Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Batasan Masalah Tujuan Penelitian
Gayatri Anggi, 2013 Analisis Pertumbuhan Tanaman Kubis Brassica oleracea Pada Tanah Yang Terakumulasi Logam
Berat Kadimium Cd Di Perkebunan Pangalengan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Zat pencemar yang berasal dari pupuk dan pestisida biasanya berupa logam berat maupun senyawa yang merupakan residu dari pupuk. Akumulasi tersebut
terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan dan tidak berimbang terutama pada tanaman kubis yang disebut sebagai tanaman bioakumulator. Tanaman
bioakumulator merupakan kemampuan dari tanaman maupun organisme untuk menyerap logam-logam berat seperti Cd dan logam berat lainnya. Sommers
1980 dalam penelitiannya mendapatkan bahwa kemampuan menerima dan mentranslokasikan logam berat ke berbagai tanaman berbeda untuk setiap jenis
tanaman. Bahkan spesies yang sama, namun tanaman yang berbeda dapat menunjukkan variasi kadar logam berat yang cukup besar. Dinyatakan pula
bahwa tanaman sayuran seperti selada, kubis dan bayam cenderung mengakumulasi logam Cd dalam jumlah yang lebih besar dibanding kedelai,
jagung dan gandum bila tanaman tersebut ditanam pada kondisi yang sama. Sebuah penelitian menyatakan bahwa tanaman yang masuk dalam famili
Brassicaceae memiliki kemampuan sebagai akumulator logam, diantaranya sawi india yang mampu mengakumulasi timah dengan konsentrasi 4 - 500 mgL
Henry dalam Bayu et al, 2010. Tanaman tersebut juga mampu mengakumulasi
uranium dengan konsentrasi uranium hingga 6 mgkg Huhle, 2008. Berdasarkan hal tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan analisis
pertumbuhan tanaman kubis pada tanah yang terakumulasi logam berat kadmium Cd akibat penggunaan pupuk dan pestisida.