Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan
LAMPIRAN 1
LEMBAR PENJELASAN
Saya Roma Elisa Pardede, mahasiswi semester VII (tujuh) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan”. Dalam penelitian ini, saya akan mengukur berat badan, lingkar lengan atas ibu, serta melakukan pemeriksaan status kesehatan yaitu dengan menilai kadar hemoglobin ibu dengan menggunakan alat cek hemoglobin merek Easy Touch dengan cara sedikit menusuk ujung jari ibu dengan jarum lancet. Saya juga akan melakukan pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan bayi pada bayi ibu pada saat baru lahir. Selain itu, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan yang dituangkan dalam status penelitian mengenai hal-hal yang mempengaruhi terjadinya anemia.
Partisipasi dari ibu dalam penelitian sangat saya harapkan dan penelitian ini bersifat sukarela tanpa paksaan apapun. Hasil jawaban dan pemeriksaan ini tidak akansaya salahgunakan untuk kepentingan lain dan akan tetap saya rahasiakan. Apabila dalam penelitian ini ibu memiliki keluhan atau pertanyaan yang kurang jelas, maka ibu dapat menghubungi saya, Roma Elisa Pardede (085371507000). Demikian lembar penjelasan ini saya buat.Atas perhatian ibu saya ucapkan terima kasih.
Medan, ...2016 Hormat Saya, Roma Elisa Pardede
(2)
LAMPIRAN 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (Informed Consent) Kesediaan Mengikuti Penelitian
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian: Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Badan dan Panjang Badan Bayi di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ... Umur : ... Alamat : ...
Dengan ini menyatakan bersedia dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.Pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Medan, ...2016 Yang membuat pernyataan
(3)
LAMPIRAN 3
STATUS PENELITIAN
No.urut:
Tanggal Pemeriksaan: DATA UMUM
1. Nama :
2. Tempat/tanggal lahir: 3. Alamat:
4. Umur kehamilan: ... bulan 5. Pekerjaan:
6. Kunjungan ke: 7. No HP : DATA RESPONDEN
1. Pendapatan/bulan:
2. Banyaknya kunjungan pemeriksaan: 3. Banyaknya konsumsi tablet besi: 4. Berat badan ibu:
5. LILA: 6. Kadar Hb: 7. BB bayi:
(4)
LAMPIRAN 4
Hasil dari Olah Data dengan SPSS
1. UmurStatistics data
N Valid 51
Missing 0
Mean 2,43
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,608
Sum 124
data
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 15-19 2 3,9 3,9 3,9
20-29 26 51,0 51,0 54,9
30-39 22 43,1 43,1 98,0
40-49 1 2,0 2,0 100,0
Total 51 100,0 100,0
2. Pekerjaan Statistics Pekerjaan
N Valid 51
Missing 0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid bidan 1 2,0 2,0 2,0
Guru 2 3,9 3,9 5,9
IRT 45 88,2 88,2 94,1
PNS 1 2,0 2,0 96,1
(5)
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid bidan 1 2,0 2,0 2,0
Guru 2 3,9 3,9 5,9
IRT 45 88,2 88,2 94,1
PNS 1 2,0 2,0 96,1
wiraswasta 2 3,9 3,9 100,0
Total 51 100,0 100,0
3. Pendapatan
Statistics data
N Valid 51
Missing 0
Mean 1,24
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,428
Sum 63
data
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid rendah 39 76,5 76,5 76,5
normal 12 23,5 23,5 100,0
Total 51 100,0 100,0
4. Status Hb ibu Statistics data
N Valid 51
Missing 0
Mean 1,73
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,451
(6)
data
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Normal 14 27,5 27,5 27,5
Anemia 37 72,5 72,5 100,0
Total 51 100,0 100,0
5. Berat Badan Bayi
Statistics BB bayi2
N Valid 51
Missing 0
Mean 1,9020
Median 2,0000
Mode 2,00
Std. Deviation ,30033
Sum 97,00
BB bayi2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BBLR 5 9,8 9,8 9,8
Normal 46 90,2 90,2 100,0
Total 51 100,0 100,0
6. Hubungan Anemia dan BB bayi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
(7)
HB 2 * BB bayi2 Crosstabulation
BB bayi2
Total BBLR Normal
HB 2 Anemia Count 4 33 37
Expected Count 3,6 33,4 37,0
% within BB bayi2 80,0% 71,7% 72,5%
% of Total 7,8% 64,7% 72,5%
Normal Count 1 13 14
Expected Count 1,4 12,6 14,0
% within BB bayi2 20,0% 28,3% 27,5%
% of Total 2,0% 25,5% 27,5%
Total Count 5 46 51
Expected Count 5,0 46,0 51,0
% within BB bayi2 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 9,8% 90,2% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Pearson Chi-Square
,155a 1 ,694 1,000 ,579
Continuity Correctionb
,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,164 1 ,686 1,000 ,579 Fisher's Exact
Test
1,000 ,579
Linear-by-Linear Association
,152c 1 ,697 1,000 ,579 ,394
N of Valid Cases 51
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,37. b. Computed only for a 2x2 table
(8)
LAMPIRAN 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Roma Elisa Pardede Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, TanggalLahir: Rantauprapat, 24 Oktober 1995 Warga Negara : Indonesia
Status : Belum menikah
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Abd Hakim Perum Clasic 1 No E-10 Medan Nomor Handphone : 085371507000
Email : [email protected] RiwayatPendidikan :
1. TK Methodist Rantaurapat Tahun 2001 2. SD Methodist Rantauprapat Tahun 2001-2007 3. SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun 2007-2010 4. SMA Negeri 1 Medan Tahun 2010-2013
(9)
5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Program Studi Pendidikan Dokter Tahun 2013-sekarang
Riwayat Organisasi :
1. Panitia Perayaan Natal Keluarga Besar Fakultas Kedokteran USU 2014 2. Anggota UKM KMK USU UP FK
Riwayat Pelatihan :
1. Peserta PMB ( Penyambutan Mahasiswa Baru ) FK USU 2013 2. Peserta MMB ( Manajemen Mahasiswa Baru ) FK USU 2013
3. Peserta Seminar dan Workshop Medical Emergency for Volunteers 2013 4. Peserta Seminar Nasional Sehat Reproduksi “Kini dan Nanti” 2014
5. Peserta Seminar Hypnotherapy “The Secret of Hypnotherapy” SCOPH FK USU 2014
