Proses Produksi TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 14 Bentuk lain program talk show adalah hiburan murni. Program kuis sebenarnya juga menggunakan format talk show, namun dalam program ini segi hiburan sangat dominan. Pertanyaan pengetahuan sering hanya sekedar sarana untuk menghibur. 20

F. Proses Produksi

Dalam proses produksi acara ada dua tipe produksi yaitu produksi online dan produksi offline. Masing-masing tipe produksi memiliki arti yang berbeda-beda serta persiapan yang berbeda dalam proses produksinya. 1. Produksi online live show on air Konsep live sering diartikan sebagai “gambaran hidup yang tidak bisa diulang”. Pengertian ini didapat dari sistem penyiaran televisi yang setiap hari disajikan secara live show. 21 sebagai contoh siaran langsung adalah konser musik, yang ditayangkan live dari stasiun televisi tersebut. Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa merupakan gambaran nyata baik waktu maupun lokasi yang terjadi saat itu juga. Siaran langsung memiliki resiko kegagalan baik masalah teknis maupun operasional. Siaran langsung mempunyai slot waktu program yang sulit diprediksi ketepatan selesainya, sehingga seandainya acara langsung gagal, otomatis mengganggu runtutan acara berikutnya. Sehingga suatu acara yang berformat live konsepnya harus benar dimatangkan dan dipersiapkan benar-benar. Misalnya dengan menyusun plan tambahan atau cadangan yang 20 Ibid, Halaman 85-87 21 Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo, Halaman 120 commit to user 15 dapat segera dilakukan apabila terjadi kendala. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan fatal atau paling tidak dapat meminimalisir jika terjadi kendala. Dalam acara live menggunakan editing kamera, sehingga sudah menjadi tugas program director dalam memilih gambar yang baik untuk menampilkan gambar yang baik pula, mengingat proses produksi online atau live tidak masuk dalam ruang editing. Sehingga gambar yang ada saat itu, itulah yang disajikan kepada penonton. 2. Produksi offline taping live on tape Konsep produksi offline atau taping hampir sama dengan produksi acara online, hanya berbeda didalam proses pasca produksi. Dalam produksi program acara secara taping dapat diulang atau retake bila terjadi kesalahan oleh host ataupun teknis. Sehingga dalam produksinya produser memiliki banyak stock shot yang dapat dipilih saat proses editing. Didalam acara yang diproduksi secara taping ini, mengandung unsur etika dimana bila ada perkataan dari narasumber atau beberapa pihak yang mendukung acara yang tidak sesuai dengan etika maka dapat di sensor atau gambar yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat dipotong, dan menjadi tontonan yang layak tayang dan dikonsumsi publik. Selain etika yang tetap terjaga, kualitas gambar pun dapat lebih baik dengan sajian gambar yang terbaik juga, dalam arti tidak seadanya. begitu dalam setiap produksi multi kamera adalah live show, karena setiap kamera merekam setiap adegan pada waktu yang bersamaan. Sutradara juga tidak perlu menghentikan kamera rolling hanya untuk menentukan perpindahan angel dari sebuah shot. Komando dilakukan langsung pada seluruh cameramen dimana setiap komposisi gambar akan dipadukan dengan komposisi gambar yang lain. Pemotongan gambar commit to user 16 dilakukan tepat dan cepat saat syuting berlangsung, dan kalaupun harus mengulang, new take akan bisa direkam setelah seluruh adegan selesai. 