ANALISIS TEKS

BAB V ANALISIS TEKS

A. Analisis Sastra Fantastik

Menurut Todorov, fantastik adalah kebimbangan yang dirasakan oleh seseorang yang hanya mengenal hukum-hukum alam, ketika menghadapi suatu peristiwa yang kelihatannya supranatural. Pada awalnya kebimbangan di sini adalah kebimbangan yang dirasakan oleh pembaca. Lebih lanjut lagi Todorov menjelaskan bahwa kebimbangan tersebut tidak hanya dirasakan oleh pembaca, tetapi juga dirasakan oleh protagonis dalam cerita yang seakan berada pada dua kutub yaitu realitas atau mimpi, kenyataan atau ilusi, natural atau supranatural (Apsanti dalam Risnawati, 2010: 13).

Teks HQ sebagai cerita dalam khazanah Sastra Melayu, menyajikan cerita istana sentris yang memuat adanya kisah supranatural. Hikayat merupakan karangan yang kadarnya cerita, bukan peristiwa yang benar-benar terjadi atau hasil rekaan. Selain itu hikayat juga merupakan cerita lama berbentuk prosa, namun juga berarti bahwa cerita yang pernah terjadi atau sejarah riwayat (Siti Baroroh Baried, 1985: 6). Struktur hikayat pada cerita menyebabkan asumsi bahwa terdapat unsur fiksi dalam cerita. Terdapat beberapa aspek yang mengandung unsur sastra fantastik pada teks HQ. Meskipun karya sastra klasik ini kemungkinan merupakan imajinasi pengarang, tetapi unsur fantastik dapat kita uraikan berdasarkan kejadian-kejadian aneh melalui kebimbangan yang dirasakan oleh pembaca maupun protagonis cerita.

1. Motif Fantastik pada Teks HQ Motif fantastik didampingi dan didasari oleh tematik realis (lihat hal. 19). Tematik realis mencakup motif-motif realis yang meyakinkan. Tematik realis dalam teks HQ mencakup nama-nama tokoh dalam agama Islam, seperti Qamaruzzaman dan Budur. Si tokoh utama pun digambarkan secara realis. Motif realis lain yaitu penggunaan unsur ajaran agama Islam. Selain itu terdapat kelompok agama Majusi yang mendukung cerita. Kelogisan lain yang meliputi cerita yaitu motif realis bahwa anak raja yang tidak mau menikah disebabkan biasanya anak raja selalu dijodohkan.

Motif fantastik pada teks HQ yaitu cinta bersemi melalui perantara kekuatan makhluk supranatural berbentuk jin. Selain itu, terdapat motif lain yaitu sebuah cincin yang memiliki kekuatan. Ilustrasi tentang burung gagak yang menyambar cincin juga mendukung efek fantastik cerita ini. Pengisahan pun melibatkan peristiwa-peristiwa pendukung lain hingga menimbulkan efek fantastik dalam cerita.

Berawal dari perdebatan antara kedua jin bernama Maimunah dan Dahnis tentang keunggulan dua tokoh riil dalam naskah HQ bernama Qamaruzzaman dan Budur, motif percintaan ini dimulai. Kebimbangan dirasakan oleh pembaca di awal penceritaan. Tidak ada yang aneh saat tokoh Maimunah dan Dahnis berdebat. Akan tetapi, pembauran antara dunia nyata dan tidak nyata sudah sejatinya dimulai sejak awal cerita, tepatnya saat kemunculan tokoh jin Ifrit bernama Qasyqasy dan aksi menghilang serta penjelmaan jin menjadi rupa binatang.

Perdebatan kedua jin melibatkan tokoh jin lain, yaitu jin Ifrit Qasyqasy. Pemunculan tokoh ini mendukung bahwa ada efek fantastik yang dituturkan pencerita, meskipun tokoh Maimunah dan Dahnis tidak diberikan gambaran detil tentang karakter mereka. Pembuktian atas perdebatan tersebut dilakukan dengan cara menggigit anggota badan tokoh hingga tidak sadarkan diri. Kondisi tidak sadar itulah yang dimanfaatkan jin untuk mempengaruhi kedua tokoh untuk saling bercinta. Jin membawa tokoh Budur ke peraduan Qamaruzzaman. Qamaruzzaman dan Budur saling bercinta dan bertukar cincin. Cincin inilah yang akhirnya dapat menyatukan mereka kembali setelah pencarian panjang. Cincin ini pun diceritakan memiliki kekuatan supranatural tersendiri.

Kebimbangan oleh tokoh juga dialami saat Qamaruzzaman dan Budur bangun di keesokan harinya. Kedua tokoh tersebut beserta tokoh lain yang melingkupinya mengalami kebimbangan atas peristiwa yang terjadi. Mereka merasa seperti bermimpi atau berilusi. Akan tetapi, terdapat cincin pasangan bercinta mereka di jari masing-masing ketika benar-benar dalam keadaan sadar di keesokan harinya. Kebimbangan juga turut dialami oleh tokoh riil yang melingkupi Qamaruzzaman dan Budur, seperti khadam, dayang, baginda, dan perdana menteri. Tokoh lain pendukung tersebut pun tidak percaya dan meragukan peristiwa yang telah dialami kedua tokoh merupakan halusinasi saja. Agar terlihat kedudukan dan kilasan peristiwa- peristiwa aneh itu, berikut disajikan uraian dalam bentuk tabel yang merupakan kronologis cerita sesuai urutan pada teks HQ.

Tabel 16 Urutan Peristiwa dalam Teks HQ

No.

Urutan Peristiwa dalam Teks

Halaman

1. Judul naskah, pembukaan berupa pujian kepada Allah dan shalawat, serta dialog Dahnis dan Maimunah tentang

perbandingan Qamaruzzaman dan Budur.

(hal. 1)

2. Dahnis menganggap Qamaruzzaman serupa dengan Budur, kekasihnya. Maimunah tidak terima penghulu kekasihnya

disamakan.

(hal. 2)

3. Maimunah dan Dahnis membawa Budur yang dalam keadaan tidak sadar ke sebelah kiri Qamaruzzaman untuk dibandingkan. Maimunah memanggil seorang jin ifrit bernama Qasyqasy untuk menjadi saksi.

(hal. 3)

4. Qasyqasy menyarankan untuk dilihat dari mana yang laki-laki dan perempuan dan di antara keduanya masing-masing dibangunkan,

mana yang lebih akan diketahui.

(hal. 4)

5. Dahnis berubah menjelma seperti anak anjing dan menggigit lutut serta bergerak hingga ke lambung Qamaruzzaman.

(hal. 5)

6. Qamaruzzaman heran melihat kecantikan Sayidatul Budur hingga bernafsu untuk menggauli Budur lalu mereka bercinta.

(hal. 5)

7. Qamaruzzaman menganggap bahwa Budur merupakan seorang yang disuruh ayahandanya untuk tidur di sebelah Qamaruzzaman.

Maimunah menjelma menjadi kutu anjing, menggigit betis dan bawah pusat Budur.

(hal. 6)

8. Budur tersadar dan melihat Qamaruzzaman, mereka pun saling bercinta serta tertukar cincinnya.

(hal. 7 9)

9. Qamaruzzaman terbangun dari tidurnya, mencari Budur tetapi tiada.

(hal. 10)

10. Ia marah pada khadam penjaga pintu. Para khadam tidak

mengetahui tentang kehadiran Budur pada kamar Qamaruzzaman, mereka melaporkan Qamaruzzaman kepada Baginda Malik Syahraman.

(hal. 10 12)

11. Qamaruzzaman diasingkan di gua batu karena dianggap hanya

bermimpi ataupun terbujuk was-was setan.

(hal. 13 17)

12. Qamaruzzaman meyakinkan Malik Syahraman atas cincin yang

tertukar dengan Budur. Syahraman pun percaya kepada Qamaruzzaman.

(hal. 18 20)

13. Qamaruzzaman diasingkan ke mahligai di tengah laut. (hal. 22 23)

14. Budur bersedih karena menyadari lelaki yang tidur dengannya

tiada, lalu Budur dianggap gila dan diikat dengan rantai besi.