(10)
(11)
(12)
(13)
tanggal no urut
nama
umur
Kehamilan saat
diperiksa(bulan) pekerjaan pendapatan bb
ibu hb tempat lahir bayi tanggal lahir bayi
19-Jul 1. Ru 37 8 IRT 2.000.000 84 10,3 RS Mitra Sejati 03 Agustus 2016
19-Jul 2. Ro
25 8 IRT 3.000.000 75 10,1
Klinik Bidan
Zurita 30 Juli 2016
19-Jul 3. Ju 27 7 IRT 2.000.000 53 10,5 RBG RZ 27 September 2016
19-Jul 4. Mi 41 7 IRT 3.000.000 56 9,5 RBG RZ 14 September 2016
19-Jul 5. Me 29 9 IRT 4.000.000 73,5 9,2 RS Sari Mutiara 19 Juli 2016
19-Jul 6. L R 27 8 IRT 1.500.000 60 9,8 RBG RZ 29 Agustus 2016
19-Jul 7. Fa 32 9 IRT 1.500.000 64,5 9,4 RBG RZ 03 Agustus 2016
19-Jul 8. S K D 37 8 IRT 2.000.000 66 8,4 Bidan Silvia 13 September 2016
19-Jul 9. R K U 19 8 IRT 1.000.000 68 7 RBG RZ 19 Agustus 2016
19-Jul 10. L E P 35 7 IRT 2.700.000 71 10,6 Bidan Mardina 24 September 2016
19-Jul 11. El 32 9 IRT 2.000.000 77,5 11,2 RS Bandung 31 Juli 2016
19-Jul 12 S A 25 9 IRT 1.500.000 52,5 8,2 RS Sari Mutiara 10 Agustus 2016
26-Jul 13 Y S 31 9 Bidan 2.000.000 63,2 11,8 RBG RZ 29 Juli 2016
26-Jul 14 Fi W 35 7 IRT 1.000.000 85,2 13,1 RBG RZ 10 Agustus 2016
(14)
26-Jul 16 M A 32 9 IRT 2.000.000 67,7 11,6 RS Bina Kasih 10 Agustus 2016
26-Jul 17 T S S 23 9 IRT 1.000.000 70,3 12,5 RBG RZ 08 Agustus 2016
26-Jul 18 A T
(F) 29 8 IRT 4.000.000 50,8 10 RBG RZ 21 September 2016
26-Jul 19 Ra 27 8 IRT 2.000.000 68,6 11,5 Bidan Uli 03 Agustus 2016
02-Agu 20 De 27 9 IRT 2.000.000 60 10,5 Klinik Friska 05 Agustus 2016
02-Agu 21 S W 38 9 IRT 2.000.000 68 8,6 RBG RZ 06 Agustus 2016
02-Agu 22 F A 26 9 IRT 1.600.000 72 9,2 RBG RZ 18 Agustus 2016
02-Agu 23 J S 32 7 Wiraswasta 3.000.000 120 11,1 RS Sari Mutiara 20 September 2016
02-Agu 24 A P S 31 7 IRT 3.000.000 64,5 10 RBG RZ 14 September 2016
02-Agu 25 A D S 26 7 IRT 5.000.000 65,5 9,8 Klinik Zuniarti 07 Oktober 2016
02-Agu 26 Wa 21 9 IRT 900.000 57,5 9,1 RBG RZ 03 September 2016
09-Agu 27 E R 29 9 IRT 3.000.000 87 8,1 RBG RZ 17 Agustus 2016
09-Agu 28 A S 33 9 PNS 5.000.000 70 11,4 RS Sufina Azis 11 Agustus 2016
09-Agu 29 U O 32 9 IRT 2.000.000 78 10,2 Klinik Saadah 21 Agustus 2016
13-Agu 30 P G 30 7 IRT 1.500.000 59 10,4 RBG RZ 01 Oktober 2016
(15)
13-Agu 32 Su 28 7 IRT 500.000 89 8,8 RS Sundari 24 Juli 2016
16-Agu 33 D H 37 8 IRT 500.000 54 11,7 RBG RZ 13 September 2016
16-Agu 34 Ma 36 9 Guru 500.000 56 11,1 RBG RZ 27 Agustus 2016
16-Agu 35 R H 38 7 IRT 1.500.000 67 11,8 RBG RZ 07 Oktober 2016
16-Agu 36 E A L 25 8 IRT 3.500.000 62 8,6 RBG RZ 05 Oktober 2016
16-Agu 37 Bu H 21 7 IRT 1.000.000 57 13 RS Bandung 01 November 2016
16-Agu 38 S Z 35 9 IRT 1.000.000 78 10,2 RS Sundari 22 Agustus 2016
16-Agu 39 P D Y 21 8 IRT 900.000 69 10,1 RBG RZ 20 September 2016
16-Agu 40 Y A 25 8 IRT 1.500.000 69 10,4 RS Bhayangkara 09 September 2016
23-Agu 41 R S D 26 7 IRT 2.000.000 50 8 RS Sundari 15 November 2016
23-Agu 42 I W 25 8 IRT 200.000 52,5 10,5 RBG RZ 11 September 2016
23-Agu 43 S M
38 8 IRT 1.500.000 60 7,2
Klinik Tenang
Ukur 03 Oktober 2016
30-Agu 44 Yusd 26 9 IRT 1.500.000 52 9,3 RBG RZ 04 September 2016
30-Agu 45 S M 22 8 IRT 1.000.000 58 10,4 RS Mitra Sejati 30 September 2016
30-Agu 46 A S 31 7 Guru 4.000.000 59 11,1 RBG RZ 27 Oktober 2016
30-Agu 47 C T 30 8 IRT 1.500.000 96 9,8 RBG RZ 11 Oktober 2016
(16)
13-Sep 49 Lis 19 9 IRT 300.000 65 10,2 RBG RZ 22 September 2016
13-Sep 50 A P 26 8 IRT 2.000.000 62 10,5 Bidan Lastri 27 Oktober 2016
(17)
no urut jenis kelamin bayi
BB bayi
usia kehamilan saat melahirkan(minggu)
1. perempuan 2500 36
2. laki-laki 3500 40
3. perempuan 3200 ± 38
4. perempuan 3040 38
5. laki-laki 3300 38
6. perempuan 2900 38
7. laki-laki 2800 38-40
8. laki-laki 3200 40
9. perempuan 3400 38
10. laki-laki 3600 38
11. laki-laki 3100 36
12 perempuan 2900 42
13 laki-laki 3020 38
14 perempuan 3500 38
15 laki-laki 3800 36-38
(18)
17 laki-laki 3300 38
18 perempuan 3200 38-40
19 perempuan 2600 38
20 perempuan 2600 38
21 perempuan 2200 34-36
22 laki-laki 4100 38
23 laki-laki 3400 40
24 laki-laki 3480 41
25 perempuan 2800 38
26 perempuan 3330 37-38
27 perempuan 3200 38
28 perempuan 3800 38
29 laki-laki 3100 36,7
30 laki-laki 3600 ±36
31 laki-laki 2920 37-38
32 perempuan 2200 36
(19)
34 perempuan 2780 38
35 laki-laki 3000 38
36 perempuan 3000 38
37 laki-laki 2500 37
38 laki-laki 3600 36
39 perempuan 3000 38-40
40 laki-laki 2800 36
41 laki-laki 3800 36,8
42 perempuan 2320 36-38
43 laki-laki 4000 40
44 laki-laki 3540 38
45 laki-laki 3000 36
46 perempuan 3580 38
47 perempuan 3340 38
48 laki-laki 2400 34
49 laki-laki 3000 40
(20)
(21)
DAFTAR PUSTAKA
1. Haider B.A., Olofin I., Wang M., Spiegelman D., Ezzati M., Fawzi W.W.Anaemia, prenatal iron use, and risk of adverse pregnancy outcomes: systematic review and meta-analysis.BMJ2012;1-19
2.Parapat F.M.Pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III terhadap pencegahan anemia defisiensi zat besi di klinik cahaya kecamatan Medan Timur tahun 2013. USU2013;2
3. Bekele A.,Tilahun M.,Mekuria A. Prevalence of anemia and its associated factors among pregnant women attending antenatal care in health institutions of Arba Minch Town, Gamo Gofa Zone, Ethiopia: cross-sectional tudy. Hindawi Publishing Corporation2015;1-8
4. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 terkait kesehatan ibu.Kementrian kesehatan Republik Indonesia2013
5.Profil Kesehatan provinsi Sumatera Utara tahun 2012.Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2012;39-43
6. Abu-Ouf N.M., Jan M.M. The impact of maternal iron deficiency and iron
deficiency anemia on child’s health. Saudi Med J2015;36:146-9
7. Rejeki A., Huda A.Karakteristik ibu, konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada kehamilan di wilayah kerja puskesmas kaliwungu kabupaten Kendal. UMS2014;206-9
