Penerapan strategi komunikasi bisnis dalam positioning PT.Bank Muamalat Indonesia

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy)

Oleh:

RAJES SOLIHIN ( 109046100179) KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

i Muamalat Indonesia

Skripsi ini meneliti tentang strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank nasional pertama yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah.

Adapun rumusan masalahnya adalah: pertama Bagaimana konsep strategi komunikasi bisnis yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia. Ke-dua Bagaimana penerapan komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. Ke-tiga Apakah strategi komunikasi bisnis yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia memberikan dampak positif terhadap positioningnya dengan bank-bank syariah lainnya.

Adapun metodologi yang dipakai adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif analisis yang dijelaskan oleh Bogdan dan Taylor (1999).

Strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Mualamat untuk mendapatkan positioning yang diinginkan adalah dengan cara melakukan identifikasi keunggulan untuk bersaing dan memposisikan perusahaannya dengan memberikan layanan terbaik, kepercayaan serta kemudahan bagi semua nasabahnya. Aplikasi strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Muamalat untuk mensosialisasikan keunggulan bersaingnya adalah dengan melalui media lokal di masing-masing daerah, seperti tv lokal, radio lokal, surat kabar lokal, instansi - instansi lokal yang bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk melaksanakan kegiatan lomba, beasiswa pendidikan dan bakti sosial. Segmentasi pasar Bank Muamalat yang sebelumnya adalah pasar emosional spiritual sekarang beralih ke pasar rasional.

Keywords: Strategi, Komunikasi Bisnis, Positioning, Bank Muamalat Indonesia.


(6)

Alhamdulillahirabbilalamin, pertama-pertama penulis mengucap rasa syukur yang begitu dalam kepada Allah SWT yang memberikan nikmat Iman, Islam, dan nikmat kesehatan. Karena dengan nikmat tersebut, penulis mendapatkan kemudahan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Selawat kepada junjungan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan Pelajaran Komunikasi dan Pikir Terbaik di muka Bumi ini.

Meskipun banyak kendala-kendala di tengah perjalanan yang terkadang menjadi beban penulis dan penghambat proses, tapi semua ini penulis jadikan pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning Bank Muamalat Indonesia.”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda H . Abu Bakar Umar dan Ibunda Hj. Rukiyah yang tak pernah bosan memberi semangat dan nasehat kepada penulis untuk terus membaca dan menyelesaikan skripsi ini. Kepada kakak - kakakku tercinta Reka Indrayani, Vijay Arifin dan Rena Marisa yang juga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik bantuan moril dan materil.


(7)

3. Bapak Sofyan Rizal selaku dosen pembimbing yang begitu banyak membantu, meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan kesempurnaan pada penulisan skripsi ini. Semoga dengan bimbingan Bapak, ilmu yang pernah ditorehkan kepada penulis pada saat-saat bimbingan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat. Kebijaksanaanmu, kesabaranmu dalam membimbing kami membuat kami sadar akan pentingnya Ilmu dalam kehidupan kami. Bapak yang selalu bijaksana, Bapak yang selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan bagi penulis.

4. Bapak, selaku Dekan Fakultas Syariah Dan Hukum. Wakil Dekan I Bidang Akademik , Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

5. Ketua Jurusan Prodi Muamalat beserta Sekretaris Jurusan Prodi Muamalat, atas segala bantuan dan bimbingannya selama ini.

6. Bank Muamalat Indonesia yang telah mengizinkan dan membantu selama proses penelitian.

7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis.

8. Bapak Tubagus Wahyudi, ST, Msi, MCHt, CHI dan Dwi Andiani yang juga merupakan Guru Kehidupan penulis, yang tak henti-hentinya selalu memberikan motivasi dalam kehidupan pada saat perkuliahan di Kahfi Motivator School.


(8)

Amry Mahmud, Icha Villa Andreas, Sofwan Tamami, Mukhtiar dan semua teman - teman yang selalu menginspirasi untuk tetap positif dalam berpikir.

Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi, dukungan, harapan, dan keberkahan doa yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlimpah dan diridai oleh Allah SWT. Amin yaa rabba al-alamin.

Ciputat, Januari 2015


(9)

KATA PENGANTAR ... LEMBAR PERNYATAAN ... DAFTAR ISI ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

1. Jenis Penelitian ... 7

2. Objek Penelitian ... 8

3. Sumber Data ... 8

4. Teknik Pengumpulan Data ... 9

5. Teknik Analisis Data ... 10

6. Pedoman Penulisan Skripsi ... 10

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori Strategi ... 12


(10)

1. Pengertian Komunikasi Bisnis ... 18

2. Tehnik Komunikasi Bisnis ... 19

3. Komunikasi Efektif Dan Tujuan Komunikasi Bisnis ... 21

C. Teori Positioning ... 24

1. Pengertian Positioning ... 24

2. Ciri - Ciri Positioning ... 27

3. Tehknik Positioning ... 28

D. Teori Bank Syariah ... 29

1. Pengertian Dan Sejarah Bank Syariah ... 29

2. Tujuan Dan Prinsip Bank Syariah ... 35

3. Tehknik Positioning ... 28

E. Review Studi Terdahulu ... 38

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA A. Sejarah Dan Profil Bank Muamalat Indonesia ... 41

B. Visi Dan Misi Bank Muamalat Indonesia ... 42

C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia ... 43

D. Akad Dari Produk Bank Muamalat Indonesia ... 44

E. Produk Dan Jasa Bank Muamalat Indonesia ... 49

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Komunikasi Bisnis Bank Muamalat Indonesia ... 56


(11)

D. Pertumbuhan Dan Pencapaian Bank Muamalat Indonesia ... 76 E. Penentuan Positioning Bank Muamalat Indonesia Di Bidang Industri

Perbankan Syariah di Indonesia ... 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 82 B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat di era konseptual, yaitu era dimana hal yang paling dihargai adalah invosi, produktivitas, kreativitas dan pada era ini segala fasilitas sudah memadai, semua serba gampang dan otomatis sehingga persaingan pun semakin ketat karena menjadi kebutuhan manusia di berbagai aspek kehidupan.1 Dengan perkembangan teknologi, masyarakat pun semakin dipermudah untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang mereka butuhkan, baik melalui mulut ke mulut, media massa, smartphone, laptop dan berbagai teknologi yang ada di era sekarang secara instan, hal tersebut menjadikan masyarakat dapat menyeleksi secara teliti berbagai data dan informasi yang mereka terima.

Dengan semakin dimanjakan dan dipermudahnya rutinitas dengan kehadiran teknologi tersebut, masyarakat pun semakin cerdas dan memiliki banyak data mengenai berbagai macam hal, sehingga meningkatkan proses selektivitas dalam memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mereka konsumsi. Kondisi ini memaksa semua produsen untuk berfikir kritis agar

1

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://titozheng.wordpress.com/2013/01/10/ memenangkan-persaingan-di-era-konseptual/


(13)

menghasilkan produk yang inovatif, produsen pun harus bisa memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen agar produk yang mereka tawarkan di pasar mampu bersaing secara kompetitif.

