Penyulihan Pronomina Nonpersona Penyulihan

commit to user 35 kalimat 5a menempati fungsi sintaktik sebagai S, frasa wong kuru iku „orang kurus itu‟ pada kalimat 5b menempati fungsi sintaktik sebagai Ket, frasa non-noman kuru „orang muda yang kurus‟ pada kalimat 5d menempati fungsi sintaktik sebagai S. Enklitik {-e} „-nya‟ pada motore „montornya‟ di kalimat 5b sebagai konstituen penyulih menggantikan pulisi „polisi‟ pada kalimat 5b sebagai konstituen tersulih. Enklitik {-e} „-nya‟ pada motore „montornya‟ pada kalimat 5b menempati fungsi sintaktik sebagai O, dan kata pulisi „polisi‟ pada kalimat 5b menempati fungsi sintaktik sebagai S.

2.4.2 Penyulihan Pronomina Nonpersona

Penyulihan pronomina nonpersona adalah penyulihan yang unsur penggantinya berupa selain pronomina persona atau kata ganti orang Sumadi, 1998 : 14. Unsur pengganti itu berupa pronomina demonstratif kata ganti penunjuk, yaitu iku „itu‟ ; pronomina lokatif kata ganti tempat yaitu kono „situ‟. 6 Jarwadi tak sawang terus ing tengahing gunuruhe swara radio kang tetrambulan karo swara udan. Nanging sing ketok sekli sarta klebu ati mung udude. Panggah wae dheweke nyerot lan ngetokake peluke . Iku nganti tekan parak esuk. „Jarwadi selalu saya pandang ditengah gemuruh suara radio yang bersamaan dengan suara hujan. Akan tetapi, yang kelihatan indah serta menarik hati hanya cara merokoknya. Terus-menerus ia menghisap dan mengeluarkan asapnya. Itu sampai menjelang pagi.‟ Kohesi penyulihan yang menyebabkan kepaduan antara kalimat-kalimat pembentuk alinea 6 di atas berupa pronomina demonstratif dengan penanda kata iku commit to user 36 yang menggantikan klausa nyerot lan ngetokake peluke „menghisap dan mengeluarkan asapnya‟. 7 Omah kang dienggone Kadarwati , sanajan ora gedhe nanging klebu apik. Ing kono ana platarane kang rada omber, ditanduri sawatara pethetan lan kekembangan. Mung bae ora kopen, bareng dienggoni Kadarwati, tanduran-tanduran iku diopeni. Mulane tanduran kang dhek maune katon nglayung lan kuru, banjur dadi seger maneh lan ngrembuyng. „Rumah yang ditempati Kadarwati, meskipun tidak besar, termasuk baik. Di rumah itu ada halaman yang agak luas, ditanami beberapa tanaman perdu dan bunga-bungaan. Hanya saja tidak terawat, setelah ditempati Kadarwati, tanaman- tanaman itu dirawat. Maka dari itu, tanaman yang tadinya kelihatan hampir kering dan kurus lalu dapat segar lagi dan subur. Pada alinea 7 di atas dapat diketahui bahwa kata kono „situ‟ menggantikan frasa omah kang dienggoni Kadarwati „rumah yang ditempati Kadarwati‟. Dilihat dari segi satuan lingual, penyulihan dapat dibedakan menjadi penyulihan nominal, verbal, frasal, dan klausal Sumarlam, 2003 : 28-30. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

2.4.3 Penyulihan Nominal