8. Utomo A.P.W., Nurdiati D.S., Padmawati R.S. Rendahnya asupan zat besi dan kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas 1 kembaran Banyumas. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia2013;3: 41-50
9. Astuti D. Faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas Undaan Lor kabupaten Kudus. University Research Colloquium2014;123-131
10.Moin A., Lassi Z.S. Can routine screening and iron supplementation for iron deficiency anemia in nonsymptomatic pregnant women improve maternal and infant health outcomes?.Journal of Family Medicine and Primary Care2015;4: 333-4
11. Fuady M., Bangun D. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi. E journal FK USU2012;1: 1-5
(22)
12. De Sa S.A.,Willner E.,Pereira T.A.D.,de Souza V.R.,Boaventura G.T.,de Azeredo V.B. Anemia in pregnancy: impact on weight and in the development of anemia in newborn. Nutricion Hospitalaria2015;32: 2071-9 13. Saing C.B.H. Pengaruh pendidikan gizi dan kesehatan terhadap pengetahuan
gizi dan kadar hemoglobin ibu hamil di rumah bersalin gratis rumah zakat Medan. USU2014;1-6
14. Prawirohardjo S. (editor Rachimhadhi T., Wiknjosastro G.H., Saifuddin A.B). Anemia dalam Kehamilan:Ilmu Kebidanan. edisi 4. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta2010; 775-6
15. Ani L.S.(editor Ester M., Praptiani W. ). Anemia defisiensi besi:Buku Saku Anemia Defisiensi Besi masa prahamil dan hamil. EGC. Jakarta2013; 44 16. Arisman. (editor Suryani). Kadar Hb dan Ht sebagai indikator anemia:Gizi
dalam Daur Kehidupan:Buku Ajar Ilmu Gizi edisi 2. EGC. Jakarta 2010; 172 17.Handayani W., Haribowo A.S.(editor Angriani R.). Patofisiologi: Buku Ajar
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Salemba Medika, Jakarta 2008; 38-9
18. Fatmah. Akibat anemia:Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2007; 204
19.Tanto C., Putu I. G. K. (editor Tanto C., Liwang F., Hanifati S., Pradipta E.A.). Anemia dalam Kehamilan:Kapita Selekta Kedokteran Jilid Iedisi 4. Media Aesculapius, Jakarta 2014; 408
20. Supandiman I. Komplikasi:Hematologi Klinik. Alumni, Bandung. 1997: 35 21. Maksum A., Maliya A.Hubungan kadar hemoglobin ibu hamil dengan
kejadian BBLR di RSUD dr moewardi Surakarta. 2012: 31-7
22. Venita, Dewi R.(editor Tanto C., Liwang F., Hanifati S., Pradipta E.A.). Manajemen bayi lahir sakit: Kapita Selekta Kedokteran Jilid I edisi 4. Media Aesculapius, Jakarta. 2014: 158
23. Sastroasmoro S., Ismael S. Cara pemilihan sampel: Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Sagung Seto.2014: 99
24.IDAI. Kurva Pertumbuhan WHO. Diunduh dari
http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kurva-pertumbuhan-who[diakses tanggal 17 Juni 2016]
25.Setdaprov.Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/26/KPTS/tahun 2016. Penetapan Upah Minimum Kota Medan tahun 2016. Biro Hukum Setda
(23)
26.Olujimi A., Aniekan M., Emem A., Robert S., Ibanga G., Morgan A., Prevalence of Anemia among Pregnant Women at Booking in The University of Uyo Teaching Hospital. Hindawi 2014; 5
27. Roy A., Dwivedi M., Dhatrilauha: Right Choice for Iron Deficiency Anemia in Pregnancy. AYU 2014; Vol 35:285
28. Suci R. W., Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Periode 19 April 2013-31 Mei 2013. Skripsi tidak dipublikasikan 2013; 5
29. Setiawan A., Indrawaty N. L., Zatil A. I., Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman. Jurnal Kesehatan Andalas 2012; 35-36
30. Kadek N., Remedina G., Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di BPM Supadmi Kunden, Bulu, Sukoharjo. 2016; 4-6
31. Rosliana U. P., Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester Ketiga dengan Antropometri Bayi Baru Lahir di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Skripsi tidak dipublikasi 2014: 32-33
32. Chik S. J., Fujiwara T., Yamanobe Y., Kozuka K., Sago H., Changes in Maternal Hemoglobin During Pregnancy and Birth Outcomes. BMC Pregnancy and Children2011:3-9
33. Madaan G., Bhardwaj AK., Narang S., Sharma PD., Effects of Third Trimester Maternal Hemoglobin Upon Newborn Anthropometry. Nepal Pediatrc Soc 2013; 33:187-188.
(24)
BAB III
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori
Etiologi
Cadangan besi << (Iron depleted state)
-Turun feritin serum -Absorbsi besi naik -Asupan besi menurun -Adanya reaksi inflamasi
Cadangan besi kosong
Gangguan eritropoiesis
-Saturasi transferin menurun -TIBC naik
Hb turun BBLR
Anemia defisiensi besi
(Anema hipokrom mikrositer)
(25)
3.2 Kerangka Konsep
3.3 Hipotesis
Ada hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Anemia pada ibu hamil Berat badan bayi baru lahir
(26)
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis PenelitianJenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional, yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan pada bayi baru lahir di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan ( Juli – September 2016 ) di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan.
4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang berkunjung dari bulan Juli – September 2016 di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan.
4.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang berkunjung dari Juli – September 2016 di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat
Medan.Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Consecutive
Sampling .Consecutive sampling adalah semua subyek yang datang berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian.23
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
4.4.1 Kriteria Inklusi
a. Semua ibu hamil trimester 3 yang berkunjung dari bulan Juli – September 2016 di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan.
