47
3.1.1. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
Dalam keputusan bermigrasi selalu terkandung keinginan untuk memperbaiki salah satu aspek kehidupan, sehingga keputusan seseorang
melakukan migrasi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Menurut Lee 1987 ada empat faktor yang perlu diperhatikan dalam studi migrasi penduduk,
yaitu : 1.
Faktor-faktor daerah asal 2.
Faktor-faktor yang terdapat pada daerah tujuan 3.
Rintangan antara 4.
Faktor-faktor individual Faktor-faktor 1,2 dan 3, secara skematis dapat dilihat pada Gambar 2 Lee, 1987:
- o+ - o+ - o - o+ - o+ - o + - o+ - o+ - o+ - o
+ - o+ - o+ - o+ - o o+ - o+ - o+ - o+ - o
+ - o+ - o+ - o+ - o o+ - o+ - o+ - o
o+ - o+ - o+ - o
Pada masing-masing daerah terdapat faktor-faktor yang menahan
seseorang untuk tidak meninggalkan daerahnya atau menarik orang untuk pindah ke daerah tersebut faktor +, dan ada pula faktor-faktor yang memaksa mereka
untuk meninggalkan daerah tersebut faktor -. Selain itu ada pula faktor-faktor yang tidak mempengaruhi penduduk untuk melakukan migrasi faktor o.
Diantara keempat faktor tersebut, faktor individu merupakan faktor yang sangat Rintangan
Antara
Daerah Asal Daerah Tujuan
Gambar 2. Faktor-faktor yang Terdapat di Daerah Asal dan Daerah Tujuan serta Rintangan Antara
48 menentukan dalam pengambilan keputusan untuk migrasi. Penilaian positif atau
negatif terhadap suatu daerah tergantung kepada individu itu sendiri. Besarnya jumlah pendatang untuk menetap pada suatu daerah dipengaruhi
besarnya faktor penarik pull factor daerah tersebut bagi pendatang. Semakin maju kondisi sosial ekonomi suatu daerah akan menciptakan berbagai faktor
penarik, seperti perkembangan industri, perdagangan, pendidikan, perumahan, dan transportasi. Kondisi ini diminati oleh penduduk daerah lain yang berharap dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pada sisi lain, setiap daerah mempunyai faktor pendorong push factor yang menyebabkan sejumlah penduduk migrasi ke
luar daerahnya. Faktor pendorong itu antara lain kesempatan kerja yang terbatas jumlah dan jenisnya, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai,
fasilitas perumahan dan kondisi lingkungan yang kurang baik. Todaro 1998 menyatakan migrasi merupakan suatu proses yang sangat
selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi, sosial, pendidikan dan demografi tertentu, maka pengaruhnya terhadap faktor-faktor
ekonomi dan non ekonomi dari masing-masing individu juga bervariasi. Variasi tersebut tidak hanya terdapat pada arus migrasi antar wilayah pada negara yang
sama, tetapi juga pada migrasi antar negara. Beberapa faktor non ekonomis yang mempengaruhi keinginan seseorang melakukan migrasi adalah:
1. Faktor-faktor sosial, termasuk keinginan para migran untuk melepaskan dari
kendala-kendala tradisional yang terkandung dalam organisasi-organisasi sosial yang sebelumnya mengekang mereka.
2. Faktor-faktor fisik, termasuk pengaruh iklim dan bencana meteorologis,
seperti banjir dan kekeringan.
49 3.
Faktor-faktor demografi, termasuk penurunan tingkat kematian yang kemudian mempercepat laju pertumbuhan penduduk suatu tempat.
4. Faktor-faktor kultural, termasuk pembinaan kelestarian hubungan keluarga
besar yang berada pada tempat tujuan migrasi 5.
Faktor-faktor komunikasi, termasuk kualitas seluruh sarana transportasi, sistem pendidikan yang cenderung berorientasi pada kehidupan kota dan
dampak-dampak modernisasi yang ditimbulkan oleh media massa atau media elektronik.
Teori Neoclasic Economic Macro menjelaskan bagaimana proses dan akibat dari perpindahan tenaga kerja yang berasal dari negara yang mengalami
surplus tenaga kerja tetapi kekurangan kapital menuju negara yang kekurangan tenaga kerja, tetapi memiliki kapital yang berlimpah. Teori ini kurang
memperhatikan bagaimana seseorang memutuskan untuk berpindah, sebab-sebab perpindahan, serta dengan cara apa ia berpindah. Teori ekonomi lainnya, yaitu
teori Neoclasic Economic Micro, yang sebetulnya juga memperbincangkan soal pengambilan keputusan ditingkat individu migran, tetapi tidak mencoba
menjelaskan persoalan, mengapa seseorang berpindah dengan cara tertentu, mengapa bukan dengan cara yang lain. Teori ini hanya merekomendasikan
kepada para migran potensial itu, agar mempertimbangkan ‘cost and benefit’ dari setiap perpindahan ke daerah tujuan yang memiliki potensi lebih besar
dibandingkan dengan daerah asal migran Massey, 1993 ; dan Kuper and Kuper, 2000.
Teori yang berasal dari perspektif demografi-ekonomi adalah teori Segmented Labour Market
. Menurut teori ini, arus migrasi tenaga kerja dari suatu negara; ditentukan oleh adanya faktor permintaan demand pasar kerja, yang
50 lebih tinggi di negara lain. Dalam teori ini, faktor penarik yakni pasar kerja pull
factor terhadap arus migrasi tenaga kerja, jauh lebih dominan jika dibandingkan
dengan faktor penekan lain untuk berpindah push factor yang ada di daerah asal. Namun demikian, teori ini kurang memberikan penjelasan yang rinci di tingkat
mikro, bagaimana seseorang akhirnya memutuskan untuk berpindah atau tetap tinggal di daerah asalnya.
3.1.2. Transisi Migrasi