Jenis Penelitian Sifat Penelitian Pendekatan Penelitian Jenis Data

commit to user b. Penulisan ini dapat menjawab segala pertanyaan yang ada seputar penelitian ini, dan mampu memberikan masukan bagi semua pihak yang berkepentingan terkait dengan penelitian ini.

E. Metode Penelitian

Adapun penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi Peter Mahmud, 2006 : 35. Penelitian hukum ini dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu hukum yang timbul. Oleh karena itu, penelitian hukum merupakan suatu penelitian di dalam kerangka know-how di dalam hukum. Hasil yang dicapai adalah untuk memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya atas isu yang ada Peter Mahmud, 2006 : 41. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan penelitian judul dan rumusan masalah, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka, atau data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.

2. Sifat Penelitian

Dilihat dari sudut sifatnya, maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian yang bersifat preskriptif. Ilmu hukum mempunyai sifat yaitu preskriptif dan terapan. Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu hukum mempelajari tujuan, nilai-nilai, keadilan, validitas aturan hukum, konsep- konsep hukum dan norma-norma hukum. Sebagai ilmu terapan, ilmu hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-rambu dalam melaksanakan aturan-aturan hukum. Sifat preskriptif dari ilmu hukum ini merupakan sesuatu yang substansial di dalam ilmu hukum. Suatu langkah awal dari substansi di dalam ilmu hukum ini adalah perbincangan mengenai makna hukum di dalam hidup bermasyarakat Peter Mahmud, 2006 : 22. commit to user

3. Pendekatan Penelitian

Menurut Peter Mahmud, dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, yaitu pendekatan undang-undang statute approach, pendekatan kasus case approach, pendekatan historis historical approach dan pendekatan konseptual conceptual approach Peter Mahmud, 2006 : 93. Dari keempat pendekatan tersebut, pendekatan yang relevan dengan penelitian hukum ini adalah pendekatan kasus dan pendekatan undang-undang.

4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian uni adalah data sekunder secondary data. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan pustaka berupa keterangan-keterangan yang secara tidak langsung diperoleh melalui studi kepustakaan, bahan-bahan dokumenter, tulisan-tulisan ilmiah dan sumber-sumber tertulis lainnya. 5. Sumber Data Penelitian ini mempergunakan sumber data sekunder yang terdiri dari: a. Bahan hukum primer yaitu kaidah dasar yang bersifat yuridis dari peraturan perundang-undangan yang terdiri atas : 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 UUD RI 1945. 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 4 Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 jo Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND. 5 Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.3.1950 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. b. Bahan hukum sekunder adalah keterangan atau fakta yang diperoleh melalui buku-buku hasil karya dari kalangan hukum, hasil-hasil penelitian commit to user dan artikel media massa dan internet serta bahan lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. c. Bahan hukum tersier ini yaitu sejumlah bahan yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yaitu kamus hukum dan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Aspek Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Obat Keras Di Pasaran (Studi pada BPOM Medan)

11 99 105

Fungsi Dan Peranan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya

36 230 104

PERAN DAN FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) DALAM PEREDARAN OBAT TRADISIONAL TERDAFTAR DI BANDAR LAMPUNG

0 32 54

PERLINDUNGAN KONSUMEN AKIBAT MENGGUNAKAN KOSMETIK TANPA IZIN EDAR ( STUDI PADA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BANDAR LAMPUNG )

10 66 52

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 5 10

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

2 10 20

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 0 42

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 0 7

TANGGUNG JAWAB BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) KOTA MAKASSAR TERHADAP INFORMASI PENGGUNAAN OBAT

0 0 69