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang dan mampu bersaing dengan kompetitornya. Maka untuk dapat mewujudkan hal tersebut setiap perusahaan memiliki berbagai strategi dalam bisnis mereka dan memiliki tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah bagaimana cara mereka mengkomunikasikan kepada konsumen tentang perusahaan mereka, prestasi dari perusahaan mereka, produk-produk yang mereka tawarkan serta manfaat yang akan dirasakan konsumen ketika menggunakan produk mereka. Perusahaan yang memiliki strategi komunikasi yang baik dalam penyampaian informasi kepada masyarakat tentang produk mereka, hal tersebut dapat menarik minat konsumen, yang pada akhirnya akan terbentuk brand image (citra merek) yang baik pula tentang perusahaan tersebut di mata masyarakat.

Dewasa ini perusahaan menghadapi persaingan paling ketat yang pernah ada. Akan tetapi, peralihan filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran


(14)

memberikan kesempatan lebih baik kepada perusahaan untuk mengungguli pesaingnya.2

Tantangan yang dihadapi perusahaan di zaman sekarang adalah berlomba untuk memperkenalkan produk mereka dengan baik di masyarakat, lalu memberikan stimulus untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap produk mereka. Persaingan yang terjadi sekarang bukan lagi produk lawan produk atau bisnis lawan bisnis melainkan persaingan perusahaan melawan perusahaan, sehingga perusahaan harus menjadi komunikator yang baik dengan memiliki kemampuan strategi komunikasi yang baik dan mampu memanfaatkan berbagai media komunikasi sebagai sarana untuk menyerang konsumen secara efektif dan efisien. Dalam komunikasi pemasaran ada tiga hal yang menjadi tujuan utama perusahaan, yaitu:

1. Menyebarkan informasi (komunikasi informatif)

2. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif)

3. Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi reminding).3

Pada zaman sekarang, yang menjadi urat nadi perekonomian suatu Negara adalah dunia perbankan. Di Indonesia sendiri terdapat bank konvensional dan bank

2

Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2006), h. 171.

3

Andy Krisdasusila, Memenangkan Persaingan Bisnis Melalui Efektivitas Komunikasi (ISSN 1412-5331, Vol. 6 No. 2).


(15)

syariah yang memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha ataupun kegiatan-kegiatan lainnya. Pada abad ke-20 mulai berkembang pesat perbankan syariah, yang diplopori oleh PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank nasional pertama yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah. Respon masyarakat pun cukup baik terhadap keberadaan bank ini, hal ini terlihat dari kenaikan pangsa pasar Bank Muamalat di akhir tahun 2013 sebesar 24%. Perolehan market share Bank Muamalat tumbuh bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 23% yang berbanding lurus dengan pertumbuhan aset Bank Muamalat.4

Perkembangan sistem keuangan syariah pun semakin kuat setelah ditetapkannya Undang No. 21 Tahun 2008, yang mana dalam Undang-Undang tersebut diatur dengan sangat rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan oleh bank syariah. Selain itu, Undang-Undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah atau bahkan mengonversi diri menjadi bank syariah. Dengan Undang-Undang tersebut menyebabkan semakin banyak bank-bank syariah yang bermunculan di Indonesia, sehingga persaingan yang harus dihadapi PT. Bank Muamalat Indonesia pun semakin berat, karena setiap bank akan berusaha untuk menarik minat masyarakat sebanyak-banyaknya untuk memenuhi tujuan dari masing-masing bank.

4

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2078706/ pangsa-pasar-bank-muamalat-naik-1-di-2013


(16)

Berdasarkan ulasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning PT. Bank Muamalat Indonesia”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Sebelum dapat dirumuskan masalah penelitian perlu dibuat identifikasi masalah. Berikut ini dikemukakan masalah-masalah yang ada pada objek yang diteliti antara lain:

1. PT. Bank Muamalat Indonesia merupakan pelopor bank syariah di Indonesia. 2. Tantangan persaingan bank-bank syariah di Indonesia dan produk-produk

yang ditawarkan semakin kompetitif.

3. Masyarakat yang semakin selektif dalam memilih lembaga keuangan sebagai lembaga untuk penghimpunan atau penyaluran dana.

C. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH

Pada tulisan ini penulis hanya membatasi penelitiaannya pada PT. Bank Muamalat Indonesia dan bagaimana konsep serta implementasi strategi komunikasi bisnis mereka di tahun 2012 – 2013. Dari latar belakang permasalahan yang sudah dipaparkan sebelumnya, penulis pun merumuskan penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia hanya pada bidang produk, harga, distribusi dan promosi:


(17)

1. Bagaimana konsep strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. 2. Bagaimana penerapan komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. 3. Apakah strategi komunikasi bisnis yang diterapkan PT. Bank Muamalat

Indonesia memberikan dampak positif terhadap positioningnya dengan bank-bank syariah lainnya.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia.

2. Untuk mengetahui strategi-strategi komunikasi bisnis apa saja yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia dalam menghadapi persaingan positioning bank-bank syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning bank-bank syariah lainnya.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

1. Manfaat teoritis, untuk mendapatkan pengetahuan tentang pandangan terhadap penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning bank-bank syariah dan sebagai bahan bacaan


(18)

tambahan dan sumber referensi atau bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis, sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam penerapan strategi komunikasi bisnis bagi bank – bank syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi PT. Bank Muamalat Indonesia.

E. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari: 1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan. Penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui staff Bank Muamalat Indonesia yang memiliki kaitan dengan masalah yang diangkat oleh penulis. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, angka-angka dan gambar.

Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan wawancara, mengamati dan mengumpulkan data, kemudian data yang diperoleh oleh penulis disusun, dikembangkan dan selanjutnya dikemukakan dengan seobjektif mungkin. Kemudian penulis menganalisa guna mendapatkan data-data yang diperlukan.


(19)

2. Objek Penelitian

Adapun dalam penentuan lokasi, menjadi objek penelitian atau pendekatan ini adalah: PT. Bank Muamalat Indonesia.

3. Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan hal tepenting guna mengetahui dan menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini penulis menggunakan:

a. Data Primer

Dalam data primer ini, penulis melakukan observasi sendiri di lapangan, dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yaitu staff Bank Muamalat Indonesia.

b. Data Sekunder

Dalam data sekunder ini penulis mengumpulkan data yang tersusun dalam bentuk dokumen - dokumen berupa buku - buku, internet, brosur Bank Muamalat, dokumen evaluasi tahunan Bank Muamalat dan laporan tahunan Bank Muamalat.


(20)

4. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, penulis secara langsung melakukan riset terhadap objek penelitian untuk mengumpulkan data-data yang dianalisa. Studi lapangan yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan dua cara:

1. Wawancara, Penulis melakukan wawancara langsung dengan Oman Sukmana selaku Head Of Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia yang bertanggung jawab dalam strategi marketing komunikasi yang dilakukan Bank Muamalat dan Novi selaku Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia yang bertanggung jawab mengola data - data tentang marketing komunikasi yang dilakukan Bank Muamalat. 2. Studi dokumentasi, Penulis mengumpulkan data yang diperlukan

dengan cara mencari data dokumentasi Bank Muamalat Indonesia yang tersedia seperti brosur, naskah, buku dan lain sebagainya. Tujuan studi dokumentasi agar penulis dapat melengkapi data - data yang diperoleh sehingga bisa menguatkan atau mengkritisi hasil wawancara yang telah dilakukan penulis.


(21)

Penulis memulai dengan analisa teoritis tentang penerapan strategi komunikasi bisnis yang sudah dilakukan. Selanjutnya data-data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan studi dokumentasi dari pihak PT. Bank Muamalat Indonesia dianalisis berdasarkan pengelompokan data yang sesuai dengan masalah yang sedang dibahas yang pada akhirnya akan diambil kesimpulan.

6. Pedoman penulisan skripsi

Adapun penulisan dan teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memperoleh pemahaman tentang uraian dan gambaran dalam skripsi ini, maka penulis membaginya kedalam lima bab, yang mana dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.


(22)

Membahas tentang: Pengertian strategi, tahapan-tahapan strategi, pengertian komunikasi bisnis, tujuan komunikasi bisnis, langkah-langkah strategi komunikasi bisnis, pengertian positioning, langkah-langkah positioning, pengertian dan sejarah bank syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM

Membahas tentang: gambaran umum PT. Bank Muamalat Indonesia, yang meliputi sejarah singkat dan perkembangan Bank Muamalat Indonesia, VISI dan MISI, struktur organisasi, produk dan jasa Bank Muamalat Indonesia.

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA KOMUNIKASI BISNIS DALAM POSITIONING PT. BANK MUAMALAT INDONESIA

Membahas tentang kajian masalah seputar indikasi permasalahan dengan mendiskripsikan dan menganalisa untuk mencari solusi masalah ataupun pengembangan bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan yang merupakan intisari dari pokok-pokok bahasan serta uraian bahasan tersebut diatas.


(23)

BAB II TINJAUAN TEORI A. TEORI STRATEGI

1. Pengertian Strategi

Dari segi etimologi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos yang berasal dari kata stratogos yang berarti militer, yang berarti memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang, Sehingga tidak mengherankan jika pada awal perkembangannya istilah strategi digunakan popular dilingkungan militer.1 Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.2

Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi diartikan sebagai kiat cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematis dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.3

1

Setiawan Hari Purnomo dan Zuelkiflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 8.

2

Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia), hal. 76

3

Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi Dibidang Pendidikan (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2000 cet. Ke-1), h.147.


(24)

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian dari strategi adalah:4

a. Ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai

b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang dalam kondisi menguntungkan

c. Tempat yang baik menurut siasat perang

d. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukakan beberapa pakar diantaranya:

a. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yanga tersedia sesua dengan tuntutan perubahan lingkungan.5

b. Menurut Onong Uchana, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.6

c. Menurut Prof. Dr. A. M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan

4

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 1092.

5

Sondang Siagian, Analisis serta perumusan kebijaksanaan dan strategi organisasi, Cet.II, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), h. 17

6

Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999) h. 32.


(25)

sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.7

d. Menurut Dr. Fuad Anshori mengatakan bahwa, dalam pengertian dasarnya strategi adalah metode titik untuk untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan itu berbentuk pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah suatu cara memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.8

2. Tahapan – tahapan strategi

Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael, bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa kemudi, bergerak berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa tujuan tertentu.9

a. Perumusan strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi

7

A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: Pron Hallindo), h. 58.

8

Fuad anshori, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 1990), h. 40.

9


(26)

alternative, memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja, diantaranya:10

a. Tahap input (masukan), dalam tahap ini proses yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai masukan awal. Dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

b. Tahap pencocokan, proses yang dilakukan ialah memfokuskan pada menghasilkan strategi alternative yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.

c. Tahap keputusan, menggunakan ancaman teknik setelah diproses dari input secara sasaran dalam mengevaluasi strategi alternative yang diidentifikasi dalam tahap 2.

Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan tujuan artinya peran perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil yang besar.

10

Sondang Siagian, Analisis serta perumusan kebijaksanaan dan strategi organisasi, Cet.II, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), h. 25.


(27)

b. Implementasi strategi

Setelah para manager memilih strategi yang ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakan melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya perusahaan dan organisasi.11

c. Evaluasi strategi

Tahap akhir dari dalam strategi ialah evaluasi strategi, 3 macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:12

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.

Adanya perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan. Begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau

11

M. Isnam Yusanto dan M. Widjaja Kusuma, Manajemen Strategi Perspektif Syariah

(Jakarta: Khairul Bayan, 2003, Cet. Ke -1), h. 92.

12

Amirullah dan Sari Budi Candika, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002 Cet. Ke-1), h. 104.


(28)

aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan)

Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Kriteria yang meramalkan hasil lebih penting daripada kriteria yang mengungkapkan apa yang telah terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tindakan tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan, maka disitulah tindakan korektif diperlukan.

Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih baik untuk lebih mampu memanfaatkan kekuatan internal, menghindari, mengurangi dan meringankan ancaman eksternal serta mampu memperbaiki kelemahan internal.


(29)

B. TEORI KOMUNIKASI BISNIS 1. Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya manusia akan tetapi semua alam semesta berkomunikasi dengan cara dan pola mereka sendiri. Komunikasi merupakan media yang menjadikan dua objek saling mengerti dengan maksud dan persepsi satu sama lain dengan cara saling mengirimkan pesan.

Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications: Principles and Methods, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.13 Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak manusia yang belum tepat dalam pengimplementasian dari komunikasi, sehingga akan menyebabkan kurangnya pemahaman atau bahkan kesalahan pemahaman dari objek yang menerima pesan. Hal itu mendorong agar manusia selalu dapat berkomunikasi secara baik, benar dan bagus.

Sedangkan secara sederhana komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan

13


(30)

tertentu. Dimana dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai.14

2. Tehnik Komunikasi Bisnis

Dalam komunikasi bisnis ada banyak cara dapat dilakukan untuk merealisasikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, antara lain:15

1. Mencetak buletin

Diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan. 2. Membuat film dokumenter

Perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses produksi kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita pembangunan. 3. Publikasi

Pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan, seperti sejarah berdirinya perusahaan.

14

Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 5.

15


(31)

4. Promosi

Teknik komunikasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis adalah apa yang tercakup dalam kegiatan promosi. Promosi adalah suatu upaya atau

kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.16

3. Komunikasi Efektif dan Tujuan Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis seseorang dapat menggunakan tulisan maupun

16

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/ strategi-promosi-penjualan-definisi.html


(32)

lisan, sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.17

Komunikasi sendiri memiliki tujuan agar orang lain dapat memahami pesan yang dikirimkan. Dalam dunia bisnis, melalui komunikasi secara lisan ataupun tertulis diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan secara lisan maupun tertulis memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang dikatakan dengan baik dan benar.18

Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan dari komunikasi tersebut, kita harus memahami proses terjadinya komunikasi, yang mana menurut Aristoteles proses komunikasi terdiri dari 3 unsur penting, yaitu:

1. Pembicara, sumber komunikasi atau orang yang menyampaikan pesan 2. Pesan, apa yang dibicarakan

3. Penerima, orang yang menerima pesan

Bagan 1, proses komunikasi menurut Aristoteles.19

17

Redi Panuju, Komunikasi Bisnis, Bisnis Sebagai Proses Komunikasi, Komunikasi Sebagai Kegiatan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995).

