Penafsiran Sumber Interpretasi Pelaksanaan Penelitian

Anita Megamarinti, 2014 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERSATUAN ISTRI TENTARA DIVISI SILIWANGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan kritik internal tersebut, penulis mencoba untuk menelaah dan memahami bagaimana integritas buku-buku tersebut dengan cara memandingkannya seperti contoh di atas. Sehingga bisa meminimalisir tingkat subjektivitas penulis buku. Dengan demikian akan diperoleh suatu pemikiran atau pandangan yang objektif dari setiap data atau sumber yang penulis dapatkan.

3.3.3 Penafsiran Sumber Interpretasi

Dalam kaitannya dengan penelitian skripsi yang berjudul Perkembangan Organisasi Persatuan Istri Tentara Divisi Siliwangi kajian Historis Tahun 1946- 1951, interpretasi yang dilakukan adalah menafsirkan fakta-fakta yang sudah diperoleh dari hasil studi literatur. Penulis berusaha memberikan pemaknaan terhadap fakta yang disusun serta dihubungkan kemudian ditafsirkan. Untuk mempertajam analisis terhadap permasalahan yang dikaji, maka pada tahap ini digunakan pendekatan interdisipliner. Pendekatan interdisipliner yang digunakan ialah ilmu sejarah sebagai disiplin ilmu utama dalam mengkaji permasalahan dibantu oleh ilmu-ilmu sosial lainnya seperti budaya antropologi dan sosial sosiologi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dikaji dan mempermudah dalam proses menafsirkan. Bantuan ilmu budaya sangatlah membantu dalam penulisan skripsi ini, karena dari ilmu budaya ini penulis dapat mengetahui setereotip masyarakat Indonesia mengenai perempuan yang perannya terbatas. Hal tersebut sangat melekat dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga dengan adanya antropologi ini dapat mempermudah penulis dalam menganalisis hak-hak perempuan dalam masa itu. Selain itu juga ilmu sosial lainya seperti sosiologi sangatlah membantu karena ilmu sosiologi. Dari kedua ilmu tersebut, penulis menggunakan beberapa konsep yaitu organisasi perempuan, emansipasi, dan kongres perempuan. Pemakaian konsep tersebut membantu penulis dalam menjelaskan tentang perkembangan organisasi Persit, sehingga dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dibahas. Pada tahapan ini penulis berusaha menafsirkan setiap fakta dalam penelitian. Setiap fakta-fakta yang diperoleh dari sumber primer seperti dokumen, Anita Megamarinti, 2014 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERSATUAN ISTRI TENTARA DIVISI SILIWANGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dibandingkan dan dihubungkan dengan fakta lain yang diperoleh dari sumber sekunder baik dari kajian buku dan jurnal yang relevan dengan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi sebagian data yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan. Setelah fakta-fakta tersebut dapat diterima dan dihubungkan dengan fakta lainnya maka rangkaian fakta tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah rekonstruksi yang menggambarkan permasalahan penelitian. Contoh interpretasi yang dilakukan oleh penulis, yaitu mengenai pemaknaan struktur organisasi Persit yang berbeda antara dokumen, buku serta jurnal. Struktur organisasi Persit yang sesuai dengan TNI AD berdasarkan dokumen dan buku yang dikeluarkan Persit merupakan suatu kewajaran berbeda halnya dengan jurnal yang ditulis Darwin 2004: 289, bahwa struktur tersebut merupakan ciri bahwa perempuan masih di bawah kekuasan laki-laki. Berdasarkan hal tersebut interpretasi penulis adalah menyatakan bahwa struktur organisasi Persit yang sesuai dengan TNI AD merupakan suatu cara organisasi Persit agar para anggotanya dapat aktif berpartisipasi. Penyesuaiaan struktur menuntut istri untuk aktif dan bersikap baik karena membawa nama suami mereka, meskipun hal tersebut pula dapat memberikan dampak negatif. Struktur yang disesuaikan dapat memberikan sedikit membatasi perempuan untuk menentukan kepengurusan berdasarkan potensi pribadi, bukan berdasarkan jabatan suami.

3.3.4 Laporan Hasil Penelitian Historiografi