(hal. 23 24)

15. Budur jatuh sakit, Malik Al-Ghabur membuat semacam sayembara

untuk mengobati Budur, namun tiada seorang pun yang mampu mengobati. Lalu muncul tokoh Marzawan, teman Budur ini menyamar supaya dapat bertemu Budur lewat bantuan ibunya.

(hal. 25 27)

16. Lewat Marzawan, Budur meminta ia mencari Qamaruzzaman.

(hal. 28 29)

17. Marzawan menemukan negeri Khaldan tempat Qamaruzzaman

(hal. 30 37) (hal. 30 37)

18. Ia menyembelih unta dan kuda yang dinaikinya. Darahnya

dilumurkan ke bajunya dan baju Qamaruzzaman. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa khawatir dibuntuti oleh pasukan raja Syahraman.

(hal. 37 39)

19. Marzawan dan Qamaruzzaman tiba di pulau yang dihuni Malik

Al-Ghabur dan Budur. Marzawan meminta Qamaruzzaman untuk menyamar sebagai ahli nujum yang akan mengobati Budur.

(hal. 39 40)

20. Banyak tabib, tukang hisab dan tukang nujum yang telah mati

dipenggal karena tidak berhasil mengobati Budur.

(hal. 40)

21. Apabila berhasil, ia akan dikawinkan dengan Budur dan diberi

setengah kerajaan. Apabila gagal, ia akan dipenggal kepalanya.

(hal. 41)

22. Qamaruzzaman menerima syarat itu. Ia menulis surat cinta dan

menyelipkan cincinnya untuk diberikan kepada Budur.

(hal. 41 44)

23. Sayidatul Budur membaca surat Qamaruzzaman dan memakai

cincin yang terselip dalam surat, Budur pun sembuh dari duka citanya. Baginda merasa sangat bahagia, putrinya telah sembuh.

(hal. 44)

24. Qamaruzzaman menceritakan tentang dirinya dan kisah mengapa

semua bisa terjadi. Baginda memerintahkan untuk mempersiapkan perhelatan pernikahan Sayidatul Budur dengan Qamaruzzaman.

(hal. 45 46)

25. Beberapa waktu berlalu, Qamaruzzaman rindu orang tuanya dan ia

memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya bersama Sayidatul Budur.

(hal. 47)

26. Sebulan perjalanan, mereka berhenti di sebuah perkemahan untuk

istirahat dan tinggal.

(hal. 48)

27. Dalam kemah, Qamaruzzaman melihat Sayidatul Budur tidur dan

bajunya tertiup angin sehingga terbuka. Ia mendapati sebuah cincin, tetapi tiba-tiba datang seekor burung menyambarnya.

(hal. 48 49)

28. Qamaruzzaman mengejar burung tersebut hingga terlampau jauh

jaraknya dan tidak ingat jalan kembali ke kemah istrinya.

(hal. 49)

29. Qamaruzzaman tersesat di sebuah negeri beragama Majusi,

mendapati seorang tua bernama Khauli yang mau menerimanya untuk tinggal menjadi tukang kebun.

(hal. 50 51)

30. Sementara dikisahkan Sayidatul Budur mencari Qamaruzzaman

dengan cara menyamar sebagai laki-laki yaitu menjadi Qamaruzzaman.

(hal. 51)

31. Dalam pencarian, Budur menikah dengan Hayatun Nufus seorang

putri dari Negeri Ainus. Budur menjadi raja yang bijaksana.

(hal. 52 54)

32. Budur berterusterang kepada Hayatun Nufus akan kondisinya.

Mereka punya siasat untuk menodai celana Hayatun Nufus dengan darah seekor ayam supaya dapat mengelabui Raja. Budur pun tidak jadi dibunuh.

(hal. 55 57)

33. Kisah Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman mencari putranya.

Ia meyakini anaknya telah mati terbunuh, setelah mendapati baju anaknya yang rusak dan berlumur darah.

(hal. 58 60)

34. Kisah kesedihan Qamaruzzaman saat menjadi tukang kebun. Saat

(hal. 61 62) (hal. 61 62)

35. Khauli memberikan kabar telah mendapat tumpangan untuk

Qamaruzzaman dan perpisahan pun terjadi.

(hal. 63)

36. Qamaruzzaman menuturkan ada emas di kebun Khauli dan dibagi

dua. Khauli mengakali cara Qamaruzzaman untuk membawa emas dengan mencampurnya dengan zaitun dalam satu karung. Saat perpisahan, Khauli pun meninggal.

(hal. 63 64)

37. Qamaruzzaman menaruh cincin Budur di karung, sampai saat

Budur berniat membeli barang dan mendapati cincin tersebut.

(hal. 64 65)

38. Pertemuan haru antara Qamaruzzaman dan Budur. Mereka pun

sangat bahagia atas pertemuan tersebut.

(hal. 66)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengaluran cerita teks HQ memiliki alur maju. Pada dasarnya, cerita dalam teks HQ ini memuat peristiwa- peristiwa yang berkaitan dan membentuk kausalitas yang kuat. Akan tetapi, peristiwa yang meloncat seperti diuraikan pada nomor 2 dalam tabel, menyebabkan pembaca merasakan kebingungan. Maksud dari perdebatan mereka tidak ditampilkan secara langsung. Hal ini jelas tampak pada penceritaan awal. Narator setelah mengawali cerita dengan pujian kepada Allah, tiba-tiba masuk pada pengisahan Maimunah dan Dahnis. Hal inilah yang menimbulkan efek kebimbangan bagi pembaca. Sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut.

Al-

l-

wa shachbihi wa sallam. Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan

parasnya elok. Maka kata [kita] -laki yang muda yang penghuluku lihat itu yang engkau cerita juga halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia men

Keanehan-keanehan yang terjadi dalam teks HQ untuk selanjutnya diungkapkan pada pembahasan sub-judul berikutnya.

2. Dekor Realis pada Teks HQ Dekor realis merupakan unsur yang menjurus pada latar tempat dan waktu yang ditata dan disajikan dengan uraian atau detil yang memadai untuk menimbulkan kesan riil atau nyata (Apsanti Djokosujatno, 2005: 55). Waktu dan ruang yang terdapat dalam teks HQ ini bervariasi. Hal ini karena melibatkan tokoh yang cukup banyak.

Kerancuan (interversi) ruang dan waktu terjadi saat Qamaruzzaman dan Budur di bawah pengaruh gigitan tokoh lain yang merupakan jelmaan Maimunah dan Dahnis. Digambarkan Qamaruzzaman dan Budur berbeda tempat, namun dalam satu waktu, Budur dapat dibawa Dahnis dan Qasyqasy ke peraduan Qamaruzzaman. Beberapa ruang atau lokasi yang dikisahkan dalam teks HQ yaitu sebagai berikut.

a. Gua batu, yang digunakan untuk tempat pengasingan Qamaruzzaman. Qamaruzzaman dikisahkan sebagai anak raja yang tidak mau dijodohkan

oleh ayahnya. Hal ini yang menyebabkan dirinya diasingkan di gua batu. Berikut penggalan dalam teks HQ yang menunjukkan tentang gua batu.

Seperti yang engkau cerita juga halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut seperti maksud ayahda. Maka mereka oleh baginda itu akan anakndanya dan dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu

Maka kata / silalah penghuluku, maka turunlah oleh keduanya pada gua batu itu dan berhenti Maimunah dan Dahnis hampir kursi Qamaruzzamannya

Bag

Aku tiadalah aku tidur pada malam ini oleh anakku Qamaruzzaman bahwa aku takut berlalu suatu yang tiada baik padanya di dalam gua batu itu (HQ, 1905: 11) Aku tiadalah aku tidur pada malam ini oleh anakku Qamaruzzaman bahwa aku takut berlalu suatu yang tiada baik padanya di dalam gua batu itu (HQ, 1905: 11)

laut, sebagaimana penggalan teks HQ berikut. Dan disediakan pula tempat anaknda di tengah laut lengkap

de

Maka baginda pun berangkat waktu itu memindahkan anakndanya kepada mahligai yang telah sedia di tengah laut. Dapatlah baginda berjalan kaki dari tepi-tepi laut itu ke mahligai anakndanya itu. Adalah besar mahligai itu dua puluh hasta dan panjangnya empat puluh hasta. Dan berapa jendela yang terbuka ke laut

c. Mahligai Budur, yang digunakan sebagai tempat tinggal Budur. Setting ini pun digambarkan secara realis di Jazairul Ainus. Jazairul Ainus atau

disebut Jazairul Jauniyah pun dikisahkan sebagai tahta kerajaan ayah Budur yaitu Sultan Malik Al-Ghabur. Sebagaimana disebutkan dalam penggalan teks HQ berikut.