18

Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 7.

19

Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004) h. 23.


(33)

Sumber: Pengantar Ilmu Komunikasi

3 hal tersebut adalah hal yang sangat mempengaruhi terjadinya proses komunikasi efektif dan dapat mencapai tujuan dari komunikasi, yang mana penjelasan dari ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator.

Kredibilitas komunikator menunjukan bahwa pesan yang disampaikannya dianggap benar dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang tinggi terhadap komunikator akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk meneriman pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator. Buruknya kredibilitas komunikator bisa menimbulkan ketidakpercayaan sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap, padahal pesan yang disampaikan komunikator sesungguhnya benar. Selain muncul melalui kepercayaan, kredibilitas juga bisa muncul melalui keahlian dan status sosial.

Seorang komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi, disenangi dan komunikannya bersedia melakukan upaya perubahan sikap. Contoh komunikator yang memiliki daya tarik adalah seorang artis. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila banyak organisasi bisnis melibatkan artis agar komunikasi menjadi lebih efektif.


(34)

Suatu pesan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila memenuhi kondisi berikut:

1) Menarik perhatian, agar dapat menarik perhatian pesan dirancang dengan format yang baik, pilihan kata yang tepat, serta waktu dan media penyampaian yang tepat.

2) Menggunakan lambang atau bahasa yang difahami komunikan.

3) Mampu memahami kebutuhan pribadi komunikan. 3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan.

Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannya.20

C. TEORI POSITIONING

1. Pengertian Positioning

Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu

20


(35)

memaksimumkan kepuasan. Strategi yang saat ini dikenal sebagai strategi pemasaran modern adalah STP yaitu Segmentasi, Targeting dan Positioning.21

1) Segmentasi adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.22

2) Targeting adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. 23

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

a) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari

21

Philip Kothler, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001)

22

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/ teori-teori-pemasaran.html

23


(36)

setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.

b) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.24

3) Positioning adalah suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.25

Pada penelitian ini, penulis menenkankan tentang konsep dari Positioning, yang mana positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.26 Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan pesaing atau mencari kesempatan lain dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyelidiki dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan –

24

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://ilmumarketingdesain.blogspot.com/ 2012/09/pengertiansegmentasitargetingpositioni.html

25

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/ p/teori-teori-pemasaran.html

26

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), h. 527


(37)

perbedaan tersendiri, dengan tujuan agar perusahaan memiliki positioning yang baik di benak konsumen.

Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.27 Maknanya perusahaan mencari posisi di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain perusahaan melakukan suatu tindakan atau langkah- langkah untuk mendesain citra perusahaan, dimana konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Definisi di atas mengandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada fikiran atau persepsi konsumen, Penulis menyimpulkan bahwa positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

27

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), h. 526.


(38)

2. Ciri-ciri positioning

Sehubungan dengan definisi tentang positioning diatas, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang ciri-ciri positioning:28

a. Positioning adalah strategi komunikasi, komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk/merek/nama anda dengan calon konsumen. b. Positioning bersifat dinamis, persepsi konsumen terhadap suatu

produk/merek/nama bersifat relatif dan terhadap struktur pasar/persaingan. begitu keadaan pasar berubah, begitu sebuah pemimpin pasar jatuh, atau begitu pendatang baru berhasil menguasai tempat tertentu, maka positioning produk pun akan berubah.

c. positioning berhubungan dengan event marketing, karena positioning berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer harus mengembangkan strategi marketer public relations (MPR) melalui event marketing yang dipilih sesuai dengan karakter produk anda. d. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk. Konsumen

biasanya tidak membeli produk, akan tetapi mengkombinasikan karakteristik dari produk tersebut.

e. Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen.

28


(39)

f. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan. Yang mana pernyataan tersebut harus dapat dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan dapat dipercaya.

3. Tehnik positioning

Konsumen memilih produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan apabila produk dan jasa tersebut memberikan nilai tambah dan terbaik bagi mereka. Untuk mencapai positioning yang baik diantara para pesaing, sehingga memiliki kesan yang baik dibenak konsumen, perusahaan harus memperhatikan beberapa cara positioning berikut:29

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Marketer dapat menunjukan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya terhadap pesaing.

b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Manfaat dari produk juga dapat ditonjolkan sebagai positioning sepanjang hal tersebut dianggap penting oleh konsumen.

c. Positioning berdasarkan pemakaian. Perusahaan memenuhi kebutuhan dari konsumennya sesuai dengan segmentasi pasarnya.

29

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), h. 538-542.


(40)

d. Positioning berdasarkan kategori produk. Positioning ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang baru muncul dalam suatu produk.

e. Positioning kepada pesaing. Di Indonesia marketer dilarang mengiklankan produknya dengan membandingkan dirinya kepada para pesaingnya. akan tetapi dalam periklanan modern, positioning kepada pesaing mulai menjadi hal yang biasa dilakukan.

f. Positioning melalui imajinasi. Positioning merupakan hubungan asosiatif. anda bisa mengembangkan positioning produk anda dengan menggunakan imajinasi -imajinasi seperti tempat, orang, benda, situasi dan lain sebagainya.

g. Positioning berdasarkan masalah. Terutama untuk produk/jasa yang belum begitu dikenal, produk baru biasanya diciptakan untuk memberi solusi kepada konsumennya.

D. TEORI BANK SYARIAH

1. Pengertian dan Sejarah Bank Syariah

Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syariah. Secara akademik, istilah Islam dan Syariah memang mempunyai pengertian yang


(41)

berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah mempunya pengertian yang sama.30

Dalam ensiklopedia Islam, Bank Islam berarti “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran serta pengedaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat

islam.”

Sedangkan menurut Amin Aziz, Bank Syariah (Islam) merupakan lembaga perbankan yang sistem operasinya berdasarkan syariat islam, hal ini dipertegas dengan UU No. 20 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Bab 1 pasal 1 ayat 3 disebutkan, Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.31

Jauh sebelum lahirnya Bank Syariah, sistem bagi hasil seperti Mudhorobah dan Musyarokah dipastikan sudah ada sebelum datangnya Islam. Di Timur Tengah pra-Islam, kemitraan – kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudhorobah telah berjalan berdampingan dengan konsep pinjaman sistem bungan sebagai cara untuk membiayai berbagai aktivitas ekonomi. Setelah kedatangan islam, transaksi keuangan berbasis bunga dilarang dan semua dana harus disalurkan berdasarkan

30

Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait: BMI dan Takaful di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 5.

