34
6 6,5
7 7,5
8 8,5
9
1 2
3 4
Tingkat Mutu D
iamet er
c m
Mutu A Mutu B
Mutu C
Gambar 17. Grafik hubungan diameter buah jeruk manis pacitan dengan tingkat mutu.
3. Tingkat kekerasan kulit dan daging
Sebaran nilai kekerasan kulit jeruk manis pacitan untuk mutu A, mutu B dan mutu C masing-masing adalah 1.21 – 1.71, 1.20 – 1.70 dan
1.21 – 1.57 dengan nilai rata-rata untuk mutu A 1.46kg, mutu B 1.45kg dan mutu C 1.39kg. Nilai rata-rata kekerasan daging jeruk manis pacitan
berturut-turut adalah 0.93 untuk mutu A, 0.95 untuk B dan 0.98 untuk mutu C dan sebaran nilai kekerasan daging jeruk manis pacitan untuk
mutu A, mutu B dan mutu C masing-masing adalah 0.68 – 1.18, 0.67 – 1.23 dan 0.77 – 1.19. Dari nilai-nilai tersebut terlihat bahwa kulit jeruk
manis pacitan mutu A lebih keras dibandingkan dengan kulit jeruk mutu B dan mutu C. Begitu pula dengan daging jeruk manis pacitan, daging mutu
C lebih keras dibandingkan dengan mutu A dan mutu B. Berdasarkan hasil uji statistik pada taraf 0.01 didapatkan nilai kekerasan kulit dan daging
tidak memiliki perbedaan yang nyata. Adapun data tingkat kekerasan kulit dan daging dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
35 Tabel 12. Hasil perhitungan statistik pemutuan jeruk manis pacitan pada
data kekerasan kulit. Tingkat Pemutuan Kg
Parameter Mutu A
Mutu B Mutu C
Rata-rata 1.46 1.45
1.39 Standar deviasi
0.25 0.25
0.18 Maksimum 2.26
2.07 1.83
Minimum 1.04 1.04
1.01
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8 2
2,2 2,4
1,44 1,48
1,52 1,56
1,6
Tingkat Mutu Ke
k e
ra s
a n
Ku lit
K g
Mutu A Mutu B
Mutu C
Gambar 18. Grafik hubungan tingkat kekerasan kulit buah jeruk manis pacitan dengan tingkat mutu.
Tabel 13. Hasil perhitungan statistik pemutuan jeruk manis pacitan pada data kekerasan daging.
Tingkat Pemutuan Kg Parameter
Mutu A Mutu B
Mutu C Rata-rata
0.93 0.95 0.98 Standar
deviasi 0.25 0.28 0.21
Maksimum 1.44 1.5 1.31 Minimum
0.41 0.49 0.47
36
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1 2
3 4
Tingkat Mutu K
e k
e ra
s an D
a g
ing k
g
Mutu A Mutu B
Mutu C
Gambar 19. Grafik hubungan tingkat kekerasan daging buah jeruk manis pacitan pada berbagai tingkat mutu.
4. Total padatan terlarut
Pada pengukuran total padatan terlarut diperoleh nilai sebaran total padatan terlarut jeruk manis pacitan mutu A 4.95 – 7.93, mutu B 5.96 –
8.58 dan mutu C 5.94 – 8.46, yang menunjukkan bahwa antara setiap mutu mempunyai kriteria yang tidak cukup jelas. Pada mutu A nilai rata-rata
total padatan terlarut 6.44°Brix, mutu B nilai rata-rata total padatan terlarut 7.27°Brix dan nilai rata-rata total padatan terlarut mutu C 7.20°Brix. Hal
ini menunjukkan bahwa jeruk manis pacitan mutu B lebih manis dibandingkan dengan jeruk manis pacitan mutu A dan C.
Tabel 14. Hasil perhitungan statistik pemutuan jeruk manis pacitan pada data total padatan terlarut.
Tingkat Pemutuan °Brix Parameter
Mutu A Mutu B
Mutu C Rata-rata 6.44
7.27 7.2
Standar deviasi
1.49 1.31 1.26 Maksimum 8.9 10.5
9.97 Minimum 4.03
4.47 4.9
37
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
1 2
3 4
Tingkat Mutu T
o tal
P adat
a n T
er lar
ut d
rj t B
ri x
Mutu A Mutu B
Mutu C
Gambar 20. Grafik hubungan total padatan terlarut buah jeruk manis pacitan pada berbagai tingkat mutu.
C. HUBUNGAN HASIL METODE PENGOLAHAN CITRA DENGAN METODE PENGUKURAN LANGSUNG