Alkisah tersebut perkataan Malik Budur binti Sultan Malik Al Ghabur yang mempunyai tahta kerajaan di negeri Jazair dan yang mempunyai tujuh buah maligai. Maka bahwasanya jin Qasyqasy dengan Dahnis yang membawa Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur setelah sampaikan di maligai tempat peraduan putri itu. Maka menidurkan keduanya akan tempat peraduan putri itu seperti dahulunya

Maka kata sahibul hikayat tatkala selesai Qamaruzzaman daripada

kelihatanlah negeri Jazair kerajaan Sultan Malik Al Ghabur ayahandanya Sayidatul Budur (HQ, 1905: 38)

d. Negeri At-Thair, digambarkan sebagai negeri yang disinggahi tokoh Marzawan sebelum mencapai kerajaan Qamaruzzaman. Tempat ini

digunakan untuk memperkuat kesan bahwa Marzawan mengalami pencarian yang begitu jauh lokasinya.

Maka tatkala sampai ia ke sebuah negeri yang bernama negeri At-Thair, maka mendapat Marzawan akan khabar orang yang

Mudah-mudahan dapatlah Al Malikatul

Budur akan menjadi obat Qamaruzzaman

(HQ, 1905: 29)

Maka kata Marzawan, Adakah berapa pulau itu jauh dari sini

Maka kata mereka itu Jikalau jalan laut baik angin sebulan dan jalan daratnya anam bulan

(HQ, 1905: 30)

e. Negeri Khaldan, dikisahkan sebagai negeri tempat bertahta Sultan Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman.

Marzawan pun masuklah ke dalam sampan hendak pergi ke pulau Khaldan itu. Maka berlayarlah sampan itu dan angin juga baik lamanya sebulan. Maka kelihatan lah pulau Khaldan, maka tatkala hendak sampai, maka angin ribut pun turunlah. Maka patahlah tiang layar. (HQ, 1905: 30)

Penggambaran waktu yang dominan dipakai dalam teks HQ yaitu pagi hari dan malam hari. Terdapat beberapa penggambaran ruang yang lain dalam teks HQ di antaranya sebagai berikut.

1) Di tengah laut, merupakan mahligai Qamaruzzaman, maupun setting perjalanan Marzawan menempuh jarak jauh untuk menemui

Qamaruzzaman.

2) Lokasi hutan yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan Marzawan dan Qamaruzzaman menemui Budur.

3) Perkemahan di tengah hutan juga mengambil lokasi hutan sebagai penggambaran letak yang jauh.

4) Kebun Khauli pun dijadikan tempat yang terdapat keanehan di dalamnya. Ditemukan harta karun dan kejadian aneh berkisar tentang

burung.

5) Suasana dalam perahu juga digambarkan saat Qamaruzzaman menumpang di salah satu perahu juragan serta suasana saat Marzawan

menempuh jalur laut dan ditempa badai serta ombak.

3. Tokoh dan Penokohan pada Teks HQ Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, efek fantastik juga dipengaruhi oleh kehadiran tokoh-tokoh dalam cerita dengan peran masing- masing. Berikut peneliti paparkan mengenai tokoh-tokoh dalam cerita serta penokohannya.

a. Maimunah Tokoh ini merupakan tokoh supranatural yang mendukung efek

fantastik yang dikisahkan narator. Maimunah di awal penceritaan bukan digambarkan sebagai seorang jin. Pembaca pada awalnya akan menganggap Maimunah sebagai tokoh riil biasa. Akan tetapi, kondisi ini berubah menjadi kebimbangan pembaca ketika muncul penggambaran bahwa Maimunah menerjang bumi memanggil jin Ifrit untuk membantunya. Kondisi ini juga makin diperkuat dengan menghilangnya secara gaib Maimunah serta penjelmaannya menjadi serupa binatang. Sebagaimana penggalan teks HQ seperti berikut.

Maka tatkala mendengar Maimunah akan perkataan Dahnis, maka jadilah padam warna mukanya

Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur

Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan

b. Dahnis Dahnis merupakah tokoh supranatural kedua yang terdapat dalam

teks HQ. Dahnis dikisahkan di awal sama halnya dengan tokoh Maimunah. Penggambaran Dahnis layaknya tokoh riil sedang mengalami perselisihan pendapat. Kebimbangan dirasakan pembaca juga pada saat digambarkan tokoh tersebut menghilang secara gaib dan mampu menjelma serupa binatang.

HQ, 1905: 1)

Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur

Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya 4)

c. Qasyqasy Tokoh supranatural yang ketiga yaitu Qasyqasy. Qasyqasy

dikisahkan sebagai seorang jin yang dipanggil Maimunah untuk membantu menguatkan pendapat Maimunah dan Dahnis tentang perdebatannya. Qasyqasy digambarkan sebagai sosok jin golongan Ifrit.

Maka kata Maimunah pun menerjangkan bumi. Maka keluarlah dari bumi itu seorang jin Ifrit yang merah matanya dan tujuh tanduk di kepalanya dan panjang ekornya dan tangan seperti tangan gajah dan telinganya seperti telinga

namanya \Qa\syqasy

Jin Ifrit dalam Islam, merupakan jin yang lebih jahat dari jin Marid dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebih dahsyat lagi. Jin Marid sendiri merupakan jin yang apabila berbuat jahat, menjelma, juga berbuat hal lain yang lebih berat dari itu, seperti membunuh dan lainnya.

Pada pemahaman agama Islam, jin merupakan salah satu makhluk gaib yang disebutkan dalam Alquran,

Aku tidak menciptakan jin

dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-

- Dzariyyat, 51:56). Bahkan penyebutannya dikhususkan pula dalam satu surat yaitu surat Jin.

-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin- (QS. Al-Jin 72:6).

Dalam teologi Islam, jin diciptakan Allah dari api tanpa asap, sedangkan manusia diciptakan dari tanah liat. Menurut Alquran, jin memiliki kehendak bebas, dan Iblis (setan) menyalahgunakan kebebasannya di hadapan Allah dengan menolak perintah untuk sujud kepada Adam ketika Allah memerintahkan kepada malaikat dan jin untuk melakukannya. Karena menolak perintah Allah, iblis diusir dari surga dan kemudian

Jin biasanya tidak terlihat oleh manusia, dan manusia tidak tampak jelas oleh mereka. Jin memiliki kekuatan untuk menempuh jarak yang sangat jauh dengan kecepatan ekstrim dan diperkirakan tinggal dalam komunitas mereka sendiri di daerah terpencil, seperti di pegunungan, laut, pohon, dan udara ( http://www.akhirzaman.info ). Seperti manusia, Jin biasanya tidak terlihat oleh manusia, dan manusia tidak tampak jelas oleh mereka. Jin memiliki kekuatan untuk menempuh jarak yang sangat jauh dengan kecepatan ekstrim dan diperkirakan tinggal dalam komunitas mereka sendiri di daerah terpencil, seperti di pegunungan, laut, pohon, dan udara ( http://www.akhirzaman.info ). Seperti manusia,

Ketiga tokoh jin tersebut dalam teks HQ memiliki efek fantastik yang dominan. Unsur supranatural dirasakan pembaca saat awal pengisahan. Berikut penggalan teks yang menggambarkan ketiga tokoh supranatural tersebut.