22 Dalam suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak orang, peralatan dan dengan biaya yang besar,selain memerlukan suatu oraganisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standard operation procedure SOP, seperti berikut: 3. Pra-produksi Perancanaan dan Persiapan 4. Produksi Pelaksanaan 5. Pasca-produksi Penyelesaian dan Penayangan 23 Ketiga tahapan tersebut merupakan standard dalam tahapan pelaksanaan produksi. Dengan pelaksanaan yang sesuai dan terarah akan menjadikan proses produksi lebih mudah dan cepat. Pra-Produksi Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, yakni: a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, yang di kembangkan untuk dijadikan tema acara. Tema acara yang diangkat biasanya disesuaikan dengan format acara yang diusung. Sehingga tidak menyimpang dari format acara. Dalam penemuan ide, produser tidak bekerja sendirian. Biasanya semua crew turut berperan dalam penyumbangan ide atau 22 Fred Wibowo, Loc. Cit 23 Ibid, Halaman 39 commit to user 17 gagasan serta gambaran-gambaran mengenai eksekusi saat proses produksi. Setelah ditentukannya tema acara yang akan diproduksi barulah masuk ketahap perencanaan. b. Perencanaan Seorang produser harus menentukan siapa tamu kita. Untuk itu biasanya dipilih seorang tokoh yang populer di masyarakat dalam bidangnya, atau bisa jadi seorang tokoh kontroversi, dimana masyarakat biasanya ingin tahu pandangan-pandangannya mengenai suatu peristiwa aktual. Setelah itu, produser atau pewawancara harus mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai tokoh itu. Ada banyak kemungkinan untuk mengetahui tokoh yang menjadi tamu dalam program wawancara ini, seperti buku, majalah, atau surat kabar yang pernah memuat artikel tentang tokoh itu. Informasi apapun dapat sangat memberi bantuan kepada seorang produser yang sungguh-sungguh ingin melayani penontonnya. 24 Dalam hal penyarian data narasumber ini menjadi tanggung jawab tim riset, dan reporter yang akan meliput profil dari narasumber itu. Dalam riset narasumber biasanya terdapat beberapa kendala, misalnya narasumber belum pernah diekspos di media, sehingga sulit bagi tim riset untuk menemukan data-data atau artikel tentang narasumber itu. Contoh yang lain adalah ketika tema yang ditentukan tentang orang yang hilang bertahun-tahun namun belum diketemukan hingga saat ini. Maka tim riset perlu mencari ke kantor polisi untuk mendapatkan informasi tentang orang hilang. Namun kesulitan yang terjadi adalah ketika kantor kepolisian 24 Ibid, halaman 77- 79 commit to user 18 mendapat laporan kehilangan dari pihak pelapor, sering kali tidak ada laporan ulang atau laporan berkala, apakah pihak yang sudah hilang ditemukan atau belum. Singkat kata data dari kepolisian sering kali berhenti ditengah jalan karena tidak ada laporan dari pihak yang kehilangan. Sehingga itu mempersulit tim riset untuk mencari data lanjutan. c. Persiapan Setelah produser memiliki data lengkap tentang tokoh yang di wawancarai dan kurang lebih mengetahui pada apa yang ingin diketahui oleh penonton atau masyarakat, serta permasalahan apa yang ingin dimintakan penjelasan pada sang tokoh, produser siap membuat pertanyaan-pertanyaan untuk program talk show wawancara. Lewat pertanyaan itu diharapkan penonton kurang lebih memahami permasalahan yang akan dibahas dan posisi tokoh dalam permasalahan itu. Sesudah itu pewawancara harus masuk pada inti permasalahan yang menunjukkan jawaban spesifik atau opini dan pandangan sang tokoh mengenai permasalahan. Pewawancara perlu menjaga agar dalam wawancara, tamu tokoh kita tidak menjadi tersinggung atau dipermalukan. Oleh karena itu, beberapa pertanyaan tajam dicoba terlebih dahulu kepada teman kita atau produser lain untuk melihat reaksinya. Jika dirasa susunan pertanyaan sudah baik maka sampailah kita pada tahapan pelaksanaan produksi. Adapun persiapan produksi lainnya adalah menyiapkan studio yang akan digunakan untuk produksi, mempesiapkan wardrobe, make-up, property yang diperlukan untuk mendukung kelancaran acara. commit to user 19 