musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran
sugestif bermunculan. Prinsip suggestology hampir mirip dengan proses accelerated learning
atau pemercepatan belajar yaitu proses belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi
kegembiraan. Suasana belajar yang efektif diciptakan melalui campuran antara lain unsur-unsur hiburan, permainan, cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.
2.5.2 Prinsip Dasar
Prinsip dasar yang terdapat dalam quantum learning adalah “Bawalah
dunia mereka siswa ke dalam dunia kita guru, dan antarkan dunia kita guru ke dalam dunia mereka siswa”. Untuk itu, guru dapat memanfaatkan
pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki siswa sehingga guru akan mudah membelajarkan siswa baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan
memudahkan siswa menuju kesadaran ilmu yang lebih luas. Ini berarti dunia siswa dan guru diperluas. Di sinilah dunia guru menjadi dunia siswa selaku
pembelajar.
2.5.3 Kerangka Perencanaan Quantum Learning
Kerangka perencanaan pembelejaran kuantum dikenal dengan singkatan “TANDUR”, yaitu:
a. Tumbuhkan Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah manfaatnya bagiku”
dan manfaatkan kehidupan pelajar. Konsep dari tumbuhkan adalah membuat
siswa tertarik atau meresa penasaran tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini dapat dilakukan oleh guru pada bagian pendahuluan rencana pembelajaran
yaitu dengan menciptakan lingkungan yang positif, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang jelas dan memberikan makna pada siswa, sehingga
dapat memunculkan rasa ingin tahu. b. Alami
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar. Dalam rencana pelaksaksaan pembelajaran, konsep ini berada
pada bagian inti yaitu guru berusaha memberikan pengalaman belajar dengan cara membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
c. Namai Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan.
Konsep ini berada pada kegiatan inti pembelajaran. Penamaan dalam hal ini, guru mengajarkan konsep, menguatkan, dan mendefinisikannya.
d. Demonstrasikan Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka
tahu. Tahap ini masih pada kegiatan inti. Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan bahwa siswa tahu. Strategi yang dapat digunakan adalah
mempraktekkan, menyusun laporan, membuat presentasi dengan powerpoint, menganalisis data.
e. Ulangi Tunjukkan pelajar cara-
cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini.” Pada konsep ini, bisa dilakukan dengan
cara siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diperoleh.
f. Rayakan
Pengakuan untuk
penyelesaian, partisipasi
dan pemerolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan. Tahap ini dilaksanakan pada kegiatan penutup.
DePorter, 2001: 10
2.5.4 Kelebihan dan Kelemahan Quantum Learning
Kelebihan dari quantum learning yaitu 1 selalu berpusat pada apa yang masuk akal bagi siswa, 2 menumbuhkan dan menimbulkan antusiasme siswa,
3 adanya kerjasama, 4 menawarkan ide dan proses cemerlang dalam bentuk hal yang mudah dipahami siswa, 5 menciptakan tingkah laku dan sikap
kepercayaan dalam diri sendiri, 6 belajar terasa menyenangkan, 7 ketenangan psikologi, 8 adanya kebebasan dalam berekspresi.
Selain memiliki kelebihan, quantum learning juga mempunyai kelemahan diantaranya yaitu 1 memerlukan persiapan yang matang bagi guru dan
lingkungan yang mendukung, 2 memerlukan fasilitas yang memadai, 4 kurang dapat mengontrol siswa.
2.6 Motivasi Belajar