Tahap Tabulasi Tahap Pengolahan Data

43 signifikansi 95 adalah 0,632. Hal ini berarti bahwa r hitung lebih besar dari r tabel 0,741 ≥ 0,632. Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.

3.7 Analisis Data

Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis penelitian maka setelah data yang diperlukan terkumpul dilakukan analisis data sehingga dapat menghasilkan simpulan. Untuk memperoleh simpulan tersebut ada dua tahapan yang harus ditempuh yaitu tahap tabulasi dan tahap pengolahan data.

3.7.1 Tahap Tabulasi

Pada tahap ini adalah melakukan kegiatan merekap nilai yang masuk dan menghitung nilai rata-rata yang kemudian ditabulasikan ke dalam tabel atau kolom-kolom perhitungan.

3.7.2 Tahap Pengolahan Data

Data yang sudah diperoleh setelah ditabulasikan kemudian dianalisis dengan teknik analisis korelasi product moment. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5 atau percaya 95 dari keputusan yang diambil adalah benar. Kemungkinan menolak hipotesis yang benar adalah 5 dari 100 derajat kebebasan 45. Rumus yang digunakan untuk menganalisis data tersebut di atas adalah sebagai berikut: 44 : angka indeks korelasi “r” product moment N : jumlah populasi ∑X : jumlah seluruh skor X ∑Y : jumlah skor Y Menurut Arikunto 2006:170 harga r xy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu: 1 ada tidaknya korelasi, 2 arah korelasi, 3 besarnya korelasi. 1 Ada tidaknya korelasi, ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat di belakang koma, misalnya 0,0002, maka dapat dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y, karena kalau toh ada, angkanya terlalu kecil, lalu diabaikan. 2 Arah korelasi, yaitu arah yang menunjukkan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari korelasi ini ditunjukkan oleh tanda hitung yang di depan indeks. Jika tandanya plus +, maka arah korelasinya positif, sedangkan kalau minus - maka arah korelasinya negatif. 3 Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka yang menunjukkan kuat tidaknya, atau mantap tidanya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya. Dalam hal menentukan besarnya korelasi ini kita tidak perlu memperhatikan tanda hitung di depan indeks. Oleh karena itu adanya makna positif dan negatif juga diartikan sebagai besarab dalam garis bilangan dengan tanda - dan + maka tidak sedikit kita yang terkecoh mengartikan besarnya korelasi. 45 Setelah diperoleh nilai r, lalu dikonsultasikan ke Tabel r-Product Moment. selain itu, ada cara lain yang lebih sederhana dan mudah tetapi kuno yaitu menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut Arikunto 2006:276. Tabel 5. Interpretasi nilai r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah Tak berkorelasi Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 . Adapun kemungkinan-kemungkinan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1. Apabila nilai r yang diperoleh dari perhitungan sama atau lebih dari nilai r tabel r hitung ≥ r tabel , maka hipotesis nihil ditolak. Artinya kedua variabel ada hubungan yang positif dan signifikan. 2. Apabila nilai r yang diperoleh dari perhitungan lebih kecil dari nilai r tabel r hitung r tabel , maka hipotesis nihil diterima. Artinya kedua variabel tidak memiliki hubungan yang positif dan signifikan. 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil tes kemampuan menulis huruf Jawa dan tes kemampuan membaca huruf Jawa pada siswa kelas VIII MTs NU Banat Kudus tahun ajaran 20092010.

4.1 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

ANALISIS KESALAHAN MENULIS HURUF JAWA PADA SISWA KELAS VIIA MTs DARUL MA’ARIF PRINGAPUS

0 28 91

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU HURUF DAN KATA PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Penggunaan Alat Peraga Kartu Huruf Dan Kata Pada Siswa Tuna Grahita Ringan Kelas VIII

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU HURUF Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Penggunaan Alat Peraga Kartu Huruf Dan Kata Pada Siswa Tuna Grahita Ringan Kelas VIII SMLB Bina Kar

0 3 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Jawa Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas V SD N Gawanan Ii Colomadu Tahun Pelajaran 2

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Jawa Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas V SD N Gawanan Ii Colomadu Tahun Pelajaran 2

0 1 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Penigkatan Kemampuan Membaca Huruf Jawa Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Wonoboyo Won

0 1 17

(ABSTRAK) KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA PADA SISWA KELAS VIII MTs NU BANAT KUDUS.

0 0 3

(ABSTRAK) ANALISIS KESALAHAN MENULIS HURUF JAWA PADA SISWA KELAS VIIA MTs DARUL MA’ARIF PRINGAPUS.

0 0 3

Hubungan antara tahap penguasaan kemahir

0 0 13