31


(42)

prinsip bagi hasil. Teknik kemitraan bisnis dengan menggunakan prinsip Mudhorobah, dipraktekan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW ketika bertindak sebagai Mudhorib (wakil atau pihak yang dimodali) untuk istrinya Siti Khodijah. Sementara khalifah yang ke-dua, Umar Bin Khattab menginvestasikan uang anak yatim pada para saudagar yang berdagang di jalur perdagangan antara Madinah dan Irak.32

Kemitraan – kemitraan bisnis berdasarkan bagi hasil yang sederhana semacam itu berlanjut dengan bentuk yang sama sekali tidak berubah selama beberapa abad, tetapi tidak berkembang menjadi sarana untuk investasi berskala luas yang membutuhkan pengumpulan dana besar-besaran dari banyak penabung perorangan. Meskipun menurut mazhab Hanafi, bisa saja memperluas kemitraan Mudhorobah dengan mengikuti bentuk sederhana itu. Perkembangan tidak terjadi sampai bermunculannya institusi-institusi keuangan islam.

Pada masa selanjutnya beberapa eksperimen awal untuk perbankan islam berlangsung di Melayu pada pertengahan tahun 1940-an. Di Pakistan pada akhir tahun 1950-an, melalui jamaah islami pada tahun 1969 Egypt’s Mit Gamar Seving Bank (1963-1967). Akan tetapi perbankan islam tersebut tidak bertahan lama beroperasi, seperti Bank Pakistan bubar setelah beroperasi dua tahun saja. Sedangkan di Mesir Mit Gamar ditutup pada pertengahan tahun 1967 karena beberapa alasan

32

Latifa M, Algaoud dan Mervyn K. Louis, Perbankan Syariah “Prinsip Dan Praktek”


(43)

dan operasionalnya diambil alih Bank Nasional Mesir dengan berdasarkan bunga. Satu-satunya institusi islam yang bertahan pada periode awal adalah Nasser Sosial Bank (Mesir) dan Tabungan Haji (Malaysia). Diawal tahun 1970-an dibentuk OKI yang antara lain diprakarsai oleh almarhum Raja Faisal dari Arab Saudi yang juga menyarankan tiap negara Islam agar mendirikan Bank Islam. Berdirinya OKI mendorong terbentuknya Islamic Depelovment Bank (IDB) pada tahun 1975 yang dianggap sebagai pemicu tumbuhnya Bank Islam di mancanegara dengan pesat.33

Walaupun pada awal perkembangannya banyak yang menentang perkembangan bank syariah, akan tetapi perkembangan bank syariah didunia terus menunjukan angka yang sangat signifikan. Forbes.com melaporkan bahwa pertumbuhan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah Islam ini mencapai 10 % setiap tahun, dan assetnya sudah mencapai USD 500 miliar. Hingga sekarang asset tersebut terus mengalami peningkatan seiring dengan pelayanan yang dibutuhkan oleh 1,3 miliar muslim se dunia. Bahkan Direktur Global Dow Jones Islamic Market melaporkan perkembangan perbankan syariah dunia bisa mencapai 25 % per tahun.34

Berkembangnya bank-bank syariah dinegara islam berpengaruh ke Indonesia. Secara historis perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan perbankan syariah internasional, serta perkembangan

33

Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek

(Jakarta: Alvabet, 1999), h. 12.

34

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-gubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbankan SyariahIndonesiaMEA201.pdf


(44)

dinamika pemikiran dan upayadari para ulama, ahli ekonomi baik secara individual maupun institusional. Pada periode 1980-an, diskusi mengenai Bank Syariah sebagai pialr ekonomi islam mulai dilakukan. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah melalui proses yang panjang. Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2011, Indonesia menduduki urutan keempat negara yang memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran, Malaysia dan Saudi Arabia. Dengan melihat beberapa aspek dalam penghitungan indeks, seperti jumlah bank syariah, jumlah lembaga keuangan non-bank syariah, maupun ukuran aset keuangan syariah yang memiliki bobot terbesar, maka Indonesia diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun ke depan. Optimisme ini sejalan dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi pertumbuhan aset perbankan syariah yang sangat tinggi, ditambah dengan volum penerbitan sukuk yang terus meningkat.35

Setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijasanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 1988) umat islam banyak yang mendirikan bank-bank Islam. Awal mula berdirinya perbankan syariah modern di Indonesia dapat dicatat pada waktu pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Murdhatillah dan BPR Berkah Amal Sejahtera pada awal tahun 1991 di Bandung yang diprakarsai oleh ISED (Institute for Shariah Economic Depelopment), kemudian pada bulan November 1991 berdiri

35

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-gubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbankan SyariahIndonesiaMEA201.pdf


(45)

Bank Muamalat Indonesia (BMI) di Jakarta. Gagasan pembentukan Bank Syariah Nasional tersebut terkait erat dengan pokok pemikiran yang dihasilkan loka karya Majelis Ulama Indonesia MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua- Bogor,

dengan topik utama “Masalah Bunga Dan Perbankan”. Pokok pemikiran tersebut

akhirnya dibawa dalam kongres tahunan MUI pada tanggal 22-25 Agustus 1990 yang menyetujui penyusunan cetak biru pendirian Bank Umum Syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI).36

Dalam rangka pemberian landasan hukum bagi beroperasinya perbankan syariah, dalam undang-undang No. 7/1992 dimuat tentang perbankan dengan prinsip bagi hasil yang selanjutnya diatur secara rinci dalam PP no. 72 Tahun 1992 tentang Bank dengan prinsip bagi hasil. Berdasarkan UU No. 7/1992 Bank syariah dipahami sebagai bank bagi hasil, selebihnya Bank Syariah harus tunduk pada seluruh aturan peraturan perbankan umum yang berlaku. Pada umumnya peraturan perbankan umum belum mengakomodir keunikan operasional Bank Syariah, karena pada saat itu tidak ada peraturan perundangan lainnya yang mendukung sistem operasional Bank Syariah. Oleh karenanya manajemen Bank Syariah cenderung mengadopsi produk-produk perbankan konvensional yang disyariahkan dengan variasi produk yang terbatas. Akibatnya tidak semua kebutuhan masyarakat terakomodasi dan produk yang ada tidak kompetitif terhadap semua produk Bank Konvensional.

36

Direktorat Perbankan Syariah, Arah Kebijakan Dan Perkembangan Perbankan Syariah Nasional (Jakarta: Bank Indonesia, 2004), h.3.


(46)

Selama lebih dari enam tahun beroperasi, kecuali Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992dan peraturan pemerintah nomor 72 Tahun 1992, praktis tidak ada peraturan perundang-undangan lainnya yang mendukung sistem beroperasinya perbankan syariah. Ketiadaan perangkat hukum pendukung ini memaksa perbankan syariah menyesuaikan produk-produknya dengan hukum positif yang berlaku (yang nota bene berbasis bunga), di Indonesia. Akibatnya ciri-ciri syariah yang melekat padanya menjadi tersamar dan Bank Islam di Indonesia tampil seperti layaknya Bank Konvensional.

