19 tersebut dapat membahayakan baik terhadap manusia maupun kehidupan biota
air [35].
2.8 ANALISIS EKONOMI
Sumber bahan baku cangkang kerang tersedia cukup banyak. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan SUSENAS 2009 menunjukkan bahwa penyerapan
pasar untuk komoditas kerang siput di tingkat rumah tangga mencapai 25.450 ton dengan konsumsi rata-rata 0,11 kgkapita. Dari perkembangan tingkat konsumsi
tersebut, rata-rata pertumbuhan untuk konsumsi kerang siput adalah 16,06 [47].
Kerang bulu merupakan salah satu spesies yang termasuk ke dalam filum Moluska dan kelas Bivalvia. Ciri khas dari kerang bulu ini adalah mulutnya yang
terdiri atas palpus-palpus dan melimpah pada substrat berlumpur [30]. Dimana cangkang kerang mengandung senyawa kalsium karbonat CaCO
3
95,99 , silica dioksida SiO
2
0,69, magnesium oksida MgO 0,64, natrium oksida Na
2
O 0,98 dan sulfit SO
3
0,72 [11]. CaCO
3
yang mengalami proses kalsinasi akan menghasilkan kalsit CaO. Kalsit inilah yang berfungsi sebagai adsorben pada
penjerapan fenol [12]. Dari penelitian ini diharapkan limbah cangkang kerang bulu dapat dimanfaatkan sebagai adsorben alternatif dalam pengolahan limbah
fenol.
Untuk itu perlu dilakukan kajian potensi ekonomi adsorben dari limbah cangkang kerang bulu. Namun, dalam tulisan ini hanya akan dikaji potensi
ekonomi secara sederhana. Sebelum melakukan kajian tersebut, perlu diketahui harga bahan baku yang digunakan dalam produksi, biaya kebutuhan listrik dan
harga jual adsorben. Perhitungan analisis ekonomi dapat dilihat pada tabel 2.4 dan 2.5 dibawah ini:
Tabel 2.5 Perhitungan Biaya Bahan Baku No.
Biaya bahan baku Harga Rp
Satuan Biaya Rp
1. Cangkang Kerang
Bulu 4000
1 kg 4000
Total Rp. 4.000
Tabel 2.6 Perhitungan Biaya Kebutuhan Listrik No.
Alat Harga kWh
Kebutuhan kW
Waktu jam
Biaya Rp 1.
Ball mill Rp.1.112
0,18 3
600,48 2.
Furnace Rp.1.112
0,8 4
3.558,40 Total
Rp. 4.158,88
Universitas Sumatera Utara
20 - Total biaya produksi
=Biaya pembelian bahan baku + kebutuhan listrik
= Rp. 4.000 + Rp. 4.158,88 = Rp 8.158,88 kg
- Harga jual adsorben dari cangkang kerang bulu
= Rp 8.158,88kg Sehingga dapat diestimasi harga jual adsorben cangkang kerang seharga Rp.
8.158,88 kg. Sedangkan harga jual adsorben dipasaran sebagai berikut.
Berikut merupakan harga masing-masing jenis adsorben di pasaran [51] : 1.
Karbon Aktif Lokal
= Rp 15.000kg
2. Karbon Aktif Haycarb
= Rp 40.000kg
3. Manganese
= Rp 11.000kg
4. Silika Pasir Kuarsa
= Rp 3.000kg
5. Zeolit
= Rp 7.000kg
6. Pasir Aktif
= Rp 11.000kg
Berdasarkan penelitian Deni [6], proses adsorpsi fenol oleh zeolite dimana 1 liter larutan fenol 100 ppm dibutuhkan 1 gram adsorben. Jadi, pada skala industri
dengan 1000 liter larutan fenol 100 ppm dibutuhkan 1 kg adsorben. Sebagai perbandingan, maka diambil contoh perhitungan estimasi biaya
bahan baku adsorben zeolit sebagai berikut : Zeolit = 1 kg x Rp 7.000,00 = Rp 7.000,00
Jika dibandingkan harga jual zeolit di pasaran, harga jual adsorben dari proses ini lebih mahal dengan selisih biaya sebesar Rp 1.158,00. Namun
pembuatan adsorben dari cangkang kerang bulu layak dipertimbangkan, mengingat dengan proses ini dapat mengurangi limbah cangkang kerang bulu dan
dapat menghasilkan adsorben alternatif sebagai penjerap fenol.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN