Analisis Instrumen Tes Rumpang Analisis Instrumen Tes

Lembar observasi berbentuk checklist dengan tiga pilihan rating scale, yaitu 1, 3, dan 5.

3.6 Analisis Uji Coba Instrumen

3.6.1 Analisis Instrumen Tes Rumpang

3.6.1.1 Validitas Tes Rumpang

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dari bahan ajar adalah tes rumpang. Pada tes ini sejumlah kata dari bahan ajar akan dilesapkan atau dihilangkan secara sistematis. Dalam penelitian ini pengujian validitas konstruk tes rumpang dilakukan menggunakan teknik judgement expert. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan cara konsultasi dengan dosen pembimbing.

3.6.1.2 Reliabilitas Tes Rumpang

Peneliti tidak melakukan uji reliabilitas untuk instrument tes rumpang. Ada beberapa alasan peneliti tidak melakukan uji realibilitas tes rumpang. Hal ini didasarkan atas pendapat Rosmaini 2009, yang menyatakan bahwa tes rumpang merupakan alat ukur yang lebih dapat dipercaya atau memiliki realibilitas yang cukup baik untuk mengukur tingkat kesukaran bacaan bagi kelompok tertentu dibandingkan formula atau rumus lain.

3.6.2 Analisis Instrumen Tes

3.6.2.1 Validitas Tes

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah rumus korelasi point biserial sebagai berikut : √ Arikunto, 2007 : 79 Kemudian, untuk menguji signifikan hasil korelasi kita gunakan uji-t. Adapun kriteria untuk menentukan signifikan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel . Jika t hitung t tabel , maka dapat kita simpulkan bahwa butir item tersebut valid. Rumus mencari t hitung yang digunakan adalah: � �� √ √ �� Dari hasil analisis validitas instrumen diperoleh 26 butir soal dinyatakan valid dari 40 soal yang diuji cobakan. Butir soal yang dinyatakn valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 15, 17 18, 19, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 38, 40 yang dinyatakan valid. Soal yang dipakai untuk pretest dan posttest berjumlah 25 butir soal.

3.6.2.2 Reliabilitas Tes

Untuk menguji reliabilitas soal digunakan rumus Kuder-Richardson KR- 20 sebagai berikut: Arikunto, 2007 : 100 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen Keterangan : �� = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah k = banyaknya butir soal p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1-p = standar deviasi tes Kriteria r 11 r tabel , maka instrumen reliabel. Hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa r 11 = 0,889 dan r tabel product moment untuk k = 40 dengan taraf kepercayaan 5 adalah 0,361. Dengan demikian r 11 r tabel product moment, artinya soal tersebut reliabel.

3.6.2.3 Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran butir soal dihitung dengan menggunakan rumus : Arikunto, 2007: 208 Keterangan : p = taraf kesukaran B = banyak siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh peserta tes Tabel 3.2. Klasifikasi tingkat kesukaran Interval P Kriteria 0,00 P 0,30 Sukar 0,31 P 0,70 Sedang 0,71 P 1,00 Mudah Arikunto, 2007: 210 Hasil analisis tingkat kesukaran pada uji coba soal dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3. Tingkat kesukaran uji coba soal Kriteria Nomor Soal Mudah 6, 7, 8, 9, 17, 20, 32, 37, 39, 40 10 butir soal Sedang 1, 2, 3, 10, 11, 14, 15, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36 21 butir soal Sukar 4, 5, 12, 13, 16, 25, 26, 30, 38 9 butir soal

3.6.2.4 Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal dihitung menggunakan rumus : Arikunto, 2007: 213 Keterangan Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Pembeda Interval DP Kriteria 0,71 DP ≤ 1,00 Baik Sekali 0,41 DP ≤ 0,70 Baik 0,21 DP ≤ 0,40 Cukup 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek Arikunto, 2007: 218 J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar DP = daya pembeda B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab Hasil analisis daya pembeda dari soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.5. Tingkat daya pembeda uji coba soal Kriteria Nomor Soal Baik Sekali - Baik 1, 3, 4, 8, 10, 14, 15, 22, 25, 28, 29, 33, 34, 35 14 butir soal Cukup 6, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 21, 26, 31, 32, 36, 38, 40 15 butir soal Jelek 2, 5, 7, 9, 16, 23, 24, 27, 30, 37, 39 11 butir soal Setelah analisis instrumen dilakukan yang meliputi analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas diperoleh 25 soal yang memenuhi syarat dari 40 soal yang diuji cobakan. Dengan demikian soal yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest adalah nomor 1, 3, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 38, 40.

3.7 Angket

Dokumen yang terkait

Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pada Materi Kimia Polimer

20 263 130

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM BERVISI SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISW

0 5 25

Pengembangan modul kimia berbasis pendekatan SETS (science, environment, technology, and society) pada materi stiokiometri kelas X semester genap SMK.

1 2 18

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY, ENVIRONMENT, AND SOCIETY (STES) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA ISLAM 1 SURAKARTA.

0 0 16

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) DENGAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA.

0 0 25

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS).

0 0 5

PENELITIAN PEMBELAJARAN BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) DALAM PENDIDIKAN SAINS

0 0 7

Pengembangan Pembelajaran Bervisi Science, Environment Technology and Society (SETS) pada Mata Pelajaran Geografi - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 12

Peningkatan Internalisasi Karakter Melalui Penerapan Model SETS ( Science Environment Technology and Society ) di Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar

0 0 19

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) PADA PEMBELAJARAN IPA

0 1 22