(27)
c. Bersedia untuk mengikuti penelitian dan menandatangani informed consent.
4.4.2 Kriteria Ekslusi
a. Ibu hamil yang melahirkan di bulan Desember. b. Ibu hamil yang melahirkan di luar kota Medan
4.5 Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil dari cek kadarhemoglobin pada ibu hamil yang berkunjung dan juga pengukuran berat badan bayi baru lahir di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan pada saat dilakukannya penelitian, jika ibu tidak melahirkan di klinik tersebut, maka data diperoleh berdasarkan rekam medik.
4.6 Metode Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan program Statistic Package for Social Sciences (SPSS). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji chi square test
dengan nilai p< 0,05 untuk mengetahui adanya hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badanbayi baru lahir di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan.
(28)
4.7 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian
N o
Variabel Defenisi Cara
Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran
1 Berat badan
bayi
Berat badan
bayi baru
lahir dari
ibu hamil
yang mengalami anemia
observasi observa si Normal: >2500 gram. BBLR: ≤2500 gram.22,24 Ordinal
2 Kadar
Hemoglobin
Kadar hemoglobin dilihat dari pengecekan
pada ibu
hamil sebelum melahirkan untuk melihat apakah anemia atau tidak
observasi Hb cek Anemia :
Hb <
11g/dL
Normal:
≥11g/dL.
16
(29)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan . Klinik ini berada di Jalan Setiabudi no 46 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan. Ibu hamil yang mendapat pemeriksaan Hemoglobinsebanyak 51 orang.
Tabel 5.1 Distribusi Faktor Sosiodemografi
Karakteristik Jumlah Persentase
Umur 15-19 2 3,9
20-29 26 51,0
30-39 22 43,1
40-49 1 2,0
Total 51 100
Karakteristik Jumlah Persentase
Pekerjaan Bidan 1 2,0
Guru 2 3,9
IRT 45 88,2
PNS 1 2,0
Wiraswasta 2 3,9
Total 51 100
Karakteristik Jumlah Persentase
Pendapatan < Rp 2.271.000 39 76,5
≥ Rp 2.271.000 12 23,5
(30)
Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa distribusi faktor sosiodemografi berdasarkan usia,anemia pada ibu hamil memiliki frekuensi tinggi pada kelompok usia 20-29 tahun dengan jumlah 26 orang ( 51,0% ) dan frekuensi terendah pada kelompok usia 40-49 tahun dengan jumlah 1 orang ( 2,0% ). Berdasarkan faktor pekerjaan, frekuensi tinggi berada pada ibu rumah tangga (IRT) dengan jumlah 45 orang ( 88,2% ) dan frekuensi terendah adalah bidan dan PNS masing-masing berjumlah 1 orang ( 2,0%). Berdasarkan faktor pendapatan, frekuensi tertinggi berada pada < Rp 2.271.000 berjumlah 39 orang ( 76,5% ) dan pendapatan ≥ Rp 2.271.000 berjumlah 12 orang ( 23,5% ).
5.1.3 Distribusi Angka Kejadian Anemia Responden
Gambaran dari angka kejadian anemia pada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.2 Distribusi Responden menurut Kadar Anemia
Status Anemia Jumlah Persentase
Anemia ( <11g/dl ) Normal ( ≥11g/dl )
37 14
72,5 27,5
Total 51 100
Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden dengan kadar anemia, ibu hamil yang mengalami anemia (Hb < 11g/dl ) berjumlah 37 orang ( 72,5% ) dan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (Hb ≥ 11g/dl ) berjumlah 14 orang ( 27,5% ).
(31)
5.1.4 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir dari Ibu Hamil
Gambaran dari berat badan bayi baru lahir dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.3 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir
Berat Badan Jumlah Persentase
<2500 gr 5 9,8
≥2500 gr 46 90,2
Total 51 100
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa distribusi berat badan bayi baru lahirpaling banyak yaitu ≥2500 gr sebanyak 46 orang ( 90,2% ) diikuti <2500 gr sebanyak 5 orang ( 9,8% ).
5.1.5 Hubungan antara Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir
Untuk melihat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir, digunakan ujichi square test. Namun karena syarat dari uji chi square bahwa salah satu sel tidak boleh < 5, maka digunakan uji fisher’s exact test.
Tabel 5.4 Hubungan Anemia dengan Berat Badan Bayi Status Anemia
Ibu Hamil
Status Berat Badan Bayi Baru Lahir
P value
BBLR Normal
Anemia 4 ( 7,8% ) 33 ( 64,7% )
0,694
Normal 1 ( 2,0% ) 13 ( 25,5% )
Total 5 ( 9,8% ) 46 (90,2%)
Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai p value adalah 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p > 0,05 yag berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir .
(32)
5.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan terhadap 51 ibu hamil mulai dari bulan Juli – September 2016, pada faktor sosiodemografi , pada tabel 5.1 dijelaskan bahwa umur paling banyak yaitu 20-29 tahun (51,0%), hal ini sesuai dengan penelitian Olujimi dkk dengan judul Prevalence of Anemia amongPregnant Women at Booking in the University of Uyo Teaching Hospital yang menyatakan bahwa prevalensi umur yang paling banyak mengenai ibu hamil adalah 20-29 tahun26.
Bersadarkan faktor sosiodemografi menurut pekerjaan, pada tabel 5.1 didapati pekerjaan paling banyak pada ibu hamil yaitu ibu rumah tangga (IRT) (88,2%), hal ini sesuai dengan penelitian Roy dan Dwivedi dengan judul Dhatrilauha: Right Choice for Iron Deficiency Anemia in Pregnancy yang menyatakan bahwa prevalensi pekerjaan yang paling banyak terdapat pada ibu hamil adalah ibu rumah tangga (82,8%)27.
Berdasarkan faktor pendapatan, pada tabel 5.1 didapati pendapatan yang paling banyak berada dalam kategori <Rp 2.271.000 yaitu sebanyak 39 orang (76,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian Roy dan Dwivedi dengan judul Dhatrilauha: Right Choice for Iron Deficiency Anemia in Pregnancy yang menyatakan bahwa prevalensi pendapatan yang paling banyak terdapat pada ibu hamil berada dalam kategori rendah (50%)27.
