I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Jeruk Citrus sinensis L Osbeck merupakan salah satu tanaman hortikultura yang saat ini sedang dikembangkan di berbagai daerah di
Indonesia karena mempunyai potensi ekonomi tinggi. Peluang pasar domestik untuk komoditi buah tropis seperti jeruk cukup besar, ini dapat terlihat dari
besarnya permintaan terhadap buah jeruk segar terutama untuk keperluan konsumsi rumah tangga, supermarket, hotel dan restoran. Adapun
pertumbuhan permintaan konsumsi jeruk dan perkiraan permintaan jeruk beberapa tahun mendatang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Perkiraan permintaan dan konsumsi buah di Indonesia Total Buah
Tahun Populasi Penduduk
Juta Konsumsi per
Kapita Kg Total Konsumsi
Ribu Ton Konsumsi Jeruk
10 dari Total Buah Ribu Ton
1998 2000
2005 2010
2015 200
213 227
240 254
36.76 36.76
45.70 57.92
78.74 7352.00
7829.88 10373.90
13900.80 19999.96
735.20 782.99
1037.39 1390.08
2000.00
Sumber: Desain dan Analisis Investasi Agribisnis Jeruk, IPB 1998.
Buah jeruk yang banyak dikonsumsi dalam keadaan segar dan mempunyai nilai ekonomis tinggi antara lain jeruk keprok, jeruk siam, jeruk
besar nambangan dan jeruk manis. Indonesia berpotensi dan memiliki peluang untuk melakukan ekspor
komoditas buah-buahan tropis. Namun pada kenyataannya andil Indonesia sebagai salah satu negara pemasok buah-buahan tropis segar dunia masih
sangat kecil yakni kurang dari satu persen pasokan dunia. Kemampuan suplai yang terbatas dan tidak berkelanjutan serta kualitas produksi yang masih
rendah menjadi penyebabnya. Penanganan pasca panen buah-buahan memiliki peranan penting dalam
penentuan mutu buah jeruk, terutama untuk kualitas ekspor. Salah satu tahapan dalam pasca panen buah-buahan yang perlu mendapat perhatian
adalah sortasi dan pemutuan. Pada umumnya kegiatan sortasi di pasaran
2 dilakukan secara manual sehingga produk yang dihasilkan memiliki mutu
yang kurang seragam. Mengacu pada peningkatan mutu buah jeruk untuk ekspor di masa
yang akan datang maka diperlukan suatu metode untuk menentukan mutu dari buah sehingga diperoleh hasil yang seragam. Pengolahan citra image
processing dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan karena merupakan salah satu metode pengukuran yang bersifat tidak merusak bahan atau non-
destruktif. Pada umumnya image processing ini digunakan untuk memperbaiki kualitas suatu gambar, namun dapat pula digunakan untuk aplikasi pemutuan
suatu produk. Dengan alat ini pensortasian dapat dilakukan secara objektif dan konsisten sehingga diharapkan hasil sortasi memiliki keseragaman.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis parameter-parameter mutu beberapa kelas mutu jeruk manis dengan pengolahan citra dan pengukuran langsung.
2. Menentukan parameter-parameter mutu yang diperoleh dengan pengolahan citra sehingga dapat digunakan untuk membedakan jeruk
manis pacitan berdasarkan kelas mutunya. 3. Mencari hubungan antara parameter pengolahan citra dengan parameter
pengukuran langsung atau manual. 4. Menguji algoritma pengolahan citra yang telah dibangun untuk dapat
menggolongkan buah jeruk manis pacitan sesuai dengan kelompok mutunya.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. BOTANI JERUK MANIS