49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi IPPS
a. Sejarah IPPS
Organisasi  IPPS  sebenarnya  sudah  berdiri  sejak  tahun  1972.  Kelahiran organisasi  ini  tidak  dapat  dipisahkan  dari  adanya  organisasi  Pelajar  Islam
Indonesia  PII  cabang  yogyakarta  barat  yang  wilayah  kerjanya  meliputi  : Gamping, Godean, Moyudan, Minggir, Sedayu, termasuk didalamnya sumbersari,
karena Sumbersari berada di wilayah kecamatan Moyudan. Di  dalam  PII  ini  terdapat  suatu  badan  otonom  yang  bernama  majelis
dakwah  ,  yang  membidangi  khusus  tetang  dakwah  Islam.  Salah  satu  tujuan  dari dibentuknya  majelis  dakwah  ini  adalah  membentuk  kader  mujahid  yang
memahami,  menghayati,  mengamalkan  serta  mampu  menyampaikan  islam. Sementara itu PII cabang Yogyakarta barat melihat bahwa peta penyebaran agama
oleh  orang-orang  nasrani  Katolik  teutama  di  wilayah  Moyudan  sudah  berada pada  tingkat  membahayakan,  yaitu  menyusur  di  sepanjang  Sungai  Progo  dari
utara ke selatan dan bermuara digerejapasturan Sedayu. Kondisi seperti ini perlu diantisipasi  secara  dini  dan  merupakan  tantangan  terhadap  pelaksanaan  dakwah
Islam. Karena  sumbersari  letaknya  berdekatan  dengan  pasturan  sedayu  ini,  maka
wilayah  Sumbersari  terutama  di  bagian  selatan  dianggap  sebagai  wilayah  yang rawan  terhadap  misi  Nasrani.  Apalagi  kondisi  masyarakat  pada  saat
50 pemberontakan  PKI  mengharuskan  dilakukannya  pembinaan  mental  tehadap
masyarakat. Faktor  lain  yang  mengharuskan  segera  dilakukan  penanganan  masalah
dakwah  ini  adalah  belum  efektifnya  praktek  dakwah    islamiyah  di  wilayah Sumbersari, atau dengan kata lain dakwah islamiyah di wilayah itu masih sangat
jauh hasilnya dari yang diharapkan, karena belum ada koordinasi yang baik, oleh karena itu, dakwah di daerah itu perlu penanganan secara terarah dan terprogram.
Praktik  dakwah  di  Sumbersari  juga  baru  akan  dapat  mencapai  maksimal apabila  ada  perencanaan  yang  baik.  Perencanaan  atau  plaining  memungkinkan
penyelenggaraan  dakwah  dapat  berjalan  terarah  dan  teratur.    Hal  ini  mungkin terjadi  sebab  dengan  pemikiran  secara  matang  mengenai  hal-hal  apa  yang  harus
dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakan dalam rangka melasanakan tugas dakwah, maka dapatlah dipertimbangakan kegiatan apa yang harus diprioritaskan
dan harus di kemudiankan. Faktor-faktor tersebut cukup memberikan pengertian kepada  aktifis pelajar
Islam  indonesia  di  Sumbersari,  yang  saat  itu  menjadi  anggota  pelajar  Islam indonesia cabang  yogya barat. Mereka adalah Mudzakir, Djazuli, M.Djironi, dan
Tukiman  M.Z.  Adapun  idenya  adalah  ingin  membentuk  organisasi  independen guna menampung kreatifitas umat Islam teutama dalam bidang dakwah islamiyah
di wilayah kelurahan Sumbersari, demi tersiarnaya ajaran  islam  secara terencana dan terprogram, sehingga akan mencapai hasil yang maksimal. Sebagaimana yang
di  programkan  oleh  badan  otonom  mejelis  dakwah  pelajar  Islam  indonesia,  agar ditingkat  ranting  aktivitas  atau  anggota  -  anggota  PII  membentuk  suatu  wadah
51 atau  lembaga  yang  menampung,  menggerakan  para  mubaligh  atau  da’i  dalam
wilayah masing-masing. Untuk  merealisasikan  ide  mereka  itu,  makan  keempat  orang  tersebut
kemudian  mengadakan  pertemuan  dan  kemudian  di  kalangan  anggota  IPPS dikenal  sebagai  sidang  partikulir  group  kader  PII.  Sidang  itu  dilaksanakan  pada
tangal  11  september  1971  M  bertempat  di  rumah  Djazuli  di  Semingin.  Dari pertemuansidang  itu  dihasilkan  suatu  kesepakatan,  yaitu  di  bentuknya  corps
dakwah.  Selanjutnya  keputusan  yang  diambil  dalam  sidang  tersebut  adalah sebagai berikut:
Dalam  tahap  awal  tersebut,  anggota  corps  dakwah  yang  direncanakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Nama Pengelola Corps Dakwah No
Nama 1
Syamyudin 2
Djazuli 3
Kunarto 4
Amin  sudarmono 5
Suwardi 6
Fatchurrahman 7
Wachid Zaenal 8
Mudzakir 9
M.Djironi 10
Dasiman 11
Tukiman M.Z 12
Syamsuri
Mereka  yang  didaftar    itu  adalah  orang-orang  yang  telah  aktif melaksanakan  dakwah,  termasuk  para    penanggung  jawab  pengajian  tanpa
membedakan golongan atau organisasi.
