26
H. Centrifuse Penirisan dilakukan dengan menggunakan centrifuse selama kurang lebih
1-2 menit. Pada tahap ini mempengaruhi keawetan pisang aroma. Bila penirisan dilakukan terlalu sebentar maka menyebabkan minyak yang
terkandung dalam produk masih banyak sehingga produk akan cepat tengik. I. Storage
Sebelum produk dikemas, terlebih dahulu dilakukan penyimpanan untuk menghindari defect temperature karena keadaan produk yang belum
sepenuhnya dingin. Penyimpanan ini dilakukan selama 1 hari sebelum dikemas. Selain itu, penyimpanan juga berfungsi untuk menambah tingkat
kerenyahan produk. J. Packaging
Dilakukan menggunakan plastik kemas berbagai macam gramature diantaranya 200 gr, 250 gr, 350 gr, 450 gr, 500gr, 1 kg dan 4 kg. Selain itu
pengemasan juga dilakukan dengan box berbentuk tas oleh-oleh. Setelah produk dikemas kemudian di sealer, baru di pita agar produk lebih menarik.
Pada pengemasan juga di tambahkan label-label khusus, seperti expired date, stiker nama agen yang akan dikirim atau stiker sesuai permintaan agen.
Untuk produk yang dikemas dalam bentuk bal 4kg, pengemasannya dengan cara diikat menggunakan pita dan diberi label produsen.
Sumber:
file:E:PRODUCTAfiv20Lavazza2020PISANG2AROMA.htm .
2.7.1 Pisang Aroma Mahkota
Pisang Aroma Mahkota berdiri sejak 5 Desember 2005, hingga saat ini perusahaan sudah berumur ±8 tahun. Berdiri di sebuah desa kecil 8 km arah utara
27
dari pusat kota Temanggung, di RT 01 RW 04 Kelurahan Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, merupakan usaha binaan dari
Dinas Perindustrian Perdagangan, Pertanian, Koperasi UPK PNPM. MD Kecamatan Kandangan.
Industri rumahan yang dikelola ibu Endang selaku pemilik, awal berdirinya dengan 26 karyawan. Sebagian karyawan adalah perempuan dari penduduk
sekitar, semuanya berasal dari rumah tangga miskin yang sebelumnya hanya bekerja sebagai buruh kopi. Aktivitas memetik kopi hanya berlangsung satu tahun
sekali, oleh karena itu pemiik merekrut mereka untuk bergabung agar memiliki pekerjaan tetap setiap harinya. Sekarang karyawan tetapnya berjumlah 30 orang.
Usaha pisang aroma Mahkota berkembang semakin pesat, dalam satu hari mampu memproduksi 1,6 kwintal pisang aroma. Dengan bahan baku tepung terigu 1
kwintal dan pisang raja nangka 150 lirangsisir. Disamping pemasaran secara lokal di Temanggung, pisang aroma Mahkota
ini juga telah mencapai pasar luar daerah seperti Purworejo, Yogyakarta, Salatiga, Magelang dan Kudus. Bahkan saat ini sudah mampu menjangkau wilayah Bali.
Untuk menjamin para pelanggan tentang keaslian produksi pisang aroma Mahkota,
kini telah memiliki label “halal”. Pisang Aroma Mahkota merupakan makanan khas Kabupaten Temanggung dibuat dari bahan dasar Pisang Raja
Nangka dipadukan dengan berbagai bahan pilihan lain seperti terigu, gula, vanilly, dan lain- lain yang tentunya diolah secara higienis.
Pangsa pasar Pisang Aroma Mahkota saat ini telah mencapai hampir di seluruh pulau Jawa dengan kapasitas produksi ±2000Kg
– 5000 kg per bulan dan
28
omset per tahun Rp. 280.000.000,-. Ide membuat pisang aroma diperoleh pemilik yang juga merupakan ketua kelompok tani di desanya saat ada salah satu anggota
memperkenalkan makanan basah berbahan pisang berbalut tepung terigu. Dari pengalaman tersebut pemilik berinovasi untuk membuat makanan serupa namun
dengan tekstur yang lebih ringan dan tahan lama untuk disimpan berbulan-bulan. Kadaluarsa pisang aroma mampu bertahan hingga lima bulan.
Sumber : Pisang Aroma Mahkota
2.8 Penelitian Terdahulu