Republik Indonesia, serta kiprahnya untuk mempertahanan filosofi dan dasar negara tersebut. Sebagaimana pernyataan Gus Dur yang dikutip oleh Douglas E. Ramage:
“Pancasila adalah serangkaian prinsip-prinsip yang bersifat lestari. Ia memuat ide-ide yang baik tentang hidup bernegara yang mutlak diperjuangkan. Saya
akan mempertahankan Pancasila yang murni dengan jiwa raga saya, terlepas dari kenyataan bahwa ia tidak jarang dikebiri atau dimanipulasi, baik oleh
segelintir tentara maupun sekelompok umat Islam.”
11
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat per- masalahan tersebut ke dalam karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan mengambil
judul Pandangan Abdurrahman Wahid terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara.
B. Tinjauan Pustaka
Sejauh penelusuran penulis terhadap beberapa karya ilmiah yang ada, terdapat beberapa tulisan yang selaras dengan bahasan topik skripsi ini, seperti:
1. Asep Hikmatillah, Kontroversi Kebijakan Politik Presiden Abdurrahman Wahid
pada Era Reformasi , 2006; Studi ini menitik beratkan pada era Abdurrahman
Wahid menjabat sebagai presiden RI, apakah akan membawa perubahan yang lebih baik dengan mengeluarkan kebijakan yang berpolemik dan kontroversial, atau
sebaliknya? Adapun kebijakan itu antara lain: Pencabutan TAP MPR Tentang pelarangan ajaran Komunisme, Marxisme, Leninisme; Penghapusan Departemen
Sosial; Penghapusan Departemen Penerangan; Penghapusan Badan Pemantapan Stabilitas Nasional Bakortanas; dan Lembaga Penelitian Khusus Litsus.
2. Anshori, Hubungan Sipil–Militer dalam Transisi Menuju Demokrasi Studi
Pemikiran Gus Dur , 2006; Skripsi ini menerangkan tentang bagaimana hubungan
sipil–militer dalam negara yang mengalami transisi demokrasi pasca jatuhnya
11
Douglas E. Ramage, Pemahaman Abdurrahman Wahid Tentang Pancasila dan Penerapannya Dalam Era Paska Asas Tunggal
dalam Gus Dur, NU dan Masyarakat Sipil, Ellyasa KH. Dharwis ed, Yogyakartra: LKiS, 1997, h. 101
presiden Soeharto, karena dalam masa itu sangat menentukan dalam proses demokrasi dan ketahanan suatu negara.
3. Supriyadi, Peranan Politik Abdurrahman Wahid Gus Dur di Partai Kebangkitan
Bangsa , 2008; Penulisan kajian ini berangkat dari opini bahwa PKB adalah Gus
Dur, dan bukan sebaliknya Gus Dur milik PKB, sehingga menimbulkan anggapan bahwa PKB sangat bergantung pada pada Gus Dur yang dijadikan panutan dan
rujukan oleh banyak orang dalam menyelesaikan segala persoalan-persoalan umat dan bangsa, baik itu menyangkut persoalan agama, budaya dan politik. Dan
mendapat pengakuan di tingkat nasional maupun internasional dalam memperjuangkan demokrasi dan HAM.
4. Hendri Julianto, Perbandingan Abdurrahman Wahid dan Yusuf Hasyim tentang
Visi dan Strategi Politik NU, 2008; Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana
persamaan dan perbedaan antara dua tokoh NU, Abdurrahman Wahid dan Yusuf Hasyim dalam permasalah sosial yang besifat dinamis dan lebih terfokuskan pada
hubungan agama dan negara melalui visi perjuaan politik PKB dan PKU. Lebih dari itu, skripsi ini memberikan penjelasan atas segala makna dan warna yang ada
di balik peristiwa, serta sebagai upaya penempatan masalah sesuai porsinya dari polemik kedua tokoh yang diangkat yang memilki nilai historis.
Keempat judul di atas merupakan hasil karya yang berbentuk skripsi mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Jurusan Pemikiran Politik Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Di samping itu, dari hasil penelusuran penulis terindikasi dua judul skripsi dengan tema yang sama yang masih dalam proses pengerjaan, yakni:
1. Robithul Umam, Civil Society dalam Pemikiran Abdurrahman Wahid, 2008.
2. Ato Sugiarto, Demokrasi dalam Pandangan Abdurrahman Wahid, 2008.
Selain dari yang tersebut di atas, penulis juga menemukan banyaknya buku yang menjelaskan tentang pemikiran dan gerakan yang dilakukan oleh Abdurrahman
Wahid, baik itu berupa tulisan-tulisannya sendiri yang telah dibukukan seperti: Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan
2001; Membangun Demokrasi 1999; Gus Dur Menjawab Perubahan Zaman: Kumpulan Pemikiran K.H. Abdurrahman
Wahid Presiden ke-4 Republik Indonesia 1999, maupun tulisan orang tentang dirinya
antara lain; yang terangkum dalam buku: Gus Dur, NU dan Masyarakat Sipil, Ellyasa KH. Dharwis ed 1994 dan buku hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Tim
INCReS yang berjudul Beyond The Symbols, Jejak Antropologis Pemikiran dan Gerakan Gus Dur
2000. Meskipun telah banyak yang membahas kajian tentang tokoh Abdurrahman
Wahid, namun penulis mencoba untuk mengambil dari sisi yang lain dan berbeda dalam skripsi ini. Dari semua karya tulis di atas, penulis merasa belum ada satu penulis
pun yang secara khusus spesifik menulis tentang Pandangan Abdurrahman Wahid terhadap Pancasila Sebagai Dasar Negara
. Hal ini penting untuk diangkat karena penulis meyakini bahwa Pancasila merupakan bentuk final dari dasar negara bagi
bangsa Indonesia yang masyarakatnya majemuk, sehingga dalam hal memahami dan mempertahankannya menjadi sebuah keharusan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah