Air Tanah Klorida Dampak dari pencemaran Air

a. Mineral Beberapa jenis mineral yang dapat memberikan dampak lingkungan pada pencemaran air 1. Cu tembaga Dalam jumlah besar menyebabkan rasa tidak enak dilidah dan menimbulkan kerusakan pada ginjal dan hati. 2. Pb timah hitam Keracunan Pb menimbulkan anemia, gangguan ginjal dan pada dalam jangka lama Pb berkumpul pada gigi dan tulang. b. Mikrobiologi dalam air Contoh penyakit yang ditimbulkan seperti disentri, disebabkan oleh Entamoeba histolitytica. c. Pepstisida Diantaranya yang paling berbahaya adalah senyawa organo klor seperti DDT Dichlor Diphenyl Trichloretan. DDT dapat larut dalam lemak sehingga memungkinkan terakumulasi dalam tubuh organisme. Percemaran air oleh pestisida dapat menyebabkan kanker kulit, keracunan, kerusakaan jaringan dan pada konsentrasi tertentu akan menyebabkan kematian Mukono,2005.

2.2. Air Tanah

Air Tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan Universitas Sumatera Utara tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahaan pada air. Contoh air tanah adalah air sumur. Sumur merupakan sumber utama persedian air bersih bagi penduduk yang tinggal didaerah perdesaan maupun diperkotaan indonesia. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis : 1. Sumur dangkal Shallow well Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan diatas permukaan bumi terutama didaerah dataraan rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan mandi- cuci-kakus MCK sehingga persyaratan sanitasi yang ada perlu sekali diperhatikan. 2. Sumur Dalam deep well Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Sumber airnya tidak terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi Chandra,2005. Kadar air tanah bervariasi antara batas-batas yang luas. Kadar air tanah dapat dikurangi, setelah pengeringan buatan, sampai pada air yang dihidrasi secara terpadu, dipihak lain, suatu tanah lapang dapat dipadati air sama sekali, dengan semua rongga yang tak ditempati benda padat, diisi dengan air. Antara kedua hal yang ekstrim ini , pori-pori tanah dapat diisi dengan air sampai pada bermacam-macam tingkat, dengan memberi kebebasan pada air untuk bergerak. Pergerakan air diatur oleh ukuran besar kecil dan susunan pori-pori tanah. Ruang pori-pori didalam tanah merupakan saluran- Universitas Sumatera Utara saluran yang tidak berputus-putus tetapi tak teratur, bervariasi dalam ukuran antara saluran-saluran yang tak terhingga kecilnya sampai saluran-saluran yang berdiameter sekian banyak millimeter Otto,1984.

2.3. Klorida

Kotoran manusia, khususnya urine, mengandung sejumlah klorida oleh karena sebagian dari pada garam yang terdapat didalam makanan dan minuman turut dibuang dalam sampah tubuh itu . Tubuh manusia mengeluarkan delapan sampai lima belas gram sodium klorida seharinya Otto,1984. Klorida dalam konsentrasi yang layak adalah tidak berbahaya bagi manusia. Klorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan, dapat menyebabkan rasa asin, dan dapat merusak pipa-pipa air. Konsentrasi maksimal klorida dalam air yang ditetapkan sebagai standar persyaratan oleh Dep. Kes. R.I. adalah sebesar 200,0 mgl sebagai konsentrasi maksimal yang dianjurkan, dan 600,0 mgl sebagai konsentrasi maksimal yang diperbolehkan Sutrisno, 2004. Ion klorida adalah anion yang dominan diperairan laut. Sekitar ¾ dari klorin Cl 2 yang terdapat dibumi berada dalam bentuk larutan , Unsur klor dalam air terdapat dalam bentuk ion klorida Cl - . Ion klorida adalah salah satu anion anorganik utama yang ditemukan diperairan alami dalam jumlah lebih banyak daripada anion halogen lainnya .Klorida biasanya terdapat dalam bentuk senyawa natrium klorida NaCl , kalium klorida KCl , dan kalsium klorida CaCl 2 . Universitas Sumatera Utara Kadar klorida mencapai ratusan mgliter. Keberadaan klorida pada perairan alami berkisar antara 2-20 mgliter. Air yang berasal dari daerah pertambangan mengandung klorida sekitar 1.700 ppm. Kadar klorida 250 mgliter dapat mengakibatkan air menjadi asin. Air laut mengandung klorida sekitar 19.300 mgliter dan urine mengandung klorida hingga 200.000 mgliter. Kadar klorida yang tinggi, misalnya pada air laut , yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi dapat meningkatan sifat korosivitas air. Perairan yang demikian mudah mengakibatkan terjadinya perkaratan peralatan yang terbuat dari logam Mahida, 1984. Klorida tidak bersifat toksik bagi mahluk hidup, bahkan berperan dalam pengaturan tekanan osmotik sel. Perairan yang diperuntukkan bagi keperluan domestik , termasuk air minum , pertanian, dan industri. Sebaiknya memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mgliter. Klorin sering digunakan sebagai desinfektan untuk menghilangkan mikroorganisme yang tidak dibutuhkan , terutama bagi air yang diperuntukkan bagi kepentingan domestik. Proses penambahan klor dikenal dengan istilah klorinasi. Klorin yang digunakan sebagai desinfektan adalah gas klor yang berupa molekul klor Cl 2 atau kalsium hipoklorit. Namun, penambahaan klor secara kurang tepat akan menimbulkan bau dan rasa pada air Effendi, 2003. Anion yang memberi garam-garam perak yang tidak dapat larut dalam asam nitrat encer , tak boleh ada ; ini meliputi bromida , iodida , tiosianat, sulfida, tiosulfat, heksasianoferatII, dan heksasianoferatIII. Logam-logam berat mengganggu, dan Universitas Sumatera Utara harus disingkirkan dengan pengendapan. Jika klorida itu tak dapat larut, ia perlu dididihkan, dengan larutan natrium karbonat jenuh yang sangat berlebih, atau meleburnya dengan natrium karbonat dan mengekstraksi leburan dengan air Vogel,1994. Analisa klorida dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya analisa titrimetri dengan menggunakan metode argentometri. Metode yang sering digunakan pada penetapan klorida adalah metode argentometri. Metode argentometri titrasi pengendapan dapat dilakukan dengan beberapa cara yang melibatkan ion perak, diantaranya adalah cara Mohr, cara Volhard, dan cara Fajans. Pada titrasi ini biasanya digunakan larutan baku perak nitrat 0,1 M dan larutan baku Kalium Tiosianat 0,1 M. Kedua pereaksi ini dapat diperoleh sebagai zat baku utama, namun Kalium Tiosianat sedikit mudah menyerap air sehingga larutannya perlu dibakukan dengan larutan perak nitrat. Namun, karena amonium tiosianat sangat mudah menyerap air, maka harus dibakukan dulu dengan larutan baku perak nitrat memakai cara titrasi Volhard Rivai, 1995. Faktor yang menyebabkan kelebihan titran berpengaruh kecil, tetapi untuk larutan encer, masalahnya menjadi serius. Maka diperlukan faktor koreksi, yang dicapai dengan titrasi blanko blank titration, yaitu diambil suspensi CaCO 3 yang bebas ion Cl - dengan volume dan indikator sebanyak yang digunakan dalam titrasi sebenarnya, lalu ditambah AgNO 3 sampai tercapai wama tertentu; jumlah AgNO 3 dikurangkan dari hasil titrasi sebenarnya, yang dilakukan sampai mencapai warna seperti blanko tersebut Harjadi, 1990. Universitas Sumatera Utara

2.4. Penentuan klorida dalam air