G. Pengertian-Pengertian yang Berhubungan
dengan Sistem Administrasi PPh Pasal 21
Berdasarkan informasi direktorat jenderal pajak, terdapat pengertian-pengertian yang berhubungan dengan sistem administrasi PPh
pasal 21 adalah sebagai berikut: 1.
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
2. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana yang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang
perpajakan. Untuk memperoleh NPWP, wajib pajak wajib mendaftarkan diri pada KPP, atau KP4KP2KP dengan mengisi
formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi yang diperlukan, atau dapat pula mendaftarkan diri secara online melalui e-
registration. Bagi yang menerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 yang
tidak memiliki NPWP, dikenakan pemotongan PPh pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20 daripada tarif yang diterapkan terhadap wajib
pajak yang memiliki NPWP. 3.
Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh wajib pajak WP digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran
Universitas Sumatera Utara
pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban,
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
4. Surat Tagihan Pajak STP Adalah surat ketetapan pajak yang
diterbitkan dalam hal : a.
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar. b.
Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak akibat salah tulis dan atau salah hitung.
c. WP dikenakan sanksi administrasi denda danatau bunga.
d. Pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang
PPN, tetapi tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak.
e. Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
tetapi membuat faktur pajak. f.
Pengusaha kena pajak tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu atau tidak mengisi
selengkapnya faktur pajak. Surat tagihan pajak mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan surat ketetapan pajak, sehingga
dalam hal penagihannya dapat dilakukan dengan surat paksa. g.
Pengusaha kena pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak dikeani sanksi.
h. Pengusaha kena pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan
pengembalian pajak masukan diwajibkan membayar kembali.
Universitas Sumatera Utara
5. Surat Setoran Pajak yang selanjutnya disebut dengan SSP adalah bukti
pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
.
H. Dasar Hukum PPh Pasal 21