ketentuan Bapepam.Sedangkan pengungkapan sukarela voluntary disclosure yaitu pengungkapan informasi diluar pengungkapan wajib yang diberikan dengan
sukarela oleh perusahaan kepada para pemakai Yularto dan Chariri, 2003.Dimana dalam pengungkapan sukarela yang di laporkan dalam laporan
tahunan ini terdapat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Pada penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial adalah ukuran perusahaan size, profitabilitas, leverage dan ukuran
dewan komisaris.
2.4.1. Ukuran Perusahaan Size
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar ataupun kecil suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan karakteristik suatu
perusahaan dalam hubungannya dengan stuktur perusahaan dan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang
dilakukan perusahaan dalam laporan keuangan tahunan yang dibuat.Besar ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan
kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar
maka semakin besar pula ukuran perusahaan. 2.4.2. Profitabilitas
Profitabilitas menurut Saidi 2004 adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sehingga dapat menggambarkan keberadaan perusahaan
terhadap pengungkapan CSR. Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggung
jawaban sosial kepada pemegang saham, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial
Heinze dan Gray,et al. 1976.
2.4.3. Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai
tingkat leverage tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran
terhadap kontrak hutang. Kontrak hutang berisi tentang bagaimana perusahaan harus menjaga tingkat leverage tertentu rasio hutang equitas, maka manajer
akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar kontrak hutang. Sedangkan perusahaan yang
mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan
rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi
Jensen Meckling, 1976. Leverage memberikan gambaran mengenai susunan modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak
tertagihnya suatu utang.