commit to user 10
E = Elektroda untuk las busur listrik 70 = Menyatakan nilai tegangan tarik minimum hasil pengelasan
dikalikan dengan 1000 Psi 1 = Menyatakan posisi pengelasan, 1 berarti dapat digunakan untuk
pengelasan semua posisi 6 = Elektroda dengan penembusan dangkal bahan dari selaput
serbuk besi hydrogen rendah
6. Pengelasan Baja Karbon
Baja karbon sedang dan baja karbon tinggi mengandung banyak karbon dan unsur lain dapat memperkeras baja, karena itu daerah pengaruh panas atau
HAZ pada baja ini mudah menjadi keras bila dibandingkan baja karbon rendah. Sifatnya yang mudah menjadi keras ditambah dengan adanya hydrogen difusi
menyebabkan baja ini sangat peka terhadap retak las. Disamping itu pengelasan dengan menggunakan elektroda yang sama kuat dengan logam lasnya dengan
pemanasan mula dan suhu pemanasan tergantung dari kadar karbon.
7. Daerah Pengaruh Panas HAZ
Tiga daerah hasil pengelasan yang akan kita temui bila kita melakukan pengelasan daerah yang pertama yaitu logam las adalah daerah dimana terjadi
pencairan logam dan dengan cepat kemudian membeku. Daerah yang kedua yaitu daerah logam induk yang mengalami perubahan struktur atau susunan dari logam
akibat panas dari tindakan pengelasan. Daerah yang kedua ini sering disebut dengan Heat Affected Zone HAZ. Daerah yang ke tiga adalah daerah logam itu
sendiri yang tidak mengalami perubahan struktur. Daerah HAZ merupakan daerah paling kritis dari sambungan las, karena selain berubah strukturnya juga terjadi
perubahan sifat pada daerah ini. Secara umum struktur dan sifat daerah panas efektif di pengaruhi dari lamanya pendinginan dan komposisi dari logam induk itu
sendiri.
commit to user 11
Gambar 3. Daerah las dan sekitarnya
8. Kampuh V
Sambungan kampuh V dipergunakan untuk menyambung logam atau plat dengan ketebalan 6-15 mm. Sambungan ini terdiri dari sambungan kampuh V
terbuka dan sambungan kampuh V tertutup. Sambungan kampuh V terbuka dipergunakan untuk menyambung plat dengan ketebalan 6-15 mm dengan sudut
kampuh antara 60 -80
, jarak akar 2 mm, tinggi akar 1-2 mm Sonawan, 2004.
Gambar 4. Kampuh V
9. Pre Heated Pemanasan Mula
Pemanasan mula adalah memanaskan sebagian atau seluruh logam yang akan dilas untuk mengurangi perbedaan suhu gradient temperature yang terjadi
antara daerah pengelasan dan daerah lain benda kerja Alip, 1989: 232. Pemanasan mula dapat dilakukan dengan nyala api oxy-gas, dapur tempa, dan
oven. Temperatur pemanasan awal ditentukan dengan kadar karbon logam induk dan telah dikembangkan alat untuk menghitung temperatur pemanasan mula oleh
Lincoln Elektric.Temperatur suhu pemanasan mula baja karbon dapat dilihat pada Tabel 2. Suhu pemanasan mula pada baja karbon sedang dan tinggi berikut:
commit to user 12
Tabel 2. Suhu pemanasan mula pada baja karbon sedang dan tinggi
Sumber : Wiryosumarto Harsono dan Okumura Toshie. 1991. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: Pradnya Paramita: 92
Pemanasan mula dilakukan sampai baja memerah dan tidak mencapai titik kritis serta harus uniform diikuti dengan pendinginan yang merata pula, bila
pemanasan mula melebihi titik kritis maka akan terjadi perubahan karakteristik bahan. Menyinggung masalah kegunaan preheating terhadap lasan tentu tidak
akan melebihi peruntukannya antara lain: 1.
Mencegah terjadinya retak dingin 2.
Menurunkan kekerasan pada HAZ 3.
Menurunkan residual stress 4.
Menurunkan distorsi Terjadinya retak dapat dihindari dengan pemanasan mula dengan suhu
yang sangat tergantung pada kadar karbon atau harga ekivalen karbon. Pada tabel diatas telah ditunjukan pemanasan mula yang dianjurkan. Untuk mengurangi
hydrogen difusi yang juga menyebabkan terjadinya retak las, harus digunakan elektroda hydrogen rendah.
10. Ketangguhan Impak