Tindak Tutur Langsung Jenis Tindak Tutur

menginformasikan atau memberitahukan sesuatu, dan modus imperatif untuk memerintah Wijana, 1996:30, seperti tuturan berikut ini. 1 + Kamu tinggal di mana? - Di Bali. 2 Walaupun dia pemalas, tetapi dia pintar. Tuturan yang disampaikan penutur kepada petutur pada kalimat 1 termasuk ke dalam modus interogatif yang melahirkan makna bertanya. tuturan itu berfungsi untuk menanyakan sesuatu tanpa ada unsur menyuruh atau membujuk lawan bicaranya. Di pihak lain kalimat 2 merupakan modus tuturan deklaratif yang berfungsi untuk memberikan informasi tanpa unsur memengaruhi lawan bicaranya. Jika diuraikan dalam bagan, modus tuturan di atas dapat ditentukan berdasarkan unsur sintaksis dengan makna yang berbeda-beda, seperti terlihat pada skema di bawah ini. Tabel 1 Modus Tuturan No Modus Makna 1. Deklaratif berita Memberitahukan 2. Interogatif tanya Bertanya 3. Imperatif perintah Perintah 2. Tindak Tutur Tidak Langsung Tindak tutur tidak langsung indirect speech act adalah tindak tutur yang sering digunakan penutur untuk memperhalus ujaran atau lebih sopan, misalnya perintah diujarakan dengan lebih sopan dalam modus tuturan berita atau tanya. Dengan demikian, petutur yang diperintah oleh penutur tidak merasa dirinya diperintah Wijana, 2011:28--29, seperti tuturan berikut ini. 3 Rambutmu sudah panjang Kalimat 3 termasuk ke dalam jenis TT tidak langsung yang diujarkan dengan kalimat berita. Apabila tuturan 3 dituturkan oleh orang tua kepada anaknya atau guru kepada muridnya dalam aktivitas sekolah, maka tuturan itu dimaksudkan untuk menyuruh muridnya atau anaknya memotong rambutnya. Dari uraian di atas, skema penggunaan modus kalimat dalam kaitannya dengan kelangsungan tindak tutur dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 2 Modus Tuturan No Modus Tindak Tutur Langsung Tidak langsung 1. Deklaratif berita Memberitakan Menyuruh 2. Interogatif tanya Bertanya Menyuruh 3. Imperatif perintah Memerintah ---------- Skema di atas menunjukkan bahwa kalimat perintah tidak dapat digunakan untuk mengutarakan tuturan secara tidak langsung.

3. Tindak Tutur Literal

Tindak tutur literal literal speech act adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya Wijana, 2011:30. Perhatikan contoh berikut ini. 4 Pulau Bali pemandangannya indah 5 Penyanyi itu suaranya bagus Kalimat 4 dan 5 termasuk ke dalam jenis TT literal yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Kalimat 4 mengandung makna bahwa penutur benar-benar mengagumi keindahan pemandangan Pulau Bali, sedangkan kalimat 5 memang benar dimaksudkan untuk mengagumi kemerduan suara seorang penyanyi.

4. Tindak Tutur Tidak Literal

Tindak tutur tidak literal nonliteral speech act adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama dengan atau berlawanan dengan makna kata-kata yang menyusunnya Wijana, 2011:31, seperti tuturan berikut ini. 6 Suaramu bagus, tapi tak usah nyanyi saja 7 Radionya kurang keras. Tolong keraskan lagi. Aku ingin belajar Kalimat 6 termasuk ke dalam jenis TT tidak literal karena maksud tuturannya berlawanan dengan kata-kata yang menyusunnya. Di awal kalimat terkesan memuji atau mengagumi suaranya, padahal secara tidak langsung menyarankan secara sopan agar petutur diam dan sebaiknya tidak perlu bernyanyi. Kalimat 7 juga terkesan berlawanan dengan maksud leksikalnya. Sebenarnya makna kalimat yang disampaikan penutur kepada petutur adalah untuk mengecilkan volume suara radionya karena pada situasi saat itu penutur ingin belajar.

5. Tindak Tutur Langsung Literal