Berdasarkan angka kejadian anemia, sesuai dengan hasil penelitian didapati pada tabel 5.2, ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 37 orang (72,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian Suci dengan judul Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Periode 19 April 2013- 31 Mei 2013 yang menyatakan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia paling banyak (57,7%)28. Berdasarkan berat badan bayi baru lahir, sesuai hasil penelitian didapati pada tabel 5.3 sebanyak 46 orang (90,2%) bayi mengalami berat badan lahir ≥ 2500 gr. Hal ini sesuai dengan penelitian Maksum dkk dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di RSUD DR Moewardi Surakarta yang menyatakan bahwa prevalensi paling banyak yaitu bayi dengan
(33)
Hubungan anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 5.4 didapati tidak ada hubungan yang signifikan, dengan hasil menggunakan uji chi square testdidapati nilai p=0,694 (p >0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian Setiawan dkk dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil trimester III dengan Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman yang menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya hubungan kadar Hbibu hamil trimester III dengan berat badan bayi lahir29. Pada penelitian Kadek dan Remedina dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di BPM Supadmi Kunden, Bulu, Sukoharjo dijelaskan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hemoglobin ibu hamil trimester III dengan berat badan bayi baru lahir30. Pada penelitian Rosliana dengan judul Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester Ketiga dengan Antropometri Bayi Baru Lahir di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad juga menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara kadar hemoglobin ibu pada trimester ketiga dengan berat badan bayi31. Hal yang sama juga dijelaskan pada penelitian Chik dkk dengan judul Changes In Maternal Hemoglobin During Pregnancy and Birth Outcomes32 dan juga pada penelitian Madaan dengan judul Effects of Third Trimester Maternal Hemoglobin Upon Newborn Anthropometry33.
(34)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 51 ibu hamil yang berkunjung ke Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan mulai dari bulan Juli – September 2016 dapat disimpulkan:
Berdasarkanpekerjaan didapati pekerjaan paling banyak yaitu ibu rumah tangga sebanyak 45 orang ( 88,2% ).Berdasarkan hasil penelitian dari 51 ibu hamil mengenai pendapatan, didapati ibu hamil yang memiliki pendapatan <UMR paling banyak, yaitu 39 orang (76,5%).Berdasarkan status anemia didapati sebanyak 37 ibu hamil (72,5%) mengalami anemia dan sebanyak 14 orang ( 27,5% ) tidak mengalami anemia. Berdasarkan berat badan bayi baru lahir paling
banyak yaitu ≥2500 gr sebanyak 46 orang ( 90,2% ) diikuti <2500 gr sebanyak 5
orang ( 9,8% ).Hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir didapati nilai p adalah 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p >0,05, yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir .
(35)
6.2 Saran
1. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor lain yang mempengaruhi berat badan bayi baru lahir dan juga sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih kuat.
2. Untuk masyarakat agar lebih menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan sehat selama hamil, terutama makanan yang mengandung zat besi agar dapat mencegah bayi menjadi BBLR.
3. Untuk petugas pelayanan kesehatan agar dapat memberikan edukasi
mengenaipentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi kepada ibu hamilyang berada di sekitar tempat tinggal atau di tempat kerja mereka.
(36)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
Anemia secara praktis didefenisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit di bawah batas “normal”. Namun, nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemik jika kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb (hemoglobin) kurang dari 11g/dl pada akhir trimester pertama dan < 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini kurang lebih sama dengan Nilai-nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil yang mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada trimester kedua dan ketiga.14
2.1.1 Anemia defisiensi besi 2.1.1.1 Defenisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat menurunnya jumlah zat besi total dalam tubuh sehingga cadangan besi untuk eritropoiesis berkurang. Anemia defisiensi besi ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer, besi serum menurun, total iron binding capacity (TIBC) meningkat, saturasi transferin menurun, dan cadangan besi sumsum tulang negatif atau feritin serum menurun serta adanya respon terhadap pengobatan tablet zat besi. Anemia adalah sebagai suatu keadaan ketika kadar Hb dalam darah kurang dari normal.15
(37)
Tabel 2.1 Kadar Hemoglobin (Hb) dan Volume Hematokrit (Ht) sebagai indikator anemia.16
Usia/Jenis Kelamin Kadar Hb (gr/L)2 Hematokrit (gr/L) Anak 6 bulan – 2 tahun < 110 < 0,33
Anak 5-11 tahun < 115 < 0,34
Anak 12-14 tahun < 120 < 0,36
Pria dewasa < 130 < 0,39
Wanita tidak hamil < 120 < 0,36
Ibu hamil < 110 < 0,33
(dikutip dari : “The management of nutrition in major emergencies”,WHO 2000) 2.1.1.2 Etiologi
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi.Seringkali defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati. Namun, penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan yang berlebihan, dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopoietik.14
2.1.1.3 Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya.Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui.Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis.Lisis sel darah merah dapat terjadi dalam sel fagositik atau dalam retikulo endotelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil sampingan dari proses tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan muncul dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi
(38)
kapasitas hemoglobin plasma, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan dalam urin.17
2.1.1.4 Manifestasi klinis
Gejala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi dua golongan besar berikut ini:
1. Gejala umum anemia
Gejala umum anemia yang disebut juga sindrom anemia dapat berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang serta telinga mendenging. Pada anemia defisiensi besi, terjadi penurunan kadar hemoglobin secara perlahan-lahan.
2. Gejala khas akibat defisiensi besi
-Koilorikia: kuku sendok (spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip sendok.
-Atrofi papila lidah: permukaan lidah menjadi licin dan mengilap karena papil lidah menghilang.
-Stomatitis angularis: adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
-Disfagia: nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring -Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida.17 2.1.1.5 Akibat
Akibat anemia defisiensi besi pada wanita dihubungkan dengan defisiensi Fe dan anemia yang dapat menimbulkan efek kematian, hasil kelahiran, kemampuan, dan kapasitas kerja. Severe anemia (Hb < 4 g/dl ) dikaitkan dengan peningkatan kematian, umumnya terjadi pada kondisi stres pasca persalinan karena fungsi oksigen dan jantung terganggu oleh menurunnya kadar Hb. Konsentrasi Hb ibu hamil dapat mempengaruhi berat lahir bayi atau kelahiran prematur.18
(39)
2.1.1.6 Tatalaksana
2.1.1.6.1 Terapi non-medikamentosa
Konsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi: hati, daging merah, sayuran hijau. Selain itu meningkatkan konsumsi enhancer penyerapan besi: buah-buahan dan sayuran (vitamin C).
Menghindari penghambat penyerapan besi, seperti kopi dan teh.
2.1.1.6.2 Terapi medikamentosa
Pemberian preparat besi oral: fero sulfat, fero fumarat, atau fero glukonat. Frekuensi pemberian 1 kali sehari, dilanjutkan sampai tiga bulan setelah melahirkan untuk mengembalikan cadangan besi.