Maka [2] tatkala melihat Maimunah akan kelakuan asyik Sayidatul Budur akan Qamaruzzaman maka sangatlah sukanya akan habis-habis suka Engkau melihat, ya

betapa perbuatan kekasihmu itu

kepada kekasihmu

Maka kata Dahnis, Mengakulah hamba

tiadalah syak lagi

aku maafkan daripada engkau. Maka dituliskan surat pemerdekaan pada Dahnis. Maka kata Maimunah masuk oleh engkau kedua,

Hai Qasyqasy, hai Dahnis, terbanglah olehmu keduanya akan Sayidatul Budur taruh olehmu seperti sedia kala ke dalam maligai peraduan tinggal olehmu akan kekasihku Qamaruzzaman di peraduannya. Segeralah oleh kedua jangan sampai siang hari Maka mengangkat oleh Qasyqasy dan Dahnis akan putri Sayidatul Budur lalu terbangkan pada tempat maligainya dihantarkan di atas peraduan. (HQ, 1905: 9)

d. Qamaruzzaman Tokoh realitas dalam cerita yaitu Qamaruzzaman. Selain itu,

Qamaruzzaman juga merupakan tokoh utama, sesuai dengan judul naskah ini yaitu Hikayat Qamaruzzaman. Qamaruzzaman merupakan karakter lelaki yang berwajah tampan dan baik. Ia juga merupakan seorang Muslim. Selain itu, Qamaruzzaman digambarkan sebagai lelaki yang romantis, tegas, setia, dan pemberani.

..Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya elok. Maka kata [kita]

orang laki-laki yang muda yang penghuluku lihat itu Maka kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut orang laki-laki yang muda yang penghuluku lihat itu Maka kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut

(HQ, 1905: 1)

Maka bahwa Qamaruzzaman tatkala hendak mencium ia akan mulut putri Sayidatul Budur maka malulah ia akan Allah

Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin datang asyik dan birahi. Dan mulutnya seolah- olah cincin Nabiyullah Sulaiman. Dan air liurnya manis diminumnya

Maka Qamaruzzaman pun datanglah murkanya. Maka menghampiri ia akan khadam itu lalu ditinggikan tengkuk khadam serta dipalunya dan diterajangkannya hingga jatuhlah khadam itu ke dalam telaga dibenamkan dengan kayu

Maka kata Qamaruzzaman

Hai Perdana Menteri, sembahkan kepada ayahandaku aku sekarang hendak berkahwin dengan putri yang kamu hantarkan kepada sisiku dan tiada aku berkahwin akan perempuan yang lainnya dan tiada pula asyikku yang lain melai(n)kan dia. Maka bersegeralah olehmu, hai Perdana Menteri. Sembahkan kepada baginda itu khabarkan akan dia bahwa dikahwinkan aku dengan putri yang telah masuk di peraduanku (HQ, 1905: 15)

Maka tiadalah perdulikan Qamaruzzaman akan mereka itu helah ia berseru-seru juga dengan katanya, obat dan aku tukang hisab dan aku tukang nujum (HQ, 1905: 40)

Maka Qamaruzzaman mengambil dakwat dengan qalam dan menuliskan Qamaruzzaman pada kertas yang amat putih dengan per

erta Qamaruzzaman

sayang

aman itu

Maka tatkala dilihat oleh Qamaruzzaman yang demikian itu pun menangis oleh kedua pula, kerana ia ingatkan bercerai dengan istrinya tatkala melihat ia akan burung

bertangis- bertangis-

Sayidatul Budur. Budur digambarkan sebagai putri raja Malik Al- Ghabur yang cantik jelita. Selain itu, Budur dikisahkan sebagai gadis yang lembut tingkah lakunya, berkulit putih, setia, dan pemberani.

Maka itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi

tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan cantik mukanya

Maka terbukalah baju Sayidatul Budur putih halus. Maka memeluk Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur 48)

Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan

Maka Sayidatul Budur pun memakai pakaian Qamaruzzaman dan surban dan baju jadilah ia seperti laki-laki Qamaruzzaman tiada mengetahui akan dia oleh sekalian khadam-khadam dan pengiring-pengiringnya. Maka Sayidatul Budur keluar daripada kemahnya sediakan tunggangannya. Maka membawalah khadam-khadam akan tungganganya Sayidatul Budur maka musafirlah ia serta sekalian mereka itu siang dan malam lama kelamaan sampailah ia di luar negeri sebuah dan menyuruh ia mendirikan kemah di luar negeri itu

Teks HQ juga memberikan gambaran persamaan sifat Qamaruzzaman dan Budur. Hal inilah yang membuat Maimunah, Dahnis Teks HQ juga memberikan gambaran persamaan sifat Qamaruzzaman dan Budur. Hal inilah yang membuat Maimunah, Dahnis

Maka takjublah Qasyqasy melihat daripada cantik keduanya dan bagus rupanya bersamaan sifat dan elok keduanya

Pemilihan nama tokoh dalam teks HQ merupakan sisi yang juga menarik untuk dikaji, terutama tokoh utama yaitu Qamaruzzaman dan Budur. Keduanya memiliki persamaan arti nama. Qamaruzzaman merupakan nama dari bahasa Arab yang memiliki arti masa bulan, sedangkan Budur merupakan nama dalam bahasa Arab bermakna bulan penuh/purnama (A.W. Munawwir, 1997: 15 dan 64).

Bulan purnama identik dengan keindahan, cahaya indah di malam hari, dan kecantikan. Penggambaran kecantikan tersebut dapat dilihat pada sosok dalam cerita teks HQ bernama Budur. Hal ini sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut.

Maka itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi

Berdasarkan ilmu astronomi, bulan purnama adalah kondisi sesaat tatkala bulan menempati suatu garis bujur ekliptika yang tepat berselisih 180 derajat terhadap posisi garis bujur ekliptika yang ditempati matahari dalam tata koordinat langit ( http://regional.kompasiana.com/ ). Kondisi sesaat yang disebut bulan purnama jelas erat kaitannya dengan masa bulan (fase).

Membahas mengenai masa bulan, saat bulan purnama, terjadilah pasang air laut. Gaya tarik bulan mengakibatkan ketinggian permukaan Membahas mengenai masa bulan, saat bulan purnama, terjadilah pasang air laut. Gaya tarik bulan mengakibatkan ketinggian permukaan

Menurut psikiater Arnold Lieber, adanya bulan purnama membuat emosi orang menjadi tidak stabil. Hal ini dikarenakan tubuh manusia yang 80 % merupakan cairan (lemak, darah, darah putih, getah bening, enzim, dan sebagainya) ikut tertarik gravitasi bulan (dalam Akutahu edisi 60, Februari 1988, pada http://liputankita.com ).

Berdasarkan penelitian psikiater tersebut, bulan purnama memiliki pengaruh terhadap emosi dan psikologi seseorang. Hal ini berkaitan juga dengan kisah dalam teks HQ. Qamaruzzaman dikisahkan dalam kondisi psikis yang labil sehingga mudah untuk diganggu oleh tokoh jin. Qamaruzzaman dan Budur pun akhirnya hanyut dalam buaian jin untuk memenuhi nafsunya dengan memanfaatkan kondisi ketaksadaran tokoh.

Selain di bidang psikologi, agama dan kepercayaan pun memiliki pemahaman tentang bulan purnama. Sebagai contoh yaitu kepercayaan konghucu, diyakini bahwa gaya tarik bulan besar pengaruhnya terhadap hal-hal yang ada di bumi, misalnya pasang surut air laut dan darah pada tubuh manusia. Berbeda halnya pada agama Islam, pada tanggal 13, 14,

15, 16 dan 17 kalender hijriah terjadi bulan purnama penuh dengan puncak pada tanggal 15 atau 16, terdapat anjuran melakukan puasa yang 15, 16 dan 17 kalender hijriah terjadi bulan purnama penuh dengan puncak pada tanggal 15 atau 16, terdapat anjuran melakukan puasa yang

Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa ketika masa bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cenderung lebih meluap pada saat itu dibandingkan dengan saat-saat lainnya

( http://nandahanyfa.blogspot.com/2010/03/rahasia-ayyamul- bidh.html ). Penjelasan mengenai bulan purnama dan masa bulan tersebut mengindikasikan keterkaitannya dengan teks HQ. Budur yang bermakna bulan purnama tersebut, memiliki daya tarik yang sangat besar terhadap lingkungannya. Daya tarik itu membuat tokoh Qamaruzzaman benar- benar terpikat, sehingga dikisahkan dalam teks Qamaruzzaman begitu menggila terhadap Budur. Hal sebaliknya pun terjadi pada Budur yang menggila terhadap Qamaruzzaman. Sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut.

Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya

Kondisi bulan purnama sesuai ilmu astronomi yang hanya sesaat muncul juga merupakan simbol bahwa tokoh Budur pun hanya memiliki waktu yang sesaat dapat bersama Qamaruzzaman. Pada teks diungkapkan, Budur awalnya hanya bertemu dalam kondisi tidak sadar dan perlu waktu lama untuk bertemu Qamaruzzaman lagi dalam kondisi yang nyata. Saat mereka menikah pun, mereka kembali terpisah. Hingga pada akhirnya, keduanya memiliki kisah masing-masing dalam pencarian cinta sejati dan bahagia di akhir cerita.

Selain beberapa tokoh di atas, terdapat tokoh-tokoh lain yang mengiringi perjalanan cerita dalam teks HQ di antaranya sebagai berikut.

1) Malik Syahraman, seorang raja ayah Qamaruzzaman.

2) Malik Al-Ghabur, seorang raja ayah Budur.

3) Khauli, digambarkan sebagai tokoh yang memiliki kebun tempat di

mana Qamaruzzaman tersesat dan bekerja di kebunnya.

4) Marzawan, dikisahkan sebagai teman Budur yang menjadi perantara

bertemunya Budur dengan Qamaruzzaman.

5) Tokoh pelengkap lainnya, seperti khadam, wazir (perdana menteri), dayang, Qahar Manat, juragan/saudagar, Malik Umanus serta Hayatun

Nufus. Tokoh-tokoh tersebut menjadi pendukung cerita HQ menjadi cerita yang utuh, khususnya sebagai cerita ber-genre fantastik.

4. Narator pada Teks HQ Teks HQ ini secara khusus tidak mendudukkan tokoh sebagai narator dalam cerita. Di mana terdapat orang lain yang tidak tampak secara eksplisit 4. Narator pada Teks HQ Teks HQ ini secara khusus tidak mendudukkan tokoh sebagai narator dalam cerita. Di mana terdapat orang lain yang tidak tampak secara eksplisit

Kata sahibul hikayat, tatkala sampai Maimunah dengan Dahnis, maka dihantarkan Tuan Putri Malikatul Budur di sebelah kiri

Kata sahibul hikayat, bahwasanya Ifrit Qasyqasy berpalinglah kepada Maimunah dan Dahnis

Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan

Kata sahibul hikayat, kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking 1905: 6)

Kemudian kata sahibul hikayat tatkala mendengar sembah Perdana Menteri berubahlah warna muka baginda merah padam

Kata sahibul hikayat, tatkala demikian berdirilah baginda mencium anakndanya Qamaruzzaman antara dua matanya atas kursinya pada kirinya

Kata sahibul hikayat, maka tatkala mendengar Sultan Malik Syahraman sembah menteri dan wazirnya akan bunyi perkataan itu nasihat dan muslihat kebajikan bagi putra baginda tiadalah dapat oleh baginda menyalahi lagi

Kata sahibul hikayat tatkala selesai Sayidatul Budur daripada bersya'ir, maka ia pun menangis hingga bengkak matanya dan bertambah-tambah gila bergagap lamanya tiga tahun hingga kurus \kelihatan\ tulangnya

Kata sahibul hikayat bahwasanya Sayidatul Budur bertitah Tolonglah olehmu akan daku. Di mana engkau pergi kalau-kalau ada engkau bertemu dengan kekasihku itu

Kata sahibul hikayat, tatkala keluar Marzawan dengan ibunya dari dalam maligai itu sampai ke rumahnya. Maka tidurlah ia pada malam itu dan tatkala siang hari sedia lah ia bekalan musafir

Kata sahibul hikayat di hati Qamaruzzaman sejuk rasanya

Kata sahibul hikayat sentiasalah jua Marzawan memojokkan Qamaruzzaman

Kata sahibul hikayat baginda pun bertitahlah kepada perdana- perdana menteri menyuruh lengkapkan alat perburuan 1905: 38)

Kata sahibul hikayat, maka tatkala melihat baginda akan Qamaruzzaman, baginda pun mendudukkan Qamaruzzaman pada lambungnya (HQ, 1905: 41)

Kata sahibul hikayat bahwa si khadam pun dudukkan Qamaruzzaman di luar tabir pintu bilik Sayidatul Budur (HQ, 1905: 42)

Maka tatkala kata sahibul hikayat sudah selesai Sayidatul Budur (HQ, 1905: 44)

Kata sahibul hikayat, tatkala baginda melihat akan anakdanya Sayidatul Budur pun sangatlah suka hati (HQ, 1905: 45)

Kata sahibul hikayat tatka(la) selesai ia daripada sya irnya Sayidatul Budur pun memeluk istrinya Hayatun Nufus lalu diciumnya (HQ, 1905: 55)

Kata sahibul hikayat hari pun malam lalu berpeluk keduanya bermain-main hampir wa

(HQ, 1905: 57)

Kata sahibul hikayat maka tatkala selesai Baginda Sultan Malik (HQ, 1905: 58)

Kata sahibul hikayat serta tangis, kembalilah baginda segala menterinya dan hulubalang

(HQ, 1905: 60)

Naskah HQ diketahui sebagai naskah salinan. Penyalin naskah HQ menceritakan kisah yang didiktekan oleh orang lain. Ada juga indikasi bahwa pendikte termasuk dalam orang penting atau terpandang di kalangan kerajaan, sehingga penyalin tidak berani menanyakan kebenaran atau kroscek atas apa yang disampaikan pencerita. Hal ini dapat terlihat dalam kesalahan penulisan kata hutan menjadi hutang (HQ, 1905: 37) dan

dukun menjadi dukung (HQ, 1905: 42). Ada kemungkinan pula bahwa naskah ini disalin oleh orang yang tidak memiliki kemampuan khusus dalam menulis, sehingga bahasa yang digunakan banyak menggunakan bahasa Melayu rendah atau yang disebut bahasa pasar. Hal ini tidak seperti naskah hikayat yang umumnya menggunakan bahasa persuratan atau bahasa baku.

Pada kondisi tertentu, penggunaan bahasa pasar dapat menjadi kendala dalam memahami naskah. Oleh karena itu, akan ditemui banyak kesalahan tulis yang dilakukan oleh penyalin. Hal inilah yang menyebabkan naskah ini tidak banyak dikaji oleh peneliti lain. Hal ini pula menimbulkan kendala bagi penelitinya.

Karakter naskah yang mengkombinasikan antara prosa berbentuk hikayat, dan cerita berbentuk syair inilah yang menjadi daya tarik naskah ini untuk diteliti. Di satu sisi, penyajian dalam bentuk prosa dituturkan narator dengan cara yang berbeda dengan penyajian dalam bentuk syair. Akan tetapi, penggabungan sajian cerita ini menjadi kekhasan yang menjadikan naskah ini menarik untuk dikaji.

5. Kejadian-kejadian Aneh pada Teks HQ Keanehan bermula saat tokoh Qamaruzzaman dan Budur yang merasakan kehadiran yang nyata satu sama lain, orang lain di sekitar mereka tidak mengetahui bahkan tidak percaya akan peristiwa yang mereka alami. Setelah peristiwa itu bermula, muncullah peristiwa-peristiwa lanjutan yang melingkupi sebab akibat terjadinya cerita. Kejadian-kejadian aneh tersebut lebih lanjut diuraikan sebagai berikut.

a. Keanehan Maimunah dan Dahnis terbang dan hilang menuju mahligai Budur.

Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya

sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur (HQ, 1905: 2)

b. Keanehan saat Maimunah dan Dahnis menjelma serupa binatang

Maka tatkala demikian Qasyqasy dan Maimunah dan Dahnis berubah rupa mereka itu masing-masing. Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya. Maka terasalah baginya orang beradu pada sisinya

Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya

c. Pengaruh jin lewat kata-kata

Padahal Sayidatul Budur tidur tiada menyadarkan dirinya kerana Dahnis kuat samarnya mengatakan Sayidatul Budur tiada bangun daripada tidurnya

Pembauran antara dunia nyata dan tidak nyata pun tampak pada penggalan teks HQ. Pencarian cinta akhirnya dilakukan karena keyakinan Pembauran antara dunia nyata dan tidak nyata pun tampak pada penggalan teks HQ. Pencarian cinta akhirnya dilakukan karena keyakinan

kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking

Kedua tokoh di bawah pengaruh jin dalam kondisi tidak sadar yang bergantian. Pada mulanya, Qamaruzzaman yang dalam kondisi sadar, mendapati Budur dan bercinta sekaligus menanggalkan cincin Budur dan memakainya di jari kelingking. Sementara, hal yang sebaliknya terjadi ketika Budur sadarkan diri, Qamaruzzaman dalam keadaan tidak sadar. Kebimbangan pun dirasakan tokoh Budur. Kejadian tersebut yaitu ketika Budur mendapati cincinnya berada di jari Qamaruzzaman. Setelah itu ia pun, melakukan hal yang sama pada cincin Qamaruzzaman.

