Transferabilitas Generalisasi Dependability Reliabilitas

b. Transferabilitas Generalisasi

Penelitian kualitatif dianggap lemah dalam validitas eksternal. Pada dasarnya dalam penelitian apapun generalisasi sangat sulit dicapai, generalisasi hanya dapat dicapai bila obyek studi dapat dilepaskan sepenuhnya dari pengaruh konteks dimana penelitian dilakukanPoerwandari, 2001. Selanjutnya Cronbach dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa fenomena sosial sangat bervariasi dan terikat pada konteks untuk memungkinkan tercapainya generalisasi empiris, adalah sah bahwa peneliti mengamati situasi khusus karena memberi prioritas pada upaya memahami setting dan situasi khusus tersebut, dengan kata lain, meneliti efek-efek dalam konteksnya. Lincoln dan Guba dalam Poerwandari, 2001 mengusulkan istilah generalisasi dengan istilah transferabilitas yaitu sejauh mana suatu penelitian yang dilakukan pada suatu kelompok tertentu dapat diaplikasikan pada kelompok yang lain dengan memperhatikan parameter teoritis yang digunakan. Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan hasil dari penelitian yaitu berupa dampak dari pemaafan yang dilakukan oleh korban perkosaan kepada pelaku seperti dampak bagi kesehatan fisik maupun psikologis si korban, dimana hasil ini bisa diaplikasikan pada korban perkosaan yang lain yang tidak menjadi subjek penelitian ini.

c. Dependability Reliabilitas

Sarantoks dalam Poerwandari, 2001 mengusulkan hal-hal yang dianggap penting yang dapat meningkatkan reliabilitas dalam penelitian kualitatif, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Koheresi Metode koheresi dipilih guna mencapai tujuan yang digunakan. Peneliti menganggap bahwa pendekatan kualitatif tepat digunakan dalam penelitian karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengatahui bagaimanakah pemaafan pada korban perkosaan beserta bentuk kombinasi yang terjadi atau sampai tahap kombinasi manakah pemaafan yang terjadi pada korban perkosaan. 2. Keterbukaan Keterbukaan menunjukan sejauh mana peneliti bisa membuka diri dengan memanfaatkan metode yang berbeda untuk mencapi tujuan. 3. Diskursus Diskursus menunjukan sejauh mana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan temuan dan analisanya dengan orang lain.

d. Konfirmabilitas Obyektivitas