Produksi Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Dalam memproduksi program wawancara setelah tokoh dipilih dan pertanyaan-pertanyaan tersusun dari hasil riset terhadap tokoh, produser atau pewawancara kemudian mengundang tokoh itu untuk melaksanakan program talk show wawancara di studio televise, untuk program talk show interaktif biasanya sudah hadir penonton yang akan terlibat dalam program tersebut atau mungkin program tersebut ditayangkan tanpa penonton di studio televisi, tetapi interaktif dilaksanakan melalui telepon. Dalam dua cara program talk show wawancara, tokoh perlu diundang untuk familiarisasi dengan suasana terlebih dahulu, jika semua sudah siap program dapat dimulai. Pertanyaan demi pertanyaan dapat diajukan dengan tenang atau disela sedikit dengan humor tanpa menyelewengkan permasalahan. Dalam hal ini, pewawancara tidak boleh memberi komentar atau arahan pada jawaban atau penjelasan tokoh. Dalam program talk show interaktif, pewawancara harus atau kapan memberi kesempatan, baik kepada penonton di studio televisi, maupun penonton di rumah untuk mengajukan pertanyaan. Demikian juga ia perlu sangat cekatan menanggapi atau menetralisir suasana, apabila terjadi ketegangan antara penonton di studio dengan tamu tokoh yang diundang. 25 Selama pelaksanaan proses produksi host dan serta seluruh crew yang bertugas harus menyesuaikan dan memperhatikan tatanan atau urutan acara sesuai rundown yang telah dibuat dan dipersiapkan oleh produser, dengan 25 Ibid, halaman 77- 81 commit to user 20 adanya rundown acara, akan memudahkan bagi crew secara keseluruhan untuk dapat melaksanakan tugas apa saja yang tertera di rundown sesuai dengan posisi. Produser secara keseluruhan akan mengawasi proses produksi yang berlangsung secara on air ataupun taping dari awal acara hingga akhir acara, sedang dalam pemilihan gambar adalah tanggung jawab program director yang harus pandai dan jeli dalam pemilihan gambar sesuai dengan kebutuhan show. Penonoton merupakan salah satu hal yang mendukung show, sebelum acara dimulai biasanya produser atau staf produksi menjelaskan apa saja aturan atau tata cara produksi yang harus di ikuti oleh penonton, misalnya ketika floor director tepuk tangan maka itu adalah sebuah tanda untuk penonton agar ikut tepuk tangan. Hal ini dilakukan untuk mendukung kesuksesan dalam acara show yang tengah diproduksi. Pasca Produksi Editing dalam hal ini berarti mengadakan koreksi, memperbaiki, membuang yang tidak memenuhi syarat dan tidak perlu, kemudian menyusun kembali rangkaian jawaban-jawaban itu sesuai dengan rencana program. 26 Editing Offline dengan memasukkan seluruh hasil shoot kedalam hardisk, yang disebut proses capturing yaitu, proses mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file. Kemudian disusun berdasarkan urutan yang diinginkan produser atau sutradara. Sesudah tersusun baik baru diurutkan kemudian dipersatukan agar shoot-shoot yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh, proses ini disebut render. Setelah render dapat dilakukan screening. 26 Ibid, halaman 76 commit to user 21 Setelah semuanya memuaskan bahan offline dalam komputer langsung dibuat menjadi online. Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar. 27 Evaluasi merupakan bagian dari pasca produksi, dalam rapat evaluasi akan dibicarakan hal-hal apa saja yang telah dilalui saat melaksanakan proses produksi. Contohnya adalah saat berlangsungnya proses produksi ada kesalahan teknis pada lighting, dan pada saat evaluasi inilah biasanya akan dibahas hal-hal apa saja yang terjadi dan apa saja penyebab kejadian itu bisa terjadi. Semua ini merupakan sebagian dari tanggung jawab crew dalam pelaksanaan tugas. 27 Ibid, halaman 43-44 commit to user 22

BAB III DESKRIPSI INSTANSI ATAU LEMBAGA