin kecil prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan. Maka dapat dikatakan saluran distribusi yang digunakan tersebut paling efisien dan semakin besar prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan, maka dapat dikatakan saluran distribusi yang digunakan tersebut kurang efisien. Prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan saluran distribusi langsung PT. Mondrian tahun 2008 yaitu sebesar 20,5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan untuk saluran distribusi tidak langsung adalah 12,25 %
(4)
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini penulis ingin memberikan kesimpulan atas data yang telah diperoleh dan diolah dalam kegiatan magang di PT. Mondrian Klaten sehingga pada akhirnya dapat memberikan sedikit saran yang mungkin diperlukan agar kedepannya hal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan PT. Mondrian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam memasarkan produk pakaian jadi adalah saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
2. Saluran distribusi yang efisien bagi PT. Mondrian dalam memasarkan produk pakaian jadi adalah dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Dimana hal ini dapat terlihat dari prosentase efisiensi biaya distribusi terhadap volume penjualan tahun 2008 yang lebih kecil tiap triwulannya kecuali untuk triwulan IV. Prosentase efisiensi rata-rata saluran distribusi langsung pertriwulan yaitu sebesar 20,5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung adalah 12,25 %.
(5)
B. Saran
Dengan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran bahwa :
1. PT. Mondrian harus lebih gencar melakukan promosi dan sering mengadakan event discount di toko “MSS” Mondrian Smart Shopping agar produk yang terjual lebih banyak sehingga volume penjualan distribusi langsung mengalami kenaikan dan laba yang diperoleh perusahan akan lebih maksimal.
2. PT. Mondrian harus menjaga hubungan baik yang bersifat jangka panjang dengan semua perantara dan konsumen. Perusahaan juga harus cepat merespon terhadap keluhan dari perantara maupun dari konsumen akhir.
3. Perusahaan harus mengikuti keinginan dan selera pasar yang sedang digemari oleh masyarakat dengan menciptakan model pakaian yang unik dan berbeda dengan produk pesaing serta tetap mempertahankan kualitas bahan baku yang digunakan agar konsumen tetap loyal terhadap produk - produk dari PT. Mondrian.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE Hair, Lamb, Mc Daniel.2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba empat Klother , Philip.1997.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Erlangga
Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Yogyakarta: BPFE
Swasta, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Swasta, Basu. 1996. Azas – Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andy