Geometry B. Statistic General Morphology Acoustic [3]. Time and space position [8].

[1]. Off Bottom D [3]. Time T [2]. Dispersi N [4]. Density mean volume V Penelitian hidroakustik mengenai pola spasial plankton menggunakan echogram dilakukan di Perancis oleh Baussant et al. 1993. Metode deskriptor akustik yang digunakan adalah geometri maksudnya morfometrik dan statistik maksudnya energetik. Alat yang digunakan adalah model BioSonic 102 38kHz. Hasil analisis mutivariate menunjukkan bahwa terjadi korelasi negatif antara deskriptor akustik geometri dan statistik pada patches plankton. Deskriptor yang digunakan tertera pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Deskriptor akustik menurut Baussant et al. 1993

A. Geometry B. Statistic

[1]. Area [1]. Mean Intensity [2]. Perimeter [2]. Maximum intensity [3]. External Hight [3]. Variance [4]. External Width [4]. Coefisien variation [5]. Internal Hight [5]. Skewness [6]. Internal Width [6]. Kurtosis [7]. Fractal Dimension [7]. Horizontal rugosity [8]. Nearest Neighbour Distance [8]. Vertikal rugosity [9]. Nearest Neighbour Angle [9]. Coefisien horizontal rugosity [10]. Coefisien vertikal rugosity Pada penelitian sebelumnya, Freon et al.,1992 mengamati langsung dengan melihat struktur kawanan, densitas rata-rata dan bentuk kawanan plume- like, egg-shaped dan mill. Alat yang digunakan adalah SIMRAD EY-M sounder portable 70 kHz. Penelitian ini tidak menggunakan deskriptor akustik. Weill et al.,1993 mengembangkan software MOVIES B khusus untuk mendeteksi kawanan ikan. Software ini merupakan pengembangan dari INES- MOVIES Diner et al., 1989. Deskriptor yang digunakan tertera pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Deskriptor akustik menurut Diner et al. 1989 A. General A. Morphology [1]. ESDU 0.1 mil [1]. Height [2]. Speed vessel S [2]. Length B. Acoustic [3]. Perimeter [3]. Echosounder frequency kHz [4]. Cross sectional Area [4]. Number of sample above echo integrasi threshold Sa [5]. [6]. Fractal Dimension Elongation [5]. Number of ping N B. Bathymetric [6]. Number of total sample St [7]. Depth Bottom C. Time and space position [8]. Shoal depth [7]. Year [9]. Shoal minimum altitude [8]. Day a year [10]. Shoal altitude index [9]. Time C. Energetic [10]. Quadrate geography [11]. Deviation Qd [11]. Longitude [12]. Volume reverberation Index [12]. Latitude [13]. Energy backscatter [14]. Amplitude Mean value [15]. Amplitude sample maximum value [16]. Amplitude standar deviation [17]. Amplitude coefisien variation Di Afrika Selatan, Barange 1994 mengembangkan deskriptor akustik dengan pengenalan matriks. Alat yang digunakan adalah split beam echo sounder SIMRAD EK500 dengan frekuensi operasional 38 kHz. Pada penelitian ini, Barange menemukan adanya pengelompokan patchiness biologi berdasarkan data hambur balik akustik. Hasilnya adalah pengelompokkan ikan horse mackerel dan zooplankton dapat diidentifikasi sebesar 54-78. Deskriptor akustik yang digunakan tertera pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Deskriptor akustik menurut Barange 1994

A. Size and shapes C. Feature internal patch