52 Sementara itu pengajian-pengajian yang diprioritaskan untuk mendapatkan
perhatian adalah : Tabel 3. Daerah Pengajian di Sumbersari
No Daerah pengajian yang di prioritaskan
1 pengajian sombangan
2 pengajian Nasri kidul
3 pengajian Dukuh
4 pengajian Depok
5 pengajian Ngalahar
6 pengajian  Blendung
7 pengajian Tiwir
8 pengajian Menulis
9 pengajian Kedunggalih
10  pengajian Mayidan 11  pengajian Papungan
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan corps dakwah, maka pada tanggal 17  September  197172  Rajab  1391  Hijriyah  diadakan  suatu  pertemuan  atau
upgrading  yang  diperuntukan  bagi  anggota  corps  dakwah  yang  telah  disusun tersebut.
Dalam  kegiatan  ini  dikemukakan  beberapa  pokok  pikiran  yang  berkaitan dengan  corps  dakwah.  Corps  dakwah  ini  dimaksudkan  sebagai  suatu  kesatuan
kader dakwah tempat mereka giat berlatih dan  membina diri secara teratur, terus menerus baik secara teoritis melalui kursus-kursus,  upgrading dan sebagainya,
maupun  secara  praktis,  menekuni  pembinaan  suatu  pengajian  serta  praktek dakwah  yang  lain.  Karena  kenyataan  menunjukan,  bahwa  praktek  dakwah  yang
dijalankan  saat  itu  masih  jauh  hasilnya  dari  yang  diharapkan.  Oleh  karena  itu perlu segera disusun tenaga-tenaga baru yang dimulai dari kalangan muda.
53 Didalam  melaksanakanmerealisasikan  ide  mencetak  kader  dakwah  yang
handal,  corps  dakwah  sumbersari  menerapkan  beberapa  media  yang  dapat digunakan sebagai tempat pembinaan, yaitu :
Masih dalam  periode awal  kebangkitan dakwah Islam di Sumbersari  yang di  pelopori  oleh  corps  dakwah  ini,  maka  pada  tanggal  11  rabi’ul  Akhir  1392  H,
atau  bertepatan  dengan  tanggal  24  mei  1972,  corps  dakwah  mengadakan upgrading  bertempat  di  SD  Muhammadiyah  Semingin  yang  diikuti  oleh  utusan
dari  tiap-tiap  jama’ah  pengajian  yang  ada  di  sumbersari.  Salah  satu  momen terpenting  dalam  peristiwa  ini  adalah  kebulatan  tekat  dari  para  peserta  untuk
membentuk  wadah  yang  menghimpun  para  pengasuh  penggajian  dalam  satu wadah, yaitu Ikatan Pengasuh Pengajian Sesumbersari IPPS. Sebagai personalia
pengurus maka di tetapkan : Tabel 4. Daftar Pengurus IPPS tahun 1972
Ketua Suwardi
Wakil Ketua Sudjarman
Sekretaris Wagiran
Wakil Sekretaris Wahdini
Bendahara Sumarton
Wakil bendahara Sukdi
Dengan terbentuknya IPPS ini, maka kedudukan corps dakwah bukan lagi lembaga  praktek  langsungterjun  kemasyarakat  untuk  dakwah  tetapi  sebagai
pencetus ide,  motivator, dan sebagai penasehat IPPS. Sehingga di kemudian  hari yang  lebih  dikenal  oleh  masyarakat  bukannya  corps  dakwah,  melainkan  IPPS,
54 karean IPPS yang berhadapan langsung dengan masyarakat sebagai objek dakwah
dalam setiap aktivitasnya.
b. Fungsi dan tujuan  IPPS