b. Secara simultan variabel modal usaha, jam kerja, jumlah tenaga kerja, dan lama usaha secara signifikan mempengaruhi tingkat pendapatan
pedagang pasar tradisional di kota Semarang. Sedangkan secara parsial variabel modal usaha, jumlah tenaga kerja, dan lama usaha berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan. Untuk variabel jam kerja secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan pedagang
pasar. Hal ini berati lamanya waktu beroperasi pedagang pasar tidak mempengaruhi besarnya tingkat pendapatan pedagang pasar yang
diperoleh. Hal ini disebabkan para pembeli yang berbelanja di pasar hanya dalam jam tertentu saja, sehingga bertambahnya waktu operasi pedagang
tidak meningkatkan pendapatan pedagang pasar. c. Hubungan penelitian ini dengan penelitian tersebut yaitu adanya
persamaan dengan modal usaha berdagang berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang pasar. Penelitian tersebut juga menggunakan metode
analisis regresi berganda.
2.10 Kerangka Berpikir
Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan adalah modal. Modal usaha yang relatif besar jumlahnya akan memungkinkan suatu unit
penjualan banyak jenis produknya, dengan cara tersebut akan sangat memungkinkan pendapatan yang akan diraihnya juga semakin besar. Selain modal
faktor yang bisa mempengaruhi pendapatan yaitu lokasi berjualan, lokasi untuk berdagang akan sangat berpengaruh besar terhadap penjualan, karena lokasi yang
strategis untuk berjualan akan dapat dijangkau dengan mudah oleh para pembeli.
Keadaan tempat untuk berjualan akan berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang, karena jika tempat berjualan tersebut keadaannya tidak layak pembeli
pun akan malas untuk membeli suatu barang di tempat tersebut karena merasa tidak nyaman, sehingga akan berdampak pada pendapatan mereka.
Gambar 2.3 kerangka berpikir
2.9 Hipotesis
Menurut Suharsimi 2010: 110 hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap pemasalahan suatu penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu
membuat suatu teori sementara yang sebenarnya masih perlu diuji di bawah kebenaran. Inilah hipotesis peneliti harus berfikir bahwa hipotesisnya itu dapat
diuji. Kondisi tempat Berdagang X3
nyaman atau tidak nyaman
Pendapatan pedagang Y : Tingkat pendapatan
pedagang pasar Bandarjo Ungaran.
Modal Usaha X1
besar modal, sumber modal
Lokasi Berdagang X2 strategis atau tidak strategis
2.11 Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Modal usaha berpengaruh positif secara signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar.
2. Lokasi berdagang berpengaruh positif secara signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar.
3. Kondisi tempat berdagang berpengaruh positif secara signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi
Menurut Suharsimi 2010: 173 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus.
Menurut Sugiyono 2010: 297 dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang pasar Bandarjo Ungaran Kabupaten Semarang yang menempati kios dan los. Yaitu berjumlah 1034
pedagang.
3.2 Sampel