Apabila preparat oral tidak bisa ditoleransi, dapat diberikan secara IV: fero sukrosa/fero dekstran. Preparat intravena juga diberikan pada pasien anemia berat (Hb < 8 g/dL)
Pemberian vitamin C .19
2.1.1.7 Komplikasi
Komplikasi pada ibu tentu adalah komplikasi anemia defisiensi Fe seperti: gagal jantung, masa rekovalesensi yang menjadi lama. Komplikasi pada bayi adalah akan dilahirkan bayi dengan anemia sejak lahir atau anemia terjadi pada usia 3-9 bulan karena ia dilahirkan dengan cadangan Fe yang sangat kurang.20 2.1.1.8 Pencegahan
Anemia defisiensi besi dicegah dengan memelihara keseimbangan antara asupan Fe dengan kebutuhan dan kehilangan Fe.Peningkatan dilakukan melalui konsumsi makanan yang yang mengandung heme iron, bersifat mempercepat (enhancer) non heme iron, dan meminimalkan konsumsi makanan yang mengandung faktor penghambat abrorbsi Fe (inhibitor).Jika tidak terpenuhi dapat ditambah dengan suplemen Fe untuk meningkatkan intake Fe. Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepatuhan, seperti sulit mengingat aturan minum setiap hari, minimal dana untuk membeli suplemen, dan efek samping
(40)
seperti gangguan lambung. Bentuk strategi yang ditingkatkan yaitu meningkatkan kepatuhan konsumsi Fe dengan pendidikan pentingnya suplemen Fe.18
2.2 Kehamilan
2.2.1 Pengertian kehamilan
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, trimester kedua berlangsung selama 15 minggu (minggu ke 13 hingga minggu ke 27) dan trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40).14
2.3 Kebutuhan zat besi pada ibu hamil
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil.21
2.4 Berat Bayi Lahir Rendah
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir < 2500 g tanpa melihat usia gestasi. BBLR merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatus. Adapaun faktor risiko BBLR lainnya, antara lain kelahiran prematur; usia ibu < 20 tahun atau > 40 tahun; multiparitas; kehamilan ganda; gangguan vaskularisasi/plasenta. Kemudian masalah yang perlu
(41)
paru, jantung, otak, hati, mata, telinga; jaringan lemak subkutan yang masih sedikit untuk mempertahankan suhu; gangguan pencernaan; dan peningkatan risiko infeksi. 22
2.5 Hubungan anemia pada ibu hamil dengan BBLR
Beberapa akibat anemia pada wanita hamil dapat terjadi pada ibu dan janin yang dikandungnya. Anemia pada ibu hamil akan menyebabkan gangguan nutrisi dan oksigenasi utero plasenta. Hal ini jelas menimbulkan gangguan pertumbuhan hasil konsepsi, sering terjadi immaturitas, prematuritas, cacat bawaan, atau janin lahir dengan berat badan yang rendah.Anemia pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan.Ibu hamil dengan anemia bisa melahirkan bayi prematur dan berat bayi lahir rendah. Anemia berhubungan secara signifikan terhadap meningkatnya kejadian BBLR.21
2.6Berat badan bayi normal
Berat bayi normal diukur berdasarkan grafik Z-score dari WHO. Cara menggunakan grafik pertumbuhan WHO
1. Tentukan umur dan berat badan bayi.
2. Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada kurva. Garis horisontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO menggambarkan umur.
3. Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva. Garis vertikal pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkanberat badan.
4. Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis vertikal hingga mendapat titik temu (plotted point). Titik temu ini merupakan gambaran perkembangan anak berdasarkan kurva pertumbuhan WHO.
(42)
Cara menginterpretasikan grafik pertumbuhanWHO
1. Garis 0 pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan median, atau rata-rata 2. Garis yang lain dinamakan garis z-score. Pada kurva pertumbuhan WHO garis
ini diberi angka positif (1, 2, 3) atau negatif (-1, -2, -3). Titik temu yang berada jauh dari garis median menggambarkan masalah pertumbuhan.
3. Titik temu yang berada antara garis z-score -2 dan -3 diartikan di bawah -2. 4. Titik temu yang berada antara garis z-score 2 dan 3 diartikan di atas 2.
5. Untuk menginterpretasikan arti titik temu ini pada kurva pertumbuhan WHO dapat menggunakan tabel berikut ini.
Tabel 2.6 Interpretasi Kurva Pertumbuhan WHO
Z-skor Berat terhadap umur
Di atas 3 Lihat catatan 1
Di atas 2 Di atas 1 0 ( median ) Di bawah -1
Di bawah -2 Gizi kurang
Di bawah -3 Gizi buruk ( Lihat catatan 2 ) Catatan :
1. Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan perbandingan berat badan terhadap panjang/tinggi atau IMT terhadap umur.
2. Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul pelatihan IMCI (Integrated Management of Childhood Illness in-service training. WHO, Geneva, 1997).24
(43)
(44)
(45)
2.7.Karakteristik Sosiodemografi
Salah satu faktor sosiodemografi yang dapat dilihat yaitu pendapatan.Pendapatan dapat dilihat dari upah minimum daerah tersebut. Untuk daerah Medan, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No 188.24/KPTS/Tahun 2016 menyatakan bahwa upah minimum Kota Medan sebesar Rp 2.271.255 ( dua juta dua ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus lima puluh lima rupiah).25
(46)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Anemia merupakan suatu masalah kekurangan nutrisi yang banyak menyebar di seluruh dunia. Anemia dapat terjadi pada siapapun, terutama banyak terjadi pada ibu hamil.1
Menurut World Health Organization (WHO)melaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil yang mengalami anemia di negara berkembang. Di Indonesia dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami anemia gizi, dan satu juta lainnya mengalami kekurangan energi kronis.2
Hasil penelitian Haider dkk di ethiopia dikatakan bahwa pada tahun 2011 lebih dari 50 % anemia yang terjadi pada ibu hamil itu adalah anemia karena kekurangan dari zat besi.1
Berdasarkan penelitianbekele dkk dikatakan bahwa prevalensi terjadinya anemia pada negara berkembang adalah sebesar 43 %, sedangkan pada negara maju prevalensinya 9 %. Anemia juga paling banyak terdapat pada anak-anak dan pada wanita usia reproduktif. Prevalensi anemia secara global yaitu sekitar 47 % pada anak dibawah 5 tahun, 42 % pada wanita hamil, dan 30% pada wantia yang tidak hamil dengan batas usia antara 15-49 tahun.3
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 dikatakan bahwa, di Indonesia terdapat 37,1 % ibu hamil yang menderita anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar haemoglobin (Hb) kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4 %) dan pedesaan (37,8 %).4
Berdasarkan survei anemia di 4 kabupaten/kota di Sumatera Utara diketahui bahwa 40,50% pekerja wanita menderita anemia. 5
Dikatakan anemia bila kadar hemoglobin (Hb) nya dibawah 13g/dL pada laki-laki, dibawah 12 g/dL pada perempuan. Pada ibu hamil jika kadar hemoglobinnya dibawah 11g/dL dikatakan abnormal.6
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil, seperti kekurangan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi, perubahan pola makan,
(47)
pengetahuan ibu dan juga kurangnya informasi tentang manfaat atau pengaruh zat besi terhadap janin,bisa juga karena umur yang terlalu muda, sehingga faktor biologis mentalnya belum optimal dengan emosi yang cenderung labil sehingga mengakibatkan kurangnya pemenuhan kebutuhan zat gizi.7
Hasil penelitian utomo dkk pada tahun 2015, dikatakan bahwa ada terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil, misalnya, hubungan asupan protein yang berpengaruh pada kejadian anemia pada ibu hamil, konsumsi protein yang kurang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dari janin tersebut, hal itu bisa terjadi misalnya karena harga sumber protein hewani mahal, jadi tidak jadi membelinya. Selanjutnya hubungan zat besi, kepatuhan minum obat, konsumsi vitamin C, juga dapat mengurangi resiko terjadinya anemia pada ibu hamil.8
Anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya bayi si ibu dan juga janin. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko dari terjadinya resiko terjadinya perdarahan post partum. Anemia yang terjadi sejak awal dari kehamilan juga dapat menyebabkan resiko bayi yang dilahirkan menjadi prematur.9
Penelitian anoosh moin dkk mengatakan bahwa ada cara untuk mencegah agar tidak terjadi anemia pada ibu hamil, yaitu dengan melakukan screening secara rutin pada sebelum dan saat kehamilan. Hal ini dapat membantu agar tidak terjadi kekurangan zat besi pada tubuh wanita hamil tersebut. Dan hal ini juga dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat kekurangan zat besi tersebut.10
Konsumsi dari zat besi juga sangat diperlukan oleh ibu hamil dengan tujuan agar dapat mencegah ibu dan juga janin nya agar tidak terjadi anemia. Diharapkan kepada ibu hamil agar dapat mengkonsumsi tabet vitamin minimal 90 tablet, bisa juga lebih sehingga tubuh ibu nya tetap dalam kondisi baik.11
Pada penelitian yang dikatakan solange dkk dikatakan bahwa pada kehamilan trimester akhir merupakan tahapan yang paling penting dalam menentukan berat bayi dan juga status kadar besi dari bayi tersebut. Bayi yang lahir dengan kondisi prematur atau juga dengan berat lahir rendah memiliki kadar zat besi yag rendah dalam tubuhnya dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan cukup bulan.12
(48)
Berdasarkan penelitian Claudy dikatakan bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil di rumah bersalin gratis rumah zakat adalah 10,45 gr/dl.13
Berdasarkan survei awal yang dilakukan, rata-rata jumlah ibu hamil yang berkunjung ke klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat medan sebanyak 20 ibu hamil per bulan.
