2.3 Bahan Ajar Bervisi SETS Dalam Pembelajaran Fisika
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran Fisika merupakan bahan ajar yang disusun menggunakan pendekatan bervisi SETS. Menurut Binadja
2005:1 menyatakan bahwa dalam pembelajaran bervisi SETS berimplikasi pada perlunya bahan pendukung berupa bahan pembelajaran yang memungkinkan
terlaksananya dengan baik proses pembelajaran seperti yang direncanakan. Bahan ajar ini berisi materi fisika yang dikemas secara kontekstual dengan dikaitkan
kehidupan sehari-hari baik lingkungan, teknologi maupun masyarakat. Melalui bahan ajar bervisi SETS, diharapakan siswa memiliki kemampuan memandang
materi fisika secara terintegrasi terhadap keempat unsur SETS yaitu lingkungan, teknologi, dan masyarakat serta dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran
Fisika terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Indiharti 2008 yang menunjukkan bahwa penerapan bahan ajar berupa lembar
kegiatan siswa LKS bervisi SETS terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa dari pada siswa yang diajar dengan lembar kerja
konvensional. Bahan ajar Fisika bervisi SETS juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir. Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa penerapan visi
SETS dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik secara signifikan dan juga diikuti oleh peningkatan hasil belajar
kognitif dan psikomotorik Maghfiroh et al., 2011. Dalam bahan ajar ini siswa dapat mengenal fenomena alam yang ada, dan dapat melihat manfaat dari
penerapan konsep yang sedang dipelajari sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat tercapai secara utuh.
Bahan ajar yang akan dikembangkan memiliki beberapa indikator kesesuaian dan kecukupan bahan pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS.
Menurut Binadja 2005:8, indikator yang harus dipenuhi adalah : a sejalan dengan rencana pembelajarannya.
b memberi peluang penampilan visi SETS Penampilan visi SETS ditandai dengan keberadaan keempat unsur SETS
yang saling terkait dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri penampilan pendekatan SETS sebagai berikut :
1 memberi pembelajaran sains secara kontekstual Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsep belajar yang
membantu guru untuk memotivasi siswa dalam memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan
konteks kehidupan sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan
ke permasalahan lain dalam kehidupan Yulianti Wiyanto, 2009:36. Dalam pembelajaran sains secara kontekstual, terdapat tujuh
komponen utama
dalam pembelajaran,
yaitu konstruktivisme
contructivism, menemukan inquiry, bertanya questioning, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, refleksi reflection,
dan penilaian yang sebenarnya authentic asessment. 2 memberi pembelajaran konsep sains dan kaitannya dengan unsur SETS
secara menyeluruh Dalam pembelajaran SETS, siswa dibawa ke situasi untuk
memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan
masyarakat serta mempertimbangkan manfaat atau kerugian penggunaan sains ke teknologi. Pembelajaran berpendekatan SETS menekankan
kemampuan berpikir nalar siswa yaitu berpikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat terjadi akibat pentransferan sains ke bentuk
teknologi. Hubungan antara unsur sains dengan unsur-unsur lain dalam SETS
yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar unsur tersebut selalu ditekankan dalam pembelajaran. Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat
diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
yang bersangkutan. c memberi peluang kepada pendidiknya untuk dapat melakukan evaluasi
bervisi SETS berdasarkan bahan pembelajaran tersebut. d bahan pembelajarannya tersedia, dan sedapat mungkin mencukupi, untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. yang direncanakan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membelajarkan SETS untuk major sains seperti fisika di Sekolah Menengah adalah sebagai berikut :
a. topik yang dipilih hendaknya memunculkan sains yang telah dikenal dalam
kurikulum, dan dititikberatkan pada keterkaitan hubungan teknologi, lingkungan maupun masyarakat.
b. hendaknya diberikan pengajaran yang dapat menyentuh rasa kepedulian
tentang keberadaan sains, teknologi, lingkungan, masyarakat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah.
c. pemilihan materi pengajaran hendaknya yang dapat membawa peserta didik
ke arah melek sains dan teknologi beserta penerapannya dan berbagai dampak positif atau negatif terhadap lingkungan, masyarakat, serta pada
teknologi itu sendiri. Sehingga dapat lebih menumbuhkan kepedulian peserta didik dan tanggung jawab mereka pada pemecahan masalah
lingkungan dan masyarakat. d.
pembuatan bahan evaluasi hendaknya menerapkan sains, teknologi, masyarakat, lingkungan yang relevan.
2.4 Pendidikan Berbasis Karakter