Padahal tiada adinda menanggalkan cincin adinda daripada jari adinda dapat masuk di jari kakanda

Maka Sayidatul Budur pun menanggalkan cincin daripada tangannya Qamaruzzaman, lalu dimasukkan pada jarinya. Jadilah bertukar cincin antara keduanya pada malam itu 9)

Seperti yang demikian laki-laki pada sangka hatiku tiada dapat tiada laki-laki ini disuruh jadi jawaban kepada aku kerana aku tiada mau bersuami beberapa raja. Janganlah meminang akan daku tiada aku pergunakan. Maka aku pun sangatlah asyik akan orang muda itu dan tiadalah aku ingat akan satu-satu hal hilanglah maluku. Maka aku pelukkan dia supaya jadi tanda bahwasanya aku suka akan laki-laki yang muda itu. Dan aku cabut cincinku dan aku masukkan cincin akan jarinya. Dan aku cabut cincinnya aku masukkan ke jariku. Maka <maka> tatkala subuh hari aku lihat pada jariku oleh cincinnya laki-laki orang muda itu ganti daripada cincinku. Maka inilah sebabnya, hai saudaraku. Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat Seperti yang demikian laki-laki pada sangka hatiku tiada dapat tiada laki-laki ini disuruh jadi jawaban kepada aku kerana aku tiada mau bersuami beberapa raja. Janganlah meminang akan daku tiada aku pergunakan. Maka aku pun sangatlah asyik akan orang muda itu dan tiadalah aku ingat akan satu-satu hal hilanglah maluku. Maka aku pelukkan dia supaya jadi tanda bahwasanya aku suka akan laki-laki yang muda itu. Dan aku cabut cincinku dan aku masukkan cincin akan jarinya. Dan aku cabut cincinnya aku masukkan ke jariku. Maka <maka> tatkala subuh hari aku lihat pada jariku oleh cincinnya laki-laki orang muda itu ganti daripada cincinku. Maka inilah sebabnya, hai saudaraku. Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat

Qamaruzzaman pun mengalami kebimbangan beserta Malik Syahraman, ayahnya. Sebelumnya, khadam dan perdana menteri pun mengira ia telah gila. Berikut penggalan teks HQ yang menunjukkan kebimbangan tokoh protagonis cerita.

Maka sembah Qamaruzzaman Jikalau demikian betapakah ayahanda mengatakan waswas syaithan dan mimpi anaknda. Padahal tiada anaknda di dalam jaga, tidak tidur anaknda dipeluk akan itu perempuan. Anaknda pegang dengan tangan anaknda sendiri serta ditanggalkan dengan cincinnya dari jari kelingking perempuan itu. Dan anaknda masukkan jari anaknda. Dan anaknda tinggalkan cincin anaknda <anaknda> masukkan ke jari perempuan itu, kerana anaknda takut membuat mungkar pada itu perempuan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan malu kepada ayahanda. Maka kemudian anaknda terjaga waktu subuh, tiba-tiba tiada anaknda lihat perempuan itu dan bekas pun tiada. Maka patik bertanyakan kepada khadam maka khadam pun tiada yang mengetahuinya. Maka patik pun heran maka patik melihat jari patik sebenarnya lah cincin tuan putri itu di tangan patik. Jikalau sekiranya tiada itu cincin patik pun mengakulah was- was syaithan dan iblis mengasing di dalam tidur. Maka sekarang nyata ini cincin tuan putri itu

Maka berpikirlah sekalian khadam-

Baik kita cari akal kita mengaku menjupakan tuan putri yang dikatanya itu anak raja. Kerana anak raja kita ini sudahlah kena samar jin dan syaithan

Orang di sekitar tokoh yang menganggap tokoh Qamaruzzaman gila pun terjadi pada kisah Budur. Qamaruzzaman diasingkan ke mahligai tengah laut karena dianggap gila, sedangkan Budur sakit karena kesedihan yang berkepanjangan hingga dianggap gila. Para tabib, tukang nujum pun tidak ada yang berhasil menyembuhkan Budur dari penyakitnya. Berikut penggalan teks HQ yang menyatakan Budur dianggap gila.

Hai ibuku hiru hara di istana maligai saudaraku Sayidatul Budur hamba dengar disebab orang saudara hal Sayidatul Budur sudah gila. Benarkah khabar itu, hai

Maka kata ibu Marzawan, Sunggu(h) hanyalah khabar itu bahwasanya saudara engkau Sayidatul Budur telah gila lamanya sudah tiga tahun. Dan sekarang dirantaikan lehernya dengan rantai besi kerana tiadalah dapat sekalian nujum dan tabib dan hukama mengobati. (HQ, 1905: 26)

Pada pertengahan cerita, kisah cincin yang tertukar tersebut dapat menyembuhkan Budur dari sakit karena duka citanya. Kekuatan tentang cincin tidak berhenti pada kisah itu. Berlanjut pada penceritaan lain, yaitu tentang cincin yang disambar oleh burung gagak dan ditemukan pada perut burung gagak yang telah mati. Cincin tersebut sempat menghilang dan kembali pada Qamaruzzaman, serta terdapat keanehan dapat menunjukkan adanya harta karun.

Maka takjublah Qamaruzzaman akan sebagai takjub. Maka Qamaruzzaman akan se[a]keping daripada suku-suku perut burung itu. Maka ambil oleh Qamaruzzaman lalu dibelahnya. Maka tiba-tiba ia itu melihat akan sebentuk cincin Fuso yaitu cincin istrinya Sayidatul Budur. Itulah sebab jadi bercerai Qamaruzzaman dengan istri Sayidatul Budur lalu diambilnya cincin itu dan ikatkan pada pergelangannya. Maka ia pun lalu

Maka ia pun pergi kepada sepohon kayu yang rendah. Maka dipalunya akan cabang kayu itu, maka hamburlah tanah daripadanya. Maka mendapat Qamaruzzaman padanya satu tebak. Maka membuka akan dia, maka lihat akan dia lubang. Maka turunlah Qamaruzzaman ke dalamnya. Maka berjumpalah ia akan satu Fatihah satu tempat perbendaharaan Tsamud dan Ad. Dan adalah tempat itu lapang penuh di dalamnya berisi emas sepuluh mutu berbagai-bagai intan permata yang indah- indah

Berdasarkan pembacaan unsur instrinsik teks HQ, didapati bahwa terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural Berdasarkan pembacaan unsur instrinsik teks HQ, didapati bahwa terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural

Teks HQ pada pertengahan cerita memuat pengisahan tentang burung gagak. Menurut hemat peneliti, burung gagak ini digunakan narator bukan tanpa alasan. Penggunaan motif binatang berupa burung pada pertengahan cerita kemungkinan hal ini erat kaitannya dengan dunia sihir di bangsa Babylonia. Bangsa Babylonia di masa lalu menjadikan darah burung setelah disembelih sebagai tumbal dalam praktek sihirnya. Burung akhirnya dijadikan binatang yang diperlakukan istimewa, diberikan makanan yang spesial, dan selamanya mereka tidak mau menyantap dagingnya (Umar

burung. Berikut penggalan ilustrasi tersebut. Maka tiba-tiba datang seekor burung lalu disambarnya cincin

Fuso yakni cincin pada tangan Qamaruzzaman dan terbangkanlah oleh burung itu. Kemudian dihantarkan ke bumi. Maka hendak diambil oleh Qamaruzzaman. Maka disambar ia kembali HQ, 1905: 49)

