Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Asumsi Penelitian

16 16 Clarry Sada, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kemampuan berkomunikasi yang menarik dan santun. Guru sebagai model dan contoh akan ditiru dan diteladani oleh peserta didik muridnya. Pada proses pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran Bahasa Inggris, nilai cinta harus menjadi unsur yang diintegrasikan agar peserta didik memiliki pemahaman akan makna yang lebih mendalam. Nilai cinta bukan hanya sekedar „penghias” dalam proses pembelajaran melainkan menjadi inti dari pembelajaran itu sendiri. Untuk mencapai pemahaman nilai cinta dalam proses pembelajaran maka nilai-nilai cinta harus dirancang pada program pengajaran guru. Dengan kata lain, program pengajaran yang dilakukan oleh guru harus memuat nilai-nilai cinta dengan mengintegrasikannya pada komponen pembelajaran, termasuk diintegrasikan pada silabus dan RPP. Pengintegrasian nilai-nilai cinta pada pembelajaran bahasa akan menjadi fondasi bagi pembentukan sikap kebersamaan pada peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan umum di atas, peneliti merumuskan masalah- masalah yang lebih spesifik dengan pertanyaan yang lebih operasional sebagai berikut: 1. Bagaimanakah program sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai cinta pada pembelajaran bahasa sebagai upaya pembentukan sikap kebersamaan pada SMAN 2 Pontianak? 17 17 Clarry Sada, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Bagaimanakah proses mengintegrasikan Nilai-nilai Cinta pada pembelajaran bahasa dalam upaya pembentukan sikap kebersamaan di SMA Negeri 2 Pontianak? 3. Bagaimanakah Pengembangan Model Integrasi Nilai-nilai Cinta pada pembelajaran bahasa dalam upaya pembentukan Sikap Kebersamaan di SMA Negeri 2 Pontianak? 4. Bagaimanakah efektivitas Pengembangan Model Integrasi Nilai-nilai Cinta pada pembelajaran bahasa dalam upaya pembentukan Sikap Kebersamaan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melahirkan Pengembangan Model Integrasi Nilai-nilai Cinta Love Values pada Pembelajaran Bahasa sebagai upaya Pembentukan Sikap Kebersamaan To Live Together. Secara spesifik, tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui gambaran program sekolah dalam pembinaan integrasi Nilai-nilai Cinta pada pembelajaran bahasa; 2 Untuk mengetahui gambaran proses integrasi Nilai-nilai Cinta pada pembelajaran bahasa dalam upaya pembentukan sikap kebersamaan; 3 Untuk mengetahui pengembangan model integrasi Nilai-nilai Cinta pada pembelajaran bahasa dalam upaya pembentukan sikap kebersamaan; 18 18 Clarry Sada, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4 Untuk mengetahui efektivitas pengembangan model integrasi nilai-nilai cinta pada pembelajaran bahasa dalam upaya pembentukan sikap kebersamaan.

D. Asumsi Penelitian

Pendidikan nilai telah dilaksanakan pada SMA Negeri 2 Pontianak. Asumsi tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa sekolah memasang stiker- stiker yang memuat kata-kata bijak atau pesan-pesan nilai moral pada tiang- tiang sekolah. Dengan pengembangan model integrasi nilai-nilai cinta dalam pembelajaran bahasa, sikap kebersamaan dapat ditanamkan ke dalam pribadi siswa sebagai pendidikan akhlak. Asumsi ini merujuk pada pernyataan McConnell 1952:12 yaitu “bahwa pendidikan umum menekankan kepada kebiasaan belajar” dan pernyataan Phoenix 1964:276 sebagai berikut: “a major goal of general education in school should be to establish habits of study that will lead one to continue general learning regularly, after completing his formal education ”. Pendidikan umum memiliki potensi untuk mengembangkan nilai-nlai cinta pada siswa. Pengembangan sikap tersebut dapat dicapai karena pendidikan umum merupakan pendidikan untuk semua peserta didik dan mengembangkan seluruh kemampuan individu. Asumsi ini didasarkan pada pernyataan Saylor 1963:229 sebagai berikut: 19 19 Clarry Sada, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu “General education represents learning which all pupils must acquire. General education is that aspect of the school program that educate all pupils for the duties of citizenship, the obligation of family life, the maintenance of good health, the enjoyment of beauty, the establishment of good human relat ionships and the fulfillment of ethical values”.

E. Metode Penelitian