Karena dibatasinya perkembangan Syariah saat itu, membuat BMI menjadi pemain tunggal dipasar dengan sejumlah problematika terutama berkaitan dengan masalah pengelolaan likuiditas dan mitra kerjasama. Sehingga dengan keterbatasan tersebut selama periode tahun 1992 – 1998 hanya berdiri satu Bank Syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan 78 Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai pelaku perbankan yang terbesar di berbagai kota di Indonesia.

2. Tujuan Dan Prinsip Bank Syariah a. Tujuan Bank Syariah

Dalam perjalanan Bank Konvensional dirasakan mengalami kegagalan dalam menjalani fungsi utamanya yaitu menjembatani antara pemilik modal atau sering


(47)

disebut pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, maka dibentuklah bank-bank Islam dengan tujuan:

1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalah secara islami, khususnya bermuamalah dalam perbankan, agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan) dimana usaha tersebut dilarang dalam islam dan juga menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi umat.

2) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi, dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi kesenjangan antara pemilik modal dengan orang yang membutuhkan dana.

3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada usaha yang produktif, menuju kemandirian berusaha (berwirausaha). 4) Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah

kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang.

5) Untuk menjaga kestabilan sistem keuangan pemerintahan.

6) Untuk menyelamatkan ketergantungan orang-orang Islam terhadap bank konvensional yang menyebabkan umat islam berada dibawah


(48)

kekuasaan bank, sehingga umat islam tidak bisa melaksanakan ajaran agamanya secara penuh, terutama di bidang bisnis dan perekonomiannya.37

b. Prinsip Bank Syariah

Dalam operasinya, Bank Syariah mengikuti aturan-aturan dan norma-norma Islam, yaitu:

1) Bebas dari bunga (Riba)

2) Bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (maysir)

3) Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (Gharar) 4) Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (Bathil)

Secara singkat empat prinsip diatas bisa disebut MAGRIB (Maysir, Gharar, Riba dan Bathil)38

37

Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), h. 40-41.

38


(49)

E. REVIEW STUDI TERDAHULU

Adapun hasil - hasil sebelumnya dari penelitian - penelitian terdahulu dapat dilihat dalam matriks berikut.

Matriks Tentang Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Aspek

Perbandingan

Review Terdahulu Perbedaan

1 a. Judul

b. Fokus

Tommi Eka Wirawan

“Strategi Pemasaran PT. Bank

Muamalat Indonesia Dengan

Pendekatan Keunggulan Kompetitif” Tesis S2 Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro

Menjelaskan tentang strategi

pemasaran yang sebaiknya

digunakan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia berdasarkan keunggulan kompetitif yang mereka miliki, diantaranya sebagai Bank yang pertama kali menerapkan sistem tanpa bunga.

Rajesh Solihin

“Penerapan Strategi Komunikasi

Bisnis Dalam Positioning PT. Bank

Muamalat Indonesia”

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Meneliti dan menjelaskan tentang strategi komunikasi bisnis yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia untuk menarik minat konsumen.

2. a. Judul Denisha Priyadi Firmansyah

“Strategi Komunikasi Pemasaran

Rajesh Solihin


(50)

b. Fokus

Terpadu di PT Bank Artha Graha International, Tbk”

Jurnal Banking & Management, Vol 1. No.1, Mei 2012 ISSN : 2252-8520

Menjelaskan tentang strategi komunikasi bisnis, studi kasus pada PT. Bank Artha Graha International, Tbk.

Bisnis Dalam Positioning PT. Bank

Muamalat Indonesia”

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Meneliti dan menjelaskan tentang strategi komunikasi bisnis, studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia 3. a. judul

b. Fokus

Sofia Indra

“Aplikasi Strategi Bisnis Jasa Asuransi Syariah Dalam Menghadapi Persaingan Bebas (Studi Kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga)”

Skripsi S1 Jurusan Asuransi Syariah Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menjelaskan tentang berbagai strategi bisnis yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk menghadapi persaingan bebas.

Rajesh Solihin

“Penerapan Strategi Komunikasi

Bisnis Dalam Positioning PT. Bank

Muamalat Indonesia”

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Meneliti dan menjelaskan tentang strategi komunikasi bisnis yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning dengan bank-bank syariah lainnya.


(51)

4. a. Judul

b. Fokus

Yayah Tazriah

“Strategi Positioning Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang”

Skripsi S1 Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Menjelaskan tentang strategi positioning Bank Syariah Mandiri dengan melakukan identifikasi keunggulan perusahaan untuk bersaing dengan bank syariah lainnya.

Rajesh Solihin

“Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning PT. Bank

Muamalat Indonesia”

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Meneliti dan menjelaskan tentang strategi komunikasi bisnis yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning dengan bank-bank syariah lainnya


(52)

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA

A. SEJARAH DAN PROFIL BANK MUAMALAT INDONESIA

PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 24 Rabius Tsani 1412 Hijriyah atau pada tanggal 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalat Indonesia memulai kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawwal 1412 Hijriyah atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 Milyar pada saat penanda tanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanamkan modalnya senilai Rp 106 miliar.1

Bank Mumalat Indonesia merupakan bank yang beroperasi sesuai ketentuan prinsip-prinsip syariah islam yaitu tidak mempergunakan perangkat bunga melainkan sistem bagi hasil. Bank Muamalat Indonesia menghindari perangkat bunga karena

1


(53)

masih sangat banyak kalangan umat islam yang percaya bahwa tata cara penggunaannya dikhawatirkan mengandung unsur riba.2

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.3

Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia. Jaringan Bank Muamalat Indonesia didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4.000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. Bank Muamalat Indonesia saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.

B. VISI DAN MISI BANK MUAMALAT INDONESIA

Visi menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi dipasar rasional.

2

Zainulbahar Noor, Bank Muamalat Sebuah Mimpi, Harapan Dan Kenyakinan (Jakarta: Bening Publishing, 2006), h. 312.

3


(54)

Misi menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.

C. STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA

Pemegang tertinggi dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) yang membawahi Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Komisaris. Pada struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia, Presiden Direktur terletak dibawah Dewan Komisaris serta membawahi 5 Divisi diantaranya Compliance and Corporate Planning Direktor, Treasury and International Banking Director, Finance and Operation Director. Tabel berikut menunjukan struktur organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.4

Bagan 2. Divisi dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia

Compliance and Corporate Planning 1. Compiance Division

2. Corporate Secretary Division 3. Corporate Planning Division

Corporate Banking 1. Financing Support Division

2. Remedial Division

3. Product Development Division

4


(55)

Retail Banking 1. Retail Division

2. Sales Management and Support Division

3. Channel Management Division Treasury and International Banking 1. Treasury Division

2. International Banking and Financing Institution Division 3. Funding Policy and Service

Division

Finance and Operation 1. Administration and Network

Operation Division 2. IT Management Division

3. Finance and Accounting Division Sumber: Annual report BMI, tahun 2010

D. AKAD DARI PRODUK BANK MUAMALAT INDONESIA

Bank Syariah yang ada di Indonesia rata - rata membagi jenis pembiayaan menjadi 3 kelompok besar, yaitu: (1) Pembiayaan bagi hasil; (2) Pembiayaan jual beli; (3) Pembiayaan jasa-jasa. Dari tiga kelompok tersebut dibagi menjadi sebagai berikut:5

5


(56)

1. Pembiayaan Bagi Hasil

a. Musyarakah

Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesua syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-masing.

b. Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama antar dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian pengelola.6

c. Mudharabah Muqoyyadah

Mudharabah Muqoyyadah adalah transaksi mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis sesuai permintaan pemilik dana.