Berdasarkanlatar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara anemia pada ibu hamil terhadap berat badan dan panjang badan bayi baru lahir.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir ?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik sosio demografi ibu hamil. 2. Untuk mengetahui angka kejadian anemia pada ibu hamil. 3. Untuk mengetahui berat badan bayi baru lahir dari ibu hamil.
4. Untuk mengetahui hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi pelayanan kesehatan.
Sebagai bahan informasi khususnya untuk klinik yang melayani ibu hamil agar dapat memberitahukan tentang pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap
(49)
2. Bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini agar dapat digunakan pada masyarakat khususnya pada ibu hamil mengenai dampak anemia sehingga dapat melakukan pencegahan secara lebih dini pada saat kehamilannya sehingga ibu hamil tersebut tidak terkena anemia.
3. Bagi peneliti.
Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
(50)
ABSTRAK
Anemia merupakan suatu masalah kekurangan nutrisi yang banyak menyebar di seluruh dunia. Anemia dapat terjadi pada siapapun, terutama banyak terjadi pada ibu hamil. Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 g/dl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan pada bayi baru lahir. . Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan ( Juli
– September 2016 ).Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Consecutive Sampling dan di analisa menggunakan cross sectional
dengan uji chi square dengan nilai p< 0,05. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat37 ibu hamil (72,5%) mengalami anemia (Hb < 11 g/dl) dan sebanyak 14 (27,5%) ibu hamil normal (Hb ≥ 11 g/dl). Berdasarkanberat badan bayi baru lahir, terdapat 5 bayi (≥ 2500 gr) memiliki berat badan normal dansebanyak 46 bayi ( 90,2% ) memiliki berat badan lahir rendah. Berdasarkan uji chi square, didapati nilai p > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir.
(51)
Abstract
Anemia is lack of nutrition which is spreading around the world. Anemia could happen to anyone, especially to pregnant woman. Mostly, pregnant woman diagnosed as anemia if hemoglobin (Hb) is under 11 g / dl. Aim of this research, to know the relationship between anemiain pregnant woman with the newborn baby weight. This research was held for three months (July - September 2016). Sample in this research was taken using Consecutive Sampling method and then analyzed withanalytic research type using cross sectional design and chi square test with p <0.05. This research was taken atPratama Clinic, Hospital MaternityGuide Rumah Zakat Medan. Sample of this research were 51 pregnant woman.
The results of the research, there were 37 pregnant women (72.5%) haveanemia and 14 (27,5%) pregnant women have normal hemoglobin. Related to newborn baby weight there were 5 baby (9,8%) have normal weight (≥ 2500 gr)and 46 baby (90.2%) have low birth weight (< 2500 gr) . From chi square test, the result was p > 0,05. This indicates that there is no significant relationship between anemia in pregnant woman with newborn baby weight.
(52)
SKRIPSI
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN BERAT
BADAN BAYI BARU LAHIR DI KLINIK PRATAMA RUMAH
BERSALIN GRATIS RUMAH ZAKAT MEDAN
Oleh:
ROMA ELISA PARDEDE
130100065
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
(53)
SKRIPSI
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI KLINIK PRATAMA RUMAH BERSALIN
GRATIS RUMAH ZAKAT MEDAN
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh:
ROMA ELISA PARDEDE
130100065
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(54)
(55)
ABSTRAK
Anemia merupakan suatu masalah kekurangan nutrisi yang banyak menyebar di seluruh dunia. Anemia dapat terjadi pada siapapun, terutama banyak terjadi pada ibu hamil. Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 g/dl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan pada bayi baru lahir. . Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan ( Juli
– September 2016 ).Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Consecutive Sampling dan di analisa menggunakan cross sectional
dengan uji chi square dengan nilai p< 0,05. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat37 ibu hamil (72,5%) mengalami anemia (Hb < 11 g/dl) dan sebanyak 14 (27,5%) ibu hamil normal (Hb ≥ 11 g/dl). Berdasarkanberat badan bayi baru lahir, terdapat 5 bayi (≥ 2500 gr) memiliki berat badan normal dansebanyak 46 bayi ( 90,2% ) memiliki berat badan lahir rendah. Berdasarkan uji chi square, didapati nilai p > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir.
(56)
Abstract
Anemia is lack of nutrition which is spreading around the world. Anemia could happen to anyone, especially to pregnant woman. Mostly, pregnant woman diagnosed as anemia if hemoglobin (Hb) is under 11 g / dl. Aim of this research, to know the relationship between anemiain pregnant woman with the newborn baby weight. This research was held for three months (July - September 2016). Sample in this research was taken using Consecutive Sampling method and then analyzed withanalytic research type using cross sectional design and chi square test with p <0.05. This research was taken atPratama Clinic, Hospital MaternityGuide Rumah Zakat Medan. Sample of this research were 51 pregnant woman.
The results of the research, there were 37 pregnant women (72.5%) haveanemia and 14 (27,5%) pregnant women have normal hemoglobin. Related to newborn baby weight there were 5 baby (9,8%) have normal weight (≥ 2500 gr)and 46 baby (90.2%) have low birth weight (< 2500 gr) . From chi square test, the result was p > 0,05. This indicates that there is no significant relationship between anemia in pregnant woman with newborn baby weight.