Setelah itu Qamaruzzaman pun berjalanlah ia, tiba-tiba melihat ia di atas pohon kayu dua ekor burung gagak yang berkelahi, maka mati seekor lalu \gugur\ ke bumi di ha[n]dapanQamaruzzaman. Maka di antara demikian, maka tibalah datanglah dua ekor burung gagak yang amat besar hampir kepada burung yang mati itu seekor dihangkat dekat kepalanya dan seekor dihinggap dekat ekornya dan mengembangkan keduanya akan sayap keduanya kepada burung yang mati itu dan memanjangkannya [2] keduanya akan lehernya keduanya. Maka menangis oleh keduanya HQ, 1905: 61)

Dan membelah perutnya dan lalu dikeluarkan pula perutnya dan pula dicencerkan darah burung yang mati itu di atas kubur burung yang telah mati dahulu itu. Kemudian ditaburkan akan Dan membelah perutnya dan lalu dikeluarkan pula perutnya dan pula dicencerkan darah burung yang mati itu di atas kubur burung yang telah mati dahulu itu. Kemudian ditaburkan akan

Berkaitan dengan burung gagak, dalam Islam terdapat pemahaman mengenai Tathoyyur atau

. Secara etimologis, Tathoyur berasal dari kata Toir yang bermakna burung. Kebiasaan orang Arab meramalkan sesuatu dengan burung gagak, ular maupun hewan sejenisnya, dalam menafsirkan dirinya mengalami kesialan apabila berhubungan dengan hewan-hewan tersebut. Dengan demikian, Tathoyyur diartikan sebagai berfirasat buruk atau merasa bernasib sial karena melihat burung atau hewan lain

403). Kebiasaan ini sejatinya merupakan hal yang menjerumus pada kesyirikan. Keterangan mengenai hal ini dapat kita temui pada Alquran Surat An-nisa ayat 119 dan An-naml

an mereka itu, hanya saja

Hingga saat ini di Indonesia khususnya di Jawa, burung gagak juga kerap dianggap sebagai pembawa kabar buruk. Burung gagak yang bertengger dan berkoak di sebuah rumah, sebagian orang masih ada yang mempercayai hal tersebut membawa berita atau tanda bahwa akan ada orang yang meninggal di sekitar burung tersebut hinggap dan berkoak.

Apsanti Djokosujatno menyebutkan cerita yang disisipkan singkat atau panjang disebut sileps oleh Genette. Todorov menyebut sisipan-sisipan semacam itu sebagai mini-recit (cerita mini). Cerita mini bukan sekedar penghias atau membentuk realitas sebuah cerita, namun peran dalam mengemban tema rahasia yang disembunyikan oleh cerita utama (Apsanti

Djokosujatno, 2005: 107). Perlu menjadi catatan, kisah tentang burung

Cerita fantastik menekankan rasionalitas, mempermainkan nalar dengan kebimbangan untuk memilih antara penjelasan natural (rasional) dan penjelasan supranatural, serta tidak mempertentangkan kebaikan dengan kejahatan. Cerita fantastik tidak pernah mempermasalahkan apakah si makhluk supranatural mempunyai masalah eksistensial atau tidak. Cerita

dari semua beban, seperti puisi (Apsanti Djokosujatno, 2005: 82).

Berdasarkan kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor penceritaan. Ada hal atau informasi yang pada awalnya berlubang dan menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin. Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Genre ini merujuk pada penceritaan yang akan datang, artinya masih melibatkan gejala yang tidak atau belum pernah terjadi, sehingga hukum alam yang baru harus dibuat untuk memperhitungkan gejala supranatural tersebut. Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai dasar setting-nya menjadi indikator minimum marveolus. Penghadiran cerita jin dan cincin berkekuatan merupakan motif fantastik yang ditemukan dalam teks HQ.

B. Relevansi Teks HQ

Setelah mengelompokkan cerita naskah HQ dalam sub-genre marvelous dan melakukan analisis terhadap unsur instrinsik yang terdapat dalam teks HQ tersebut menggambarkan adanya dua peristiwa. Meskipun dijelaskan secara tersirat, namun dapat diungkapkan bahwa peristiwa itu merupakan peristiwa realistis (nyata) dan peristiwa non-realistis (tidak nyata). Ketidakrealistisan peristiwa dalam teks HQ dapat diketahui melalui adanya kejadian-kejadian fantastik yang terdapat pada teks HQ. Kejadian fantastik dimulai dari beberapa peristiwa aneh yang dialami oleh tokoh, peristiwa yang tidak masuk akal yang melibatkan tokoh-tokoh dalam cerita.

Peneliti mencoba mengungkap relevansi isi naskah HQ yang dibatasi pada unsur supranatural berupa sihir, dukun, dan sebagainya dihadapkan pada konteks kekinian. Menjamurnya tukang sihir dan paranormal di situasi sekarang, apalagi kondisi dalam krisis berkepanjangan di berbagai bidang. Merebaknya hal-hal gaib, menyebabkan banyak masyarakat yang terkecoh dengan pengelabuan iblis dalam sihir dan ilmu gaib karena desakan ekonomi. Masyarakat juga masih banyak kita temukan mengobati penyakit sihir dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam pada khususnya. Bagi masyarakat Islam, ini menjadi ajang manusia terjerumus dalam kesyirikan.

Naskah HQ menyajikan kisah tentang pengaruh jin bernama Dahnis dan Maimunah yang menjelma menjadi seekor kutu anjing. Tokoh supranatural tersebut yang menyebabkan Qamaruzzaman dan Budur tidak sadar dan di bawah pengaruh jin tersebut mereka saling bercinta.

Apabila dikaji lebih lanjut, peristiwa aneh dalam cerita berkaitan dengan ilmu sihir dan pengobatan tradisional yang melibatkan unsur makhluk gaib atau supranatural. Di dalam naskah terdapat pula penyebutan tukang nujum,

, tukang sihir sebagaimana kutipan naskah berikut. Adapun dari hal Baginda Sultan Malik Al-Ghabur tatkala sudah

dira(n)taikan akan anakndanya baginda pun bertitah sekalian datuk perdana menteri memanggil ahli nujum wal hukama wa ashabu 'l- qalam dan berapa tabib akan mengobati anaknda baginda itu. Maka dengan seketika datanglah sekalian ahli nujum dan hukama dan sahibul aqlam dan tabib. Maka titah / baginda akan mereka sekalian,

Barangsiapa dapat membunuhkan penyakit anakku ini, maka aku kahwinkan akan dia anakku Sayidatul Budur

Maka masuklah sekalian tabib-tabib dan ahli nujum dan hukama dan mengobati kan mereka akan Sayidatul Budur. Maka seorang pun tiada dapat menyembuhkan aka

(hal. 25)

Lihatlah kakanda datang ini dengan yang bercita tiada diobati sekalian dukun[g] nujum dan sihir

Maka itu pun tercengang sangatlah heran berapa dukun[g] dan nujum sembur mengobati tiada diindahkan Sayidatul Budur

Teks HQ memiliki unsur supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Hal inilah yang membuat peneliti tergugah untuk mengkaji konsep hipnotis di masa kini. Peneliti mengasumsikan bahwa terdapat hubungan atau relevansi dengan konteks kekinian mengenai pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal antara kisah Qamaruzzaman dengan konsep hipnotis.

Praktek dan metode yang mirip-mirip hipnotis sudah dipraktekan oleh bangsa Babylonia dalam usaha mereka menghilangkan penyakit, pada saat itu mereka menggunakan obor untuk memfokuskan konsentrasi dari obyek/pasien yang akan diobati, disertai dengan ritual-ritual yang membuat pasien dalam keadaan trance. Hal itu dibuktikan dengan ditemukan gambar-gambar ritual Praktek dan metode yang mirip-mirip hipnotis sudah dipraktekan oleh bangsa Babylonia dalam usaha mereka menghilangkan penyakit, pada saat itu mereka menggunakan obor untuk memfokuskan konsentrasi dari obyek/pasien yang akan diobati, disertai dengan ritual-ritual yang membuat pasien dalam keadaan trance. Hal itu dibuktikan dengan ditemukan gambar-gambar ritual

waktu itu ( http://banyubiru3prast.wordpress.com ). Praktek semacam ini juga dilakukan dalam teks HQ, yaitu keterlibatan tukang hisab, nujum, dukun sembur, dan tabib. Pada dasarnya, mereka memanfaatkan ilmu mereka untuk mengobati suatu penyakit tertentu.