6

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum (Tazkia Institute), h. 135.


(57)

2. Pembiayaan Jual Beli

a. Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli dimana pihak bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah dengan margin. 7

b. Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai. bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.8

c. Istishna

Istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Dalam isthisna pembayarannya dapat dilakukan beberapa kali (termin) pembayaran.9

d. Ijarah

Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan. Transaksi

7

Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 98.

8

Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h. 99.

9


(58)

ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya.10

e. Ijarah Muntahiya Bittamlik

Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan dengan ijarah biasa.11

3. Pembiayaan Jasa-Jasa

a. Qardh

Qordh adalah transaksi pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

b. Rahn

Rahn adalah menahan salah satu hak milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah jaminan utang atau gadai.

10

Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 101.

11

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum (Tazkia Institute), h. 168.


(59)

c. Wakalah

Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Dalam bahasa arab, hal ini dapat dipahami sebagai al-tafwidh. Contoh kalimat “aku serahkan urusanku kepada Allah” mewakili pengertian istilah tersebut.12

d. Hawalah

Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah ulama, hal ini merupakan pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan

muhal’ alaih (orang yang berkewajiban membayar utang). e. Kafalah

Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang teguh pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. 13

12

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Tazkia Institute. hal 173

13


(60)

E. PRODUK DAN JASA BANK MUAMALAT INDONESIA

Bank Muamalat Indonesia memiliki 2 macam produk, yaitu pendanaan dan pembiayaan dengan penjelasan sebagai berikut:14

1. PENDANAAN

a. Giro Muamalat Attijary

Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah perorangan maupun non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management.

b.Giro Muamalat Ultima iB

Produk giro berbasis akad mudharabah yang memberikan kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang kompetitif. Sarana bagi nasabah perorangan dan non-perorangan untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis sekaligus memberikan imbal hasil yang optimal.

c. Tabungan Muamalat

Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan meringankan transaksi keuangan Anda, memberikan akses yang mudah, serta manfaat yang luas. Tabungan

14


(61)

Muamalat kini hadir dengan dua pilihan kartu ATM/Debit yaitu Shar-E Regular dan Shar-E Gold.

d.Tabungan Muamalat Dollar

Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD.

e. Tabungan Haji Arafah

Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi Anda masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji.

f. Tabungan Muamalat Umroh

Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu Anda mewujudkan impian untuk berangkat beribadah Umroh.

g. TabunganKu

Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau bagi Anda dan semua kalangan masyarakat serta bebas biaya administrasi.


(62)

h.Tabungan iB Muamalat Rencana

Rencana dan impian di masa depan yang ingin kita wujudkan memerlukan keputusan perencanaan keuangan yang dilakukan saat ini, seperti perencanaan biaya pendidikan, dana persiapan pensiun/hari tua , biaya perjalanan wisata/ibadah, biaya pernikahan, biaya uang muka rumah/kendaraan, serta rencana atau impian lainnya. Tabungan iB Muamalat Rencana adalah solusi yang tepat untuk keputusan keuangan yang harus dilakukan saat ini untuk mewujudkan rencana dan impian di masa depan dengan cara yang sesuai prinsip syariah dengan akad mudhorobah mutlaqoh.

i. Tabungan iB Muamalat Prima

Sebagai bentuk dari komitmen PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk memenuhi kebutuhan Nasabah dengan produk-produk yang inovatif, maka pada tanggal 13 Juli 2012 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Secara resmi meluncurkan Tabungan iB Muamalat Prima. Tabungan Prioritas yang di desain bagi Nasabah yang ingin mendapatkan Bagi Hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito.

j. Deposito Mudharabah

Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi Anda.


(63)

k.Deposito Fulinvest

Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi Anda.

2. PEMBIAYAAN

a. KPR Muamalat iB

KPR Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan membantu Anda untuk memiliki rumah (ready stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Pembiayaan Rumah Indent, Pembangunan dan Renovasi.

b.AutoMuamalat

Automuamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu Anda untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama Bank Muamalat dengan Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF).


(64)

c. Pembiayaan Umroh Muamalat

Pembiayaan Umroh Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu mewujudkan impian Anda untuk beribadah Umroh dalam waktu yang segera.

d.Pembiayaan kepada Anggota Koperasi Karyawan/Guru/PNS

Pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS (selaku end user) melalui koperasi.

e. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin.

f. Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi)

Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi) yang hendak meningkatkan pendapatan dengan memperbesar portfolio pembiayaannya kepada Nasabah atau anggotanya (end-user).


(65)

g. Pembiayaan Rekening Koran Syariah

Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk pembiayaan khusus modal kerja yang akan meringankan usaha Anda dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan.

h.Pembiayaan Jangka Pendek BPRS iB

Pembiayaan Jangka Pendek BPRS iB adalah produk pembiayaan yang ditujukan kepada Bank pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja BPRS yang bersifat sementara (jangka pendek) dan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang akan disalurkan oleh BPRS ke end-user dengan pola executing.

i. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Investasi adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi usaha Anda sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah Anda susun.

j. Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis

Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis adalah produk pembiayaan yang akan membantu usaha Anda untuk membeli, membangun ataupun merenovasi properti


(66)

maupun pengalihan take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis Anda.


(67)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Komunikasi Bisnis Bank Muamalat Indonesia

Besarnya potensi pengembangan pasar perbankan syariah di Indonesia, antara lain tercermin dari jumlah nasabah yang ada. Pada tahun 2012, tepatnya selama sepuluh tahun ini telah terjadi peningkatan yang signifikan, yang sebelumnya jumlah nasabah perbankan syariah hanya ratusan ribu menjadi 7,9 juta nasabah perbankan syariah di Indonesia dan mengalami peningkatan 40% per tahun.1

Dengan meningkatnya masyarakat Indonesia yang menjadi pengguna jasa perbankan syariah, maka dirasakan perlunya penyesuaian terhadap strategi yang sudah dilakukan, sehingga pengembangan pasar perbankan syariah dapat dilakukan secara lebih luas lagi dengan mengedepankan kekhasan bank syariah dari segi sistem dan core value-nya yang bersifat terbuka bagi semua golongan masyarakat.

Konsep strategi komunikasi bisnis Bank Muamalat Indonesia secara global adalah menjadi role model untuk perbankan syariah internasional. Bank Muamalat Indonesia memiliki visi dan misi ingin menjadi Bank Syariah yang dominan di Indonesia, baik dipasar emosional spiritual maupun pasar rasional. Sebelum tahun 2009, yang menjadi target Bank Muamalat Indonesia adalah pasar emosional

1


(68)

spiritual. Dimana pada pasar ini yang menjadi target adalah orang-orang yang memiliki keterikatan atas berdirinya Bank Muamalat serta orang-orang yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi, karena faktanya memang Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim. Akan tetapi, Bank Muamalat Indonesia menginginkan pertumbuhan yang lebih baik lagi, sehingga 5 tahun terakhir Bank Muamalat melakukan ekspansi pasar dengan melakukan pendekatan melalui komunikasi bisnis, sehingga yang menjadi targeting adalah pasar rasional, yaitu orang-orang yang sangat menggunakan logika dalam mempertimbangkan sesuatu hal, menilai baik dan buruknya serta keuntungan dan kerugiannya.