(57)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum dan juga menjadi syarat kelulusan program Pendidikan Dokter Fakultas Kdokteran Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan”. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis tentunya tak luput dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Lestari,S.P,M.Kes dan dr Donna Partogi, Sp.KK selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II penulis yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini.
3. dr. Edy Ardiansyah, M.Ked(OG), Sp.OG(K) dan dr. T. Ibnu Alferally, M.Ked(PA), Sp.PA, D.Bioet selaku ketua penguji dan anggota penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.
4. dr Fitria Ramadhani S. Pane selaku heaalth care manager dan juga kakak dan abang dokter, perawat, bidan, dan petugas di Klinik Pratama Rumah Zakat Medan yang telah bersedia dan banyak membantu dalam proses pengerjaan penelitian.
5. Papa Hasudungan Pardede, mama Rosmery Simanjuntak, adek Rini Elisabeth Pardede yang senantiasa mendukung dan memberikan bantuan dalam proses pengerjaan hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Sahabat-sahabat penulis yang telah banyak membantu dalam dukungan, motivasi, dan masukan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini di kemudian hari.
Medan, Desember 2016
(58)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Abstrak ... ii
Abstract ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... viii
Daftar Singkatan ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Anemia ... 5
2.1.1 Anemia Defisiensi besi ... 5
2.1.1.1 Defenisi ... 5
2.1.1.2 Etiologi ... 6
2.1.1.3 Patofisiologi ... 6
2.1.1.4 Manifestasi Klinis ... 7
2.1.1.5 Akibat ... 7
2.1.1.6 Tatalaksana ... 8
2.1.1.7 Komplikasi ... 8
2.1.1.8 Pencegahan ... 8
2.2 Kehamilan ... 9
2.2.1 Pengertian kehamilan ... 9
2.3 Kebutuhan zat besi ibu hamil ... 9
2.4 Berat Bayi Lahir Rendah ... 9
2.5 Hubungan anemia pada ibu hamil dengan BBLR ... 10
2.6 Berat badan bayi normal ... 10
2.7 Karakteristik sosiodemografi ... 14
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ... 15
3.1 Kerangka teori ... 15
3.2 Kerangka konsep ... 16
(59)
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17
4.1 Jenis Penelitian ... 17
4.2 Lokasi dan waktu penelitian ... 17
4.3 Populasi dan Sampel ... 17
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17
4.5 Teknik Pengumpulan Data ... 18
4.6 Metode Analisis Data ... 18
4.7 Defenisi Operasional ... 19
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20
5.1 Hasil Penelitian ... 20
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 20
5.1.3 Distribusi Angka Kejadian Anemia Responden ... 21
5.1.4 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir ... 22
5.1.5 Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi . 22 5.2 Pembahasan ... 23
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25
6.1 Kesimpulan ... 25
6.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
(60)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman Tabel 2.1 Kadar Hemoglobin (Hb) dan Volume Hematokrit (Ht)
sebagai indikator anemia ... .6
Tabel 2.6 Kurva Pertumbuhan WHO ... 11
Tabel 4.1 Defenisi Operasional Penelitian ... 18
Tabel 5.1 Distribusi Faktor Sosiodemografi ... 20
Tabel 5.2 Distribusi Responden menurut Kadar Anemia ... 21
Tabel 5.3 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir ... 22
(61)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman Gambar 1 Weight for Age Boys... 12 Gambar 2 Weight for Age Girls ... 13
(62)
DAFTAR SINGKATAN
Hb : Hemoglobin
PNS : Pegawai Negeri Sipil IRT : Ibu Rumah Tangga gr/dl : gram per desiliter
WHO : World Health Organization UMR : Upah Minimum Regional BBLR: Berat Bayi Lahir Rendah
(63)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Penjelasan
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 3 Status Penelitian
Lampiran 4 Hasil Olah Data dengan SPSS Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 6 Ethical Clearance
Lampiran 7 Surat Balasan Izin Penelitian Rumah Zakat Medan Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
(1)
i
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Abstrak ... ii
Abstract ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... viii
Daftar Singkatan ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Anemia ... 5
2.1.1 Anemia Defisiensi besi ... 5
2.1.1.1 Defenisi ... 5
2.1.1.2 Etiologi ... 6
2.1.1.3 Patofisiologi ... 6
2.1.1.4 Manifestasi Klinis ... 7
2.1.1.5 Akibat ... 7
2.1.1.6 Tatalaksana ... 8
2.1.1.7 Komplikasi ... 8
2.1.1.8 Pencegahan ... 8
2.2 Kehamilan ... 9
2.2.1 Pengertian kehamilan ... 9
2.3 Kebutuhan zat besi ibu hamil ... 9
2.4 Berat Bayi Lahir Rendah ... 9
2.5 Hubungan anemia pada ibu hamil dengan BBLR ... 10
2.6 Berat badan bayi normal ... 10
2.7 Karakteristik sosiodemografi ... 14
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ... 15
3.1 Kerangka teori ... 15
3.2 Kerangka konsep ... 16
3.3 Hipotesa ... 16
(2)
vi
i
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17
4.1 Jenis Penelitian ... 17
4.2 Lokasi dan waktu penelitian ... 17
4.3 Populasi dan Sampel ... 17
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17
4.5 Teknik Pengumpulan Data ... 18
4.6 Metode Analisis Data ... 18
4.7 Defenisi Operasional ... 19
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20
5.1 Hasil Penelitian ... 20
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 20
5.1.3 Distribusi Angka Kejadian Anemia Responden ... 21
5.1.4 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir ... 22
5.1.5 Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi . 22 5.2 Pembahasan ... 23
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25
6.1 Kesimpulan ... 25
6.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27 LAMPIRAN
(3)
i
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman Tabel 2.1 Kadar Hemoglobin (Hb) dan Volume Hematokrit (Ht)
sebagai indikator anemia ... .6
Tabel 2.6 Kurva Pertumbuhan WHO ... 11
Tabel 4.1 Defenisi Operasional Penelitian ... 18
Tabel 5.1 Distribusi Faktor Sosiodemografi ... 20
Tabel 5.2 Distribusi Responden menurut Kadar Anemia ... 21
Tabel 5.3 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir ... 22
Tabel 5.4 Hubungan Anemia dengan Berat Badan Bayi ... 22
(4)
viii
i
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman Gambar 1 Weight for Age Boys... 12 Gambar 2 Weight for Age Girls ... 13
(5)
i
DAFTAR SINGKATAN
Hb : Hemoglobin
PNS : Pegawai Negeri Sipil IRT : Ibu Rumah Tangga gr/dl : gram per desiliter
WHO : World Health Organization UMR : Upah Minimum Regional BBLR: Berat Bayi Lahir Rendah
(6)
x
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Penjelasan
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 3 Status Penelitian
Lampiran 4 Hasil Olah Data dengan SPSS Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 6 Ethical Clearance
Lampiran 7 Surat Balasan Izin Penelitian Rumah Zakat Medan Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Data Induk