Perumusan masalah Tujuan penelitian Penentuan Jarak Kehamilan

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah ”Bagaimana faktor yang mendasari penentuan jarak kehamilan pada Pasangan Usia Subur PUS di RB. Mahdarina, Padang Bulan Tahun 2008 ?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui faktor yang mendasari penentuan jarak kehamilan pada Pasangan Usia Subur PUS di RB. Mahdarina, Padang Bulan Tahun 2008. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui gambaran faktor umur yang mendasari penentuan jarak kehamilan pada Pasangan Usia Subur PUS di RB. Mahdarina, Padang Bulan Tahun 2008 2. Untuk mengetahui gambaran faktor pendidikan yang mendasari penentuan jarak kehamilan pada Pasangan Usia Subur PUS di RB. Mahdarina, Padang Bulan Tahun 2008 3. Untuk mengetahui gambaran faktor ekonomi yang mendasari penentuan jarak kehamilan pada Pasangan Usia Subur PUS di RB. Mahdarina, Padang Bulan Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan pendidikan ilmu metode penelitian yang didapat selama perkuliahan dan juga berguna untuk pelaksanaan kesehatan pada masyarakat nantinya 2. Bagi Mahasiswa Untuk menambah bahan bacaan kepustakaan bagi mahasiswa serta menjadi bahan acuan yang berhubungan dengan menentukan jarak kehamilan 3. Bagi Tenaga Kesehatan Untuk menambah sumber informasi dan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat meningkatkan pelayanan dan informasi kepada masyarakat tentang jarak kehamilan yang aman Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penentuan Jarak Kehamilan

Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau memberi batasan sela antara kehamilan yang lalu dengan kehamilan yang akan datang Alwi, 2005. Penentuan jarak kehamilan merupakan salah satu cara untuk menentukan berapa jarak yang akan direncanakan diantara kehamilan satu dengan yang lain Dwijayanti, 2005. Pengaturan jarak kehamilan merupakan salah satu usaha agar pasangan dapat lebih menerima dan siap untuk memiliki anak. Perencanaan pasangan kapan untuk memiliki anak kembali, menjadi hal penting untuk dikomunikasikan Masyhuri, 2007. Keinginan keluarga untuk memiliki anak sangat erat kaitannya dengan pandangan masing-masing keluaga tentang pandangan masing-masing keluarga tentang nilai anak value of children. Semakin tinggi tanggung jawab keluarga terhadap nilai anak maka semakin tinggi pula dorongan keluarga untuk merencanakan jumlah anak ideal BKKBN, 2007. Universitas Sumatera Utara Keluarga yang berkualitas akan lebih mudah diwujudkan apabila pasangan yang menikah mempunyai : - Kematangan biologis sehingga secara fisik matang untuk dibuahi dan memelihara kehamilannya - Kematangan psikologis dimana secara emosi dan kejiwaan cukup matang untuk menjadi ayah dan ibu - Kematangan ekonomi dalam arti memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan materil, termasuk memelihara kesehatan, pendidikan serta sosial Menentukan jarak kehamilan tidak semua pasangan usia subur mengetahui secara jelas manfaatnya buat kehidupan jangka panjang yang lebih baik. Maka yang paling penting dalam hal ini adalah meningkatkan peran suami istri dalam memahami betul manfaat menentukan jarak kehamilan. Dimana, terdapat keadaan bahwa jarak kehamilan yang diinginkan sebagian besar wanita di negara berkembang tersebut tidak selalu terpenuhi. Hal itu diakibatkan beberapa faktor yang mungkin sangat kompleks sifatnya seperti faktor sosial budaya serta pengambilan keputusan yang dilakukan tidak oleh istri, akan tetapi oleh anggota keluarga lainnya seperti suami atau ibu mertua. Kejadian ini masih terjadi di Indonesia, terutama di beberapa daerah pedalaman yang masih kuat nilai-nilai tradisionalnya. Padahal tertulis dalam hak-hak reproduksi yang mengatakan bahwa setiap orang berhak untuk menentukan jumlah anak yang dimiliki serta jarak kehamilan yang diinginkan Diana, 2007. Universitas Sumatera Utara Dalam merencanakan dan mengatur jarak kehamilan, perencanaan pasangan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari segi kematangan ekonomi, umur pasangan, pengaruh sosial budaya, lingkungan, pekerjaan maupun status kesehatan pasangan Susan, 2006. Faktor usia juga merupakan salah satu faktor dalam menentukan jarak kehamilan dimana pada saat merencanakan kehamilan yang harus dihindari antara lain empat T yaitu Manuaba, 1998 : 1. Terlalu muda untuk hamil 20 tahun 2. Terlalu tua untuk hamil 35 tahun 3. Terlalu sering hamil anak 3 orang berisiko tinggi 4. Terlalu dekat jarak kehamilannya 2 tahun Oleh karena faktor usia, di Indonesia wanita di atas usia 30 tahun banyak yang memilih jarak pendek untuk melahirkan anak sebelum mereka berumur 35 tahun ke atas Yolan, 2007. Faktor usia merupakan faktor penting dalam menentukan jarak kehamilan, terutama bagi wanita bila berusia 38 tahun dan masih menginginkan 2 orang anak maka tidak bisa hamil dengan jarak umur tiga tahun antara yang satu dengan yang lain, bila usia dibawah 30 tahun dan tidak mempunyai masalah kesehatan yang membahayakan kehamilan maka masih mempunyai kesempatan untuk mengatur jarak kehamilan Dwijayanti, 2005. Keberhasilan beberapa negara maju yang wanitanya berpendidikan lebih tinggi cenderung menggunakan kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan. Karena umumnya mereka menyadari perlunya mengatur jarak kehamilan Diana, 2007. Universitas Sumatera Utara Peningkatan partisipasi pasangan di bidang pendidikan akan berdampak pada pembatasan jumlah dan jarak anak yang dilahirkan, terutama disebabkan meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab dalam hidup berumah tangga Bappenas, 2007. Aspek ekonomi juga faktor yang tak kalah penting, jika tidak direncanakan terutama soal penyiapan dananya, bisa juga berakibat fatal. Salah satu keuntungan dalam mengatur penentuan jarak kehamilan adalah dari segi ekonomi sosial yaitu meningkatkan derajat kualitas hidup perempuan secara menyeluruh Diana, 2007. Study menunjukkan pada umumnya pasangan yang tidak mau mempunyai anak beralasan bahwa mereka tidak cukup mampu menyediakan dukungan yang layak untuk membesarkan anak sebagaimana mestinya. Dengan persiapan mental maupun ekonomi dari pasangan akan mempermudah pasangan untuk menentukan jarak kehamilan Zeverina, 2007.

2.2 Jarak Kehamilan