Landasan Teori .1 Teori Sosiologi Sastra

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Sosiologi Sastra Soekanto 2006: 64 mengatakan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan- hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, bukan manusia dengan benda mati. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai. Konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan kekerasan. Leopod Von Wiese, http:dhaniasashari.blogspot.com201010pengertian-konflik-menurut- beberapa.html?m=1 . Ratna 2004: 331 mengatakan bahwa sosiologi sastra atau sosiokritik dianggap sebagai disiplin yang baru. Sebagai disiplin yang berdiri sendiri, sosiologi sastra dianggap baru lahir abad ke-18, ditandai dengan tulisan Madame de Stael. Soekanto 2006: 356 menjelaskan bahwa menurut George Simmel, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan khusus, yaitu satu-satunya ilmu pengetahuan analitis yang abstrak diantara semua ilmu kemasyarakatan. Menurutnya, masyarakat merupakan suatu proses yang berjalan dan berkembang terus. Masyarakat ada dimana individu mengadakan interaksi dengan individu-individu lainnya. Interaksi timbul karena kepentingan-kepentingan dan dorongan tertentu. George Simmel mengatakan bahwa sosiologi merupakan bentuk-bentuk hubungan antarmanusia. Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sebagai cabang ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, August Comte Bapak Sosiologi. Selanjutnya, Emile Durkheim mengembangkan sosiologi sebagai disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, Sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. http:fisipsosiologi.wordpress.commata-kuliahpengantar-sosiologi. Universitas Sumatera Utara Sosiologi sastra adalah ilmu mengenai asal-usul pertumbuhan evolusi masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antarmanusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris. http:liestiadanbahasa.blogspot.com201101kajian-cerita-pendek-dengan- pendekatan.html. Analisis sosiologi sastra tidak bermaksud untuk mereduksikan hakikat rekaan ke dalam fakta, sebaliknya, sosiologi sastra juga tidak bermaksud untuk melegitimasikan hakikat fakta ke dalam dunia imajinasi. Tujuan sosiologi sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan. Karya sastra jelas dikonstruksikan secara imajinatif, tetapi kerangka imajinatifnya tidak bisa dipahami di luar kerangka empirisnya. Karya sastra bukan semata-mata gejala individual, tetapi juga gejala sosial. http:smpn3malangbong.wordpress.com20120118analisis-cerpen-kawin-lah- karya-dorothea-rosa-herliany-berdasarkan-pendekatan-sosiologis. Makna karya seni terdiri atas hubungan-hubungan seimbang antara medium dengan pesan, bentuk dengan isi, sebagai keseimbangan totalitas artistik. Totalitas artistik, menurut visi sosiologi sastra, tidak semata-mata terkandung dalam unsur intrinsik melainkan juga memiliki ciri-ciri transformasinya dalam struktur yang jauh lebih luas, yaitu struktur sosial. Seluruh kehidupan manusia berada dan terarah pada ruang-ruang estetis. Hubungan sosial menjelaskan genesis karya sebagai salah satu akibat interaksi berbagai interaksi yang terjadi. Ratna 2003:2 menegaskan bahwa ilmu sosiologi dan sastra memiliki objek yang sama yaitu manusia dan masyarakat. Meskipun demikian, hakikat sosiologi dan sastra berbeda, bahkan bertentangan secara diametral. Sosiologi adalah ilmu objektif kategoris, membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini das sein, bukan apa yang seharusnya terjadi das sollen. Sebaliknya, karya sastra jelas bersifat evaluatif, subjektif dan imajinatif. Universitas Sumatera Utara Adapun pengertian lain dari sosiologi sastra yang merepresentasikan hubungan interdisiplin ini, yang masuk dalam ranah sastra, yaitu mencakup: http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespendidikanDr.20Suwardi,20M.Hum.dikt atsosiologi_0.pdf. 1. Pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya. 2. Pemahaman terhadap totalitas karya sastra yang disertai dengan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung didalamnya. 3. Pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakanginya. 4. Hubungan dialek antara sastra dengan masyarakat. Sebagai disiplin ilmu sosiologi memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut: http:materikuliahevi.blogspot.com201304pengertian-ilmu-dan-sosiologi.html. 1. Bersifat empiris, artinya ilmu yang didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. 2. Bersifat teoretis, artinya ilmu yang disusun dari hasil-hasil observasi, yang bertujuan untuk mengabstraksikan dan menjelaskan hubungan sebab-akibat, sehingga menjadi teori. 3. Bersifat kumulatif, artinya dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang lama. 4. Bersifat Non-Ethis, artinya ilmu tidak bertujuan untuk mempersoalkan buruk dan baiknya fakta tertentu, tetapi untuk menjelaskan fakta tertentu. Ratna 2004: 339 memberikan sejumlah definisi mengenai definisi sosiologi sastra, diantaranya adalah: 1. Sosiologi sastra menganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang pernah terjadi. Pada umumnya disebut aspek ekstrinsik, model hubungan yang terjadi disebut refleksi. 2. Sosiologi sastra menemukan hubungan antarstruktur, bukan aspek-aspek tertentu, dengan model hubungannya yang bersifat dialektika. Universitas Sumatera Utara 3. Sosiologi sastra menganalisis karya dengan tujuan untuk memperoleh informasi tertentu. Sosiologi sering disebut kajian tentang masyakat atau kajian tentang kehidupan sosial, yang menelaah keteraturan tingkah laku yang ditampilkan keadaan sosial tempat mereka berada. Kondisi sosial masyarakat selalu memiliki ciri umum, yakni interaksi sosial, dimana individu dengan individu saling berhubungan dan berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama masyarakat. http:materikuliahevi.blogspot.com201304pengertian-ilmu-dan-sosiologi.html. Faruk 1999: 3 mengatakan bahwa pokok persoalan sosiologi adalah perilaku manusia sebagai subjek yang nyata; individual. Teladan dari paradigma ini adalah Skinner. Teori-teori yang termasuk didalamnya antara lain adalah teori sosiologi perilaku dan teori pertukaran. Dalam sosiologi sastra terdapat interaksi sosial, stratifikasi sosialtingkatan sosial dalam masyarakat, dan konflik sosial. Oleh sebab itu, dalam setiap karya sastra selalu terdapat interaksi sosial dan stratifikasi sosialtingkatan sosial dalam masyarakat yang terkadang dapat menimbulkan konflik yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam berinteraksi dan sifat masyarakat dalam membagi-bagi kelas-kelas sosial stratifikasi sosial.

2.3 Kajian Pustaka