sulit dibangunkan. Gelombang otak menjadi teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.
4. Tahap IV Tahap IV merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan redominasi
gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernapasan turun. Selama tidur seseorang mengalami 4 sampai 6 kali siklus tidur dalam waktu 7
sampai 8 jam. Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM.
Skema 2-1. Tahapan tidur
2.1.3. Fungsi dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini bahwa tidur dapat menyumbang dalam pemulihan fisiologis dan psikologis Potter
Perry, 2005. Menurut Hidayat 2006, tidur berfungsi untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stress pada paru,
kardiovaskular, endokrin, dan lain-lain. Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur: pertama, efek pada
sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan NREM III
NREM II NREM I
REM NREM IV
NREM III
NREM II
Universitas Sumatera Utara
keseimbangan diantara berbagai susunan saraf; dan kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama
tidur terjadi penurunan, Hidayat, 2006. Menurut Hidayat 2006, Ada beberapa hal yang berhubungan dengan kebutuhan
tidur yaitu: 1. Kebiasaan tidur
Yang perlu diperhatikan kebiasaan banyaknya tidur pasien, kebiasaan menjelang tidur, pukul berapa tidur, waktu yang diperlukan untuk dapat tidur, jumlah terjaga
selama tidur, obat-obatan yang diminum dan pengaruhnya terhadap tidur, lingkungan tidur sehari-hari, persepsi pasien terhadap kebutuhan tidur dan posisi
tidur. Menurut Potter Perry 2005 menyatakan bahwa gaya hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap pola tidur terutama pada siang hari yang dikarenakan
adanya perubahan rutinitas dan gaya hidup anak selama dirawat inap. 2. Tanda-tanda klinis kekurangan tidur
Ada beberapa tanda klinis yang perlu diketahui terhadap pasien yang kurang tidur, pasien mengungkapkan rasa capek, mudah tersinggung, dan kurang santai, apatis,
warna kehitam-hitaman disekitar mata, konjungtiva merah, pusing dan mual. 3. Tahap Perkembangan
Lama tidur yang dibutuhkan oleh seseorang tergantung pada usia. Semakin tua usia seseorang semakin sedikit pula lama tidur yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Kebutuhan dan Pola Tidur Normal Anak
Pola tidur merupakan pola dan kecukupan tidur yang dialami seseorang tiap hari. Durasi tidur dan kualitas tidur berbeda setiap orang. Satu orang mungkin butuh 4
jam untuk tidur, tetapi yang lain membutuhkan 10 jam Potter Perry, 1992. Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif
menetap dan meliputi 1 masalah waktu tidur, 2 tidur siang yang berlebihan, 3 frekuensi terbangun di malam hari, 4 ketidakteraturan dan durasi tidur
Mohammadi, 2007. Suherman 2000 menyatakan bahwa semakin bertambah umur, maka yang dibutuhkan untuk tidur semakin berkurang karena kegiatan
fisiknya meningkat. Menurut Berger William 1992, masalah dalam memulai dan
mempertahankan tidur umumnya banyak berkurang pada usia 3-12 tahun dan semakin bertambah usia anak maka respon anak jika sulit tidur pada malam hari
dan anak akan melanjutkan untuk bermain atau membaca. Gangguan pola tidur juga diartikan dengan adanya keluhan verbal dari kesulitan tidur, terbangun lebih
cepat atau lebih lama darikeinginan, menunda tidur, keluhan verbal karena tidak merasakan tidur yang baik, perubahan sikap dan penampilan Bellack Edlund,
1992. a. Neonatus
Kebutuhan tidur neonatus kira-kira 16 jam per hari, dengan rentang pukul 10.00 – 23.00. Setelah beberapa jam setelah kelahiran menjadi diam dan responnya
berkurang terhadap stimulus internal dan eksternal. Kira-kira 50 pada tidur tersebut adalah tidur REM, dengan stimulus dari pusat otak.
Universitas Sumatera Utara
b. Bayi Pola tidur berbeda pada setiap bayi. Untuk bayi yang aktif tidurnya lebih sedikit
dibandingkan dengan bayi yang pendiam. Bayi umumnya membutuhkan tidur malam sejak usia 3 – 4 bulan. Bayi mungkin tidur sebentar pada siang hari tetapi
umumnya tidur kira-kira 8 – 10 jam pada malam hari. Bayi untuk usia 1 bulan dan 1 tahun tidur dengan rata-rata 14 jam per hari dan biasanya itu adalah tidur REM.
c. Toddler Mulai pada usia 2 tahun, anak umumnya tidur pada malam hari dan tidur sebentar
di siang hari. Total tidur rata-rata 12 jam per hari.Tidur sebentar itu mulai dimulai pada usia 3 tahun. Persentase tidur REM mulai berkurang karena anak memiliki
berbagai stimulus eksternal yang berarti. d. Usia Prasekolah
Rata-rata anak prasekolah tidur antara 12 jam per hari dan jarang tidur siang. Anak umumnya memiliki kesulitan untuk tenang atau terdiam sejenak setelah hari
aktif. Seorang anak sering bermasalah dalam tidurnya, terbangun pada malam hari, atau mimpi buruk.
e. Usia Sekolah Jumlah kebutuhan tidur pada usia sekolah sangat berbeda karena variasi aktivitas
dan level kesehatan. Anak usia sekolah umumnya tidak memerlukan tidur siang. Pada usia 6 tahun tidur malam berkisar 11-12 jam, sedangkan usia 11 tahun tidur
antara 9-10 jam.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tidur