commit to user
7 Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
8 Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugipenggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
tidak sebagaimana mestinya. 9 Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya. Hak-hak konsumen tersebut juga dapat diimbangi dengan kewajiban
yang melekat pada konsumen. Kewajiban konsumen menurut Pasal 5 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yakni :
1 Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
2 Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa.
3 Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. 4 Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
c. Pengertian Pelaku Usaha
Pelaku usaha adalah istilah yang digunakan pembuat undang-undang yang pada umumnya lebih dikenal dengan istilah pengusaha. Berdasarkan
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, definisi pelaku usaha adalah sebagai berikut :
“Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi”.
Istilah pelaku usaha dikelompokan juga menjadi 3 kelompok dalam perlindungan konsumen, yaitu :
1 Kalangan investor adalah pelaku usaha penyedia dana untuk membiayai berbagai kepentingan.
commit to user
2 Produsen yaitu pelaku usaha yang membuat, memproduksi barang dan atau jasa mulai bahan baku, bahan tambahan. Mereka terdiri dari orang
atau badan usaha terkait dengan pangan, sandang, perumahan, jasa angkutan, perasuransian, perbankan, obat-obatan hingga kesehatan.
3 Distributor yaitu
pelaku usaha
yang mendistribusikan
atau memperdagangkan barang dan atau jasa kepada masyarakat seperti
pedagang kaki lima, supermarket, hypermarket, rumah sakit, usaha angkutan darat, laut, udara.
Sedangkan dalam
penjelasan Undang-Undang
Perlindungan Konsumen yang termasuk dalam pelaku usaha adalah perusahaan,
korporasi, Badan Usaha Milik Negara BUMN, koperasi, importir,
pedagang, distributor dan lain-lain Az Nasution, 2001 : 17. Adapun bentuk
atau wujud dari pelaku usaha, adalah sebagai berikut : 1 Orang perorangan, yakni setiap individu yang melakukan kegiatan
usahanya secara seorang diri. 2 Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama
melakukan kegiatan
usaha. Badan
usaha selanjutnya
dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni:
a Badan hukum. Menurut hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam
kategori badan hukum adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi.
b Bukan badan hukum. Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat
dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan hukum, seperti firma, atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha
secara insidentil
http:www.tunardy.compengertian-pelaku- usaha-menurut-uu-pkhtml, 2 Mei 2010.
d. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha