MAMAT RAHMAT. Analisis Tipologi Habitat Preferensial Badak Jawa

ABSTRAK

U. MAMAT RAHMAT. Analisis Tipologi Habitat Preferensial Badak Jawa

Rhinoceros sondaicus, Desmarest 1822 di Taman Nasional Ujung Kulon. Dibimbing oleh YANTO SANTOSA dan AGUS PRIYONO KARTONO. Badak jawa Rhinoceros sondaicus, Desmarest 1822 merupakan spesies yang paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia. Pada saat ini penyebaran badak jawa di dunia terbatas di beberapa negara saja, yakni: di Indonesia, Vietnam dan kemungkinan terdapat juga di Laos dan Kamboja. Di Indonesia, badak jawa hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Di Taman Nasional Ujung Kulon cenderung terkonsentrasi di Semenanjung Ujung Kulon. Sampai saat ini peluang menemukan badak jawa secara langsung sangat kecil. Sementara itu teori ekologi menyatakan bahwa satwaliar besar cenderung mempunyai preferensi dalam penggunaan ruang habitatnya sehingga tidak menyebar secara acak. Dengan demikian perlu dirumuskan preferensi habitat dalam rangka manajemen populasi dan habitat badak jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:1 mengidentifikasi faktor-faktor dominan komponen habitat yang disukai badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dan 2 merumuskan tipologi habitat preferensial badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Penelitian ini dilaksanakan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang-Banten. Peralatan dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: Peta Digital Kawasan TNUK, aquades, daftar isian, teropong binokuler, GPS, altimeter, kamera foto digital, jam tangan, alat tulis, termohigrometer, salinometer, pH meter untuk tanah, kertas laksmus, tambang plastik, mistar ukur, ember plastik dan pita meter. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung dilapangan dan studi litelatur. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui faktor dominan habitat yang disukai badak jawa adalah garam mineral X 9 dan pH tanah X 7 dengan persamaan Y = 6.25 - 1.12 X 7 + 3.88 X 9 yang berarti penurunan nilai pH tanah sebesar 1 unit akan meningkatkan frekuensi kehadiran badak jawa sebesar 1.12 dan kenaikan kandungan garam mineral sebesar 1 unit akan meningkatkan frekuensi kehadiran badak jawa pada suatu habitat terpilih sebesar 3.88. Berdasarkan hasil analisis indeks preferensi dengan metode Neu, dapat diketahui bahwa daerah yang disukai badak jawa adalah Citadahan, Cibandawoh, Cikeusik dan Cigenter dengan indeks preferensi lebih besar dari 1 w1. Adapun berdasarkan jarak dari pantai, badak jawa lebih menyukai daerah yang berjarak 400 – 600 meter dan jarak 0 – 400 m dari pantai sebagai pilihan kedua. Kata kunci : Taman Nasional Ujung Kulon, badak jawa, habitat preferensial © Hak cipta milik IPB, tahun 2007 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. ANALISIS TIPOLOGI HABITAT PREFERENSIAL BADAK JAWA Rhinoceros sondaicus, Desmarest 1822 DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

U. MAMAT RAHMAT