Arowoshe gbe dan
Idialu 2013
Capital Structure and
Profitability of Quoted
Companies in Nigeria
Debt ratio, total asset
turnover ratio, current ratio,
age, size, dan capital
intensity. Net profit margin
dan operating profit margin
Regresi Linear
Berganda Operating profit
margin memiliki hubungan yang
signifikan terhadap enam
variabel independen
secara simultan.
Net profit margin memiliki
hubungan yang signifikan
terhadap enam variabel
independen secara simultan.
Terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara
profitabilitas dan struktur
modal.
Sumber : Data diolah peneliti, 2014
2.4. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual digunakan untuk memahami hubungan antara teori dan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai hal yang penting sehingga dapat
menjelaskan hubungan antara teori dengan variabel yang akan diteliti.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working
Universitas Sumatera Utara
Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin GPM.
Iventory Turnover Ratio digunakan untuk mengukur tingat efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan barang dagangan. Jika perputaran
persediaan perusahaan meningkat maka dapat dikatakan bahwa persediaan perusahaan laku terjual dan berdampak pada meningkatnya penjualan. Penjualan
yang dilakukan akan memberikan laba bagi perusahaan. Dengan demikian dapat diasumsikan jika Iventory Turnover Ratio menunjukkan angka yang tinggi, maka
penjualan perusahaan akan menunjukkan angka yang tinggi pula. Penjualan yang tinggi tersebut akan menyebabkan Gross Profit Margin perusahaan mencapai
titik yang tinggi. Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio menunjukkan bahwa tingkat
utang yang tinggi yang akan menyebabkan laba perusahaan turun karena perusahaan tidak mampu membayar kewajiban tersebut serta beban bunga yang
disebabkan kewajiban yang belum dibayar. Jika laba perusahaan turun maka Gross Profit Margin juga rendah.
Net Working Capital to Total Asset Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva. Jika rasio NWCTA
ini tinggi disebabkan oleh Net Working Capital yang tinggi. Jika Net Working Capital tinggi berarti menunjukkan bahwa kegiatan operasional perusahaan
berjalan dengan lancar dan juga menunjukkan perusahaan mampu membayar hutang-hutangnya, dengan demikian pendapatan yang diperoleh juga meningkat.
Jika pendapatan perusahaan meningkat secara tidak langsung laba juga meningkat maka Gross Profit Margin juga meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Debt Ratio menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aktiva atau juga bisa dibaca berapa bagian utang terhadap total aktiva. Debt Ratio yang kecil
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan sehat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seiring dengan Debt Ratio yang kecil maka Gross Profit
Margin juga meningkat. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di
atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis