Menentukan Variabel Penelitian Rancangan Penelitian Prosedur Penelitian

kelas XI. IA-2 dengan jumlah siswa 43 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.

3.2 Menentukan Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Variabel terikat

Variabel terikat variabel dependent yaitu peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI semester II SMA Negeri 15 Semarang.

3.2.2 Variabel bebas Variabel bebas variabel independent yaitu metode pembelajaran

kooperatif STAD Student Teams Achievement Division dan metode konvensional.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas eksperimen yang direncanakan terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Hasil refleksi pada siklus I digunakan untuk penyempurnaan tindakan pada siklus II. Tindakan siklus I dimulai dari materi Hidrolisis dan tindakan siklus II dengan materi Ksp.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Persiapan penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan adalah : 1 Melakukan observasi awal di SMA Negeri 15 Semarang untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis penyebab masalah melalui wawancara dengan guru dan siswa, serta melakukan pengamatan proses pembelajaran di kelas. 2 Dengan guru bidang studi, peneliti menentukan menetapkan tindakan yang tepat untuk digunakan sebagai solusi pemecahan masalah melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran kimia pada materi pokok Kesetimbangan dalam Larutan. 3 Bekerja sama dengan guru bidang studi, peneliti menyusun instrumen peneliti, berupa Silabus Pembelajaran, Rencana Pembelajaran RP, Lembar Kegiatan Siswa LKS, dan alat evaluasi berupa soal-soal. 4 Menyusun lembar observasi siswa, lembar observasi peneliti, serta lembar wawancara guru. 5 Melakukan uji coba soal yang akan digunakan sebagai alat ukur hasil belajar siswa. Uji coba soal dilaksanakan di kelas XI. IA SMA Negeri 9 Semarang pada tanggal 16 Mei 2006 untuk soal pretest, uji coba soal siklus I pada tanggal 23 Mei 2006, soal siklus II diujicobakan pada tanggal 30 Mei 2006. 6 Menganalisis hasil uji coba soal, yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur yaitu soal-soal yang valid, reliabel, dan mempunyai daya pembeda cukup, baik, atau baik sekali. Soal-soal yang tidak valid dan mempunyai daya pembeda jelek tidak dapat digunakan. Jumlah soal yang diuji coba untuk pre test sebanyak 30 butir. Berdasarkan hasil perhitungan, soal-soal pretest yang masih bisa digunakan lagi dalam penelitian adalah soal nomor 1,2,3,4,5,6,7, 9,10,13,14,15,16,17,18,20,21,22,23,24,26. Sedangkan jumlah soal yang diuji coba untuk setiap siklus sebanyak 30 soal. Berdasarkan hasil perhitungan, soal-soal yang bisa digunakan dalam siklus I yaitu 1,2,4,5,6,7,9,11,14,15,16,17,22,23,24,25,26,27,28,29,30. Soal yang digunakan dalam siklus II yaitu 1,2,3,4,5,8,9,10,12,13,14,15,16,18, 20,25,26,27,28,29,30. 3.4.2 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis lembar observasi siswa, lembar observasi kinerja peneliti, dan lembar wawancara guru. Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes obyektif berupa pilihan ganda. Pengambilan data melalui tes ini dilakukan sesudah proses pembelajaran pada tiap akhir siklus. Alat evaluasi yang berupa tes tertulis ini terlebih dahulu diujicobakan di luar sampel penelitian sebelum digunakan dalam penelitian untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. 1. Validitas a. Validitas isi Untuk memenuhi validitas isi soal, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang berlaku sebelum menyusun instrumen. b. Validitas butir Validitas butir soal dicari dengan rumus korelasi biserial yang menurut Soeprodjo 1997:106 adalah sebagai berikut: R bis = Keterangan: R bis = koefisien korelasi biserial Y 1 = rata-rata skor total yang menjawab benar Y 2 = rata-rata skor total p = proporsi pengamatan kategori pertama = q = proporsi pengamatan kategori kedua = 1 – p u = tinggi ordinat luasan pada kurva normal yang luasnya = p. Harganya dapat dilihat pada tabel ordinat kurva normal Y 1 – Y 2 p . q u . Sy n 1 n 1 + n 2 Sy = simpangan baku seluruh Y baik kategori pertama maupun kedua SE bis = standar error indeks korelasi biserial θ p . q y θ N Untuk mengetahui butir soal tersebut termasuk valid maka digunakan harga batas = SE bis x 1,96 yaitu harga Z untuk peluang 95 dan hasilnya merupakan batas minimal valid. Soal dikatakan valid jika R bis SE bis x 1,96 Hasil analisis validitas soal uji coba untuk tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Nomor Butir Soal Kriteria Tahap Siklus Valid Tidak Valid Pre test 1,2,3,4,5,6,7,9,10,13,14,15,16, 17,18,20,21,22,23,24,26 8,11,12,19,25,27,28, 29,30 I 1,2,4,5,6,7,9,11,14,15,16,17, 22,23,24,25,26,27,28,29,30 3,8,1,12,13,18,19,20, 21 II 1,2,3,4,5,8,9,10,12,13,14,15, 16,18,20,25,26,27,28,29,30 6,7,11,17,19,21,22, 23,24 Contoh perhitungan dan daftar analisis data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2. Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat dipercaya dan konsisten ajeg. Reliabilitas ditentukan dengan rumus K-R 21 yang menurut Suharsimi Arikunto 2005:100 adalah sebagai berikut: SE bis = r 11 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − 2 1 1 nS M n M n n Keterangan: r 11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari item M = Mean atau rata-rata skor total SE

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH I PALEMBANG

1 5 115

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 21

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN LARUTAN BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWADI KELAS XI SMA SWASTA PGRI 12 MEDAN.

0 1 12

Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Semarang Pada Materi Pokok Hidrolisis, Ksp, Dan Sistem Koloid.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 1 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA KARTIKA WIJAYA SURABAYA

0 0 17