Bank Muamalat yang memiliki tagline "Pertama Murni Syariah" mulai merubah pola komunikasi bisnisnya, yang sebelumnya hanya terfokus kepada pasar spiritual mulai bertransformasi dan memposisikan diri sebagai Bank Syariah yang modern. Salah satu langkah yang diambil Bank Muamalat Indonesia adalah melakukan perubahan logo untuk merubah citranya dimasyarakat.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk resmi berganti logo mulai hari ini. "Logo baru kami mempresentasikan upaya pionir perbankan syariah menyatukan spirit emosional dan komersial," ujar Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin di kantornya, Selasa, 1 Mei 2012. Ia mengatakan, perubahan logo baru ditujukan


(69)

membangun, merevitalisasi, dan meremajakan citranya yang sedang bertransformasi menjadi bank yang modern di tengah masyarakat yang dinamis.2

Visi Bank Muamalat yaitu menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dan dikagumi di pasar rasional. Sesuai dengan visi Bank Muamalat, logo baru ini mempresentasikan upaya pioner perbankan syariah ini untuk menyatukan spirit emosional dan komersial sehingga keduanya menyatu harmonis dalam mendukung strategi bisnis Bank Muamalat dan menciptakan pengalaman baru dalam perbankan syariah. Seiring dengan peluncuran logo baru, ada enam hal transformasi yang ingin dilakukan Bank Muamalat:3

1) Positioning, artinya dengan logo baru ini perusahaan ingin melakukan rebranding dengan warna yang lebih fresh.

2) Distribution channel, dengan membuka banyak outlet yang didukung e-banking.

3) Operation centralized, yakni secara bertahap perusahaan akan memusatkan operasinya di kantor pusat.

4) Tranformasi dalam bidang IT.

5) Mengimplementasikan core banking sebagai bisnis baru.

2

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://www.tempo.co/read/news/2012/05/01/ 087400911/Ubah-Citra-Bank-Muamalat-Ganti-Logo

3

Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://bitebrands.blogspot.com/2013/01/logo-baru-bank-muamalat.html


(1)

82

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa penelitian dan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Mualamat untuk mendapatkan positioning yang diinginkan adalah dengan cara melakukan identifikasi keunggulan untuk bersaing dan memposisikan perusahaannya dengan memberikan layanan terbaik, kepercayaan serta kemudahan bagi semua nasabahnya. Selain itu, Bank Muamalat juga memberikan pelayanan jasa keuangan yang lebih mudah dan efektif dengan memperbanyak outletnya diseluruh Indonesia.

2. Aplikasi strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Muamalat untuk mensosialisasikan keunggulan bersaingnya adalah dengan melalui media lokal di masing-masing, seperti tv lokal, radio lokal, surat kabar lokal, instansi - instansi lokal yang bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk melaksanakan kegiatan lomba, beasiswa pendidikan dan bakti sosial. Akan tetapi hal tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat didaerah tersebut. Segmentasi pasar Bank Muamalat yang sebelumnya adalah pasar emosional spiritual sekarang beralih ke pasar rasional. Hal ini sejalan dengan visi dan


(2)

83

misi dari BMI yaitu menjadi Bank Syariah yang dominan di Indonesia, baik dipasar emosional spiritual maupun pasar rasional. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan oleh Bank Muamalat untuk membidik pasar rasional adalah dengan memberikan pelayanan terbaik.

3. Strategi komunikasi bisnis yang sudah dilakukan Bank Muamalat telah cukup memberikan dampak positif terhadap positioningnya diantara bank syariah lainnya. hal ini terlihat dari peningkatan jumlah nasabah, aset dan dana pihak ketiga yang dimiliki Bank Muamalat sampai dengan saat ini, akan tetapi masih cukup tertinggal dengan pencapaian yang dimiliki oleh BSM.

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisa penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan beberapa saran berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar bisa melakukan penelitian terhadap perbankan secara global yang ada di Indonesia yaitu antara bank syariah dan bank konvensional.

2. Kepada pihak Bank Muamalat agar lebih meningkatkan profesionalitas dan manajemen perbankan yang islami serta senantiasa meningkatkan skill IPTEK dan IMTEK, sehingga Bank Muamalat tetap berlandaskan


(3)

84

syariat islam walaupun yang menjadi segmentasinya adalah pasar rasional.

3. Kepada Bank Muamalat agar lebih gencar lagi dalam mensosialisasikan produk-produknya kepada masyarakat dan juga memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang produk-produk tersebut, karena masih banyak masyarakat yang awam dengan istilah-istilah yang ada dalam dunia perbankan syariah.

4. Kepada Bank Muamalat agar lebih meningkatkan lagi pelayanan yang diberikan kepada nasabah dan non nasabah, teknologi yang lebih canggih, jaringan yang semakin luas, kemudahan dalam mengakses serta keamanan yang tinggi. Beberapa hal tersebut yang menjadi tolak ukur pasar rasional dalam mempertimbangkan pilihannya.

5. Kepada Bank Muamalat agar lebih menjaga keterbukaan antara bank dan nasabah, serta selalu terbuka untuk menerima input dari nasabah dan non nasabah serta selalu menjalin kerjasama dengan institusi-institusi kampus dan lembaga islam lainnya.

6. Kepada bank Muamalat agar dapat selalu melakukan inovasi dalam mengembangkan produk yang ditawarkan kepada nasabah, dengan selalu meningkatkan kualitas produk dan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi kepada kepuasaan nasabah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. Riawan. Menata Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2009.

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum. Jakarta:

Tazkia Institute, 1999.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep Dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Ciptono, Fandy. Seri Manajemen Merek 01- Manajemen Dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi Publisher, 2011.

Effendi, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999.

Hamid, Farid Dan Heri Budianto. Ilmu Komunikasi: Sekarang Dan Tantangan Masa Depan, Jakarta: Kencana, 2011.

Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah: Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Kartajaya, Hermawan. On Positioning - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.


(5)

Kartajaya, Hermawan. On Segmentation - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan. Boosting Field Marketing Performance: From Strategy To Execution. Bandung: Mizan, 2006.

Kartajaya, Hermawan. On Brand - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan. On Marketing Mix - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan & Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: Mizan, 2006.

Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Grafindo Persada, 2001.

Kotler, Philip. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2001.

Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana, 2010.

Parsons, Patricia J. Etika Public Relations. Jakarta: Erlangga, 2004.


(6)

Susanto, A.B Dan Himawan Wijanarko. Power Branding: Membangun Brand Yang Legendaris. Bandung: Mizan, 2004.

Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2008.

Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Yusanto, Muhammad Ismail Dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Jakarta: Khairul Bayaan, 2003.