Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Febrian Andi Marta, 2013 Analisis Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema Efek Rumah Kaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk menentukan koefisien korelasi ganjil - genap digunakan teknik korelasi “Pearson’s Product Moment” yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:                2 2 2 2           Y Y N X X N Y X Y X N r gg 3.3 Arikunto, 2010: 72 Keterangan: gg r = koefesien korelasi ganjil - genap N = jumlah peserta tes X = Skor siswa menjawab benar bernomor ganjil Y = Skor siswa yang menjawab benar bernomor genap Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen digunakan kriteria seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas 11 r Interpretasi 0,80 r 11  1,00 Sangat tinggi 0,60 r 11  0,80 Tinggi 0,40 r 11  0,60 Sedang 0,20 r 11  0,40 Rendah 0,00 r 11  0,20 Sangat rendah Arikunto, 2010: 75

3. Daya Pembeda

Daya pembeda suatu butir soal adalah bagaimana kemampuan butir soal itu untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok atas upper group dengan siswa yang termasuk kelompok bawah lower group. Butir soal yang daya pembedanya rendah, tidak ada manfaatnya, akan tetapi dapat merugikan siswa Febrian Andi Marta, 2013 Analisis Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema Efek Rumah Kaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu yang belajar sunguh-sungguh. Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Daya pembeda tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus : 3.4 Arikunto, 2010: 213 Dengan: D : daya pembeda B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal tersebut dengan benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal tersebut dengan benar J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok atas P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dari hasil perhitungan diinterperetasikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes Daya Pembeda Interpretasi 0,70 – 1,00 Baik Sekali 0,40 – 0,70 Baik 0,20 – 0,40 Cukup 0,00 – 0,20 Jelek Arikunto, 2009: 218

4. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran difficulty indeks adalah bilangan yang menunjukkan sukar Febrian Andi Marta, 2013 Analisis Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema Efek Rumah Kaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dan mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00. Indeks ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Rumus mencari P adalah: 3.5 Arikunto, 2010: 208 Dengan, P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Dari hasil perhitungan diinterperetasikan melalui kriteria seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Indeks Kesukaran Interpretasi 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah Arikunto, 2010: 210

G. Hasil Uji Instrumen