69 terdapat hubungan antara Prakerin dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII
Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih. Tabel 16. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X
1
– Y
Koefisien Kesimpulan
Rx
1
y R
2
x
1
y
p Positif dan
Tidak Signifikan 0,416 0,173 0,171
Hasil analisis koefisien korelasi Rx
1
y menunjukkan nilai positif sebesar 0,416 lebih besar daripada R
tabel
0,248, yang berarti terdapat pengaruh positif antara Prakerin dengan Kesiapan Kerja dan disimpulkan Ha diterima dan Ho
ditolak. Koefisien Determinasi R
2
x
1
y sebesar 0,173 yang berarti Kesiapan Kerja dapat dipengaruhi oleh Prakerin sebesar 17,3. Nilai probabilitas p 0,171
0,05 yang berarti pengaruh Prakerin terhadap Kesiapan Kerja tidak signifikan. Dari hasil analisis di atas disimpulkan hubungan yang positif dan tidak signifikan
antara Prakerin dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih.
b. Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Hubungan Bimbingan Karir dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Jurusan Bangunan SMK N
2 Pengasih. Dalam pengujian ini Ho berbunyi tidak terdapat hubungan antara Bimbingan Karir dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Jurusan Bangunan SMK N
2 Pengasih, sedangkan Ha berbunyi terdapat hubungan antara Bimbingan Karir dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih.
Pengambilan keputusan uji hipotesis kedua sama dengan pengambilan keputusan uji hipotesis pertama.
70 Tabel 17. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X
2
– Y
Koefisien Kesimpulan
Rx
2
y R
2
x
2
y
p Positif dan
Signifikan 0,457
0,208 0,350
Hasil analisis koefisien korelasi Rx
2
y menunjukkan nilai positif sebesar 0,457 lebih besar daripada Rtabel 0,248, yang berarti terdapat pengaruh positif
antara Bimbingan Karir dengan Kesiapan Kerja dan disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Koefisien Determinasi R
2
x
2
y sebesar 0,208 yang berarti Kesiapan Kerja dapat dipengaruhi oleh Bimbingan Karir sebesar 20,8. Nilai probabilitas
p 0,035 0,05 yang berarti pengaruh Bimbingan Karir terhadap Kesiapan Kerja signifikan. Dari hasil analisis di atas disimpulkan terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara Bimbingan Karir dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih.
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Hubungan Prakerin dan Bimbingan Karir secara bersama-sama dengan Kesiapan Kerja siswa
kelas XII Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih. Pengujian ini menggunakan analisis regresi linier ganda untuk mengetahui persamaan regresinya. Dalam
pengujian ini Ho berbunyi tidak terdapat hubungan antara Prakerin dan Bimbingan Karir secara bersama-sama dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII
Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih, sedangkan Ha berbunyi terdapat hubungan antara Prakerin dan Bimbingan Karir secara bersama-sama dengan
Kesiapan Kerja siswa kelas XII Jurusan Bangunan SMK N 2 Pengasih.
71 Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda X
1
X
2
– Y
Koefisien Kesimpulan
X
1
X
2
Konstanta Ry
1,2
Ry
2 1,2
p Positif dan
Signifikan 0,184 0,330
65,473 0,483
0,233 0,000
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien korelasi Ry
1,2
menunjukan hasil positif sebesar 0,483 yang berarti terdapat hubungan yang positif antara
Prakerin dan Bimbingan Karir terkadan Kesiapan Kerja. Sehingga dapat dikatakan semakin baik Prakerin dan Bimbingan Karir semakin baik pula Kesiapan Kerja
siswa. Koefisisen determinasi Ry
2 1,2
sebesar 0,233, hal ini menunjukan 23,3 perubahan variabel Kesiapan Kerja berhubungan dengan Prakerin dan Bimbingan
Karir, sedangkan sisanya sebesar 76,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui harga koefisisen Prakerin X
1
sebesar 0,184, koefisisen Bimbingan Karir X
2
sebesar 0,330, dan Konstanta sebesar 65,473. Dari angka-angka tersebut disusun persamaan regresi gandanya
sebagai berikut: Y = 65,473 + 0,184X
1
+ 0,330X
2
Persamaan tersebut menunjukan apabila Prakerin naik 1 poin maka Kesiapan Kerja siswa meningkat sebesar 0,184 poin, dengan asumsi Bimbingan
Karir tetap. Begitu pula pada variabel Bimbingan Karir, apabila Bimbingan Karir naik 1 poin maka Kesiapan Kerja siswa akan meningkat 0,330 poin, dengan
asumsi nilai Prakerin tetap. Dari persamaan di atas dapat dilihat 0,184X
1
0,330X
2
, yang berarti bahwa faktor Prakerin lebih kecil dari faktor Bimbingan Karir.