Hipnotis pada masa lalu sangat erat dengan dunia sihir, perdukunan, paranormal. Rentang waktu yang berlalu menjadikan ilmu tentang sihir berkembang seiring pesatnya ilmu pengetahuan. Pada kondisi tertentu, fenomena hipnotis yang marak ini dapat diungkap lebih mendalam tentang kesejarahan dan hubungannya dengan dunia gaib dan sihir di masa lampau. Hal ini melibatkan beberapa elemen, di antaranya agama, ilmu pengetahuan, kesehatan, psikologi, metafisika, dan seni. Berikut merupakan penjelasan mengenai hipnotis tradisional dan hipnotis modern.

1. Hipnotis Tradisional

Di masa lalu, sihir menjadi salah satu alternatif pengobatan. Sejarah sihir, santet adalah sejarah hitam kelam, karena dia adalah (pengelabuan) setan. Setan, jin, dan setan manusia menyesatkan hamba Allah lalu memperosokkannya ke dalam dosa terbesar yaitu kekufuran, kesyirikan,

Asqqor, 2001: xvii). Hipnotis supranatural atau bisa disebut hipnotis timur/ tradisional yang

Para ahli hipnotis tradisional pada umumnya mempelajari ilmu Para ahli hipnotis tradisional pada umumnya mempelajari ilmu

Bentuk-bentuk hipnotis tradisional ( http://mediadidik.blogspot.com ) yaitu sebagai berikut:

a. Gendam adalah suatu ilmu gaib yang dapat mempengaruhi alam bawah sadar manusia menggunakan kekuatan sihir dengan bantuan jin.

b. Sirep adalah ilmu gaib yang mampu untuk menidurkan orang yang diinginkannya.

c. Hipnotis dengan sihrul

, yang artinya sihir kekuatan mata. kekuatan mata itu dapat dilakukan oleh manusia (dengan bantuan jin) kepada manusia lain. orang lain, seperti membuat kaku, pingsan, sakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.

d. Hipnotis dengan metode magnetisme/mesmer, yaitu pengobatan dengan magnet yang dikembangkan oleh Franz Anton Mesmer pada tahun 1772.

2. Hipnotis Modern Seiring berkembangnya pengetahuan, hipnotis tidak hanya dianggap

sebagai teknik dengan penggunaan dunia supranatural. Hipnotis modern diartikan sebagai suatu kondisi diberlakukannya peran imajinatif. Biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnotis yang umumnya terdiri atas rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Hipnotis juga suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan sebagai teknik dengan penggunaan dunia supranatural. Hipnotis modern diartikan sebagai suatu kondisi diberlakukannya peran imajinatif. Biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnotis yang umumnya terdiri atas rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Hipnotis juga suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan

Hipnotis sebagaimana yang berkembang saat ini, merupakan ilmu yang dikembangkan untuk berbagai alternatif penyelesaian masalah manusia (Ibnu Hajar, 2012: 36). Penggunaan hipnotis di antaranya yaitu sebagai berikut.

1) Hypnoterapy Hypnoterapy ini biasanya digunakan untuk terapi bagi para

pasien/subyek yang sedang mengalami masalah di dalam dirinya. (Diego Sandi, 2010: 4). Pada dunia kesehatan macam-macam Hypnoterapy diterapkan yaitu sebagai berikut (Hisyam A. Fachri, 2008: 118 163).

a) Hypno-birthing adalah metode hipnotis yang digunakan pada proses persalinan untuk mencapai relaksasi.

b) Hypno-seks, hipnotis yang digunakan untuk membantu pasangan suami istri dalam mengatasi permasalahan seks dan

mengoptimalkan hubungan suami istri.

c) Hypnoslimming, hipnotis yang digunakan untuk mengubah pola makan seseorang untuk membantu menurunkan berat badan.

d) Hipnotis untuk fobia yaitu hipnotis untuk mengurangi atau menghilangkan rasa trauma atau ketakutan yang berlebihan pada

seseorang terhadap sesuatu hal.

2) Stage-hipnotis, hipnotis untuk dunia panggung atau kepentingan

hiburan.

3) Hypno-selling yaitu hipnotis yang digunakan dalam bidang penjualan atau mempengaruhi pembeli untuk dapat membeli barang yang

ditawarkan.

4) Hypno-investigation, yaitu hipnotis yang dimanfaatkan di kalangan penyidik kasus hukum untuk menginvestigasi atau menggali informasi

dari seseorang.

5) Hypno-public speaking, yaitu hipnotis yang dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri seseorang dalam berbicara di hadapan

orang banyak.

6) Hypno-motivasi massal, yaitu hipnotis terapi yang dilakukan pada sejumlah orang pada waktu bersamaan untuk memberikan sugesti yang

memotivasi dan menjadikan diri lebih baik.

7) Hypno for quit smoking, yaitu hipnotis yang digunakan untuk mengurangi kebiasan merokok atau bahkan berhenti merokok.

Selain diterapkan di dunia kesehatan dan panggung, penerapan metode hipnotis juga dilakukan pada dunia pendidikan. Pembelajaran terhadap siswa atau anak, bisa dilakukan melalui metode hypno-teaching dan hypno- parenting. Hypno-teaching dapat digunakan oleh guru sebagai metode pembelajaran efektif kepada siswa (Ibnu Hajar, 2011: 75). Hypno-parenting dapat digunakan oleh orang tua sebagai metode mendidik dan mengasuh anak. Metode ini dimanfaatkan untuk mengubah perilaku negatif anak, Selain diterapkan di dunia kesehatan dan panggung, penerapan metode hipnotis juga dilakukan pada dunia pendidikan. Pembelajaran terhadap siswa atau anak, bisa dilakukan melalui metode hypno-teaching dan hypno- parenting. Hypno-teaching dapat digunakan oleh guru sebagai metode pembelajaran efektif kepada siswa (Ibnu Hajar, 2011: 75). Hypno-parenting dapat digunakan oleh orang tua sebagai metode mendidik dan mengasuh anak. Metode ini dimanfaatkan untuk mengubah perilaku negatif anak,

Di sisi lain, perkembangan hipnotis ini tidak luput dari tangan jail orang-orang tidak bertanggungjawab yang kerap menyalahgunakan ilmu ini. Sebagaimana kita ketahui, saat ini juga marak hypno-crime. Kriminalitas yang menggunakan metode hipnotis juga dipelajari sebagian orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk memperdaya korban, modus hipnotis digunakan untuk tindak kriminal. Bahkan sebagai contoh kasus, diberitakan dalam kompas.com, seseorang mempelajari hipnotis untuk mencuri emas.

Banyak hal yang berkaitan dengan hipnotis yang disalahpergunakan, baik dari hipnotis tradisional maupun modern. Hal ini disebabkan karena ada unsur mempengaruhi. Walau identik dengan metafisis, hipnotis tradisional pada bagian tertentu memiliki kesamaan dengan hipnotis modern, khususnya

Dalam hal mempenga hipnotis modern dengan tradisional supranatural memiliki perbedaan.

mempengaruhi orang yang ingin dipengaruhi (kepentingan terapi) sedangkan hipnotis tradisional diprogram untuk mampu mempengaruhi orang yang ingin menolak sekalipun. Jika hipnotis modern lebih tertumpu

hipnotis tradisional supranatural mempengaruhi subyek (sasaran) lebih tertumpu pada kekuatan gaib (bantuan jin) melalui tatapan mata (sihir mata) dan gelombang suara ( http://mediadidik.blogspot.com ).

Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang dikisahkan dalam teks HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis modern. Meskipun demikian, pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 1 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 0 10

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan - Analisis Pinjaman Polis di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 1 27

BAB II BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT A. Sejarah Ringkas 1. Kementerian Pekerjaan Umum - Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai S

0 0 30

Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Pada PT. Auto Kencana Andalas-Ford Medan

0 1 27

Kajian Dampak Letak Biji Dan Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma

0 0 14

Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku Pada Pt Dan Liris Sukoharjo

0 1 81

Efektivitas Dan Elastisitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) Di Kabupaten Ngawi Tahun 2006 - 2011

0 0 73

Isolasi, Identifikasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Pada Ekstrak Petroleum Eter Umbi Teki (Cyperus Rotundus L.)

1 3 48